Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum kimia dasar dengan judul “Reaksi Reduksi-


Oksidasi (Redoks)” yang disusun oleh :
nama : Hartati
NIM : 1813041001
kelas : Pendidikan Kimia A
kelompok : 4 (Empat)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan
dinyatakan diterima.

Makassar, 29 Oktober 2018


Koordinator Asisten Asisten

Diniyanti Ardah Sri Mardiyati Kasim


NIM : 1413440004 NIM : 1413442006

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Ahmad Fudhail Madjid, S.Pd,M.si


NIP. 19610923 198503 2 002
A. Judul Percobaan
Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks)

B. Tujuan Percobaan
Mempelajari reaksi-reaksi reduksi oksidasi

C. Alat Dan Bahan


1. Alat
a. Tabung reaksi ( 3 buah )
b. Rak tabung reaksi ( 1 buah )
c. Gelas ukur 10 mL ( 2 buah )
d. Pipet tetes ( 3 buah )
e. Botol semprot ( 1 buah)
f. Penjepit kayu ( 1 buah )
g. Hot plate ( 1 buah )
2. Bahan
a. Kalium permanganat (KMnO4)
b. Ferro sulfat (FeSO4 )
c. Asam oksalat (H2C2O4)
d. Asam sulfat (H2SO4)
e. Natrium tiosulfat (Na2S2O3)
f. Aquades (H2O)

D. Prosedur Kerja
1. 1 mL Kalium Permanganat (KMnO4) dimasukkan kedalam tabung reaksi,
lalu ditambahkan 1 mL asam sulfat encer.
2. Ditambahkan 3 tetes Ferro Sulfat (FeSO4), lalu diamati apa yang terjadi.
3. Perlakuan 1 diulangi, lalu ditambahkan beberapa tetes Natrium tiosulat
(Na2S2O3). Kemudian diamati apa yang terjadi.
4. Perlakuan 1 diulangi, kemudian ditambahkan larutan asam oksalat,
H2C2O4 0,1 M ,lalu dipanaskan perlahan-lahan dan diamati apa yang
terjadi.

E. Hasil Pengamatan

Percobaan Pengamatan
No

1 1 ml KMnO4 + 1 ml H2SO4 + 1 ml FeSO4 Larutan berwarna


(ungu) (tidak berwarna) (tidak berwarna) merah

1 ml larutan KMnO4 + 1 ml H2SO4 + beberapa tetes Larutan tidak


2 Na2S2O3 berwarna / bening
(ungu) (tidak berwarna) (tidak berwarna)
Larutan berwarna
1 ml KMnO4 + 1 ml H2SO4 + beberapa tetes H2C2O4 merah dan
3
(ungu) (tidak berwarna) (tidak berwarna) terdapat endapan
cokelat

F. Pembahasan
Istilah redoks (redox) (kependekan dari reduksi oksidasi) sering
digunakan sebagai sinonim oksidasi-reduksi. Oksidasi ialah suatu perubahan
kimia a) jika suatu zat memberikan atau melepaskan elektron, b) jika suatu unsur
mengalami pertambahan bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi, c) yang terjadi di
anoda suatu sel elektrokimia. Reduksi ialah suatu perubahan kimia a) jika suatu
zat menerima atau menangkap elektron, b) jika suatu unsur mengalami
pengurangan bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi, c) yang terjadi di katoda
suatu sel elektrokimia (Achmad, 1992 : 4). Dari sejarahnya istilah oksidasi
diterapkan untuk proses proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka
reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat.
Kemudian penangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan
hidrogen harus disebut oksidasi (Svehla, 1985 : 107).
Tujuan dalam percobaan ini adalah mempelajari reaksi-reaksi reduksi
oksidasi. Adapun prinsip dasarnya yaitu mereaksikan zat yang memiliki
bilangan oksidasi dan harga potensial reduksi. Bilangan oksidasi (BO atau
bilok) dari suatu unsur di dalam suatu senyawa adalah jumlah total elektron
yang diperoleh atau dilepas, jika pasangan elektron ikatan dianggap berada
pada atom yang lebih elektronegatif, atau dengan kata lain jika senyawa
dianggap menjadi senyawa-ion murni (Tim penyusun modul kimia, 2011 :
196). Sementara itu, prinsip kerja yang berlaku pada percobaan redoks
(Reduksi Oksidasi) ini adalah mereaksikan larutan KMnO4 yang
merupakan agen pengoksidasi dari larutan uji dengan beberapa sampel
yang merupakan agen pereduksi. Spesies yang mengakibatkan spesies lain
tereduksi disebut agen pereduksi (reducing agent); dalam prosesnya, ia
teroksidasi. Spesies yang mengakibatkan oksidasi disebut agen
pengoksidasi (oxidizing agent); dalam prosesnya, ia tereduksi (Goldberg,
2008 : 164).
Dalam percobaan ini, terdapat beberapa perlakuan pada 3 tabung reaksi yang berbeda.
Perlakuan pertama adalah mencampurkan 1 mL KMnO4, 1 mL H2SO4, serta 5 tetes
FeSO4. Kalium permanganat digunakan sebagai agen pengoksidasi karena sifatnya yang
oksidator kuat. Sementara itu, asam sulfat berperan sebagai katalisator untuk
mempercepat jalannya reaksi dan juga dan memberikan suasana asam. Karena jika
dalam suasana basa, kalium permanganat tidak dapat mengoksidasi melainkan
mengendap menjadi mangan hidroksida (Mn(OH)2) dan akan membentuk mangan (IV)
oksida (MnO2) sehingga dibutuhkan suasana asam. Penambahan asam sulfat pada
KMnO4 tidak merubah warna (tetap ungu) karena memang hanya sebagai katalis dan
tidak ikut bereaksi. Setelah penambahan 5 tetes FeSO4, terjadi perubahan warna dari
ungu menjadi merah (warna ungu dilunturkan). Adapun reaksinya adalah :

2KMnO4 + 8H2SO4 + 10 FeSO4 → 5Fe(SO4)3 + K2SO4 + 2MnSO4 + 8H2O


+7 +2 +3 +2
Reduksi
Oksidasi
Reduksi : KMnO4 → MnSO4
Oksidasi : FeSO4 → Fe(SO4)3
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa KMnO4 merupakan zat yang berperan
sebagai oksidator, dimana unsur Mn mengalami penurunan bilangan oksidasi dari
+7 menjadi +2. Sedangkan FeSO4 merupakan zat yang berperan sebagai reduktor,
dimana unsur Fe mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari +2 ke +3. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa dalam larutan asam ion permanganat direduksi menurut
proses lima-elektron, bila bilangan oksidasi mangan berubah dari +7 ke +2
(Svehla, 1985 : 115).
Perlakuan kedua adalah mereaksikan 1 mL KMnO4 ,1 mL H2SO4 , dan 5 tetes Na2S2O4,
dalam hal ini kalium permanganat tetap berfungsi sebagai oksidator/ agen pengoksidasi
dan natrium tiosulfat sebagai reduktor. Sementara itu, asam sulfat sebagai katalisator
hanya berperan untuk mempercepat terjadinya laju reaksi dan tidak berpengaruh pada
hasil reaksi. Jadi, penambahan asam sulfat ini tidak akan memberi pengaruh pada
perubahan warna yang terjadi karena ia hanya sebagai katalis. Hasil perubahan warna
yang kami peroleh dari perlakuan ini adalah larutan berwarna bening. Perubahan warna
larutan ini terjadi karena larutan kalium permanganat yang mengoksidasi natrium
tiosulfat sehingga terjadi perubahan warna. Adapun reaksi yng terjadi adalah:

2KMnO4+8H2SO4+10Na2S2O3→2MnSO4+5Na2S4O6 +5Na2SO4+K2SO4 + 7H2O


+7 +2 +2 +6
Reduksi
Oksidasi
Reduksi : KMnO4 → MnSO4

Oksidasi : Na2S2O3 → Na2SO4

Dari reaksi diatas disimpulkan bahwa unsur Mn dalam KMnO4 mengalami penurunan
bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2. Sementara itu, unsur Na dalam zat Na2S2O3
mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari +2 ke +6. Hal ini telah sesuai dengan
peran zat KMnO4 sebagai oksidator dan sebagai zat yang memiliki harga potensial
reduksi lebih besar dibandingkan zat Na2S2O3 yang bertindak sebagai reduktor. Hal ini
juga telah sesuai dalam teori bahwa zat yang yang harga potensial reduksinya (E0) lebih
besar dari zat yang lain akan bertindak sebagai oksidator (Tim penyusun modul kimia,
2011 : 198).

Percobaan ketiga dilakukan dengan mereaksikan 1 mL KMnO4 ,1 mL


H2SO4 , dan 5 tetes H2C2O4 dimana kalium permanganat (KMnO4) sebagai
oksidator dan asam oksalat (H2C2O4) sebagai reduktor. Terdapat dua perubahan
warna, yaitu sebelum dipanaskan dan setelah dipanaskan. Sebelum dipanaskan,
larutan berwarna ungu dan setelah dipanaskan larutan berwarna merah kecoklatan.
Tujuan dilakukannya pemanasan adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi yaitu
memutus ikatan dalam asam oksalat, karena asam oksalat (H2C2O4) sukar bereaksi pada
suhu rendah. Reaksi yang terjadi adalah :
2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4→ 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2+ 8H2O
+7 +3 +2 +4
Reduksi
Oksidasi

Reduksi : KMnO4 → MnSO4

Oksidasi : 5H2C2O4 → CO2

Unsur C pada H2C2O4 mengalami oksidasi yaitu kenaikan bilangan oksidasi dari +3
menjadi +4. Sedangkan Mn pada KMnO4 mengalami reduksi yaitu perubahan bilangan
oksidasi dari +7 menjadi +2. Sehingga dapat dikatakan pada percobaan ini yang
bertindak sebagai oksidator adalah KMnO4 yang mengoksidasi C3+ dalam H2C2O4
menjadi C4+ dalam CO2 dan reduktornya adalah H2C2O4 yang mereduksi Mn7+ dalam
KMnO4 menjadi Mn+2 dalam MnSO4.

G. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa reaksi redoks (reduksi-
oksidasi) adalah reaksi yang melibatkan penaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
Dalam mempelajari reaksi ini dapat dilakukan dengan mereaksikan zat Kalium
Permanganat (KMnO4) sebagai oksidator dengan beberapa sampel uji seperti Ferro
Sulfat (FeSO4), Natrium Tiosulfat (Na2S2O3), dan asam oksalat (H2C2O4) sebagai
reduktornya serta Asam Sulfat (H2SO4) sebagai katalisator. Adapun hasil reaksinya
ditandai dengan perubahan warna pada setiap perlakuan.

2. Saran
Sebaiknya praktikan harus lebih hati-hati saat melakukan percobaan, terutama dengan
larutan asam sulfat yang reaktif dengan kulit. Disarankan kepada praktikan agar
memakai sarung tangan lateks saat praktikum berlangsung. Selain itu, diharapkan
kepada praktikan agar teliti saat pncampuran larutan sehingga hasil yang didapatkan
sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad,Hiskia. 1992. Penuntun Belajar Kimia Dasar Elektrokimia dan Kinetika


Kimia. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Golberg, David. 2008. Kimia Untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.

Shevla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Edisi Kelima. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

Tim Penyusun Modul Kimia. 2011. Kimia. Yogyakarta : Universitas Negeri


Yogyakarta.
JAWABAN PERTANYAAN

1. Tuliskan reaksi – reaksi yang terjadi pada percobaan yang anda


lakukan.
2. Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing – masing unsur
yang saudara tuliskan dan jelaskan unsur mana yang mengalami
oksidasi atau reduksi.
Jawaban :
1. Reaksi 1 :
Percobaan I
Oksidasi : Fe+2 Fe+3 + e X5
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn+2 + 4H2O X1
Oksidasi : 5Fe+2 5Fe+3 + 5e
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn+2 + 4H2O
MnO4- + 5Fe+2 + 8H+ Mn+2 + 5Fe+3 + 4H2O

2KMnO4 + 8H2SO4 + 10 FeSO4 → 5Fe(SO4)3 + K2SO4 + 2MnSO4 + 8H2O


+7 +2 +3 +2
Reduksi
Oksidasi
Reaksi 2 :
Percobaan II
Oksidasi : 2S2O32- S4O62- + 2e X5
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn+2 + 4H2O X2
Oksidasi : 10S2O32- 5S4O62- + 10e
Reduksi : 2MnO4- + 16H+ +10e 2Mn+2 + 8H2O
2MnO4- + 10S2O32- + 16H+ 2Mn+2 + 5S4O62- + 8H2O

2KMnO4+8H2SO4+10S2O32-→ K2SO4 2MnSO4+5Na2S2O6 +5Na2SO4+ + 8H2O


+7 +2 +2 +6
Reduksi
Oksidasi

Reaksi 3 :
Percobaan III
Oksidasi : C2O42- 2CO2 + 2e X5
Reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e Mn+2 + 4H2O X2
Oksidasi : 5C2O42- 10CO2 + 10e
Reduksi : 2MnO4- + 16H+ +10e 2Mn+2 + 8H2O
2MnO4- + 5C2O42-+ 16H+ 2Mn+2 + 10CO2-+ 8H2O

2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4→ 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2+ 8H2O


+7 +3 +2 +4
Reduksi
Oksidasi
2 Pada reaksi pertama terlihat dari reaksi diatas bahwa KMnO4 merupakan zat
yang berperan sebagai oksidator, dimana unsur Mn mengalami penurunan
bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2. Dan FeSO4 merupakan zat yang berperan
sebagai reduktor, dimana unsur Fe mengalami peningkatan bilangan oksidasi
dari +2 ke +3.
Pada reaksi kedua terlihat dari reaksi diatas bahwa KMnO4 merupakan zat yang
berperan sebagai oksidator, dimana unsur Mn mengalami penurunan bilangan
oksidasi dari +7 menjadi +2. Dan Na2S2O3 merupakan zat yang berperan
sebagai reduktor, dimana unsur Na mengalami peningkatan bilangan oksidasi
dari +2 ke +6.
Pada reaksi ketiga terlihat dari reaksi diatas bahwa KMnO 4 merupakan zat yang
berperan sebagai oksidator, dimana unsur Mn mengalami penurunan bilangan
oksidasi dari +7 menjadi +2. Dan H 2C2O4 merupakan zat yang berperan
sebagai reduktor, dimana unsur C mengalami peningkatan bilangan oksidasi
dari +3 ke +4.

Anda mungkin juga menyukai