Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun oleh :
Nama : Jesslyn Gunawan
Kelas : XI IPA 3
No. Absen : 16

SMA FRATER DON BOSCO


BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2014/2015
Topik / Judul : Hidrolisis Garam
Tujuan : Mengetahui sifat larutan garam
Hari / Tanggal : Kamis, 30 April 2015
Tempat Percobaan : Lab Kimia SMA Frater Don Bosco Banjarmasin

I. TEORI DASAR
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian.
Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan
air. Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara
asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya
menghasilkan kation dan anion. Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa
asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari
asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan sifat dari
suatu garam jika dilarutkan dalam air.

ADA EMPAT JENIS GARAM, YAITU :


1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya
NaCl,
K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang
demikian nilai pH = 7 (bersifat netral)
2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya
NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam)
3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat(misalnya
CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa)
4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah(misalnya
CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna). Untuk
jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka dan Kb

Harga pH pada garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah tidak
bergantung pada konsentrasi ion-ion garam dalam larutan, tetapi tergantung
pada harga Ka dan Kb dari asam dan basa pembentuknya.

 Jika Ka = Kb maka larutan akan bersifat netral    (pH = 7)


 Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam      (pH < 7)
 Jika Kb < Kb maka larutan akan bersifat basa      (pH > 7)

Beberapa identifikasi yang menandakan jika suatu larutan bersifat asam atau
basa, yaitu:
 Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan dan tidak
mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat asam.

 Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam suatu larutan dan


mengalami perubahan warna, yaitu berwarna biru, maka larutan
tersebut bersifat basa.
 Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan dan tidak mengalami
perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat basa.

 Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam suatu larutan dan


mengalami perubahan warna, yaitu berwarna merah, maka larutan
tersebut bersifat asam.

 Jika kertas lakmus merah ataupun biru dicelupkan pada larutan netral,
maka kartas lakmus tidak akan mengalami perubahan warna, tapi tidak
bersifat asam ataupun basa.

pH Larutan Garam

Menghitung pH larutan garam


1.     pH larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat bersifat netral
sehingga nilai pH=7.

2.   pH larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah
Garam yang terbentuk dari asam  kuat dengan basa lemah bersifat asam
sehingga nilai pH berada di bawah 7. Untuk menghitung pH larutan garam ini
maka kita harus tentukan dulu konsentrasi ion H+ dalam larutantersebut
sebagai berikut.

Sehingga diperoleh pH larutan:

3. pH larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat
Garam yang terbentuk dari asam  lemah dengan basa kuat bersifat basa
sehingga nilai pH berada di di atas 7. Untuk menghitung pH larutan garam ini
maka kita harus tentukan dulu konsentrasi ion OH – dalam larutan tersebut
sebagai berikut.
Sehingga diperoleh pOH larutan:

Maka:

4. pH larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah
Garam yang terbentuk dari asam  lemah dengan basa lemah ditentukan
sifatnya berdasarkan kekuatan asam lemah dan basa lemahnya (konstanta
kesetimbangannya).

Secara umum konsentrasi ion H+ dalam suatu campuran asam lemah dan basa lemah
adalah:

Sehingga pH dapat dihitung dengan:

II. ALAT DAN BAHAN

1. Rak dan tabung reaksi


2. Pipet tetes
3. Silender ukuran 10ml
4. Lakmus merah dan biru
5. Larutan NaCl 1 M
6. Larutan NH4Cl 1 M
7. Larutan (CH3COO)2 Ca 1M
8. Larutan Na2CO3 1 M
9. Larutan KBr 1 M
10. Larutan (NH4)2SO4
11. Indikator Universal

III. PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan 6 tabung reaksi bersih.


2. Memasukkan masing – masing tabung tersebut 5ml NH 4Cl 1M, (CH3COO)2Ca
1M, Na2CO3 1M, (NH4)2SO4 1M, KBr 1M,dan NaCl 1M
3. Menguji keenam larutan tadi dengan laksmus biru dan merah.
4. Mengamati yang ditampilkan oleh masing – masing indicator tadi tuliskan
pada table. Menyimpulkan sifat keasaman yang dimiliki oleh keempat larutan
tadi.
IV. DATA PENGAMATAN

1. Dengan Kertas Lakmus

Larutan Tampilan Warna Indikator Sifat Larutan


pH
Lakmus Merah Lakmus Biru Asam/Basa/Netral
NH4Cl Merah Merah Asam 6
(CH3COO)2Ca Biru Biru Basa 8
Na2CO3 Biru Biru Basa 12
KBr Merah Biru Netral 7
(NH4)2SO4 Merah Merah Asam 6
NaCl Merah Biru Netral 7

2. Dengan Indikator Universal

Larutan Basa Pembentuk Asam Pembentuk


Rumus Molekul Sifat Rumus Molekul Sifat
NH4Cl NH4OH Lemah HCl Kuat
(CH3COO)2Ca Ca(OH)2 Kuat CH3COOH Lemah
Na2CO3 NaOH Kuat H2CO3 Lemah
KBr KOH Kuat HBr Kuat
(NH4)2SO4 NH4OH Lemah H2SO4 Kuat
NaCl NaOH Kuat HCl Kuat

V. ANALISIS KERJA

1. NH4Cl → NH4+ + Cl-


 NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
 Cl- + H2O ↛
Dari hasil pengamatan kami :
a. Terhidrolisis secara parsial dan bersifat asam
b. Basa pembentuknya NH4OH memiliki sifat basa yang lemah
c. Asam pembentuknya HCl memilik sifat asam yang kuat
d. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
e. Memiliki pH 6

2. (CH3COO)2Ca → 2CH3COO- + Ca2+


 CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
 Ca2+ + H2O ↛
Dari hasil percobaan kami :
a. Terhidrolisis secara parsial dan bersifat basa
b. Basa pembentuknya Ca(OH)2 memiliki sifat basa yang kuat
c. Asam pembentuknya CH3COOH memiliki sifat asam yang lemah
d. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
e. Memiliki pH 8

3. Na2CO3 → 2Na+ + CO32-


 Na+ + H2O ↛
 CO32- + 2H2O ⇌ H2CO3 + 2OH-
Dari hasil percobaan kami :
a. Terhidrolisis secara parsial dan bersifat basa
b. Basa pembentuknya NaOH memiliki sifat basa yang kuat
c. Asam pembentuknya H2CO3 memiliki sifat asam yang lemah
d. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
e. Memiliki pH 12

4. KBr → K+ + Br-
 K+ +H2O ↛
 Br- + H2O ↛
Dari hasil percobaan kami :
a. Tidak terhidrolisis dan bersifat netral
b. Basa pembentuknya KOH memiliki sifat basa yang kuat
c. Asam pembentuknya HBr memiliki sifat asam yang kuat
d. Tidak mengubah kertas lakmus merah maupun biru
e. Memiliki pH 7

5. (NH4)2SO4 → 2NH4+ + SO42-


 NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
 SO42- + H2O ↛
Dari hasil percobaan kami :
a. Terhidrolisis secara parsial dan bersifat asam
b. Basa pembentuknya NH4OH memiliki sifat basa yang lemah
c. Asam pembentuknya H2SO4 memiliki sifat asam yang kuat
d. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
e. Memiliki pH 6
6. NaCl → Na+ +Cl-
 Na+ + H2O ↛
 Cl- + H2O ↛
Dari hasil percobaan kami :
a. Tidak terhidrolisis dan bersifat netral
b. Basa pembentuknya NaOH memiliki sifat basa yang kuat
c. Asam pembentuknya HCl memiliki sifat asam yang kuat
d. Tidak mengubah kertas lakmus merah maupun biru
e. Memiliki pH 7

VI. JAWABAN PERTANYAAN


1. a. Garam yang bersifat asam : NH4Cl dan (NH4)2SO4
b. Garam yang bersifat basa : (CH3COO)2Ca dan Na2CO3
c. Garam yang bersifat netral : KBr dan NaCl

2. a. Fe2(SO4)3 → 2Fe3+ + 3SO42-


 Fe3+ + 3H2O ⇌ Fe(OH)3 + 3OH-
 SO42- + H2O ↛
b. Bersifat asam karena terdapat SO42- yang merupakan asam kuat

3. Dik : VCH3COOH = 50 ml
MCH3COOH = 0,1 M
nCH3COOH = 5 mmol
VNaOH = 50 ml
MNaOH = 0,1 M
nNaOH = 5 mmol
KaCH3COOH = 10-5
Dit : a. pH masing-masing sebelum dicampur
b. pH sesudah dicampur
Jawab : a. [H+] = √ Ka. M [OH-] = b . M
= √ 10−5 .10−1 = 1. 0,1
= √ 10 −6
= 10−1
= 10−3 M pOH = -log [OH-]
+
pH = -log [H ] = -log 10−1
= -log 10−3 =1
=3 pH = 14 – 1 =13
b. CH3COOH + NaOH →CH3COONa + H2O
5 5 - 5
5 5 5 5
- - 5 -
MCH3COONa = n sisa = 5 = 5. 10-2
V total 10
Kw . M
[OH-]=
√ Ka
10−14 .5 . 10−2
=
√ 10−5
= √ 5.10−11
= 2,23. 10−5,5 M
pOH = -log [OH-]
= - log 2,23. 10−5,5
= 5,5 –log 2,23
pH = 14- pOH
= 14- (5,5 – log 2,23)
= 8,5 + log 2,23

4. Dik : VNH4OH = 100 ml


MNH4OH = 0,05 M = 5.10−2 M
nNH4OH = 5 mmol
VHCl = 100 ml
MHCl = 0,05 M = 5. 10−2 M
nHCl = 5 mmol
Kb NH4OH = 10-5
Dit : pH campuran ?
Jawab : NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
5 5 - 5
5 5 5 5
- - 5 -
n sisa 5
MNH4Cl = = = 0,025 = 2,5 . 10−2 M
v total 200
Kw . M
[H+] =
√ Kb
10−14 . 2,5. 10−2
=
√ 10−5
= √ 2,5 .10−11
= 5 . 10−6 M
pH = -log [H+]
= -log 5 . 10−6
= 5,3
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang kami lakukan terlihat bahwa larutan asam akan
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah dan memiliki pH < 7 seperti yang
telihat pada larutan NH4Cl dan (NH4)2SO4. Di dalam larutan tersebut terdapat
unsur Cl- dan SO42- yang merupakan larutan asam bersifat kuat.
Pada larutan basa akan mengubah kertas lakmus merah menjadi biriu dan
memiliki pH >7 seperti yang terlihat pada larutan (CH3COO)2Ca dan Na2CO3. Di
dalam larutan tersebut terdapat unsur Ca2+ dan Na+ yang merupakan larutan
basa bersifat kuat.
Sedangkan pada larutan netral tidak akan mengubah kertas lakmus merah
maupun biru dan memiliki pH = 7 seperti yang terlihat pada larutan KBr dan NaCl.
Di dalam kedua larutan ini sama-sama memiliki unsur asam dan basa yang kuat
K+, Br-, Na+, Cl-.

Banjarmasin, Mei 2015

Guru Pembimbing Praktikan

Kusuma Wardani Jesslyn Gunawan

DAFTAR PUSTAKA

http://eldaellaso.blogspot.com/2013/03/dasar-teori-hidrolisis-garam.html

http://www.der-hedinger.de/produkte/indikatoren-und-
nachweismittel/indikatoren/ph-fix-indikatorstaebchen/artikel/92125.html

https://anggiwilianandini.wordpress.com/kimia-kelas-xi/hidrolisis-garam/ph-
larutan-garam/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai