Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………..
1.1 Pendahuluan…………………………………………………….
1.2 Tujuan………………………………………………………….
BAB II TEORI………………………………………………………………
2.1 Dasar Teori……………………………………………………….......
2.2 Cara Kerja…………………………………………………………….
2.2.1 Alat dan Bahan………………………………………………....
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Hasil Praktikum
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………......................................................
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggaraman adalah salah satu reaksi penting yang banyak sekali


kegunaannya bila dapat dimanfaatkan dan dioptimalkan. Selain itu,
penggaraman juga merupakan reaksi yang pasti kita jumpai dalam kehidupan seha
ri hari, baik dalam rumah tangga, dan berbagai macam bidang industri. Contoh
lain, dari televise banyak iklan yang menggambarkan bagaimana efektifnya
antasid (obat maag) dalam menetralkan asam lambung. Apa yang terkandung
dalam obat - obatan antasid tersebut? Ternyata obat - obatan tersebut mengandung
basa, karena hanya basa yang dapat menetralkan pengaruh asam. Umumnya zat -
zat dengan sifat yang berlawanan,seperti asam dan basa cenderung bereaksi satu
sama lain. Reaksi asam dan basa merupakan pusat kimiawi sistem kehidupan,
lingkungan, dan proses - proses industry yang penting. Bila larutan
asam direaksikan dengan larutan basa, maka sebagian dari ion H3O + asam akan
bereaksi dengan sebagian ion OH- basa membentuk air

Reaksi- reaksi dalam Larutan

1. Reaksi Asam Basa


Asam + Basa -> Garam + Air. Reaksi asam dengan basa menghasilkan
garam dan air. Reaksi ini disebut dengan reaksi penetralan atau reaksi
penggaraman.
2. Reaksi Oksida Basa dengan Asam
Oksida Basa + Asam -> Garam + Air. Oksida basa adalah oksida logam
yang dengan air membentuk basa dan dengan asam membentuk garam dan
air. Oksida logam yang larut dalam air membentuk basa hanya oksida dari
logam golongan alkali dan alkali tanah (kecuali oksida dari berilium tidak
larut dalam air).
3. Reaksi Oksida Asam dengan Basa
Oksida Asam + Basa -> Garam + Air. Oksida asam adalah oksida
unsur nonlogam yang dengan air membentuk asam dengan basa membentuk
garam dan air.
4. Reaksi Logam dengan Asam
Reaksi logam dengan asam merupakan reaksi redoks. Pada reaksi ini
logam teroksidasi membentuk ion logam dengan tingkat oksidasi terendah,
sedangkan ion H+ mengalami reduksi membentuk gas hidrogen. Logam
yang lebih reaktif dapat mendesak logam yang kurang reaktif dari
larutannya. Ururtan kereaktifan dari beberapa logam adalah sebagai berikut:
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
5. Reaksi antara Dua Jenis Garam
Garam 1 + Garam 2 -> Garam 3 + Garam 4
Garam 3 dan (atau) garam 4 sukar larut dalam air
6. Reaksi suatu larutan Garam dengan suatu larutan Basa
Garam 1 + Basa 1 -> Garam 2 + Basa 2
Garam 2 dan (atau) basa 2 sukar larut dalam air
7. Reaksi suatu larutan Garam dengan suatu larutan Asam
Garam 1 + Asam 1 -> Garam 2 + Asam 2
Garam 2 sukar larut dalam air

1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini diharapakan kita sebagai :
1. Mahasiswa dapat memahami reaksi penggaraman.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hasil dari reaksi penggaraman.
II. TEORI

2.1 Dasar Teori


Reaksi pembentukan garam, reaksi penguraian ion-ion garam oleh air, serta
perhitungan pH larutan garam. Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari
reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa. Larutan garam yang
terbentuk memiliki sifat yang bervariasi, tergantung pada sifat asam dan sifat
basa penyusun garam. Secara umum :

Asam + Basa → Garam + Air

Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi pembentukan garam (dikenal pula
dengan istilah reaksi penggaraman atau reaksi netralisasi) :

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

H2SO4(aq) + 2 NH4OH(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2 H2O(l)

2 HCN(aq) + Ba(OH)2(aq) → Ba(CN)2(aq) + 2 H2O(l)

H2CO3(aq) + Mg(OH)2(aq) → MgCO3(s) + 2 H2O(l)

Reaksi kebalikan dari reaksi penggaraman dikenal dengan istilah


reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis adalah reaksi salah satu ion atau kedua ion
larutan garam dengan air. Reaksi salah satu atau kedua ion larutan garam dengan
air menyebabkan perubahan konsentrasi ion H+ maupun ion OH– dalam larutan.
Akibatnya, larutan garam dapat bersifat asam, basa, maupun netral.

Sebagaimana yang telah kita pelajari sebelumnya, kita mengenal dua jenis
asam, yaitu asam kuat dan asam lemah. Demikian halnya dengan basa, kita
mengenal istilah basa kuat dan basa lemah (lihat : Kimia Asam Basa). Dengan
demikian, terdapat empat variasi reaksi antara asam dan basa membentuk garam.

2.2 Cara Kerja

1. Siapkan 12 tabung reaksi, masing – masing diberi tanda nomor.


Catatan:
a. Penambahan bahan kimia ke dalam tabung reaksi cukup dengan
sistem tuang langsung dari botol bahan kimia. Setiap penambahan
kira – kira 1/8 tinggi tabunbg reaksi.
b. Amati dan catat perubahan yang terjadi selama reaksi. Apakah timbul
gas, timbul endapan (tuliskan warna endapanya) atau justru tidak
timbul reaksi.

2. Selanjutnya lakukan langkah kerja sebagai berikut:

a. Tabung 1 diisi logam Al, kemudian ditambahkan larutan HCl


b. Tabung 2 diisi logam Al, kemudian ditambahkan larutan KOH
c. Tabung 3 diisi logam Cu, kemudian ditambahkan larutan HCl
d. Tabung 4 diisi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan HCl
e. Tabung 5 diisi logam Zn, kemudian ditambahkan larutan HCl
f. Tabung 6 diisi logam Cu, kemudian ditambahkan larutan HNO3
pekat
g. Tabung 7 diisi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan H2SO4
pekat
h. Tabung 8 diisi larutan BaCl2, kemudian ditambahkan larutan H2SO4
i. Tabung 9 diisi larutan MgCl2, kemudian ditambahkan larutan Pb
(NO3)2
j. Tabung 10 diisi larutan CuSO4, kemudian ditambahkan larutan KOH

2.2.1 Alat dan bahan


Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
 Rak tabung reaksi
 Tabung reaksi
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
 Logam: Al ; Cu ; Fe ; Zn
 Larutan HNO3 pekat
 Larutan H2SO4 pekat dan H2SO4 5%
 Larutan HCL 5%
 Larutan KOH 5%
 Larutan BaCl2 5%
 Larutan MgCl 5%
 Larutan Pb (NO3)2 5%
 Larutan ZnSO3 5%
 Larutan Na2CO3 5%
 Larutan CuSO4 5%
BAB III : PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum


No Zat yang direaksikan Pengamatan

1 Al + HCl Timbulnya gelembung gas dan tidak


terjadi perubahan warna
2 Al + KOH Timbulnya gelembung gas dan tidak
terjadi perubahan warna
3 Cu + HCl Tidak terjadi reaksi dan perubahan warna

4 Fe + HCl Timbulnya gelembung gas, warnanya tetap

5 Zn + HCl Timbulnya gelembung gas, warnanya tetap

6 Cu + HNO3 pekat Cu-nya larut sampai melebur dengan


HNO3, sehingga terjadi perubahan warna
menjadi hijau dan terdapat asap berwarna
coklat
7 Fe + H2SO4 pekat Sedikit gelembung udara dan terjadi
perubahan warna menjadi putih
kekuningan
8 BaCl2 + H2SO4 Terjadi endapan putih pekat di dasar
tabung reaksi
9 MgCl2 + Pb(NO3)2 Terjadi Kristalisasi

10 CuSO4 + KOH Timbulnya endapan pekat berwarna


hitam,biru tua, sama biru muda
11 ZnSO4 + KOH Timbulnya endapan pekat dan air menjadi
berkeruh
12 Endapan No.11 + KOH Tidak terjadi reaksi dan perubahan warna
VI. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dan data - data hasil percobaan yang dilakukan pada reaksi

penggraman ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Jika suatu asam ditambahkan basa maka akan menghasilkan garam dan air.

Jenis garam yang dihasilkan dari reaksi tersebut berdasarkan jenis asam dan

basa yang direaksikan.

2. Perbedaan reaksinya bedasarkan sifat yang dimiliki oleh asam dan basa

pereaksi.
3. Jika suatu zat direaksikan dengan zat lain maka akan diperoleh zat baru

dengan ciri yang berbeda-beda. Misalnya perubahan warna, suhu, timbulnya

endapan serta munculnya gas dan bau.

4. Lakukanlah percobaan sesuai dengan prosedur untuk mendapatkan hasil

sesuai yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai