Anda di halaman 1dari 26

BENTUK GEOMETRI

MOLEKUL TEORI VESPR


DJONI BIWARNO
KOMPETENSI DASAR

3.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit


Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron
dalam menentukan bentuk molekul
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah KBM dengan metode daring, peserta didik
dapat:

Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi


(VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan
bentuk molekul
TEORI VSEPR DAN
GEOMETRI MOLEKUL
Geometri molekul atau sering disebut struktur
molekul atau bentuk molekul yaitu gambaran
tiga dimensi dari suatu molekul yang ditentukan
oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut-sudut
yang ada disekitar atom pusat.
Geometri molekul hanya ditujukan pada
senyawa kovalen ataupun ion-ion poliatomik.
Di dalam sebuah molekul atau ion poliatom
terdapat atom pusat dan substituent-substituent
yang terikat pada atom pusat. Substituent-
substituent ini dapat berupa atom dan berupa
gugus atom
Cara yang dapat digunakan untuk menentukan atom
pusat:
1. Atom pusat biasanya ditulis di awal rumus
formulanya.
2. Atom pusat biasanya atom yang lebih elektropositif
atau kurang elektronegatif.
3. Atom pusat biasanya atom yang memiliki ukuran
lebih besar dari atom atau susbstituen-substituen yang
ada.
Elektron valensi atom pusat dapat digunakan pada
pembentukan senyawa kovalen dan ada yang tidak
digunakan. Elektron yang tidak digunakan ditulis
sebagai pasangan elektron bebas (PEB), sedangkan
elektron yang digunakan dalam pembentukan ikatan
ditulis sebagai pasangan elektron ikatan (PEI).
Urutan gaya tolak dimulai dari gaya tolak yang terbesar yaitu
sebagai berikut.
1. Gaya tolak antar sesama elektron bebas (PEB vs PEB)
2. Gaya tolak antara pasangan elektron bebas dengan elektron
ikatan (PEB vs PEI)
3. Gaya tolak antar pasangan elektron ikatan (PEI vs PEI).
Dalam suatu molekul elektron-elektron tersebut saling
tolak-menolak karena memiliki muatan yang
sama. Untuk mengurangi gaya tolak tersebut atom atom
yang berikatan membentuk struktur ruang tertentu
hingga tercapai gaya tolak yang minimum. Akibat yang
ditimbulkan dari tolakan yang yang terjadi yaitu
mengecilnya sudut ikatan dalam molekul. 
Teori VESPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) atau
istilah lebih dikenal yaitu teori tolak pasangan elektron yaitu
teori tolak menolak pasangan elektron pada kulit terluar
atom pusat.

Adapun rumus umum mengenai bentuk geometri molekul


teori VESPR yaitu:

AXnEm
Keterangan:
A : Atom pusat
Xn : jumlah pasangan elektron ikatan
Em : jumlah pasangan elektron bebas
NB: Jika ada pasangan elektron ikatan rangkap 2 maupun
3, maka itu dihitung 1.
Teori yang digunakan untuk mempelajari gaya tolak
antar sesama elektron valensi disebut
teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair
Repulsion) yang dikembangkan oleh Gillespie dan
Nylholm sehigga sering disebut sebagai teori Gillespie-
Nylholm. Dengan teori ini ternyata struktur ruang
suatu senyawa dapat ditentukan dengan
memperhatikan elektron bebas dan elektron ikatan
dari senyawa yang bersangkutan.
Beberapa Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR
Beberapa Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR
Beberapa Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR
Beberapa Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR
MENENTUKAN GEOMETRI MOLEKUL

Untuk menentukan geometri molekul ikuti langkah-langkah


berikut ini:
Notasi VSEPR menunjukkan jumlah PEI dan PEB sebagai
berikut.

AXnEm
Atom pusat dilambangkan dengan A, elektron ikatan dengan
X dan setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E.
Caranya berbeda tergantung jenis molekul/senyawanya.
MENENTUKAN GEOMETRI MOLEKUL
MENENTUKAN GEOMETRI MOLEKUL
CONTOH:
1. Tentukan bentuk molekul senyawa XeF4
Notasi VSEPR = AXnEm
Elektron Valensi Xe (NA=54) = 2 8 18 18 8  e.v Xe = 8

Atom pusat = Xe (jumlah paling sedikit atau sama dengan 1)


X atau PEI = 4 (jumlah F yang terikat pada atom pusat)
Jumlah elektron ikatan = 4 (karena ikatan F dengan Xe tunggal,
sehingga dibutuhkan 4 elektron Xe untuk berikatan tunggal
dengan 4 atom F)

Tipe molekul = AX4E2

Bentuk molekul = Segiempat datar


CONTOH:
2. Tentukan bentuk molekul senyawa CCl4
Notasi VSEPR = AXnEm
Elektron Valensi C (NA=6) = 2 4  e.v C = 4

Atom pusat = C (jumlah paling sedikit atau sama dengan 1)


X atau PEI = 4 (jumlah Cl yang terikat pada atom pusat)
Jumlah elektron ikatan = 4 (karena ikatan Cl dengan C tunggal,
sehingga dibutuhkan 4 elektron Xe untuk berikatan tunggal
dengan 4 atom F)

Tipe molekul = AX4

Bentuk molekul = Tetrahedral


3. Tentukan bentuk molekul NH4+
Atom pusat N, jumlah elektron valensi 5, ingat: N golongan V-A/15.
Atom luar H berjumlah 4, H merupakan monovalen.
Jumlah orbital hibrida = ½ × (EV + Monovalen – Kation + Anion)
Jumlah orbital hibrida = ½ × (5 + 4 – 1 + 0)
Jumlah orbital hibrida = ½ × 8
Jumlah orbital hibrida = 4 
PEB (E) = jumlah orbital hibrida – X
PEB (Y) = 4 – 4
PEB (Y) = 0
AX4E0  → bentuk molekul tetrahedral.
4. Tentukan bentuk molekul H3O+
Atom pusat O, jumlah elektron valensi 6, ingat: O golongan VI-A/16.
Atom luar H berjumlah 3, H merupakan monovalen.
Jumlah orbital hibrida = ½ × (EV + Monovalen – Kation + Anion)
Jumlah orbital hibrida = ½ × (6 + 3 – 1 + 0)
Jumlah orbital hibrida = ½ × 8
Jumlah orbital hibrida = 4 

PEB (E) = jumlah orbital hibrida – X


PEB (Y) = 4 – 3
PEB (Y) = 1
AX3E1  → bentuk molekul piramida segitiga.
5. Tentukan bentuk molekul SO42–
Atom pusat S, jumlah elektron valensi 6, ingat: S golongan VI-A/16.
Atom luar O berjumlah 4, O bukan monovalen.
Jumlah orbital hibrida = ½ × (EV + Monovalen – Kation + Anion)
Jumlah orbital hibrida = ½ × (6 + 0 – 0 + 2)
Jumlah orbital hibrida = ½ × 8
Jumlah orbital hibrida = 4 
PEB (E) = jumlah orbital hibrida – X
PEB (Y) = 4 – 4
PEB (Y) = 0
AX4E0  → bentuk molekul tetrahedral.
6. Tentukan bentuk molekul I3–
Atom pusat I, jumlah elektron valensi 7, ingat: I golongan VII-A/17.
Atom luar I berjumlah 2, I merupakan monovalen.
Jumlah orbital hibrida = ½ × (EV + Monovalen – Kation + Anion)
Jumlah orbital hibrida = ½ × (7 + 2 – 0 + 1)
Jumlah orbital hibrida = ½ × 10
Jumlah orbital hibrida = 5 
PEB (E) = jumlah orbital hibrida – X
PEB (Y) = 5 – 2
PEB (Y) = 3
AX2E3  → bentuk molekul linier.
7. Tentukan bentuk molekul ClO2–
Atom pusat Cl, jumlah elektron valensi 7, ingat: Cl golongan VII-A/17.
Atom luar O berjumlah 2, O bukan monovalen.
Jumlah orbital hibrida = ½ × (EV + Monovalen – Kation + Anion)
Jumlah orbital hibrida = ½ × (7 + 0 – 0 + 1)
Jumlah orbital hibrida = ½ × 8
Jumlah orbital hibrida = 4 
PEB (E) = jumlah orbital hibrida – X
PEB (Y) = 4 – 2
PEB (Y) = 2
AX2E2  → bentuk molekul bengkok.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai