Anda di halaman 1dari 2

LKPD KEPOLARAN SENYAWA

I. KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa .

II. TUJUAN PRAKTIKUM


Untuk mengetahui suatu larutan bersifat polar atau non polar

III. TEORI
Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan
keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsure
sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar. Pada senyawa
HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih
besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih negatif
daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.

Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.

Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak
sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar

IV. TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Cairan manakah yang dipengaruhi oleh penggaris (penggaris)?


2. Apa yang ditunjukkan molekul-molekul cairan yang terpengaruh oleh peristiwa tersebut?
3. Pada molekul air (H2O) terdapat 2 pasang elektron ikatan. Jika harga elektronegativitas atom O = 3,5 dan
H = 2,1; atom manakah yang lebih kuat menarik elektron?
4. Berdasarkan hal tersebut lebih tertarik ke manakah pasangan elektron ikatan?
5. Atom manakah yang lebih bermuatan negatif dan positif? Jelaskan!
6. Molekul yang mengalami peristiwa di atas disebut molekul polar. Apa yang dimaksud dengan molekul
polar?
Nama : Caroline Valentrina Salim
Kelas : X MIPA 3 (6)

JAWAB
1. Cairan H2O (air), dikarenakan H2O memiliki kovalen polar yang dimana kovalen polar
terdapat muatan elektron positif dan negatif yang berbeda (pengkutuban yang berbeda) dan
H2O (air) memiliki muatan elektron negatif di bagian, maka pasangan elektron ikatan akan
lebih tertarik ke atom O (oksigen). H2O (air) memiliki muatan elektron negatif pada bagian O
nya, yang menandakan penggaris memiliki muatan elektron positif. Maka dapat disimpulkan
bahwa air memiliki sifat kovalen polar yaitu kovalen yang mempunyai muatan elektron positif
dan negatif dan dipol yang tidak saling meniadakan
2. Cairan yang terkena peristiwa tersebut akan terlihat tertarik oleh batang politena, atau
sedikit terlihat berbelok.
3. Atom O, karena atom O memiliki harga elektronegativitas yang lebih besar dibandingkan
dengan atom H.
4. Pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik ke atom O (Oksigen) karena yg dibelokkan
hanya H2O berarti H2O itu senyawa polar, dalam senyawa polar itu ada muatan positif dan
negatif, karena dalam H2O yg bermuatan negatif itu O nya.
5. Atom yang lebih bermuatan negatif ialah atom O karena harga elektronegativitasnya lebih
tinggi dibandingkan yaitu 3,5 sedangkan atom H lebih bersifat positif karena harga
elektronegativitasnya lebih rendah yaitu hanya mencapai 2,1.
6. Molekul polar adalah molekul yang muatan positif dan negatif pada strukturnya berbeda,
sehingga molekul tersebut memiliki dua buah kutub dengan muatan yang berbeda yang dikenal
dengan sebutan dipol.

Simpulan
Dari percobaan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa molekul air (H2O) bersifat polar,
NaCl (garam dapur) bersifat polar, NH4OH bersifat polar, Urea bersifat nonpolar, H2SO4 (air
accu) bersifat polar, CH3COOH (asam cuka) bersifat polar, HCl( asam klorida) bersifat polar,
C12H22O11 (gula) bersifat nonpolar.

Anda mungkin juga menyukai