Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
B. Tujuan Percobaan
Mempelajari reaksi-reaksi reduksi oksidasi
D. Prosedur Kerja
1. 1 mL Kalium Permanganat (KMnO4) dimasukkan kedalam tabung reaksi,
lalu ditambahkan 1 mL asam sulfat encer.
2. Ditambahkan 3 tetes Ferro Sulfat (FeSO4), lalu diamati apa yang terjadi.
3. Perlakuan 1 diulangi, lalu ditambahkan beberapa tetes Natrium tiosulat
(Na2S2O3). Kemudian diamati apa yang terjadi.
4. Perlakuan 1 diulangi, kemudian ditambahkan larutan asam oksalat,
H2C2O4 0,1 M ,lalu dipanaskan perlahan-lahan dan diamati apa yang
terjadi.
E. Hasil Pengamatan
Percobaan Pengamatan
No
F. Pembahasan
Istilah redoks (redox) (kependekan dari reduksi oksidasi) sering
digunakan sebagai sinonim oksidasi-reduksi. Oksidasi ialah suatu perubahan
kimia a) jika suatu zat memberikan atau melepaskan elektron, b) jika suatu unsur
mengalami pertambahan bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi, c) yang terjadi di
anoda suatu sel elektrokimia. Reduksi ialah suatu perubahan kimia a) jika suatu
zat menerima atau menangkap elektron, b) jika suatu unsur mengalami
pengurangan bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi, c) yang terjadi di katoda
suatu sel elektrokimia (Achmad, 1992 : 4). Dari sejarahnya istilah oksidasi
diterapkan untuk proses proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka
reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat.
Kemudian penangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan
hidrogen harus disebut oksidasi (Svehla, 1985 : 107).
Tujuan dalam percobaan ini adalah mempelajari reaksi-reaksi reduksi
oksidasi. Adapun prinsip dasarnya yaitu mereaksikan zat yang memiliki
bilangan oksidasi dan harga potensial reduksi. Bilangan oksidasi (BO atau
bilok) dari suatu unsur di dalam suatu senyawa adalah jumlah total elektron
yang diperoleh atau dilepas, jika pasangan elektron ikatan dianggap berada
pada atom yang lebih elektronegatif, atau dengan kata lain jika senyawa
dianggap menjadi senyawa-ion murni (Tim penyusun modul kimia, 2011 :
196). Sementara itu, prinsip kerja yang berlaku pada percobaan redoks
(Reduksi Oksidasi) ini adalah mereaksikan larutan KMnO4 yang
merupakan agen pengoksidasi dari larutan uji dengan beberapa sampel
yang merupakan agen pereduksi. Spesies yang mengakibatkan spesies lain
tereduksi disebut agen pereduksi (reducing agent); dalam prosesnya, ia
teroksidasi. Spesies yang mengakibatkan oksidasi disebut agen
pengoksidasi (oxidizing agent); dalam prosesnya, ia tereduksi (Goldberg,
2008 : 164).
Dalam percobaan ini, terdapat beberapa perlakuan pada 3 tabung reaksi yang berbeda.
Perlakuan pertama adalah mencampurkan 1 mL KMnO4, 1 mL H2SO4, serta 5 tetes
FeSO4. Kalium permanganat digunakan sebagai agen pengoksidasi karena sifatnya yang
oksidator kuat. Sementara itu, asam sulfat berperan sebagai katalisator untuk
mempercepat jalannya reaksi dan juga dan memberikan suasana asam. Karena jika
dalam suasana basa, kalium permanganat tidak dapat mengoksidasi melainkan
mengendap menjadi mangan hidroksida (Mn(OH)2) dan akan membentuk mangan (IV)
oksida (MnO2) sehingga dibutuhkan suasana asam. Penambahan asam sulfat pada
KMnO4 tidak merubah warna (tetap ungu) karena memang hanya sebagai katalis dan
tidak ikut bereaksi. Setelah penambahan 5 tetes FeSO4, terjadi perubahan warna dari
ungu menjadi merah (warna ungu dilunturkan). Adapun reaksinya adalah :
Dari reaksi diatas disimpulkan bahwa unsur Mn dalam KMnO4 mengalami penurunan
bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2. Sementara itu, unsur Na dalam zat Na2S2O3
mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari +2 ke +6. Hal ini telah sesuai dengan
peran zat KMnO4 sebagai oksidator dan sebagai zat yang memiliki harga potensial
reduksi lebih besar dibandingkan zat Na2S2O3 yang bertindak sebagai reduktor. Hal ini
juga telah sesuai dalam teori bahwa zat yang yang harga potensial reduksinya (E0) lebih
besar dari zat yang lain akan bertindak sebagai oksidator (Tim penyusun modul kimia,
2011 : 198).
Unsur C pada H2C2O4 mengalami oksidasi yaitu kenaikan bilangan oksidasi dari +3
menjadi +4. Sedangkan Mn pada KMnO4 mengalami reduksi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari +7 menjadi +2. Sehingga dapat dikatakan pada percobaan ini yang
bertindak sebagai oksidator adalah KMnO4 yang mengoksidasi C3+ dalam H2C2O4
menjadi C4+ dalam CO2 dan reduktornya adalah H2C2O4 yang mereduksi Mn7+ dalam
KMnO4 menjadi Mn+2 dalam MnSO4.
2. Saran
Sebaiknya praktikan harus lebih hati-hati saat melakukan percobaan, terutama dengan
larutan asam sulfat yang reaktif dengan kulit. Disarankan kepada praktikan agar
memakai sarung tangan lateks saat praktikum berlangsung. Selain itu, diharapkan
kepada praktikan agar teliti saat pncampuran larutan sehingga hasil yang didapatkan
sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Shevla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Edisi Kelima. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.
Reaksi 3 :
Percobaan III
Oksidasi : C2O42- 2CO2 + 2e X5
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn+2 + 4H2O X2
Oksidasi : 5C2O42- 10CO2 + 10e
Reduksi : 2MnO4- + 16H+ +10e 2Mn+2 + 8H2O
2MnO4- + 5C2O42-+ 16H+ 2Mn+2 + 10CO2-+ 8H2O