Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM SENYAWA AIR (H2O) DAN GAS METANA (CH4)

DISUSUN OLEH :

 FIBRI ULYA ZAHRA


 NAYLATUL ULFA

KELAS : X (Sepuluh) IPA

Guru Pembimbing : Khoerul Bariyah S.Si., M.Si

SMA Elhafidziyah Pondok Pesantren Al Muhajirin

Tahun Ajaran 2021/2022


BAB1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Senyawa adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih unsur yang bergabung secara
kimia menjadi zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dari unsur penyusunnya. Unsur-unsur
akan kehilangan sifat-sifatnya dan muncul sifat baru sesuai dengan sifat senyawa yang
terbentuk. Suatu senyawa dilambangkan dengan rumus kimia. Rumus kimia suatu
senyawa menyatakan komposisi, jumlah, dan jenis atom yang dikandung oleh suatu
senyawa. Contoh senyawa adalah garam dapur (NaCl), air (H2O), Gas Metana
(CH4), karbon dioksida (CO2), kalium hidroksida (KOH), dan barium hidroksida
(Ba(OH)2).
Salah satu energi alternatif yang sekarang sedang dikembangkan adalah energi
yang berasal dari bahan–bahan organik, hal ini dikarenakan senyawa organik tersebut
tergolong energi yang dapat diperbarui. Keberadaaan bahan–bahan organik tersebut
mudah didapat, selain itu yang terpenting bahan–bahan organik tersebut ramah
lingkungan. Hal ini yang menjadi faktor utama keberadaan bahan- bahan organik
dipertimbangkan sebagai energi masa depan. Biogas merupakan salah satu produk yang
sekarang sedang dikembangkan. Hal ini dikarenakan gas yang dihasilkan dari proses
anaerobic digester mampu menghasilkan gas–gas seperti CH4, H2O dan gas–gas lain.
Dalam hal ini tentu saja yang dimanfaatkan adalah gas metana (CH4), karena CH4
memiliki nilai kalor (panas) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunan
hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari atom karbon
dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi alkana, alkena dan alkuna.

B. Tujuan
 Dapat menggambarkan bentuk molekul dalam tiga dimensi
 Dapat memberikan gambaran tentang streo kimia
 Dapat mengetahui model-model molekul senyawa H2O dan CH4
BAB II

LANDASAN TEORI

Atom unsur membentuk molekul senyawa dengan berikatan satu sama lainnya. Ikatan
tersebut dapat berupa ikatan kovalen yang terbentuk karena mempunyai pasangan elektron yang
digunakan bersama. Terjadi pada unsur yang bersifat non logam dengan non logam. Elektron
yang digunakan bersama itu ditarik oleh kedua inti atom yang berikatan, sehingga kedua atom itu
menjadi saling terikat. Atom-atom yang berikatan secara kovalen akan menghasilkan molekul-
molekul yang dapat bersifat polar atau non-polar.Kepolaran molekul ini dipengaruhi oleh
kepolaran ikatan-ikatan kovalen di dalam molekul dan bentuk molekul. Bentuk molekul dapat
diramalkan menggunakan teori domain elektron dan teori hibridisasi. Dalam suatu molekul juga
bekerja suatu jenis gaya yang mempersatukan molekul yang satu dengan molekul yang lain yang
disebut gaya antar molekul.

A. Senyawa polar
Senyawa polar adalah senyawa yang memiliki daerah muatan positif dan negatif yang
berbeda (pengkutuban muatan), sebagai hasil ikatan dengan atom seperti nitrogen, oksigen, atau
belerang. Senyawa polar ini adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai
nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Jika atom yang berada sebagai atom pusat mempunyai
pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron berikatan ke salah satu atom, maka
senyawanya bersifat polar. Contoh senyawa polar adalah air (H2O), alkohol, HCl, PCl3, H2O, dan
N2O5
Ciri-ciri senyawa polar yaitu :
1. Dapat larut dalam air dan pelarut polar lainnya
2. Memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-) akibat tidak meratanya distribusi electron
3. Memiliki pasangan electron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
4. Memiliki ikatan kovalen antara setiap atom dalam molekul.
Senyawa polar memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Senyawa polar memiliki muatan positif dan negatif parsial.
2. Saat berikatan, atom dapat saling berbagi electron atau kovalen atau melepaskan elektron
atau ionik.
3. Perbedaan anatar molekul polar dan nonpolar ditentukan oleh vektor muatan parsial yang
dihasilkan dari setiap ikatan.
H2O merupakan salah satu contoh senyawa polar yang terdiri dari 2 atom hidrogen yang
mengikat 1 atom oksigen. Air atau H2O adalah senyawa yang memiliki sifat-sifat yang unik.
Salah satu di antaranya, yaitu air dalam bentuk cair lebih padat daripada air yang membeku
(es). Padahal, sebagian besar zat di bumi lebih padat dalam bentuk padatan dibandingkan
bentuk cairan. Bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi? Air merupakan senyawa yang
memiliki ikatan hidrogen. Ikatan tersebutlah yang mencegah molekul-molekul air dalam es
berikatan sangat kuat, sehingga ada banyak rongga di antara molekul-molekul air dalam es.
Banyaknya rongga dalam struktur es menyebabkan es lebih ringan dibandingkan air dan dapat
mengapung di atas air.
Pada molekul H2O terjadi ikatan hidrogen yaitu ikatan atom O dengan atom H pada
molekul H2O yg lainnya. Ikatan hidrogen yang terjadi antara molekul H2O cukup kuat sehingga
membutuhkan energi lebih besar untuk memutuskan ikatan tersebut. Berikut ini gambar
struktur lewis H2O yaitu:
H•••O•••H atau H---O---H
Manfaat Air bagi kehidupan sehari-hari yaitu:
 Sebagai alat transportasi dan penghubung lalu lintas air
 Untuk pembangkit tenaga listrik air
 Sarana olahraga
 Untuk makan dan minum
 Membersihkan tubuh
 Ekosistem kehidupan bagi makhluk hidup

2. Senyawa Non polar


Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan
mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama atau hampir sama. Senyawa non polar ini jika
atom yang berada sebagai atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas sehingga
pasangan elektron tertarik sama kuat ke seluruh atom. Contoh senyawa non polar adalah minyak
goreng, bensin, solar, oli, Cl2, H2, dan CH4.
Ciri-ciri senyawa non polar yaitu:
1. Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain.
2. Tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (–) akibat meratanya distribusi
electron.
3. Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau
keelektronegatifannya sama.
4. Berakhir genap.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

A. Alat dan bahan


 Plastisin warna orange untuk atom O
 Plastisin warna biru untuk atom C
 Plastisin warna kuning untuk atom H
 Pipet
 Alat tulis

B. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Buatlah rumus awal lewis pada senyawa H2O dan CH4 pada kertas pengamatan.
3. Susunlah plastisin dan pipet membentuk senyawa H2O dan CH4 sesuai dengan rumus
lewis.
4. Amati dan gambarlah hasil yang telah dibuat tersebut.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
No Senyawa Struktur lewis Gambar pengamatan

1 H2O

2 CH4

B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa senyawa H2O
terdiri dari 2 atom hidrogen yang ditandai dengan plastisin berwarna kuning dan 1 atom
oksigen dengan menggunakan plastisin berwarna orange. Sedangkan senyawa CH4 terdiri
atas 1 atom carbon yang dalam pengamatan ini digunakan plastisin berwarna biru dan 4
atom hidrogen menggunakan plastisin berwarna kuning. Komposisi dari setiap unsur
dinyatakan dengan rumus kimia yaitu H2O adalah senyawa yang terdiri dari 2 atom
hidrogen yang mengikat 1 atom oksigen. Dan komposisi dari setiap unsur rumus kimia
CH4 yaitu senyawa yang terdiri dari 1 atom carbon yang mengikat 4 atom hydrogen.
1. H2O atau H --- O --- H
Senyawa H2O (nomor atom O = 8, elektron valensi atom O = 6, nomor atom H = 1 dan
elektron valensi atom H = 1)
Memiliki konfigurasi atom O yaitu: 1s2 2s2 2p4 , elektron valensi 6.
Konfigurasi elektron atom H yaitu: 1s1 , elektron valensi 1
Memiliki bentuk molekul : bengkok atau bentuk V
Atom O sebagai atom pusat memiliki 6 elektron valensi, dua electron valensi
yang terlibat didalam ikatan dengan dua atom H di sekitarnya yang masing-masing
membentuk ikatan tunggal (PEI=2) maka atom O memiliki satu pasangan electron bebeas
(PEB=2) sehingga H2O diprediksi berbentuk huruf V.
Air adalah suatu senyawa hidrogen dan oksigen dengan rumusan kimia H2O yang
berikatan secara kovalen, ikatan ini terbentuk akibat dari terikatnya electron secara
bersama. Air atau H2O dapat larut dalam air dan pelarut polar lainnya, memiliki kutub
positif (+) dan kutub negatif (-) akibat tidak meratanya distribusi elektron, memiliki
pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tak ada rasanya. Air mempunyai titik beku 0°C pada tekanan 1 atm, titik didih
100°C dan kerapatan 1,0 g/cm3 pada suhu 4°C. Wujud air dapat berupa cairan, gas (uap
air) dan padatan (es). Air yang berwujud cairan merupakan elektrolit lemah, karena di
dalamnya terkandung ion-ion dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:

Air dengan rumus kimia H2O adalah suatu zat kimia berupa oksida hidrogen,
yang merupakan produk dari reaksi antara unsur hidrogen dengan unsur oksigen :

Sedangkan sifat-sifat fisika air tergolong unik, antara lain adalah dalam hal
tegangan permukaan, kalor penguapan, kerapatan suhu, dan kapasitas melarutkan
(Susana, 2003:18-19). Berdasarkan sifat fisiknya (secara fisika) ini terdapat tiga macam
bentuk air, yaitu air sebagai benda cair, air sebagai benda padat, dan air sebagai benda
gas atau uap. (Suryanta.2012:2) Air berubah dari suatu bentuk kebentuk yang lainnya
tergantung pada waktu dan tempat serta temperaturnya. Pemakaian air secara garis besar
dapat diklasifikasikan menjadi empat golongan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu
air untuk keperluan irigasi, air untuk keperluan pembangkit energi, air untuk keperluan
industri dan air untuk keperluan publik. Air untuk keperluan publik dibedakan atas air
konsumsi domestik dan air untuk konsumsi sosial dan komersial (Achmad, 2011).
Hidrogen merupakan unsur kimia yang sangat reaktif, atomnya dapat membentuk
ikatan kovalen dengan penggunaan elektron secara bersamaan. Berdasarkan sifat unsur
hidrogen ini, maka dalam molekul air terjadi ikatan kovalen antara unsur-unsur hidrogen
dan oksigen. Dalam ikatan kovalen ini setiap atom hidrogen memiliki satu elektron yang
dipakai secara bersamaan dengan atom oksigen, sedangkan atom oksigen mendapatkan
dua elektron yang dibutuhkan untuk kebutuhan elektron terluarnya demikian juga halnya
dengan atom hidrogen (Susana, 2003:18-19).
2. CH4 atau Gas Metana
Senyawa CH4 (nomor atom C = 6, elektron valensi atom C = 4, nomor atom H = 1 dan
elektron valensi atom H = 1)
Konfigurasi elektron atom C yaitu: 1s2 2s2 2p2 , dengan elektron valensinya 4.

Konfiguraasi elektron atom H yaitu: 1s1 , dengan elektron valensinya 1.

Bentuk molekul senyawa CH4 seperti bentuk + (tambah)


Atom C sebagai atom pusat memiliki 4 elektron valensi yang semua electron
valensinya terlibat dalam ikatan dengan empat atom H yang ada di sekitarnya. Masing-
masing membentuk ikatan tunggal (PEI=4) maka atom C tidak memiliki pasangan
electron bebas (PEB=0). Sehingga CH4 diprediksi berbentuk tetrahedral AX4. Senyawa
CH4 ini memiliki sifat yaitu: tidak larut dalam air dan pelarut polar lain, kemudian tidak
memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (–) akibat meratanya distribusi elektron dan
tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau
keelektronegatifannya sama.
Metana dengan rumus kimia CH4 merupakan hidrogen paling sederhana yang
berbentuk gas. Metana murni tidak berbau tetapi jika di gunakan untuk keperluan
komersial yang biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran
yang makin terjadi. Metana dapat menimbulkan ledakan apabila bercampur dengan
udara. metana juga bersifat gas asfiksian dan dapat menggantikan oksigen dalam ruang
tertutup. Karakteristik kimia dan ikatan CH4 metana adalah molekul ketraherdal dengan
empat ikatan C-H yang ekuivalen. Kegunaan metana dalam kehidupan sehari-hari yaitu
sebagai salah satu bahan bakar yang penting dalam pembangkitan listrik dengan cara
membakarnya dalam gas turbin atau pemanasan uap. Metana atau CH4 merupakan
sebagai sumber bahan bakar utama dan juga salah satu gas rumah kaca. Bentuk molekul
CH4 yang berupa tetrahedral dan simetris memudahkannya untuk dapat melewati pori
tanpa efek orientasi (Martiana:585).
BAB V

KESIMPILAN

5.1 Kesimpulan

1. Senyawa H2O (nomor atom O = 8, elektron valensi atom O = 6, nomor atom H = 1 dan
elektron valensi atom H = 1). Memiliki konfigurasi atom O yaitu: 1s2 2s2 2p4 dan
Konfigurasi elektron atom H yaitu: 1s1. Memiliki bentuk molekul bentuk V atau
bengkok. Air adalah suatu senyawa hidrogen dan oksigen dengan rumusan kimia H2O
yang berikatan secara kovalen, ikatan ini terbentuk akibat dari terikatnya elektron secara
bersama dan dapat larut dalam air dan pelarut polar lainnya.
2. Senyawa CH4 (nomor atom C = 6, elektron valensi atom C = 4, nomor atom H = 1 dan
elektron valensi atom H = 1). Memiliki konfigurasi elektron atom H yaitu: 1s1 , dan
konfigurasi elektron atom C yaitu: 1s2 2s2 2p2. Bentuk molekul senyawa CH4 seperti
bentuk + (tambah). Senyawa CH4 ini tidak larut dalam air dan pelarut polar lain,
kemudian tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (–) akibat meratanya
distribusi elektron dan tidak memiliki pasangan electron bebas (bila bentuk molekul
diketahui) atau keelektronegatifannya sama.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam pengamatan atom yang berbeda-beda ini digunakan juga bahan seperti
plastisin yang warnanya berbeda-beda pula sehingga dapat lebih mudah melihat perbedaan
masing-masing atomnya dan lebih mudah untuk dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, F. M. (2011). Menyiasati Pengelolaan Sumber Daya Air Untuk Pertanian Masa Depan.
Buletin Iptek Tanaman Pangan, 3-5

Suryanta. (2012). Pengolahan Air Sumur Untuk Bahan BAku Air Minum. Water treatment, 1-12

Susana, Tjutju. 20003. Air Sebagai Sumber Kehidupan. Oscana. Volume XXVII, No.3:17-23

Martiana, Reni. 2014. Simulasi Dinamika Molekul Permeabilitas CH4 dan CO2 Pada Membran
Anorganik. Kimia Student Journal. 2(2):583-586

Anda mungkin juga menyukai