Anda di halaman 1dari 13

Laporan Pratikum

Sifat Larutan Garam

Disusun oleh:
Kelompok 3: kelas: XI IPA 4
1. Bayu Alci oktapani
2. Darasma
3. Ike wulansari
4. Monalisa
5. Riswana munawaroh
6. Widya fatmala
Guru pembimbing: Muhamad Yamin S.Pd

Kementrian Agama Musi Banyuasin


Madrasah Aliyah Negeri 1 Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun pelajaran 2018- 2019
1. LANDASAN TEORI
1.1 Kesetimbangan ion dalam larutan garam
Hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam oleh
air. Garam-garam yang mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion dari asam
lemah atau basa lemah. Sedangkan garam yang berasal dari asam kuat atau basa kuat tidak
bisa mengalami reaksi hidrolisis.
Hidrolisis garam di bedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
 Hidrolisis garam sebagian (parsial)
Hidrolisis garam sebagian adalah reaksi garam dengan air dimana yang bisa bereaksi hanya
anion nya saja atau kation nya saja. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian yaitu:
a. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
b. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah.
 Hidrolisis garam total
Hidrolisis garam total adalah reaksi garam dengan air dimana semua ion garam dapat
bereaksi dengan air, baik kation maupun anion nya. Garam yang mengalami hidrolisis total,
yaitu
a. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah.
=> Ada macam-macam garam yang di hasilkan dari reaksi asam dan basa, yaitu sebagai
berikut:
1. Garam yang terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat dalam air tidak mengalami hidrolisis.
Karena kedua komponen garam tidak terhidrolisis sehingga pH larutan sama dengan air, yaitu
pH = 7 bersifat netral.

Contoh: NaCI, NaSO4, KCI, K2SO4, dan Ba(NO3)2


2. Garam yang terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Reaksi ionisasi : CH3COOK(aq) → K+(aq) + CH3COO-(aq)

Reaksi hidrolisis : K+(aq) + H2O(l) -/-> (tidak terhidrolisis)


CH3COO-(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH-(aq)

RUMUS :
3. Garam yang terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah

RUMUS :
4. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah

RUMUS :
Sifat asam, netral, atau basa larutan garam ditentukan oleh reaksi hidrolisis baik
kation atau anion garam tersebut. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa,
sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi, setiap garam mempunyai komponen basa
(kation) dan komponen asam (anion). Apabila kation yang terhidrolisis maka akan dihasilkan
larutan yang bersifat asam. Bila anion yang terhirolisis maka akan dihasilkan larutan yang
bersifat basa, dan bila kation atau anion yang terhidrolisis maka sifatnya ditentukan oleh nilai
Ka dan Kb, nilai yang paling besar menentukan sifat larutannya
2. Tujuan:
Merancang dan melakukan percobaan untuk mengetahui sifat asam dan beberapa larutan
garam
3. Alat dan Bahan
 Alat
1. Plat tetes 1 buah
2. Pipet tetes 7 buah
3. Gelas kimia 7 buah
4. Gelas ukur 7 buah
5. Tisu 1 gulung
 Bahan
1. Kertas lakmus merah dan biru 14 buah
2. Larutan NH4Cl
3. Larutan Al2(SO4)3
4. Larutan Na2S2O3
5. Larutan FeCl3
6. Larutan MgSO4
7. Larutan CuSO4
8. Larutan KCl

4. Langkah Kerja
 Bersama teman kelompokmu baca dan pahamilah prosedur percobaan berikut:
a. Masukkan beberapa tetes larutan garam kedalam palt tetes
b. periksa masing masing larutan dengan kertas lakmus merah dan biru yang berbeda
beda
c. amati perubahan warna kertas lakmus, kemudian catat hasil pengamatan anda
d. Tanyakan pada gurumu jika kamu kesulitan dalam memahami prosedur percobaan
diatas
 Berdoalah sebelum memulai percobaan! Lakukan percobaan dengan hati hati
berdasarkan prosedur yang telah kamu pahami! Bekerjasamalah dengan anggota
klompokmu! Tulislah data hasil percobaan dalam tabel.
5. Hasil pengamatan
No Larutan Perubahan Warna
Lakmus Merah Lakmus Biru
1. NH4Cl Merah Merah
2. Al2S2O3 Merah Merah
3. Na2S2O3 Biru Biru
4. FeCl3 Merah Merah
5. MgSO4 Merah Merah
6. CuSO4 Merah Merah
7. KCl Merah Biru

Analisislah data hasil percobaan, kemudian diskusikan pertanyaan berikut :


a. Tulis asam pembentuk dari garam yang diketahui
b. Tulis Basa pembentuk dari garam yang diketahui
c. bagaimana sifat larutan garam tersebut! Apakah bersifat asam,basa,netral!
d. Tulis jawaban anda dalam tabel berikut
No Larutan Garam R.M asam Asam P R.M basa Basa P Sifat
larutan
1 NH4Cl HCl Asam Kuat NH₄OH Basa lemah Asam
2 Al₂(SO₄)₃ H₂SO₄ Asam Kuat Al(OH)₃ Basa lemah Asam
3 Na2S2O3 H₂S2O3 asamLemah NaOH Basa kuat Basa
4 FeCl3 HCl Asam kuat Fe(OH)3 Basa lemah Asam
5 MgSO4 H₂SO₄ Asam Kuat Mg(OH)2 Basa lemah Asam
6 CuSO4 Asam kuat Basa lemah Asam
7 KCl HCl Asam Kuat KOH Basa kuat Netral

6. Pembahasan
A. Reaksi hidrolisis H2
NH4Cl ⎯⎯→ NH4+ + Cl-
H2O <======> H+ + OH-
Ion NH4+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan Cl- berasal dari
asam kuat dan tidak terhidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
NH4+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ NH4OH + H+
Cl- + H2O tidak terhidrolisis
B. Reaksi hidrolisis
Al₂(SO₄)₃ ⎯⎯→ 2Al³⁺ + 3SO42-
H2O <======> H+ + OH-
Ion 2Al3+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan 3SO42- berasal
dari asam kuat dan tidak terhidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
2Al3+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Al(OH)3
3SO42- + H2O tidak terhidrolisis
C. Reaksi hidrolisis
Na₂S2O3 ⎯⎯→ 2Na⁺ + S2O₃²⁻
H2O <======> H+ + OH-
Ion 2Na+ berasal dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sedangkan S2O32-
berasal dari asam lemah dan mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat basa
S2O₃²⁻ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ H2S2O3 + 2OH
2Na⁺ + H2O tidak terhidrolisis
D. Reaksi hidrolisis
FeCl3 ⎯⎯→ Fe3+ + 3Cl-
H2O <======> H+ + OH-
Ion Fe3+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan 3Cl- berasal dari
asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis.
Fe3+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Fe(OH)3 + 3OH
Cl- + H2O tidak terhidrolisis
E. Reaksi hidrolisis
MgSO4 ⎯⎯→ Mg2+ + SO42-
H2O <======> H+ + OH-

Ion Mg2+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan SO42- berasal
dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
Mg2+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Mg(OH)2 + 2H+
SO42+ + H2O tidak terhidrolisis
F. Reaksi hidrolisis
CuSO4 ⎯⎯→ Cu2+ + SO42+
H2O <======> H+ + OH-
Ion Cu2+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan SO42- berasal
dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
Cu2+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Cu(OH)2
SO42+ + H2O tidak terhidrolisis
G. reaksi hidrolisis
KCl ⇌ K+ + Cl-
H2O <======> H+ + OH-
Ion K+ berasal dari basa kuat dan tidak mengalami hidrolisis sedangkan Cl- berasal
dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat netral
K+ + H2O tidak terhidrolisis
Cl- + H2O tidak terhidrolisis
7.Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara menentukan asam,
basa dan netral suatu larutan menggunakan kertas lakmus , yaitu dengam melihat perubahan
warna yang terjadi pada kertas lakmus yang telah dicelupkan.Dari hasil pratikum, ada 5
larutan garam yang bersifat asam dan 1 larutan bersifat basa serta 1 larutan berisfat netral.
Sifat – sifat larutan garam :
1. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, maka sifat larutan
garamnya netral, sehingga pH = 7.
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, maka sifat larutan
garamnya asam, sehingga pH < 7.
3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, maka sifat larutan
garamnya basa, sehingga pH > 7.
4. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, maka sifat
garamnya bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya (Ka dan
Kb)

8.Daftar pustaka
Kuswati,tine,maria dan ernavati : 2013.kimia.jakarta:PT bailmu.
http://www.materibelajar.id/2016/04/hidrolisis-garam-pengertian-definisi.html
http://sahri.ohlog.com./hidrolisis-garam.cat3440.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Ani%20Karolina%20%28060487%29
/hidrolisis.htm
9. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai