Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PERCOBAAN REAKSI REDOKS

Disusun oleh :

Imanuel lbn tobing

XII MIPA 1

SMAN 2 SUBANG
JUDUL

Percobaan reaksi redoks.

TUJUAN
 Menyelidiki reaksi logam logam dengan air.
 Menyelidiki logam - logam yang menggeser ion H+ dari larutan asam.

LANDASAN TEORI

Pengajaran redoks harus dimulai dengan informasi bahwa istilah redoks diciptakan dari
Reduksi dan Oksidasi. Ini karena dua proses terjadi bersamaan dalam reaksi yang sama.
Reaksi-reaksi ini melibatkan transfer atom atau elektron oksigen atau hidrogen dari satu
unit materi ke yang lain. Pada dasarnya, ada dua jenis reagen redoks yang digunakan
dalam reaksi redoks: agen pereduksi dan oksidator. Dalam reaksi redoks :
1. Reduktor (reduktan atau reducer) adalah zat yang kehilangan atau
menyumbangkan elektron, atau teroksidasi: yang bilangan oksidasinya
meningkat.
2. Oksidator (oksidan atau oksidator) adalah zat yang memperoleh atau menerima
pemilihan, atau berkurang: atau yang bilangan oksidasinya menurun.
Oleh karena itu reaksi redoks dapat didefinisikan dalam istilah elektron, hidrogen atau
transfer oksigen, atau dalam hal perubahan dalam keadaan oksidasi spesies dalam
reaksi. Contoh umum proses redoks adalah pembakaran zat, pengaratan dan
pembubaran logam, peminjaman buah; respirasi dan fotosintesis. (Shehu, 2015)

Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yaitu cara setengah reaksi dan cara
perubahan bilangan oksidasi. Pada setiap persamaan reaksi oksidasi yang sudah setara
jumlah bertambahnya bilangan oksidasi unsur atau unsur-unsur yang dioksidasi sama
dengan jumlah berkurangnya bilangan oksidasi unsur (atau unsur unsur) yang direduksi.
Jika lebih dari satu unsur dioksidasi (dan/atau direduksi) pertambahan total bilangan
oksidasi adalah jumlah pertambahan bilangan oksidasi masing-masing unsur. Suatu
ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah oksidator yang dapat menerima
satu mol elektron.Suatu ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah reduktor
yang dapat memberi satu mol elektron.

ALAT DAN BAHAN

 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Kertas ampelas
 Gunting
 Lempeng Cu, Fe, Pb, Al, dan Zn
 Pita Mg
 Larutan HCl 4 M
 Aquades

CARA KERJA

1. Siapkan logam – logam bahan eksperimen dengan ukuran 1 cm × 0,5 cm masing –


masing 2 potong, kemudian bersihkan permukaannya dengan amplas.
2. Sediakan 6 tabung reaksi, kemudian masukan 1 potongan tiap logam ke dalam
tabung secara berturut – turut = Cu, Mg, Al, Pb, Zn, dan Fe.
3. Tambahkan air pada masing – masing tabung pada nomor 2 di atas sebanyak
3ml atau setinggi ± 2 cm. Amati apa yang terjadi dan catat hasilnya.
4. Dengan cara yang sama pada jalannya eksperimen di atas, ganti air dengan
masing – masing 2ml larutan HCl 4M. Amati apa yang terjadi dan catat hasilnya.
HASIL PENGAMATAN

No Nama Logam Pengamatan Reaksi Logam dengan

Air Larutan HCl 4 M


1 Tembaga (Cu) Tidak bergelembung Tidak bereaksi

2 Magnesium (Mg) Bergelembung Menghasilkan banyak gelembung


gas hidrogen

3 Alumunium (Al) Bergelembung Menghasilkan beberapa


gelembung gas hidrogen

4 Timbal (Pb) Tidak bergelembung Menghasilkan gelembung gas


hidrogen

5 Seng (Zn) Tidak bergelembung Menghasilkan banyak gelembung


gas hidrogen

6 Besi (Fe) Tidak bergelembung Menghasilkan beberapa


gelembung gas hidrogen

PEMBAHASAN

1. Logam yang bereaksi dengan air (H2O), diantaranya :


 Magnesium
Mg + 2H2O  Mg(OH)2 + H2

 Alumunium
2Al + 6H2O  2Al(OH)3 + 3H2

2. Logam yang tidak bereaksi dengan air (H2O), diantaranya :


 Tembaga
Cu + H20  tidak bereaksi

 Timbal
Pb + 2H20  Pb(OH)2 + H2

 Seng
Zn + 2H2O  Zn(OH)2 + H2

 Besi
3Fe + 4H2O  Fe3O4 + 4H2

3. Logam yang bereaksi dengan asam klorida (HCl), diantaranya :


 Magnesium
Mg + 2HCl  MgCl2 + H2

 Alumunium
2Al + 6HCl  2AlCl3 + 3H2

 Timbal
Pb + 2HCl  PbCl2 + H2

 Seng
Zn + 2HCl  ZnCl2 + H2

 Besi
Fe + HCl  FeCl2 + H2

4. Logam yang tidak bereaksi dengan asam klorida (HCl), diantaranya :


 Tembaga
Cl + 2HCl  CuCl2 + H2

KESIMPULAN
1. Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron disertai perubahan biloks.
2. Percobaan dilakukan sesuai urutan deret volta.
3. Pada deret volta, semakin ke kiri unsur logam maka logam semakin reaktif dan reduktor
semakin kuat. Sedangkan, semakin ke kanan unsur logam maka semakin kurang reaktif dan
oksidator semakin kuat.
4. Cu tidak bereaksi dengan HCl dikarenakan Cu berada disebelah kanan H, dimana Cu tersebut
cenderung tereduksi atau cenderung menerima elektron.
5. Untuk mengetahui logam logam yang menggeser ion H+ dari larutan asam dapat dilihat dari
perubahan warna logam di dalam larutan atau terjadi reaksi gelembung pada logam, sebaliknya
jika tidak ada perubahan warna dan tidak terjadi reaksi gelombang pada logam maka tidak
terjadi pula proses penggeresan ion H+.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai