Anda di halaman 1dari 9

Nama : 1.

AISYAH NUR FAUZIAH

2. ALIFIA YUNITA

3. ALYA NUR LUTFIANI

4. CITRA MAULIDINA

XI IPA 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas tersusunnya makalah “Hidrolisis Garam”
ini. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai Laporan Hasil Pengamatan
sebuah Percobaan tentang materi ini. Dan memenuhi tugas dari guru mata
pelajaran kimia.

Disadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu


diharapkan kritik dan saran dari Guru pembimbing sebagai penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amiin.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………..2

Daftar Isi ……………………………………………………3

Bab I Pendahuluan

1.1 Judul …………………………………..4

1.2 Tujuan ……………………………….4

1.3 Perumusan Masalah …………………………………4

1.4 Hipotesis................................................4

1.5 Landasan Teori.................................4

Bab II Pembahasan

2.1 Alat Dan Bahan …………………………………………….6

2.2 Cara Kerja...................................6

2.3 Hasil Pengamatan............................6

2.4 Pertanyaan........................7

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ……………………………………….8


3.2 Saran ………………………………………………8

Daftar Pustaka ………………………………………………….9

3
BAB I PENDAHULUAN

I.Judul
Mengamati sifat dari hidrolisis garam

II. Tujuan :

Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terbentukdari asam kuat dan basa kuat,
asam lemah dan basakuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemahdan basa lemah.

III.Rumusan Masalah :

1.Bagaimana sifat garam yang terbentuk dari asamkuat dan basa kuat?

2.Bagaimana sifat garam yang terbentuk dari asamlemah dan basa kuat?

3.Bagaimana sifat garam yang terbentuk dari asamkuat dan basa lemah?

4.Bagaimana sifat garam yang terbentuk dari asamlemah dengan basa lemah?

IV.Hipotesis :

Larutan garamdalam air dapat bersifat basa maupunasam tergantung pada asam dan
basa pembentuknya.

1.Tidak terhidrolisis (AK + BK) maka larutan garambersifat netral

2.Terhidrolisis partial (AL +BK) maka larutan garambersifat basa.

3.Terhidrolisis partial (AK + BL) maka larutan garambersifat asam.

4.Terhidrolisis total (AL + BL) maka sifat larutanditentukan dengan kuatnya larutan
pembentuk.

V.Landasan Teori :

Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion
positif dan negatif.Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan
menghasilkangaram dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun
netral.Sifat garam dapat ditentukan dengan melarutkan garam dalam air. Garam
akanterionisasi dalam larutannya membentuk kation dan anion. Kedua ion inilah
yangdipakai sebagai acuan dalam menentukan sifat suatu garam.

1.Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral,karena pada garam ini
hidrolisis tidak akan terjadi karena ion-ionnya

4
tidak memiliki kecenderungan untuk membentuk asam atau basapembentuknya (lebih
cenderung berbentuk ion).

2.Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat (terhidrolisisparsial) bersifat basa
karena basa kuat tidak dapat terhidrolisis dalamair, lebih berkecenderungan untuk
membentuk ion, sehingga hanya asamlemahnya saja yang terhidrolisis dalam air dan
menghasilkan OH yangbersifat basa.

3.Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (terhidrolisisparsial) bersifat asam
karena asam kuat tidak dapat terhidrolisis dalamair, lebih berkecenderungan untuk
membentuk ion, sehingga hanya basalemahnya saja yang terhidrolisis dalam air dan
menghasilkan H+ yang bersifat asam.

4.Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah (terhirolisis total)maka akan
bersifat bisa asam, basa maupun netral, karena asam lemahmaupun basa lemah dapat
terhidrolisis dalam air dan dapatmenghasilkan OH-dan H+,
maka garam ini dapat bersifat asam, basamaupun netral tergantung pada harga ka dan kb
: Jika ka = kb, bersifat netral Jika ka > kb, bersifat asam (Ph<7) Jika ka < kb, bersifat basa
(Ph>7)

5
BAB II ISI

II.1 ALAT DAN BAHAN


A.Alat

1.Plat tetes 1 buah

2. Pipet Tetes 4 buah

B.Bahan

1.Larutan NaCl 1M

2. Larutan NH4Cl 1M

3.Larutan CH3COONa 1M

4. Larutan CH3COONH4 1M

II.2 CARA KERJA


1. Siapkan plat tetes yang diatasnya diletakkan kertas lakmus merah dan biru
2. Tetesi kertas lakmus merah dan biru berturut-turut dengan larutan NaCl, NH4Cl, CH3COONa,
CH3COONH4 (gunakan kertas lakmus yang berbeda untuk masing-masing larutan)
3. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada kertas lakmus

II.3 HASIL PENGAMATAN

PerubahanWarna
No. LARUTAN Indikator pH(<7,=7,>7) Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
1 NaCl tetap 7 netral
2 NH4Cl berubah ke merah <7 garam asam
3 CH3COONa tetap >7 garam basa
4 CH3COONH4 berubah ke merah <7 garam asam

6
II.4 PERTANYAAN
1. Lengkapi Tabel Berikut

Basa pembentuk Asam pembentuk


Garam
Rumus Kuat/Lemah Rumus Kuat/Lemah
NaCl NaOH Kuat HCl Kuat
NH4Cl NH4OH Lemah HCl Kuat
CH3COONa NaOH Kuat CH3COOH Lemah
CH3COONH4 NH4OH Lemah CH3COOH Lemah

2. Larutan asam manakah yang bersifat

Asam : NH4Cl , CH3COOH

Netral : NaCl

Basa : CH3COONa

3. Tuliskan Reaksi Hidrolisis yang Terjadi

1. NaCl + H2O ---> {Na+} + {OH-} + {H+} + {Cl-}


(tak terhidrolisis, larutan netral)
2. NH 4Cl NH 4 + + Cl –
NH 4 +(aq) +H 2O(aq) NH 3(aq) +H 3O +(aq)
Na +(aq) + H 2O(l) (tidak ada reaksi)
(terhidrolisis parsial, larutan garam bersifat asam )
3. CH3COONH4 CH3COO- + NH4+
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
NH4+(aq) + H2O(aq) NH3(aq) + H3O+(aq)
(terhidrolisis parsial, larutan garam bersifat basa)
4. CH3COONH4 -CH3COO- + NH4+
CH3COO- + H2O--CH3COOH + OH-
NH4+(aq) + H2O(aq)- NH3(aq) + H3O+(aq)
(terhidrolisis sempurna, garam bersifat asam)

7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 KESIMPULAN

Reaksi hidrolisis garam dapat merubah pH larutan. Garam-garam tadi dapat bersifat
asam, basa dan netral. Garam dapat bersifat asam apabila terdapat reaksi dari asam kuat
dan basa lemah, seperti NH4Cl. Garam dapat bersifat basa apabila terdapat reaksi dari asam
lemah, basa kuat, seperti CH3COONa, dan dapat bersifat netral apabila ada reaksi dari asam
kuat dan basa kuat. Sementara itu, jika ada suatu larutan asam lemah dan direaksikan
dengan basa lemah maka akan terhidrolisis sempurna dan sifat garam tergantung dari harga
Ka dan Kb. Jika Ka lebih besar maka garam tersebut bersifat asam, jika Kb lebih besar maka
garam bersifat basa.

III.2 SARAN

Untuk mengadakan praktikum kedepan, kami harap semua alat dan bahan telah ada
dan disiapkan, karena sangat mempengaruhi kerja dalam praktikum. Dan supaya tidak ada
lagi kehabisan kertas lakmus seperti praktikum kali ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/4631169/Laporan_Hidrolisis_Garam

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120310204106AACVjco

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120420073332AA8cpQl

Anda mungkin juga menyukai