Disusun oleh :
XII MIPA 1
SMAN 2 SUBANG
JUDUL
TUJUAN
Menyelidiki reaksi logam logam dengan air.
Menyelidiki logam - logam yang menggeser ion H+ dari larutan asam.
LANDASAN TEORI
Pengajaran redoks harus dimulai dengan informasi bahwa istilah redoks diciptakan dari
Reduksi dan Oksidasi. Ini karena dua proses terjadi bersamaan dalam reaksi yang sama.
Reaksi-reaksi ini melibatkan transfer atom atau elektron oksigen atau hidrogen dari satu
unit materi ke yang lain. Pada dasarnya, ada dua jenis reagen redoks yang digunakan
dalam reaksi redoks: agen pereduksi dan oksidator. Dalam reaksi redoks :
1. Reduktor (reduktan atau reducer) adalah zat yang kehilangan atau
menyumbangkan elektron, atau teroksidasi: yang bilangan oksidasinya
meningkat.
2. Oksidator (oksidan atau oksidator) adalah zat yang memperoleh atau menerima
pemilihan, atau berkurang: atau yang bilangan oksidasinya menurun.
Oleh karena itu reaksi redoks dapat didefinisikan dalam istilah elektron, hidrogen atau
transfer oksigen, atau dalam hal perubahan dalam keadaan oksidasi spesies dalam
reaksi. Contoh umum proses redoks adalah pembakaran zat, pengaratan dan
pembubaran logam, peminjaman buah; respirasi dan fotosintesis. (Shehu, 2015)
Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yaitu cara setengah reaksi dan cara
perubahan bilangan oksidasi. Pada setiap persamaan reaksi oksidasi yang sudah setara
jumlah bertambahnya bilangan oksidasi unsur atau unsur-unsur yang dioksidasi sama
dengan jumlah berkurangnya bilangan oksidasi unsur (atau unsur unsur) yang direduksi.
Jika lebih dari satu unsur dioksidasi (dan/atau direduksi) pertambahan total bilangan
oksidasi adalah jumlah pertambahan bilangan oksidasi masing-masing unsur. Suatu
ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah oksidator yang dapat menerima
satu mol elektron.Suatu ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah reduktor
yang dapat memberi satu mol elektron.
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Kertas ampelas
Gunting
Lempeng Cu, Fe, Pb, Al, dan Zn
Pita Mg
Larutan HCl 4 M
Aquades
CARA KERJA
PEMBAHASAN
Alumunium
2Al + 6H2O 2Al(OH)3 + 3H2
Timbal
Pb + 2H20 Pb(OH)2 + H2
Seng
Zn + 2H2O Zn(OH)2 + H2
Besi
3Fe + 4H2O Fe3O4 + 4H2
Alumunium
2Al + 6HCl 2AlCl3 + 3H2
Timbal
Pb + 2HCl PbCl2 + H2
Seng
Zn + 2HCl ZnCl2 + H2
Besi
Fe + HCl FeCl2 + H2
KESIMPULAN
1. Reaksi redoks adalah reaksi serah terima elektron disertai perubahan biloks.
2. Percobaan dilakukan sesuai urutan deret volta.
3. Pada deret volta, semakin ke kiri unsur logam maka logam semakin reaktif dan reduktor
semakin kuat. Sedangkan, semakin ke kanan unsur logam maka semakin kurang reaktif dan
oksidator semakin kuat.
4. Cu tidak bereaksi dengan HCl dikarenakan Cu berada disebelah kanan H, dimana Cu tersebut
cenderung tereduksi atau cenderung menerima elektron.
5. Untuk mengetahui logam logam yang menggeser ion H+ dari larutan asam dapat dilihat dari
perubahan warna logam di dalam larutan atau terjadi reaksi gelembung pada logam, sebaliknya
jika tidak ada perubahan warna dan tidak terjadi reaksi gelombang pada logam maka tidak
terjadi pula proses penggeresan ion H+.
LAMPIRAN