TENTANG ASAM-BASA
KELOMPOK : 1
1. Abdul Raub
I. Tujuan:
Mengidentifikasi sifat (asam/basa atau netral) beberapa larutan garam
Basa merupakan zat yang larutannya kebalikan dari asam, sehingga dapat
membirukan kertas lakmus merah. Jika basa dilarutkan dalam air akan terjadi
reaksi ionisasi dan terjadi ion OH- yang membawa sifat basa. Larutan dapat
dikatakan bersifat netral apabila direaksikan dengan larutan asam dan larutan basa
dalam jumlah yang sama. Ada larutan bersifat asam seperti larutan asam cuka,
ada bersifat basa seperti larutan air kapur dan ada bersifat netral seperti larutan
garam dapur.
Sifat asam ditentukan oleh konsentrasi ion H+ dalam larutan. Sifat basa
ditentukan oleh ion OH- dalam larutan. Sedangkan sifat netral akibat adanya
ion H+ dan ion OH- dalam keadaan yang seimbang. Sifat asam , basa, atau
netral larutan dapat ditentukan dengan indikator. Indikator adalah zat yang dapat
berubah warna dalam lingkungan yang berbeda. Contoh indikator adalah kertas
lakmus. Kertas lakmus ada berwarna merah dan ada berwarna biru. Lakmus
merah berwarna merah dalam asam dan biru dalam basa, sedangkan lakmus biru
berwarna biru dalam basa dan merah dalam asam
IV. Langkah kerja
a. Tetesi berturut-turut kertas lakmus merah dan biru dengan larutan NH4Cl,KCl,
NaHCO3
b. Taruh kaca/cawan arlojidibawah kertas lakmus yang ditetesi larutan uji, agar
jika larutan berlebihan jatuh dikaca/cawan arloji sehingga tidak mencemari
lingkungan.
c. Amati perubahan warna kertas lakmus, catatlah datanya
Pertanyaan:
a. Sebutkan larutan yang mempunyai sifat dibawah ini!
1. Netral
2. Asam
3. Basa
b. Tuliskan rumus asam dan basa pembentuk garam-garam tersebut dan
golongkan berdasarkan asam kuat dan basa kuat! Kesimpulan apa yang
dapat kelompok anda tarik dari percobaan tersebut!
Jawaban :
a. Netral dimiliki oleh larutan KCl, sifat Asam dimiliki oleh larutan NH4Cl
dan sifat Basa dimiliki oleh larutan NaHCO3.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan
basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka
akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai
berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH)
mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium
atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang
terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi
senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah
dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah
sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas
lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang
berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru
ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya
dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein
merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan
kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar
warnanya menjadi merah.
2. Indikator Alam
VI. Pertanyaan:
VII. Jawaban :
a. ekstrak bunga yang paling baik sebagai indikator asam basa adalah ekstrak
mahkota bunga sepatu karena ketika dilarutkan dengan larutan basa (air sabun
, air kapur) menunjukan gejala dengan perubahan warna menjadi hijau. Dan
ketika dilarutkan dengan larutan asam ( air jeruk, air cuka ) akan menunjukan
gejala dengan berwarna merah.
b. Indikator alami (bunga sepatu, buah naga, ekstrak kulit manggis dan kunyit)
dicampurkan pada larutan cuka termasuk dalam sifat asam. Begitu juga
dengan air jeruk. Indikator alami (bunga sepatu, buah naga, ekstrak kulit
manggis dan kunyit) dicampurkan pada larutan air kapur termasuk dalam sifat
basa. Begitu juga dengan air sabun.
c. Pada tahap ini digunakan bahan alami yang mendasari dari pengujian ini
adalah perubahan warna indikator alami dengan kata lain bahwa zat warna
tersebut merupakan senyawa organik berwarna sintesis. Hal ini menunjukan
bahwa bahan alami tersebut memiliki kandungan kimia berup zat warna yang
akan memberikan perubahan warna dalam suasana tertentu. Karena sifat dari
bahan alami tersebut mengalami perubahan warna maka dapat digunakan
untuk mengidentifikasi larutan asam dan larutan basa
VIII. Kesimpulan
Dari percobaan diatas bahwa bahan alami tersebut mengalami
perubahan warna, akibat direaksikan dengan bahan uji maka dapat digunakan
untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa.
LAMPIRAN