Disusun oleh:
Kelompok 3: kelas: XI IPA 4
1. Bayu Alci oktapani
2. Darasma
3. Ike wulansari
4. Monalisa
5. Riswana munawaroh
6. Widya fatmala
Guru pembimbing: Muhamad Yamin S.Pd
RUMUS :
3. Garam yang terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah
RUMUS :
4. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
RUMUS :
Sifat asam, netral, atau basa larutan garam ditentukan oleh reaksi hidrolisis baik
kation atau anion garam tersebut. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa,
sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi, setiap garam mempunyai komponen basa
(kation) dan komponen asam (anion). Apabila kation yang terhidrolisis maka akan dihasilkan
larutan yang bersifat asam. Bila anion yang terhirolisis maka akan dihasilkan larutan yang
bersifat basa, dan bila kation atau anion yang terhidrolisis maka sifatnya ditentukan oleh nilai
Ka dan Kb, nilai yang paling besar menentukan sifat larutannya
2. Tujuan:
Merancang dan melakukan percobaan untuk mengetahui sifat asam dan beberapa larutan
garam
3. Alat dan Bahan
Alat
1. Plat tetes 1 buah
2. Pipet tetes 7 buah
3. Gelas kimia 7 buah
4. Gelas ukur 7 buah
5. Tisu 1 gulung
Bahan
1. Kertas lakmus merah dan biru 14 buah
2. Larutan NH4Cl
3. Larutan Al2(SO4)3
4. Larutan Na2S2O3
5. Larutan FeCl3
6. Larutan MgSO4
7. Larutan CuSO4
8. Larutan KCl
4. Langkah Kerja
Bersama teman kelompokmu baca dan pahamilah prosedur percobaan berikut:
a. Masukkan beberapa tetes larutan garam kedalam palt tetes
b. periksa masing masing larutan dengan kertas lakmus merah dan biru yang berbeda
beda
c. amati perubahan warna kertas lakmus, kemudian catat hasil pengamatan anda
d. Tanyakan pada gurumu jika kamu kesulitan dalam memahami prosedur percobaan
diatas
Berdoalah sebelum memulai percobaan! Lakukan percobaan dengan hati hati
berdasarkan prosedur yang telah kamu pahami! Bekerjasamalah dengan anggota
klompokmu! Tulislah data hasil percobaan dalam tabel.
5. Hasil pengamatan
No Larutan Perubahan Warna
Lakmus Merah Lakmus Biru
1. NH4Cl Merah Merah
2. Al2S2O3 Merah Merah
3. Na2S2O3 Biru Biru
4. FeCl3 Merah Merah
5. MgSO4 Merah Merah
6. CuSO4 Merah Merah
7. KCl Merah Biru
6. Pembahasan
A. Reaksi hidrolisis H2
NH4Cl ⎯⎯→ NH4+ + Cl-
H2O <======> H+ + OH-
Ion NH4+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan Cl- berasal dari
asam kuat dan tidak terhidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
NH4+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ NH4OH + H+
Cl- + H2O tidak terhidrolisis
B. Reaksi hidrolisis
Al₂(SO₄)₃ ⎯⎯→ 2Al³⁺ + 3SO42-
H2O <======> H+ + OH-
Ion 2Al3+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan 3SO42- berasal
dari asam kuat dan tidak terhidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
2Al3+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Al(OH)3
3SO42- + H2O tidak terhidrolisis
C. Reaksi hidrolisis
Na₂S2O3 ⎯⎯→ 2Na⁺ + S2O₃²⁻
H2O <======> H+ + OH-
Ion 2Na+ berasal dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sedangkan S2O32-
berasal dari asam lemah dan mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat basa
S2O₃²⁻ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ H2S2O3 + 2OH
2Na⁺ + H2O tidak terhidrolisis
D. Reaksi hidrolisis
FeCl3 ⎯⎯→ Fe3+ + 3Cl-
H2O <======> H+ + OH-
Ion Fe3+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan 3Cl- berasal dari
asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis.
Fe3+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Fe(OH)3 + 3OH
Cl- + H2O tidak terhidrolisis
E. Reaksi hidrolisis
MgSO4 ⎯⎯→ Mg2+ + SO42-
H2O <======> H+ + OH-
Ion Mg2+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan SO42- berasal
dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
Mg2+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Mg(OH)2 + 2H+
SO42+ + H2O tidak terhidrolisis
F. Reaksi hidrolisis
CuSO4 ⎯⎯→ Cu2+ + SO42+
H2O <======> H+ + OH-
Ion Cu2+ berasal dari basa lemah dan mengalami hidrolisis sedangkan SO42- berasal
dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat asam.
Cu2+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ Cu(OH)2
SO42+ + H2O tidak terhidrolisis
G. reaksi hidrolisis
KCl ⇌ K+ + Cl-
H2O <======> H+ + OH-
Ion K+ berasal dari basa kuat dan tidak mengalami hidrolisis sedangkan Cl- berasal
dari asam kuat dan tidak mengalami hidrolisis sehingga larutan bersifat netral
K+ + H2O tidak terhidrolisis
Cl- + H2O tidak terhidrolisis
7.Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara menentukan asam,
basa dan netral suatu larutan menggunakan kertas lakmus , yaitu dengam melihat perubahan
warna yang terjadi pada kertas lakmus yang telah dicelupkan.Dari hasil pratikum, ada 5
larutan garam yang bersifat asam dan 1 larutan bersifat basa serta 1 larutan berisfat netral.
Sifat – sifat larutan garam :
1. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, maka sifat larutan
garamnya netral, sehingga pH = 7.
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, maka sifat larutan
garamnya asam, sehingga pH < 7.
3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, maka sifat larutan
garamnya basa, sehingga pH > 7.
4. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, maka sifat
garamnya bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya (Ka dan
Kb)
8.Daftar pustaka
Kuswati,tine,maria dan ernavati : 2013.kimia.jakarta:PT bailmu.
http://www.materibelajar.id/2016/04/hidrolisis-garam-pengertian-definisi.html
http://sahri.ohlog.com./hidrolisis-garam.cat3440.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Ani%20Karolina%20%28060487%29
/hidrolisis.htm
9. Lampiran