Anda di halaman 1dari 7

BENTUK – BENTUK MOLEKUL

1. Teori domain elektron

Domain elektron adalah suatu area dalam molekul yang ditempati oleh elektron. Teori domain
elektron menyatakan bahwa pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas tolak-menolak
sehingga tiap-tiap pasangan elektron cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan gaya
tolakan tersebut. Jadi, bentuk molekul dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI)
dan pasangan elektron bebas (PEB) pada atom pusat suatu molekul. Teori ini juga dikenal dengan teori
VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) atau teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi. Teori VSEPR
pertama kali dikembangkan oleh ahli kimia Kanada, R.J. Gillespie pada tahun 1957 berdasarkan ide ahli
kimia Inggris, N. Sigewick dan H. Powel.

Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain elektron berarti
kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron dengan jumlah domain sebagai berikut.

a. Setiap elektron ikatan, baik ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. merupakan 1
domain.
b. Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1 domain.

Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat. Terdapat lima macam bentuk
dasar molekul kovalen sebagai berikut.

- Linear: bentuk molekul yang disusun oleh tiga atom yang berikatan dalam satu garis lurus dan
sebuah atom merupakan pusatnya. Sudut ikat pada dua pasang elektron ikatan sebesar 180°.
Contoh senyawa linear di antaranya HgBr2, CdCI2, dan BeH2
- Segitiga datar: bentuk molekul segitiga sama sisi yang disusun oleh empat buah atom. Sebuah
atom sebagai pusatnya berikatan dengan tiga atom lainnya dengan sudut ikat 120°. Contoh
senyawa segitiga datar yaitu BCI3, BF3, dan Gal3
- Tetrahedral: bentuk molekul yang tersusun dari lima atom berikatan. Sebuah atom sebagai
pusat yang berikatan dengan empat atom lainnya dengan sudut ikat 109,5°. Contoh senyawa
tetrahedral yaitu CCI4, CH4, dan SnCI4
- Trigonal bipiramida: bentuk molekul terdiri atas dua bentuk piramida yang bergabung dalam
salah satu bidang. Atom pusatnya dikelilingi oleh lima atom lain dengan sudut ikat ekuatorial
120°, dan sudut aksial 90°. Contoh senyawa trigonal bipiramida yaitu PF5, SbCI5, dan PCI5
- Oktahedral: bentuk molekul terdiri atas delapan bidang yang merupakan segitiga sama sisi
dengan sudut ikat 90°. Contoh senyawa oktahedral adalah SF6, TeF6, dan SeF6

Bentuk molekul/struktur ruang dari suatu molekul sebelumnya ditentukan dari hasil percobaan
akan tetapi dapat diramalkan dengan menggunakan teori domain elektron.

Langkah-langkah dalam meramalkan bentuk molekul


Misalnya CH4 (6C dan 1H) dan NH3 (7N)
1. Menentukan elektron valensi masing-masing atom.
6C : 2 . 4
(elektron valensi C = 4)
1H : 1
(elektron valensi H = 1)
7N : 2 . 5
(elektron valensi N = 5)

2. Menjumlahkan elektron valensi atom pusat dengan elektronelektron dari atom lain yang
digunakan untuk ikatan.

3. Menentukan banyaknya pasangan elektron, yaitu sama dengan jumlah pada langkah 2 dibagi
dua.

4. Menentukan banyaknya pasangan elektron terikat dan pasangan elektron bebas.


Dalam molekul CH4 terdapat 4 pasang elektron yang semuanya merupakan pasangan elektron
terikat (4 elektron dari 1 atom C dan 4 elektron dari 4 atom H).
Keempat pasang elektron terikat tersebut membentuk geometri tetrahedral.
Dalam molekul NH3 terdapat 4 pasang elektron terdiri atas 3 pasang elektron terikat (3 elektron
dari 1 atom N dan 3 elektron dari 3 atom H) dan 1 pasang elektron bebas.
Tiga pasang elektron terikat dan sepasang elektron bebas dari NH3 tersebut membentuk
geometri trigonal piramida.

Meramalkan bentuk molekul PCl5


15P : 2 . 8 . 5
17Cl : 2 . 8 . 7
Kelima pasang elektron terikat tersebut akan membentuk geometri trigonal bipiramida.

Meramalkan bentuk molekul XeF2


10Xe : 2 . 8
9F : 2 . 7

Dua pasang elektron terikat dan tiga pasang elektron bebas


tersebut akan membentuk geometri linear (garis lurus).
Bentuk Molekul Teori Domain Elektron

Metode yang dapat digunakan untuk meramalkan bentuk molekul adalah model rumus titik
elektron yang diperluas menjadi teori domain elektron atau teori tolakan pasangan elektron kulit valensi
(VSEPR, Valence Shell Electron Pair Repulsion). Seperangkat aturan dikemas ke dalam teori domain
elektron yang memungkinkan Anda dapat meramalkan bentuk molekul secaratepat. Teori ini didasarkan
pada jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas dalam kulit valensi atom pusat
suatu molekul. Teori ini menyatakan bahwa bentuk molekul dapat ditentukan berdasarkan tolakan
pasangan elektron dalam kulit valensi atom pusat. Oleh karena itu, teori ini disebut domain elektron
atau VSEPR. Bagaimana teori ini dapat diterapkan untuk memprediksi bentuk suatu molekul? Untuk
mempermudah mempelajarinya, molekul-molekul dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu molekul-
molekul yang memiliki atom pusat:

1. berikatan kovalen tunggal yang jenuh;


2. berikatan kovalen tunggal yang tidak jenuh (memiliki elektron bebas);
3. berikatan kovalen rangkap.

Dalam teori VSEPR, gaya tolakan yang dihasilkan PEB juga mempengaruhi bentuk mlekul. Notasi
VSEPR yang menunjukan jumlah PEI dan PEb sebagai berikut:
Hubungan antara PEI dan PEB pada atom pusat terhadap bentu molekul disajikan dalam tabel berikut ini.

Bentuk molekul

Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi


Bentuk suatu molekul dapat diketahui melalui eksperimen, misalnya bentuk molekul CH4, BF3, NH3, dan
H2O.

Pada molekul CH4terdapat 4 pasang elektron terikat dan tidak terdapat pasangan elektron bebas.
Pada molekul BF3 terdapat 3 pasang elektron terikat dan tidak terdapat pasangan elektron bebas.

Pada molekul NH3 terdapat 3 pasang elektron terikat dan 1 pasang elektron bebas.

Pada molekul H2O terdapat 2 pasang elektron terikat dan 2 pasang elektron bebas.

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dinyatakan bahwa molekul dipengaruhi oleh banyaknya pasangan
elektron terikat dan banyaknya elektron bebas.
Berdasarkan beberapa contoh di atas dapat diambil hipotesis bahwa:

1. Pasangan-pasangan elektron terikat maupun pasanganpasangan elektron bebas di dalam


suatu molekul akan berada di sekitar atom pusat supaya tolak-menolak, sehingga besarnya
gaya antara pasangan-pasangan elektron tersebut menjadi sekecil-kecilnya akibatnya
pasangan-pasangan elektron akan berada pada posisi yang terjauh.
2. Kedudukan pasangan elektron yang terikat menentukan arah ikatan kovalen, dengan
demikian menentukan bentuk molekul.
3. Pasangan-pasangan elektron bebas tampaknya mengalami gaya tolak lebih besar daripada
pasangan-pasangan elektron terikat. Akibatnya pasangan-pasangan elektron bebas akan
mendorong pasangan-pasangan elektron terikat lebih dekat satu sama lain. Pasangan
elektron bebas akan menempati ruangan yang lebih luas.

Teori Hibridilasi

Teori hibridilasi dijelaskan berdasarkan proses penggabungan orbital-orbital atom yang digunakan oleh
elektron-elektron yang saling berikata. Teori ini disebut juga teori ikatan valensi.

a. Orbital Hibrida sp
b. orbital sp2
c. orbital sp3
d. orbital sp3d dan sp3d2

Secara ringkas berbagai tipe hibridasi digambarkan seperti tabel dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai