Anda di halaman 1dari 45

KESETIMBANGAN ION DAN pH GARAM

Pengertian Garam
Garam merupakan senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan larutan basa.
Secara umum reaksi netralisasi adalah sebagai berikut:

Contoh dari reaksi netralisasi/reaksi pembentukan garam:

Garam dapat terbentuk dari 4 reaksi kimia. Reaksi kimia adalah sebagai berikut:

1. Garam dari asam kuat dan basa kuat, garam ini bersifat netral (pH = 7). Contohnya adalah NaCl,
KCl, K2SO4, Ca(NO3)2.
2. Garam dari asam kuat dan basa lemah, garam ini bersifat asam (pH <7). Contohnya adalah
Zn(ClO4)2, NH4Cl, AlCl3, Fe(NO3)2.
3. Garam dari basa kuat dan asam lemah, garam ini bersifat basa (pH >7). Contohnya adalah Na2SO3,
KCN, Na2CO3, (CH3COO)2Ca.
4. Garam dari asam lemah dan basa lemah, sifat asam/basa bergantung pada nilai Ka dan Kb dari
senyawa tersebut. Contoh Zn(NO2)2, CH3COONH4, Fe3(PO4)2.

Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian. Sehingga
definisi hidrolisis garam adalah reaksi peruraian yang terjadi antara kation dan anion garam dengan air
dalam suatu larutan. Beberapa sifat dan karakteristik dari hidrolisis garam adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan asam dan basa pembentuk garam.


2. Kation dan anion dari asam-basa kuat tidak dapat terhidrolisis karena terionisasi sempurna.
3. Garam tidak terhidrolisis jika tidak ada kation maupun anion yang bereaksi.
4. Garam terhidrolisis sebagian jika salah satu kation atau anion bereaksi.
5. Garam terhidrolis sempurna jika kation dan anion bereaksi.

Reaksi pada Hidrolisis Garam


Ada 3 reaksi yang terjadi pada Hidrolisis Garam yaitu Hidrolisis sempurna, Hidrolisis sebagian, dan tidak
terhidrolisis. Hidrolisis sempurna terjadi dari senyawa asam lemah dan basa lemah, Hidrolisis
sebagian terjadi dari senyawa basa kuat dan asam lemah, reaksi yang tidak terhidrolisis terjadi dari asam
kuat dan basa kuat. Contoh dari reaksi hidrolisis garam tersebut adalah sebagai berikut:
 Reaksi hidrolisis garam sebagian

 Reaksi hidrolisis garam sempurna

Sifat garam pada Hidrolisis sempurna memiliki bergantung pada nilai Ka dan Kb. Apabila

 Jika Ka = Kb, maka garam tersebut bersifat netral.


 Jika Ka > Kb, maka garam tersebut bersifat asam.
 Jika Kb > Ka, maka garam tersebut bersifat basa.

Pada reaksi hidrolisis, jumlah garam yang mengalami hidrolisis hanya sedikit, tetapi tetap menyebabkan
perubahan nilai pH larutan. Karena itu reaksi hidrolisis juga disebut reaksi kesetimbangan. Tetapan
keseteimbangan reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis (Kw).

pH larutan garam dari asam kuat dan basa kuat yang tepat habis bereaksi adalah pH = 7 (netral). Nilai suatu
pH larutan garam dari asam dan basa bukan kuat dihitung berdasarkan nilai tetapan hidrolisis (Kh), dan
tetapan ionisasi asam dan basa (Ka dan Kb). Nilai garam dari asam kuat dan basa lemah pH < 7. Garam ini
bersifat asam.

Cara Menghitung Nilai pH


Cara menghitung nilai pH dari garam-garam tersebut adalah sebagai berikut:

Jika garamnya berasal dari kation atau anion yang salah satunya bervalensi dua, maka:
Nilai Garam dari basa kuat dan asam lemah adalah pH > 7. Garam ini bersifat basa.

Nilai Konsentrasi [OH–] adalah:

Sedangkan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, sifat garamnya bergantung pada nilai
ketetapannya masing-masing yaitu:

Jika Ka = Kb

Maka garam tersebut bersifat netral atau pH = 7.

Sedangkan Jika Ka > Kb

Maka garam tersebut bersifat asam atau pH < 7.

Maka nilai H+

Jika nilai Kb > Ka

Maka nilai garam tersebut adalah pH > 7 dan sifat garamnya bersifat basa.
Nilai [OH–] =

Contoh Soal 1
Garam CH3COONa (Mr = 82) sebanyak 410 mg dilarutkan dalam air hingga volume 500 mL. Jika diketahui
tetapan hidrolisis (Kb = 10-2), tentukan pH larutan garam tersebut.

Jawab:

Diketahui, berdasarkan senyawa yang bergabung adalah basa kuat dan asam lemah, sehingga garam yang
dihasilkan bersifat basa. Maka proses perhitungannya adalah sebagai berikut:

Jadi, berdasarkan perhitungan nilai pH nya adalah 8,5 dan larutan garam tersebut bersifat basa.

Contoh Soal 2
Jika 100 mL NH4OH 0,4 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,4 M Kb NH4OH = 2 x 10-6. Tentukan
pH campuran setelah bereaksi!

Jawab:

Diketahui larutan garam yang dihasilkan merupakan campuran dari senyawa asam kuat dan basa lemah.
Sehingga garam yang dihasilkan bersifat asam. Proses perhitungannya adalah sebagai berikut:
Manfaat Hidrolisis Garam dalam Kehidupan
Proses hidrolisis garam memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah:

 Garam amonium nitral (NH4NO3) yang merupakan campuran dari basa lemah dan asam kuat.
Sehingga garam ini bersifat asam. Amonium nitrat biasanya digunakan untuk alat kompres dingin.
 Monosadium Glutamat atau MSG (C5H8NO4Na) merupakan garam yang bersifat basa. MSG
merupakan campuran dari asam lemah dan basa kuat. Garam ini biasa digunakan sebagai penyedap
rasa pada makanan.
 Cangkang mollusca seperti cypraecassis rupa tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3). Garam ini
bersifat basa.
 Kalium nitrat adalah garam yang bersifat netral. Garam ini terbentuk dari senyawa asam lemah dan
basa lemah. Kalium nitrat biasa digunakan sebagai bahan pengawet dalam sosis (KNO3).
Pengertian Hidrolisis Garam

Hidrolisis garam adalah “terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau
basa.”

Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam
dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu :*
Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H
* Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+, sehingga menyebabkan [H+]
dalaMm air bertambah dan akibatnya [H+] > [OH-], maka larutan bersifat asam.
* Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air akan tetap
sama dengan [OH-], maka air akan tetap netral (pH = 7).Ion garam dianggap bereaksi
dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya menghasilkan asam lemah atau basa
lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa kuat maka hasil reaksinya akan
segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-ionnya. Jika ditinjau dari asam
dan basa pembentuknya ada empat jenis garam yang dikenal, yaitu ;1. Garam yang
terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah

3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah

4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat

PETA KONSEP
Bagaimanakah Hidrolisis dapat terjadi?

Hidrolisis garam hanya terjadi JIKA salah satu atau kedua komponen penyusun garam tersebut
berupa asam lemah dan atau basa lemah.
Jika komponen garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka komponen ion dari asam
kuat atau pun basa kuat tersebut Tidak akan terhidrolisis.
Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis
adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah.
Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.
Contoh ion Asam/Basa yang mengalami reaksi hidrolisis :

CH3COO- dan HCO3- (ion asam lemah)


NH4+ (ion basa lemah)

Contoh ion Asam/Basa yang tidak mengalami reaksi hidrolisis :

SO42- dan NO3- (ion asam kuat)


Na+ dan Mg+ (ion basa kuat)

Hidrolisis Parsial dan Hidrolisis Total

Hidrolisis parsial
Hidrolisis parsial terjadi pada Garam yang kation atau anionnya saja yang terhidrolisis.
Hidrolisis parsial dibagi menjadi 2 :

Pertama, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat asam. (kationnya saja yang
terhidrolisis menghasilkan senyawa basa lemah)
Kedua, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat basa. (anionnya saja yang
terhidrolisis menghasilkan senyawa asam lemah)
Contoh : NH4Cl, AgNO3, CH3COOK

Hidrolisis total (sempurna)

Garam yang baik kation maupun anionnya terhidrolisis.

Contoh : CH3COONH4, Al2S3

Bagaimanakah Sifat larutan garam yang terbentuk?

Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa, atau pun
netral. Sifat tersebut, bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang
direaksikan.
Berdasarkan Zat penyusunya, garam dapat di bagi menjadi 4 :

1. Garam yang Tersusun dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, mengapa?
Kutip
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan perubahan warna
lakmus, baik lakmus biru maupun lakmus merah
Karena nilai pH = 7

Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat “Tidak dapat terhidrolisis”, mengapa?
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat memiliki kation dan anion garam
yang tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam
kuat dan basa kuat “Tidak dapat terhidrolisis”,
Contoh :
Garam NaCl tersusun dari NaOH (basa kuat) dan HCl (asam kuat)
NaCl → Na+ + Cl-
Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sedangkan ion Cl- berasal dari asam kuat (HCl),
sehingga tidak akan terhidrolisis dan garam bersifat netral.
Contoh lain : K2SO4 , KCl,

2. Garam yang Tersusun dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam, mengapa?
Kutip
karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah dapat mengubah warna lakmus biru
menjadi merah dan tidak mengubah warna lakmus merah.
Karena nilai pH < 7 Adanya ion H+ Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah “Dapat
Terhidrolisis”, namun hanya terhidrolis parsial mengapa? Karena hanya kation(ion positif/ion
basa) yang akan terhidrolisis, sedangkan anion(ion negatif/ion asam) tidak akan terhidrolisis bila
direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah hanya
“mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau anionya saja. Garam
tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa basa lemah. Contoh : Garam
NH4Cl yang tersusun dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa lemah). NH4Cl → NH4+ + Cl-
NH4+ akan terhidrolisis, sedangkan Cl- tidak terhidrolisis. NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
Adanya ion H+ menunjukan bahwa larutan bersifat asam Contoh lain : AgNO3 3. Garam yang
Tersusun dari asam lemah dan basa kuat Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat
bersifat Basa, mengapa? Kutip karena garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat dapat
mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan tidak mengubah warna lakmus biru . Karena
nilai pH > 7
Adanya ion OH-

Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat “Dapat Terhidrolisis”, namun hanya
terhidrolis parsial mengapa?
Karena hanya anion(ion negatif/ion asam) yang akan terhidrolisis sedangkan, kation(ion
positif/ion basa) tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun
dari asam lemah dan basa kuat hanya “mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis
hanya kation atau anionya saja. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan
senyawa asam lemah.

Contoh :
Garam CH3COONa yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
CH3COONa → CH3COO- + Na+
CH3COO- akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis.
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
Adanya ion OH- menunjukan bahwa larutan bersifat basa.
Contoh lain : CH3COOK , MSG

4. Garam yang Tersusun dari asam lemah dan basa lemah


Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah dapat bersifat asam, Basa, ataupun netral.
mengapa?

Karena Kedua Ionya dapat Terhidrolisis (Hidrolisis Total)


karena Adanya kedua ion OH- dan H+ yang dihasilkan saat garam tersebut bereaksi dengan air
Mempunyai nilai pH yang tidak menentu.

Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah “Dapat Terhidrolisis secara sempurna”,
mengapa?
Karena anion(ion negatif/ion asam) dan kation(ion positif/ion basa) keduanya akan terhidrolisis
bila di reaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah akan
“mengalami hidrolisis total(sempurna)”. Yaitu, kation dan anionya terhidrolisis. Garam tersebut
bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa asam lemah dan basa lemah.
Sifat Asam, basa, atau Netral garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah bergantung
pada Nilai pH. Nilai pH bergantung pada Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan
ionisasi basa lemah).
Bila Ka > Kb maka, [H+] > [OH-] dan maka nilai pH < 7 dan sifat larutan adalah Asam. Bila Ka
= Kb maka, [H+] = [OH-] dan maka nilai pH = 7 dan sifat larutan adalah Netral. Bila Ka < Kb
maka, [H+] < [OH-] dan maka nilai pH > 7 dan sifat larutan adalah Basa.
Contoh :
Garam CH3COONH4 yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NH4OH (basa lemah).
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+
CH3COO- dan NH4+ akan terhidrolisis.
CH3COO- + NH4+ + H2O ⇌ CH3COOH + NH4OH
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
Adanya ion H+ dan OH- menunjukan bahwa larutan garam tersebut “Terhidrolisis
Total(sempurna)”
Pengertian Hidrolisis Garam
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang memiliki makna
penguraian. Jadi, hidrolisis merupakan reaksi penguraian dalam air.

Hidrolisis garam merupakan reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif
dan ion negatif. Ion-ion tersebut akan bereaksi dengan air membentuk suatu asam
(H3O+) dan basa (OH–) asalnya.

Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam ialah reaksi penguraian yang terjadi antara kation dan anion garam
dengan air dalam suatu larutan. Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi
hidrolisis ialah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sedangkan
kation dan anion garam yang tidak terhidrolisis ialah kation dan anion garam yang
termasuk elektrolit kuat.

Macam-macam Hidrolisis

Jika ditinjau dari komponen pembentuknya garam serta banyak tidaknya garam tersebut dapat diuraikan ketika
direaksikan dengan air, maka reaksi hidrolisis dapat dibedakan sebagai berikut ini :

1. Hidrolisis Parsial
Hidrolisis parsial merupakan garam ketika direaksikan dengan air hanya salah satu/sebagian ion saja yang
mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak. Komponen-komponen penyusun garam yang
mengalami reaksi hidrolisi parsial ini adalah asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya.

2. Hidrolisis Total
Hidrolisis total ialah reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang mana komponen garam terdiri dari asam
lemah dan basa lemah. Berdasarkan jenis-jenis ion yang dihasilkan ketika garam terlarut dalam air.

3. Hidrolisis Anion
Apabila garam yang terdiri dari komponen-komponen molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan
molekul air, maka garam-garam ini hanya akan terhidrolisis sebagian/parsial didalam air dan akan
menghasilkan ion yang bersifat basa (OH-). Dengan demikian, yang terhidrolisis ialah sedangkan anion dari
asam lemah sedangkan kation dari basa kuat tidak terhidrolisis.

Misal :

CH3COONa( aq ) → CH3COO–( aq ) +Na+ ( aq )

CH3COO– +H2O ↔ CH3COOH +OH–

Na+ +H2O → tidak terjadi reaksi

Dari contoh tersebut, menjelaskan bahwa CH3COO– yang bertindak sebagai anion asam lemah terhidrolisis
membentuk OH– ketika garam direaksikan dengan molekul air (H2O) sedangakn Na+ yang bertindak sebagai
kation dari basa kuat tidak terhidrolisis ketika direkasikan dengan molekul air. Kesimpulannya adalah garam
dengan komponen pembentuk asam lemah dan basa kuat, jika direaksikan dengan air akan terhidrolisis
sebagian dan menghasilkan ion yang bersifat basa.

4. Hidrolisis Kation
Sama dengan reaksi hidrolisis antara garam dengan komponen molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan
dengan molekul air, jika garam dengan komponen penyusun asam kuat dan basa lemah dilarutkan kedalam
molekul air juga akan mengalami suatu proses hidrolisis parsial dan menghasilkan ion yang bersifat asam
(H+). Hal ini diakibatkan karena hanya kation dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat
tidak mengalami hidrolisis.

Misal :

NH4Cl → NH4+ +Cl–

NH4+ +H2O ↔ NH4OH + H+

Cl– +H2O → tidak terjadi reaksi

Berdasarkan contoh tersebut, dapat dijelaskan bahwa NH4+ yang bertindak sebagai basa lemah terhidrolisis
menghasilkan ion yang bersifat asam, yaitu H+. Namun Cl- yang sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.

5. Kation dan Anion Terhidrolisis


Jika garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan dengan molekul air maka akan
mengalami hidrolisis total. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kation dari basa lemah ataupun anion dari
asam lemah dapat terhidrolisis secara sempurna. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan sebuah ion H+ atau OH-.

Misal :

CH3COONH4 → CH3COO– + NH4+

CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH–

NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+

Dari contoh tersebut, menjelaskan bahwa ke-2 komponen penyusun garam CH3COO– (anion dari asam lemah)
dan NH4+ (kation dari basa lemah) dapat terhidrolsis secara sempurna yang masing-masing berurutan
menghasilkan ion yang bersifat basa (OH–) dan akan ion yang bersifat asam (H+).
Rumus Hidrolisis Garam

1. Garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian. Komponen
garam (anion asam lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan sebuah ion OH-, maka pH > 7 sehingga larutan
garam bersifat basa.

Contohnya CH3COOK, CH3COONa, KCN, CaS, dan sebagainya.

Reaksi ionisasi = CH3COOK( aq ) → K+( aq ) + CH3COO-( aq )

Reaksi hidrolisis = K + (aq) + H2O(l)  (tidak terhidrolisis)

CH3COO-( aq ) + H2O( l ) → CH3COOH( aq ) + OH-( aq ) bersifat basa

Rumus :
Hidrolisis Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
Keterangan :
Kh adalah konstanta hidrolisis
Kw adalah konstanta air
Ka adalah konstanta asam
[G] adalah konsentrasi garam
h adalah derajat hidrolisis
Untuk menentukan besarnya derajat hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat digunakan
rumus berikut ini :
Untuk Menentukan Besarnya Derajat Hidrolisis Garam
2. Garam yang terbentuk dari komponen asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian dikarenakan
salah satu komponen garam (kation basa lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan ion H+,maka pH < 7
sehingga larutan garam bersifat asam.

Rumus :
Garam yang terbentuk dari komponen asam kuat dan basa lemah
Keterangan :
Kh adalah konstanta hidrolisis
Kw adalah konstanta air
Kb adalah konstanta basa
[G] adalah konsentrasi garam
h adalah derajat hidrolisis
Untuk menentukan besar derajat hidrolisis garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah maka digunakan
rumus sebagai berikut ini :
Untuk menentukan suatu besarnya derajat hidrolisis garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

3. Garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dalam air akan mengalami hidrolisis total, karena ke-2
komponen garam (anion asam lemah dan kation basa lemah) terhidrolisis akan menghasilkan ion H+ dan ion
OH-, sehingga harga pH larutan ini bergantung pada harga Ka dan Kb.

Rumus :
Garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa lemah
Keterangan :
Kw adalah konstanta air
Ka adalah konstanta asam
Kb adalah konstanta basa
Kh adalah konstanta hidrolisis
Harga pH dari garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa lemah tergantung dari harga Ka dan
Kb.

a. Jika Ka = Kb, maka larutannya bersifat netral (pH = 7)


b. Jika Ka > Kb, maka larutannya bersifat asam (pH < 7)
c. Jika Ka < Kb, maka larutannya bersifat basa (pH > 7)

Contoh Soal Beserta Pembahasannya

1.Jika 50 mL larutan KOH 0,5 M dicampurkan dengan 50 mL larutan CH3COOH 0,5 M, maka hitung pH
campuran yang terjadi (Ka = 10-6) ?
Jawab :
Jawaban Soal 1
2.Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,1 M. Jika diketahui Ka CH3COOH = 10-10 !!
Jawab :
Jawaban Soal 2
Inilah tadi pembahasan lengkap mengenai materi tentang Hidrolisis Garam, Semoga Bermanfaat…

Soal dan pembahasan hidrolisis garam


1. Konsentrasi dari NH4Cl 0,4 M, jika kb NH3 = 10-5
Jawab:
2. pH dari NH4Cl 0,4 M adalah (kb NH3 = 10-5)
jawab:

3. Kapan suatu larutan dikatakan bersifat asam, basa dan netral ?


JAWAB :

 Bersifat asam apabila berasal dari asam kuat dam basa lemah.
 Bersifat basa apabila berasal dari basa kuat dam asam lemah.
 Bersifat netral apabila berasal dari asam kuat dam basa kuat.

4. Suatu larutan dikatakan mengalami hidrolisis total apabila ?


JAWAB :
Larutan yang terdiri dari asam lemah dan basa lemah

5. Suatu larutan dikatakan tidak mengalami hidrolisis apabila ?


JAWAB :
Larutan yang terdiri dari asam kuat dan basa kuat

6. Berapakah pH dari asam kuat dan basa kuat ?

JAWAB :

pH = 7

7. Dicampur 400 mL HA 0,9 M dengan 900 mL LOH 0,1 M (ka HA = 10-7, kb LOH = 10-5).
Tentukan :
 pH sebelum dicampur
 pH campuran

8. Kedalam 1 liter terdpat 0,4 mol CH3COOH dan 0,2 mol CH3 Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5.
Tentukan pH campuran !

Berdasarkan soal nomor 8, berapakah pH larutan jika kedalam lautan ditambahkan 1


mL NaOH 0,1 M !
9. 200 mL HCOOH 0,1 M dengan 200 mL HCOONa 0,1 M (ka HCOOH = 1,8 x 10-5)

JAWAB :

HCOOH = 200 mL x 0,1 M

= 20 mmol

HCOOHNa = 200 mL x 0,1 M

= 20 mmol

Anda mungkin juga menyukai