Anda di halaman 1dari 37

GEOMETRI

MOLEKUL
APA ITU
MOLEKUL??

Molekul adalah gabungan


dua atau lebih atom,
sejenis maupun beda
jenis.
Molekul dibagi menjadi 2:
1. Molekul Unsur: Gabungan antara 2 atau lebih atom
sejenis. Contoh: O2, H2

2. Molekul Senyawa: Gabungan anatara 2 atau lebih


atom tidak sejenis. Contoh: H2O, CO2
The Valence Shell Electron Pair
Repulsion (VSEPR) Theory

Ronald Gillespie. “bentuk geometri suatu molekul


ditentukan sepenuhnya oleh
tolakan pasangan elektron dari
atom pusat molekul tersebut,
pasangan elektron atom pusat
suatu molekul akan mengatur
posisinya sedemikian rupa
sehingga gaya tolakan diantaranya
minimum (paling kecil)”
PENGERTIAN GEOMETRI MOLEKUL

Geometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari


atom-atom sehingga membentuk molekul. Geometri
molekul juga disebut sebagai posisi atom inti pada
sebuah molekul.
BENTUK MOLEKUL
Linear

Segitiga
Oktahedral
datar

Segitiga
Tetrahedral
bipiramida
JENIS-JENIS STRUKTUR MOLEKUL
Molekul sederhana mempunyai struktur dan bentuk
molekul sebagai berikut:

Linier
Pada model linier, atom-atom terhubung pada sebuah
garis lurus. Sudut ikatan yang terbentuk adalah 180°.
Sudut ikatan yang terbentuk adalah antara atom-atom
yang saling berdekatan. Contoh molekul linier adalah
karbondioksida (CO2).
Trigonal planar
Seperti namanya, molekul ini membentuk sebuah segitiga
sama sisi. Sudut yang terbentuk adalah 120°. Contoh molekul
trigonal planar adalah boron trifluorida (BF3).

Bengkok
Bentuk bengkok suatu molekul mempunyai sudut tidak sama
dengan 180°. Contoh dari molekul bengkok adalah air (H2O).
Tetrahedral
Tetra berarti empat, sedangkan hedral berarti sisi. Jadi molekul
tetrahedral mempunyai empat sisi muka. Sudut yang terbentuk adalah
109,47°. Contoh molekul tetrahedral adalah metana (CH4).

Oktahedral
molekul oktahedral mempunyai enam sisi muka. Sudut yang terbentuk
adalah 90°. Contoh molekul heksahedral adalah belerang heksafluorida
(SF6).
Piramida
Bentuk molekul ini mirip dengan piramida (limas segi
empat). Contoh molekul piramida adalah amonia (NH 3).
A. TEORI DOMAIN ELEKTRON
Teori domain elektron adalah suatu cara untuk meramalkan
geometri molekul berdsarkan teori tolak menolak elektron
pada kulit luar atom pusat. Teori ini menyempurnakan teori
VSEPR ( Valence Shell Electron Pair Repulsion, biasa di baca
vesper). Domain elektron berarti daerah yang ada
elektronnya. Jumlah domainnya dapat ditentukan sebagai
berikut:

a. Pasangan Elektron Ikatan (PEI)


Setiap 1 PEI berarti 1 domain, baik ikatan tunggal,
rangkap, atau rangkap tiga
b. Pasangan Elektron Bebas (PEB)
Setiap 1 PEB berarti 1 domain
Prinsip-prinsip dasar dari teori domain elektron adalah :

1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat


saling tolak menolak, sehingga domain elektron akan
mengatur diri (membentuk formasi) sedekimian rupa
hingga tolak menolak jadi minimum. Seperti gambar
di slide selanjutnya 
2. PEB lebih besar gaya tolak menolaknya dibanding dengan
PEI.Hal itu terjadi karena peb hanya terikat pada satu
atom sehingga geraknya leluasa.Urutan gaya tolak
menolak nya begini ; PEB-PEB > PEI -PEB > PEI-PEI.
Akibat dari bedanya besar gaya tolak menolak adalah
mengecilnya sudut pei karena desakan dari peb. Jadi jarak
pei itu deketan sedangkan peb itu jauh-jauhan. Demikian
juga domain yang terdiri dari dua atau tiga pasang domain
elektron lebih besar gaya tolak menolaknya daripada
yang punya satu domain.

3. Bentuk molekul hanya ditentukan pasangan elektron


terikat.Jadi nanti kalau udah ditentuin peb dan pei, peb
nya abaikan aja, bentuknya kamu tentuin denga atom
pusat dan pei saja.
MERUMUSKAN TIPE MOLEKUL
1. Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat
2. Menentukan jumlah domain elektron ikatan (PEI / X)
3. Menentukan jumlah domain elektron bebas (PEB / E)
(EV - X)
E
2
4. Masukan dalam rumus:

AX E n m

EV : Elektron valensi atom pusat

A : Atom pusat

X : Domain elektron ikatan (PEI)

E : Domain elektron bebas (PEB)


Contoh
Molekul CO2
6C : 2 4
8O : 2 6

 Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat


Atom pusat = C
Elektron valensi C = 4

 Menentukan jumlah domain elektron ikatan (PEI / X)

PEI = 4 (2 domain)
 Menentukan jumlah domain elektron bebas (PEB / E)
(EV - X)
E
2
(4 - 4)

2
0

 Menentukan tipe molekul


AX E n m

AX 2

Tipe molekul CO2 = AX2 -> bentuk Linear


MOMEN DIPOL
MOMEN DIPOL
Momen (μ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan
jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan
negatif.
μ=Qxr
Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x
10-30 C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen
dipolnya.
Hibridisasi dalam Molekul yang
Mengandung Ikatan Rangkap Dua
Contoh molekul etena, C2H4

Atom-atom pada etena


terletak pada satu bidang
datar dan masing-masing
atom karbon berikatan
dengan dua atom lain
membentuk struktur
trigonal planar.
Perhatikan bahwa keenam atom
terletak pada bidang yang sama.
Tumpang tindih orbital 2pz yang
menyebabkan molekul itu
memiliki struktur datar
Hibridisasi dalam Molekul yang
Mengandung Ikatan Rangkap Tiga
Contoh asetilena C2H2

Menurut teori domain


elektron, bentuk molekul
asetilen adalah linear.
Oleh karena itu, orbital-
orbital dalam atom karbon
membentuk orbital
hibrida sp.
terjadi tumpang tindih dua orbital sp dari masing-masing
atom karbon untuk membentuk orbital ikatan sigma C–C,
kemudian orbital hibrida sp yang satunya lagi
bertumpang tindih dengan orbital 1s dari atom hidrogen
membentuk dua ikatan sigma C–H
Sebagai tambahan, dua ikatan pi terbentuk akibat tumpang-
tindih secara menyamping orbital 2py dan 2pz yang tidak
terhibridisasi. Jadi ikatanrangkap tiga karbon tersusun atas
satu ikatan sigma dan dua ikatan pi
Teori Orbital Molekul

Teori orbital molekul adalah teori yang menjelaskan


ikatan kimia melalui diagram orbital molekul. Sifat
magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan mudah
dijelaskan dengan menggunakan pendekatan
mekanika kuantum lain yang disebut dengan teori
orbital molekul
Orbital Molekul Ikatan dan Orbital Molekul
Antiikatan
Menurut teori orbital molekul, orbital molekul dihasilkan
dari interaksi antara dua atau lebih orbital atom.
Terjadinya tumpang tidih suatu orbital mengarah pada
pembentukan dua orbital atom : satu orbital molekul
ikatan dan satu orbital molekul antiikatan. Orbital
molekul ikatan (bonding molecular orbital) memiliki
energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar
dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya. Orbital
molekul antiikatan (antibonding molecular orbital)
memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang
lebih rendah dibandingkan dengan orbital-orbital atom
pembentuknya.
Pembentukan orbital molekul ikatan berkaitan dengan
interferensi konstruktif dan pembentukan orbital molekul
antiikatan berkaitan dengan interferensi destruktif.
Sehingga, interaksi konstruktif dan interaksi destruktif
antara dua orbital 1s dalam molekul H2 mengarah pada
pembentukan orbital molekul ikatan sigma dan
pembentukan orbital molekul antiikatan sigma
Konfigurasi Orbital Molekul
Aturan Konfigurasi Elektron Molekul dan Kestabilan
 Jumlah orbital molekul yang terbentuk selalu sama dengan jumlah orbital atom
yang bergabung
 Semakin stabil orbital molekul ikatan, semakin kurang stabil orbital molekul
antiikatan yang berkaitan
 Pengisian orbital molekul dimulai dari energi rendah ke energi tinggi. Dalam
molekul stabil, jumlah elektron dalam orbital molekul ikatan selalu lebih
banyak daripada dalam orbital molekul antiikatan karena kita selalu
menempatkan elektron dalam orbital molekul ikatan yang berenergi lebih
rendah terlebih dahulu
 Seperti orbital atom, setiap orbital molekul dapat menampung hingga dua
elektron dengan spin berlawanan sesuai asas larangan Pauli
 Ketika elektron ditambahkan ke orbital molekul dengan energi yang sama,
susunan yang paling stabil diramalkan oleh aturan Hund yaitu, elektron
memasuki ke orbital-orbital molekul ini dengan spin sejajar
 Jumlah elektron dalam orbital molekul sama dengan jumlah semua elektron
pada atom-atom yang berikatan

Anda mungkin juga menyukai