Anda di halaman 1dari 14

BAB10

BENTUKMOLEKUL
10.1PENGGAMBARANMOLEKULDANIONDENGANSTRUKTURLEWIS
Dalam penggambaran molekul/ion dengan struktur Lewis kita harus
mengetahui rumus senyawa dan posisi relatif masing-masing atom. Jumlah
total elektron valensi dari seluruh atom didistribusikan keseluruh atom yang
berikatan dan sisanya menjadi pasangan elektron sunyi (tak berikatan).
1.MenggunakanKaidahOktetuntukMenggambarkanStrukturLewis
Kaidah oktet merupakan kecendrungan unsur-unsur untuk memenehi jumlah
elektron terluarnya dengan 8 buah elektron (2 untuk hidrogen). Dengan kata lain
suatu unsur harus berikatan dengan unsur lain untuk berbagi elektron valensi
terluarnya agar dapat menyerupai gas mulia.
A. Struktur Lewis untuk Molekul dengan Ikatan Tunggal
Ikatan tunggal adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang masing-
masing menyumbangkan 1 elektron untuk berikatan, sehingga memenuhi
kaidah oktet.
Contoh : Struktur Lewis untuk Nitrogen Trifluorida (NF3)
Penjelasan : 1. Tempatkan atom relatif terhadap atom lain, atom dengan
nomor golongan lebih rendah berada ditengah, jika sama
maka atom dengan periode lebih tinggi karena atom yang
kurang elektronegatif diposisikan pada pusat/tengah .
Dalam hal ini atom N memiliki nilai keelektronegatifan yg
lebih kecil dibandingkan lainnya ( keelektronegatifan N=3,
F=4), sehingga kerangka struktur untuk NF3 adalah:
Atom yang memiliki jumlah yang sedikit, dan
keelektronegatifan yang kecil dapat dipastikan itu sebagai
atom pusatnya, dan atom halogen berada disekitarnya.
2 . Tentukan jumlah elektron valensi. N adalah grup 5 dan F
adalah grup 7. Jadi kita memiliki:
[1 x N (5e-)] + [3 x F(7e-)] = 26 valensi e-
3 Buat garis ikatan tunggal dari atom pusat ke seluruh atom
sekelilingnya, jadi jumlah elektron untuk setiap ikatan
berjumlah 2. Tiga iktantunggalmenggunakan 6e-, jadi 26e-
dikurangi 6e- yang bersisa 20e-
4. Distribusikan elektron tersisa sedemikian rupa, sehingga
semua atom memiliki elektron valensi delapan (oktet)
B. Struktur Lewis untuk Molekul dengan Ikatan Rangkap
Ikatan ganda adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang masing-
masing menyumbangkan 2 elektron untuk berikatan, sehingga memenuhi
kaidah oktet. Langkah langkah pembuatannya sama seperti ikatan tunggal,
tetapi perlu tambahan untuk menemukan atom yang dapat membentuk ikatan
rangkap. Contoh : C2H4
2. Resonansi : Delokalisasi Pasangan Ikatan Elektron
Seringkali terjadi satu ikatan rangkap bersebelahan dengan ikatan tunggal
dan membentuk 2 struktur Lewis yang identik. Misalnya senyawa ozon (O3).
Struktur I dan II identik .
Contoh : Resonansi ion nitrat (NO3-)
Penyelesaian : Karena nitrogen memiliki lima elektron valensi, dan oksigen
masing-masing memiliki enam elektron valensi dan terdapat
muatan total negatif -1, maka jumlah totalelektron valensi ada [5e-
+ (3 x 6e-) + 1] = 24e-. Ketiga struktur resonansi berikut adalah
ekuivalen.
3. Muatan formal : Pemilihan yang Lebih Penting dari Struktur Resonansi
Muatan formal adalah jumlah nilai dari elektron valensi yang bermuatan
negatif dari seluruh elekron valensi yang tidak terbagi dan setengah dari elektron
valensi yang dibagi. Jadi,
Muatan atom formal=
Jumlah elektron valensi (jumlah elektron valensi yang tidak terbagi + 0,5 jumlah
elektron velensi yang terbagi)
Tiga kriteria untuk menentukan struktur resonansi yang lebih penting:
1. Muatan formal yang lebih kecil lebih baik sampai yang terbesar
2. Muatan formal yang sama-sama memiliki nonzero dalam atom tidak lebih baik
3. Muatan formal yang lebih negatif harus ditukar dengan atom yang memiliki
keelektronegatifan lebih
4. Pengecualian Kaidah Oktet
Aturan oktet berlaku terutama untuk unsur-unsur perode kedua.
Pengecualian kaidah oktet dibagi mejadi tiga kategori yaitu:
A. Oktet tak lengkap
Beberapa senyawa, jumlah elektron di sekitar atom pusat dalam suatu
molekul yang stabil dapat kurang dari delapan. Misalnya Berilium Hidrida
(BeH2)
Dapat diketahui hanya ada 4 elektron di sekitar atom pusat, dan tidak
ada kemungkinan untuk menambahkan sejumlah elektron agar terisi 8.
Contoh lain Boron Trifluorida (BF3) yang memiliki 6 pasangan elektron di
sekitar inti.
Maka dengan itu senyawa ini memiliki kecendrungan untuk menarik
pasangan elektron bebas. Sebagai contoh BF3NH3
B. Molekul Berelektron Ganjil
Beberapa molekul mempunyai jumlah elektorn yang ganjil, misalnya
Nitrogen Oksida (NO), dan Nitrogen Dioksida (NO2)
Aturan oktet tidak memungkinkan terjadi pada molekul berelektron
ganjil, karena untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan pasangan elektron
yang lengkap.
C. Oktet yang diperluas
Senyawa yang memiliki atom pusat dengan elektron valensi lebih dari
delapan disekitarnya. Molekul ini meningkatkan kapasitas kulit valensinya
dengan memanfaatkan kulit d yang kosong untuk berikatan. Kulit valensi
terekspansi hanya terjadi pada atom pusat non logam dari perioda 3 keatas
dengan kulit d yang bisa dipakai. Misalnya, P dalam PCl5 dan S dalam
SF6
10.2 Teori VSEPER (Valence-Shell Electron Pair repulsion) Bentuk Molekul
Teori Tolakan pasangan elektron (VSEPR) akan menjelaskan susunan
elektron dalam suatu atom yang berikatan. Posisi elektron ini akan mempengaruhi
bentuk geometri molekulnya.Geometri (bentuk) molekul adalah gambaran tentang
susunan atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron
atom dalam pusat dalam molekul, pasangan elektron ini baik yang berikatan maupun
yang bebas.Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori tolak
menolak pasangan pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat.
1. Penyusunan Elektron dan Bentuk Molekular
2. Bentuk Molekul dengan Dua Pasangan Elektron (Linear)
Dari Tabel tabel diatas dapat dijelaskan bahwa apabila dalam
membentuk ikatan terdapat 2 pasang elektron, maka bentuk molekul yang
stabil adalah linear, hal ini karena pada molekul tersebut tolakan minimum
terjadi pada sudut 180
0
.
Tipe molekul : AX
2
Contoh senyawa : CO
2
, BeCl
2
3. Bentuk Molekul dengan Tiga Pasangan elektron (Segitiga Sama Sisi)
Apabila terdapat 3 pasang elektron tolakan minimum terjadi
apabila sudut ikatan yang dibentuk adalah 120
0
, atau dengan kata lain
bentuk molekul yang terbentuk adalah segitiga. Dengan adanya tiga
ikatan elektron, maka dapat dimungkinkan 2 bentuk molekul yang akan
terbentuk, yaitu molekul dengan PEI(Trigonal Planar), dan bentuk 2 PEI
(Pasangan Elektron Ikat) dengan 1 PEB (Pasangan Elektron Bebas)
A Tiga Pasangan Elektron Ikat (PEI).
Tipe molekul AX
3
Contoh molekul : BF
3
, NO
3
-
, SO
3
Efek Ikatan Rangkap Dua
Gaya tolak ikatan rangkap dua lebih besar dari gaya tolak rangkap
tunggal. Maka dengan itu sudut ikatan sebenarnya menyimpang dari sudut
ikatan idealnya, oleh karena itu sudut yang diberikan ikatan rangkap dua
juga lebih besar.
Efek Pasangan Elektron Bebas (PEB)
Adanya Pasangan Elektron Bebas, akan berpengaruh pada bentuk
molekul itu sendiri. Misalnya pada bentuk molekul trigonal planar. Jika
terdapat PEB dalam molekul tersebut maka bentuk molekulnya berubah
menjadi V Planar, bukan lagi trigonal planar. Sebab PEB berpengaruh
besar terhadap sudut ikatannya, karena gaya tolak menolak PEB dengan
PEI lebih besar daripada sesama PEI. Hal itu terjadi karena gaya tolak PEB
selalu lebih besar dari PEI.
4. Bentuk Molekul dengan Empat Pasangan elektron (Tetrahedron)
A. Tetrahedral
Molekul atau ion yang memiliki Pasangan Elektron Ikat (PEI) sebanyak
4 buah dapat kita namakan tetrahedral dengan besar sudut 109,5.
Tipe Molekul : AX4
Contohnya : CCl4
B. Segitiga Piramidal
Jika salah satu elektron adalah Pasangan Elektron Bebas (PEB), maka
molekul akan berubah bentuk menjadi segitiga piramidal. Sudut ikatan
akan berkurang karena PEB akan menolak Pei lainnya, sehinnga jarak
antara Pei semakin kecil dengan besar sudut 107,3.
Tipe Molekul : AX3E
Contohnya : NH4+
C. Bentuk V
Ketika terdapat 2 PEI dan 2 PEB maka molekul akan membentuk
bentuk V. Sudut ikatannyapun akan semakin lebih berkurang, karena
terdapat 2 PEB dalam ikatan ini, oleh sebab itu sudutnya menjadi
104,5.
Tipe Molekul : AX2E2
Contohnya : H2O
5. Bentuk Molekul dengan Lima Pasangan Elektron (Trigonal
Bipiramidal)
A. Trigonal Bipiramida
Lima pasangan elektron akan membentuk molekul menjadi trigonal
bipiramida.Molekul ini memiliki dua posisi PEIdi sekitarnya dan
memiliki dua sudut ikatan ideal. Sudutnya yaitu 120 dan 90. Gaya
tolakan yang lebih besar membentuk sudut 120 sedangkan yang kecil
90.
Tipe Molekul : AX5
Contohnya : PCl5
B. Tetrahedral Tak Simetris (Bentuk Gergaji)
Bila terdapat 4 PEI dan 1 PEB, maka molekul berubah menjadi bentuk
gergaji dengan sudut 101,5 dan 86,6
Tipe Molekul : AX4E
Contohnya : SF4
C. Huruf T
Bila terdapat 3 PEI dan 2 PEB, maka molekul berubah menjadi huruf
T dengan sudut 88,2
Tipe Molekul : AX3E2
Contohnya : BrF
D. Bentuk Linear
Molekul yang mmiliki 2 PEI dan 3 PEB bernama bentuk linear. Sudut
ikatannya 180.
Tipe Molekul : AX2E3
Contohnya : I3-
6. Bentuk Molekul dengan Enam Pasangan Elektron (Octahedron)
A. Oktahedtal
Bila terdapat 6 PEI, maka molekul berubah menjadi bentuk
oktahedron dengan sudut 90
Tipe Molekul : AX6
Contohnya : SF6
B. Segiempat Bipiramidal
Bila terdapat 5 PEI dan 1 PEB, maka molekul berubah menjadi
segiempat bipiramidal dengan sudut 81,9
Tipe Molekul : AX5E1
Contohnya : IF5
C. Segiempat Planar
Molekul yang memiliki 4 PEI dan 2 PEB berbentuk Segiempat Planar.
Tipe Molekul : AX4E2
Contohnya : XeF4
MENENTUKAN BENTUK MOLEKUL BERDASARKAN TEORI VSEPR
1. Gambar struktur Lewis
2. Tempatkan susunan seluruh pasangan elektron, dan hitung
jumlahnya di sekitar atom pusat
3. Prediksi sudutnya berdasarkan pengaruh PEB atau ikatan rangkap
4. Gambar dan beri nama bentuk molekul dengan menghitung jumlah
PEI dan PEB
BENTUK MOLEKULDENGAN LEBIH DARI SATU ATOM PUSAT
Senyawa organik biasanya memiliki lebih dari satu atom pusat.
Misalnya Etana (C2H6) dan etanol (C2H5OH)

Anda mungkin juga menyukai