Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN VII

“REAKSI REDUKSI OKSIDASI”

KELAS I-B

Disusun oleh Kelompok 1 (Satu) Tingkat 1:

1. Kevin Christopher Lake (NIM. 231148201281)


2. Kresensia Aprilian Reny (NIM.231148201282)
3. Krispianus Timang (NIM. 231148201283)
4. Leony Kurnia (NIM.231148201284)
5. Marina Siburian (NIM.231148201285)
6. Mario Renaldi Kuleh (NIM.231148201286)

LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIRGAHAYU SAMARINDA
KOTA SAMARINDA
2023
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Kelas : Tingkat 1-B


Program Studi : S-1 Farmasi
Kelompok : I (Satu)
Nama Kelompok : 1. Kevin Christopher Lake / 231148201281(Ketua)
2. Kresensia Aprilian Reny / 231148201282 (Anggota)
3. Krispianus Timang / 231148201283 (Anggota)
4. Leony Kurnia / 231148201284 (Anggota)
5. Marina Siburian /231148201285 (Anggota)
6. Mario Renaldi Kuleh/231148201286 (Anggota)
Percobaan Ke- : VII (TUJUH)
Judul Percobaan : “REAKSI REDUKSI OKSIDASI”

Samarinda, 21 November 2023


Mengetahui,
Dosen Pengampu Ketua Kelompok 1,

Ijai, S.Pd. M.P Kevin Christopher Lake


Dosen Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar NIM.231148201281
PERCOBAAN VII

REKASI REDUKSI OKSIDASI

I. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan kadar suatu komponen berdasakan reaksi redoks.
II. Teori umum
Perubahan kimia atau reaksi kimia banyak jenisnya, dan salah satu diantaranya
adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi (Mulyono, 2010)
Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan oksidasi. Reaksi
redoks mencakup reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi yang
terjadi penurunan bilangan oksidasi melalui penangkapan elektron, contohnya:
Cu2+(aq) + 2e-→Cu(s)
Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi peningkatan
bilanganoksidasi melalui pelepasan elektron, contohnya:
Zn(s)→Zn2+(aq) + 2e-
Dalam reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasi terjadi secara simultan, maka
reaksi diatas menjadi:
Cu2+(aq) + Zn(s)→Cu(s)+ Zn2+(aq)
(Suyanta, 2013).
Reaksi redoks merupakan kependekan dari reaksi reduksi oksidasi. Bilangan
oksidasi (biloks) suatu unsur adalah bilangan bulat yang digunakanuntuk
memudahkan perhitungan perpindahan elektron dari satu atom,molekul, atau ion
ke atom, molekul atau ion lainnya. Perubahan bilangan oksidasi menandakan
adanya perubahan posisi elektron atom, baik pada senyawa ionik maupun kovalen
(Safitri, 2018).
Persamaan reaksi redoks dikatakan setara jika jumlah atom dan jumlah muatan
di ruas kiri sama dengan jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kanan. Pada
dasarnya reaksi redoks berlangsung di dalam pelarut air sehingga penyetaraan
persamaan reaksi redoks selalu melibatkan ion H+ dan OH-. Terdapat dua metode
untuk menyetarakan reaksi redoks, yaitu dengan cara bilangan oksidasi dan cara
setengah reaksi (Vinsiah, 2020).

Titrasi reduksi oksidasi atau biasa disebut dengan titrasi redoks merupakan
penentuan atau penetapan konsentrasi reduktor atau oksidator atas dasar terjadinya
reaksi reduksi dan oksidasi antara titrat (zat yang terdapat dalam Erlenmeyer)
dengan titran (zat yang terdapat dalam buret). Reaksi yang terjadi merupakan
reaksi serah terima elektron atau reaksi redoks. Dimana reaksi penyerahan atau
pelepasan elektron merupakan reaksi oksidasi dan reaksi penerimaan atau
penangkapan elektron merupakan reaksi reduksi.Istilah oksidasi dan reduksi
berbeda dengan oksidator dan reduktor. Reduktor adalah zat yang mengalami
reaksi oksidasi, sedang oksidator adalah zat yang mengalami reaksi reduksi.
Oksidator maupun reduktor tidak berbicara mengenai atomnya saja melainkan
mengacu pada suatu senyawa. Apabila suatu zat dapat berperan sebagai oksidator
maupun reduktor, maka dapat dikatakan zat tersebut mengalami auto oksidasi atau
disproporsionasi.Pada keadaan tertentu banyak reaksi redoks yang terjadi namun
berlangsung lambat, sehingga apabila ingin mempercepat reaksinya dibutuhkan
katalis (Zulaicha & Agustina, 2019).
III. Alat dan Bahan

1. Alat

1. Pipet tetes

2. Buret + statif

3. Labu erlenmeyer

4. Beaker glass

5. Pipet volume

6. Tabung reaksi

7. Corong kaca

2. Bahan :

1. Vitamin C
2. KmnO4 0,01 N

3. I20,01 N

4. H2SO4 4 N

5. H2C2O4 0,01 N.

IV. Prosedur Kerja

1. Kualitatif
a) Ambil 1 mL vitamin C tambahkan dengan KMnO4 0,01 Nbeberapa tetes,
amati perubahan yang terjadi
b) Ulangi langkah diatas dengan mengganti KMnO4 dengan I2
c) 5 mL H2C2O4 ditambah dengan 2 mL H2SO4 4 N. Lalu panaskan hingga
mendidih dan tambahkan dengan beberapa tetes KMnO4 0,01 N. Amati
perubahan yang terjadi

2. Kuantitatif

10 mL H2C2O4 0,01 N dipipet menggunakan pipet volume, lalumasukkan ke


dalam labu Erlenmeyer 20 ml.. Panaskansampai suhu 70°C dan titrasi dengan
KMnO4. Apabila suhunyaturun maka panaskan kembali hingga volume 70°C dan
titrasikembali sampai terjadi perubahan warna. Catat volumepenitrasinya.
V. Hasil Pengamatan
1. Uji kuantitatif 1

No Sampel Reaksi Perubahan Tetes Keterangan


warna

1. Vitamin C KMnO4 Coklat Bening 20 Oksidasi kuat KMnO4

2. Vitamin C I2 Bening 36 Oksidasi lemah I2


2. Uji kuantitatif 2

No Sampel Pereaksi Tetes Perubahan


warna

1. H2C2O4 (5ml) + H2SO4 KMnO4 5 Coklat


(2ml)

2. H2C2O4 (5ml)+ H2SO4 KMO4 5 Ungu Tua


(2ml)

3. Uji kuantitatif 3

No Volume H2C2O4 Volume KMnO4

1. 10ml 1,4ml

2. 10ml 5,6ml

3. 10ml 4ml

Cara perhitungan:

V KMnO4 = V1 – V2 Keterangan : V1= Volume awal KMnO4


= 22,2 – 18,2 V2= Volume setelah dititrasi
= 4ml

4. Perhitungan Bahan KMnO4 0,01 N 100 ml dan I2 0,01 N 50 ml/gram

a) KMnO4 0,01 N

N1 . V1 = N 2 . V2

0,01N . 10 ml = N2 . 3,6ml

0 , 01 N
N2 =
3 , 6 ml

= 0,02 N
b) I2 0,01 N
6. Raksi
a) Reaksi asam askorbat + KMnO4

b) Reaksi asam askorbat + I2

7. Persamaan reaksi redoks (pernyataan reaksi redoks) H2C2O4 + KMnO4


Mencari Biloks C

a) H2C2O4

H=1 O = -2

H2C2O4 = 2(1) + 2C + 4(-2) = 0


2 + 2C + (-8) = 0
2 + 2C = 8
2C = 8-2
C = 6:2
C = +3

b) CO2

O = -2
C + (-4) = 0
C = +4
Mencari Biloks Mn

a) KMnO4

K=1 O = -2

KMnO4 = 1(1) + Mn + 4(-2) = 0


1 + Mn + (-8) = 0
1 + Mn = 8
Mn = 8-1
Mn = +7

b) MnO

Mn + (-4) = 0
Mn = +4

VI. Pembahasan
Pengertian redoks berkembang dari reaksi reaksi pengikatan dan pelepasan
oksigen. Selanjutnya berkembang menjadi reaksi serah terima electron,dan
yang paling modern adalah konsep perubahan bilangan oksidasi unsur. Dan
reaksi redoks dalam konsep pengikatan dan pelepasan oksigen melibatkan
oksigen. Reaksi oksidasi dan reduksi masing-masing berlangsung secara
terpisah atau sendiri-sendiri. oksidasi adalah pengikatan oksigen oleh suatu
zat. Reduksi adalah pelepasan oksigen dari senyawa yang mempunyai
oksigen. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar suatu
komponen berdasarkan reaksi redoks. Adapun alat yang di gunakan yaitu
pipet tetes, buret dan statif, labu erlenmeyer, gelas kimia, pipet volume,
corong kaca, tabung reaksi, thermometer, hot plate, gelas ukur, batang
pengaduk kaca, labu ukur. Adapun bahan juga yang di gunakan dalam
percobaan ini yaitu vitamin C, KMnO4 0,01 N, l2 N 0,01, H₂SO4 4N, H2C2O4
0,01 N,Aquades.
Pada percobaan ini yang di lakukan adalah pertama-tama buat dahulu
larutan KMnO4, kemudian masukan KMnO4 dalam gelas beaker kemudian
taruh aquades sedikit demi sedikit, aduk dengan batang pengaduk sampai
larutan tercampur rata. Dan pindahkan larutan KMnO4 ke dalam labu ukur
100 ml, tambahkan aquades sampai tanda batas meniskus atas, lalu
homogenkan dan pindahkan larutan tersebut kedalam gelas kimia 100 ml
kemudian buat larutan l2, masukkan l2dalam gelas beaker, kemudian
tambahkan aquades secukupnya aduk dengan batang pengaduk sampai larutan
tercampurkan, pindahkan larutan l2 dalam labu ukur 50 ml tambahakan
aquades sampai tanda batas meniskus atas,lalu homogenkan,dan pindahkan
larutan tersebut ke dalam gelas kimia 50 ml.
Pada percobaan pertama yaitu untuk menentukan hasil uji
kualitatif.Masukan 1 ml vitamin C kedalam 2 tabung reaksi, kemudian
tambahkan KMnO4 sebanyak 35 tetes, KMnO4 akan berubah warna menjadi
kecoklatan, hal ini di karenakan terjadinya reaksi pada filtrat sehingga berubah
menjadi asam Dehidroaskorbat. setelah di homogenkan sekitar 10
menit .kemudian tambahkan l2 sebanyak 95 tetes ke dalam tabung reaksi yang
berisi vitamin C sampai berubah warna menjadi kuning pudar. Jadi hasil
keterangan dari percobaan ini dapat di lihat bahwa oksidasi kuat yaitu
KMnO4, sedangkan oksidasi lemah yaitu l2.
Pada percobaan kedua yaitu ambil 5 ml asam oksalat pakai gelas ukur,
kemudian tambahkan 2 ml H₂SO4. Adapun fungsi dari H₂SO4 untuk
mempercepat terjadinya oksidasi, lalu panaskan hingga mendidih dengan
menggunakan Hot plate, fungsi dari di panasin ialah mempercepat reaksi
antara kalium permanganat dengan asam oksalat karena pada suhu kamar
reaksi antara keduanya cendrung lambat sehingga akan sulit untuk
menentukan titik akhir reaksinya. Kemudian pipetkan asam oksalat 10 ml
masukkan ke dalam labu erlemenyer tambahkan 4 ml asam sulfat, lalu
panaskan hingga suhu 70 derajat celcius, teteskan beberapa KMnO4 hingga
menjadi berwarna ungu.
VII. Kesimpulan
Reaksi redoks (reduksi oksidasi) adalah reaksi kimia yang disertai perubahan
bilangan oksidasi. Contohnya reaksi pembakaran, pengolahan logam,
metabolisme, perkaratan, dan lain-lain. Konsep reaksi redoks mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembangan pengetahuan. Pengertian redoks
berkembang dari reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen. Selanjutnya
berkembang menjadi reaksi serah terima elektron, dan yang paling modern adalah
konsep perubahan bilangan oksidasi unsur.
Pada percobaan pertama yaitu untuk menentukan hasil uji kualitatif. Masukan 1
ml vitamin C kedalam 2 tabung reaksi, kemudian tambahkan KMnO4 sebanyak
17 tetes, KMnO4 akan berubah warna menjadi kecoklatan, hal ini di karenakan
terjadinya reaksi pada filtrat sehingga berubah menjadi asam Dehidroaskorbat.
Pada percobaan kedua yaitu ambil 5 ml asam oksalat pakai gelas ukur, kemudian
tambahkan 2 ml H₂SO4. Adapun fungsi dari H₂SO4 untuk mempercepat
terjadinya oksidasi, lalu panaskan hingga mendidih dengan menggunakan Hot
plate, fungsi dari pemanasan ialah mempercepat reaksi antara kalium permanganat
dengan asam oksalat karena pada suhu kamar reaksi antara keduanya cendrung
lambat sehingga akan sulit untuk menentukan titik akhir reaksinya.
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa KMnO4 merupakan
oksidator kuat, karena jika direaksikan dengan l2, H2C2O4 dan H₂SO4 bertindak
sebagai reduktor
Daftar pustaka

Adam Wiryawan. 2011. Konsentrasi larutan. Jakarta. .

Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs


Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai