Anda di halaman 1dari 10

GEOMETRI MOLEKUL

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kimia Dasar I
Dosen Pengampu: Atik Rahmawati, M.Pd

Disusun oleh:
Inayatu Rizqiyah (093711012)
Nur Alawiyah (093711024)
Dewi Mulyana (103711000)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2011

0
GEOMETRI MOLEKUL

I. PENDAHULUAN
Perlu ditekankan istilah molekul hanya berlaku untuk atom-atom yang
berikatan secara kovalen. Karena hal inilah, istilah geometri molekul hanya
ditujukan pada senyawa kovalen ataupun ion-ion poliatomik.
Di dalam sebuah molekul atau ion poliatom terdapat atom pusat dan
substituent-substituen. Substituent yang ada terikat pada atom pusat.
Substituent-substituen ini dapat berupa atom (misalnya Br atau H) dan dapat
pula berupa gugus (misalnya NO2).

Dan dalam makalah ini, akan di uraikan tentang Bagaimana penjelasan


model VSEPR (Valence-Shell Electron-pair Repultion) dalam geometri
molekul.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari geometri molekul ?
2. Bagaimana penjelasan model VSEPR (Valence-Shell Electron-pair
Repultion) dalam geometri molekul ?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Geometri Molekul
Geometri molekul merupakan susunan tiga-dimensi dari atom-atom
dalam suatu molekul. Geometri molekul mempengaruhi sifat-sifat kimia
dan fisisnya, seperti titik leleh, titik didih , kerapatan, dan jenis reaksi yang
dialaminya. Secara umum, panjang ikatan dan sudut ikatan harus di
tentukan lewat percobaan. Tetapi, terdapat cara sederhana yang
memungkinkan kita untuk meramalkan geometri molekul atau ion dengan
tingkat keberhasilan yang cukup tinggi jika kita mengetahui jumlah
elektron di sekitar atom pusat dalam struktur Lewis-nya. Dasar pendekatan

1
ini adalah asumsi bahwa pasangan electron di kulit valensi suatu atom
saling bertolakan satu sama lain.
B. Penjelasan Model VSEPR (Valence-Shell Electron-pair Repultion)
Pendekatan untuk mengkaji bentuk molekul disebut model tolakan
pasangan-elektron kulit-valensi (TPEKV) atau VSEPR (Valence-Shell
Electron-pair Repultion), karena pendektan ini menjelaskan susunan
geometri dari pasangan elektron di sekitar atom pusat sebagai akibat tolak-
menolak antara pasangan elektron.
Dalam model VSEPR terdapat dua aturan umum yaitu:
a) Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan
rangkap dua dan ikatan rangkap tiga dapat diperlakukan seperti ikatan
tunggal. Pendekatan ini sesuai untuk tujuan kualitatif. Tetapi kita harus
menyadari bahwa dalam kenyataannya ikatan rangkap dua/ atau
rangkap tiga “lebih besar” dibanding ikatan tunggal, karena kerapatan
yang lebih tinggi dari ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga di
antara dua atom, akan membutuhkan ruang yang lebih besar.
b) Jika suatu molekul mempunyai dua atau lebih struktur resonansi, kita
dapat menerapkan model TPEKV (VSEPR) pada setiap struktur
tersebut. Muatan formal biasanya tidak ditunjukkan.
Dengan model ini, kita dapat meramalkan bentuk molekul (dan ion)
secara sistematis. Untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi ke dalam dua
golongan, berdasarkan pada apakah atom pusatnya mengandung pasangan
elektron bebas atau tidak.
1. Molekul yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan elektron
bebas
Molekul yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan elektron
bebas yaitu molekul-molekul yang hanya mengandung dua unsur, A
dan B, dimana A adalah atom pusatnya. Molekul ini memiliki rumus
umum ABx, dengan x berupa bilangan bulat 2, 3,…..(jika x=1, kita

2
dapatkan molekul diatomic AB yang bentuknya linear). Dalam
sebagian besar kasus, x adalah bilangan antara dua dan enam.1

Tabel geometri beberapa molekul dan ion sederhana yang atom pusatnya tidak
memilki pasangan electron bebas2

Pada tabel di atas, menunjukkan lima susunan pasangan


elektron yang mungkin di sekitar atom pusat A. akibat tolakan antar
sesamanya, pasangan elektron berada sejauh mungkin satu sama lain.
Perhatikan bahwa tabel itu menunjukkan susunan pasangan-pasangan
elektron tetapi tidak menunjukkan letak atom-atom yang mengitari
atom pusat. Molekul yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan
elekron bebas akan memiliki salah satu dari ke lima susunan pasangan
ikatan tersebut. Dengan menggunakan tabel di atas sebagai rujukan,

1
Raymond Chang, Kimia Dasar Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm 290
2
http://e-dukasi. net/ index. php?mod= script&cmd= Bahan%20 Belajar/Modul%20Online/
view&id =93&uniq=494 tanggal 8 Agustus 2011

3
kita dapat mellihat lebih dekat geometri molekul dengan rumus AB2,
AB3, AB4, AB5, AB6.
Contoh salah satu dari geometri molekul yang atom pusatnya tidak
memiliki pasangan elektron bebas.
AB3. Boron Trifluorida (BF3)
Boron Trifluorida mengandung tiga ikatan kovalen atau
pasangan ikatan. Dalam susunan yang paling stabil, ketiga ikatan BF
mengarah pada titik sudut segitiga sama sisi dengan B sebagai titik
pusat segitiga.

B
F F
Menurut tabel di atas, geometri BF3 adalah segitiga datar
karena ketiga atom ujung berada pada titik sudut segitiga sama sisi
yang datar:

Jadi, setiap FBF adalah 120o, dan keempat atom terletak pada
bidang yang sama.3
Pada dasarnya dalam meramalkan bentuk molekul tidak harus
dimulai dengan menggambarkan struktur Lewis dari molekul yang
bersangkutan meskipun struktur Lewis tersebut dapat membantu dalam
meramalkan bentuk molekul. Peramalan bentuk molekul dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat melalui empat langkah pokok,
yaitu:
a. Menentukan atom pusat.
b. Menentukan bilangan koordinasi atom pusat.
c. Menentukan banyaknya pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron bebas (PEB) pada kulit valensi atom pusat.

3
Raymond Chang, Kimia Dasar Jilid 1, hlm292

4
d. Menentukan bentuk molekul beserta perkiraan besarnya sudut-
sudut ikatan yang ada.
Pada cara tersebut bilangan koordinasi (BK) menunjukkan
banyaknya pasangan elektron ikatan (PEI) sigma (ᵞ) dan pasangan
elektron bebas (PEB) pada kulit valensi atom pusat. Pasangan elektron
ikatan pi (π) berapapun jumlahnya tidak diikutkan dalam penentuan
bilangan koordinasi atom pusat. Harga bilangan koordinasi atom pusat
tergantung pada banyaknya elektron pada kulit valensi, atom pusat dan
banyaknya elektron yang disumbangkan pada atom pusat oleh
substituen- substituen dalam bentuk ikatan kovalen serta muatan yang
ada. Ketentuan ini dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

BK=1/2 (elektron valensi atom pusat + banyaknya elektron yang


disumbangkan oleh substituen – muatan yang ada)

Pasangan-pasangan elektron ikatan dengan atom yang lebih


elektronegatif tolakannya lebih lemah dari pada pasangan elektron
dengan substituen yang lebih elektropositif sehingga sudut ikatan
dengan substituen- substituen yang lebih elektronegatif lebih kecil dari
pada sudut-sudut ikatan dengan substituen- substituen yang lebih
elektropositif. Pada trigonal bipiramida berlaku aturan Bent, yaitu pada
trigonal bipiramida substituen yang lebih elektronegatif lebih suka
orbital hibrida yang memiliki karakter s yang lebih kecil, sedangkan
substituen yang lebih elektropositif lebih suka orbital hibrida yang
memiliki karakter s lebih besar.4
2. Molekul yang atom pusatnya memiliki satu atau lebih pasangan
elektron bebas
Menentukan geometri molekul akan lebih rumit jika atom
pusatnya memiliki pasangan elektron bebas dan pasangan elektron
ikatan. Dalam molekul tersebut terdapat tiga jenis gaya tolak antara

4
Prof. Efendy, Ph. D, TEORI VSEPR, (malang: Banyumedia publishing, 2008), hlm.67-80

5
pasangan elektron ikatan, antara pasangan elektron bebas, dan antara
pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas. Secara umum,
menurut model TPEKV, gaya tolak menurun menurut urutan berikut:
Tolakan pasangan electron bebas vs pasangan electron bebas
> tolakan pasangan electron bebas vs pasangan electron ikatan >
tolakan pasangan electron ikatan vs pasangan electron ikatan.
Electron-elektron dalam suatu ikatan ditahan oleh gaya tarik
inti kedua atom yang berikatan. Elektron-elektron ini mempunyai
“distribusi” yang kurang dibandingkan pasangan elektron bebas; yaitu,
elektron tersebut menempati ruang yang lebih kecil dari pada pasangan
elektron bebas yang hanya terkait dengan satu atom tertentu. Karena
pasangan elektron bebas dalam molekul menempati ruang yang lebih
besar, pasangan elektron ini mengalami tolakan yang lebih kuat dari
pasangan elektron bebas tetangganya dan dari pasangan elektron
ikatan. Untuk mencatat jumlah total pasangan ikatan dan pasangan
elektron bebas, kita menandai molekul yang memiliki pasangan
elektron bebas sebagai ABxEy, dengan A adalah atom pusatnya, B
adalah atom sekitar, dan E adalah pasangan elektron bebas pada A.
baik x maupun y berupa bilangan bulat; x= 2, 3, … dan y= 1, 2, … jadi
nilai-nilai x dan y berturut-turut menandai jumlah atom sekitar dan
jumlah pasangan elektron bebas pada atom pusat. Molekul yang paling
sederhana adalah molekul triatomik dengan sepasang elektron bebas
pada atom pusatnya dan rumusnya adalah AB2E.

Nama Sudut Juml Juml Rumus Bentuk Molekul Conto


ikatan ah ah (AXnE h
PEI PEB ) senya
m
(X) (E) wa

6
Planar 2 1 AX2E SO2
huruf V

Piramid 3 1 AX3E NH3


a
trigonal

Planar 2 2 AX2E2 H2O


bentuk
V

Bipiram 4 1 AX4E SF4


ida
trigonal

Planar 3 2 AX3E2 ClF3


bentuk
T

Linear 180 2 0 AX2 CO2

Piramid 5 1 AX5E BrF5


a
segiemp
at

Segiem 4 2 AX4E2 XeF4


pat
datar

Tabel geometri molekul dan ion sederhana yang atum pusatnya memiliki satu atau lebih
pasangan electron bebas.5
AB2E: belerang dioksida (SO2)

5
http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/18/teori-vsepr-dan-geometri-molekul/ tanggal 8
Agustus 2011

7
O S O
Karena TPEKV memperlakukan ikatan rangkap seolah-olah
seperti ikatan tunggal, molekul SO2 dapat dipandang sebagai molekul
yang mengandung tiga pasangan elektron pada atom pusat S. dari
ketiganya dua adalah pasangan elektron ikatan dan satu adalah
pasangan elektron bebas.
Dalam tabel molekul yang atom pusatnya tidak memiliki
pasangan elektron bebas kita lihat bahwa susunan keseluruhan dari
ketiga pasangan elektron adalah segitiga datar. Tapi karena salah satu
pasangan elektron adalah pasangan elektron bebas molekul SO 2
memiliki bentuk V atau bentuk “tekuk”.
S
O O
Karena tolakan antara pasangan elektron bebas dan pasangan
elektron ikatan lebih kuat dari pada tolakan antara pasangan elektron
ikatan, kedua ikatan belerang-oksigen terdorong sedikit sehingga sudut
OSO menjadi lebih kecil dari 120o.

IV. KESIMPULAN
a. Geometri molekul merupakan susunan tiga-dimensi dari atom-atom
dalam suatu molekul.
b. VSEPR (Valence-Shell Electron-pair Repultion), menjelaskan susunan
geometri dari pasangan electron di sekitar atom pusat sebagai akibat
tolak-menolak antara pasangan electron.
molekul-molekul dibagi ke dalam dua golongan, yaitu:
1. Molekul yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan elektron bebas.
2. Molekul yang atom pusatnya memiliki satu atau lebih pasangan
elektron bebas.
c. Peramalan bentuk molekul dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
melalui empat langkah pokok, yaitu:
a. Menentukan atom pusat.
b. Menentukan bilangan koordinasi atom pusat.
c. Menentukan banyaknya pasangan electron ikatan (PEI) dan pasangan
electron bebas (PEB) pada kulit valensi atom pusat.

8
d. Menentukan bentuk molekul beserta perkiraan besarnya sudut-sudut
ikatan yang ada.

V. PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami susun. Segala kritik dan saran sangat
kami butuhkan karena kami hanyalah manusia biasa yang jauh dari
kesempurnaan. Harapan kami, dengan disusunnya makalah ini, pembaca
maupun pendengar dapat memahami materi yang disampaikan, sehingga,
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond, Kimia Dasar Jilid 1, 2004, Jakarta: Erlangga


Efendy, TEORI VSEPR, 2008, malang: Banyumedia publishing
http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul
%20Online/view&id =93&uniq=494 tanggal 8 Agustus 2011
http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/18/teori-vsepr-dan-geometri-molekul/
tanggal 8 Agustus 2011

Anda mungkin juga menyukai