“Kepolaran Senyawa”
Disusun Oleh :
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan pertolongan, Hidayah
dan Inayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Mini Riset dan Projek” ini. Kami menyadari
bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, karena masih banyak kekurangan kami dalam
menyusun tugas ini. Namun demikian, kami telah berusaha semaksimal mungkin dengan
seluruh kemampuan yang kami miliki untuk menyelesaikan tugas ini dengan sempurna. Untuk
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari para pembaca demi
kesempurnaan kami dalam menyusun tugas dikemudian hari.
Penulis juga berterimakasih kepada Bapak selaku dosen pengampu matakuliah Ikatan
Kimia, yaitu Bapak Ricky Andi Syahputra, S.Pd., M.Sc. yang telah membimbing kami baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, semoga tugas ini bermanfaat dan dapat memberikan tambahan ilmu dan
pengetahuan bagi para pembaca umumnya dan kami penulis khususnya.
Penulis
Kelompok 6
i
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1
1.2. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Dasar Teori ................................................................................................................................... 2
2.2. Tujuan Percobaan. ....................................................................................................................... 3
2.3. Alat dan Bahan ............................................................................................................................. 3
2.4. Uji Kepolaran Suatu Senyawa ...................................................................................................... 3
2.5. Tabel Pengamatan ....................................................................................................................... 4
2.6. Hasil dan Pembahasan ................................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................................................... 6
3.2. Saran ............................................................................................................................................ 6
Daftar Pustaka......................................................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Polaritas adalah suatu kemampuan senyawa untuk membuat atau membentuk dipol.
Polaritas ini dari suatu senyawa dijelaskan dalam istilah momer dipole polaritas suatu senyawa
juga dihubungkan dengan konstanta dielektriknya € dimana jika nilai E meningkat, maka
kepolaran dari suatu senyawa juga meningkat. Kepolaran senyawa adalah bagian dari ikatan
kovalen. Dipol adalah dua muatan yang berbeda yang terdapat pada molekul suatu zat gaya
tarik menarik antar molekul yaitu gaya-gaya yang mengikat molekul-molekul dalam zat yang
terdiri atas molekul-molekul. Gaya tarik-menarik berkaitan dengan sifat fisika zat yaitu titik
cair, titik didih, rapatan dan eklarutan. Dimana ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dasar Teori
A. Senyawa Polar
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai
nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Contoh senyawa polar yaitu alkohol, HCl, PCl3
, H2O, N2O5, HF, HI dan HBr. Adapun ciri-ciri senyawa polar yang diantaranya yaitu:
• Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
• Memiliki kutub (+) dan kutub (-) akibat tidak meratanya distribusi elektron
• Memiliki pasangan elektron bebas “apabila bentuk molekul diketahui” atau
memilki perbedaan keeletronegatifan
B. Senyawa Non Polar
Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang
berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama atau hampir sama. Contoh
senyawa non polar yaitu Cl2, PCl5, H2, N2, CH4. Adapun ciri-ciri senyawa non polar
yang diantaranya yaitu:
• Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
• Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-) akibat meratanya distribusi elektron
• Tidak memiliki pasangan elektron bebas “bila bentuk molekul diketahui” atau
keelektronegatifannya sama
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepolaran
Faktor yang mempengaruhi kepolaran yaitu senyawa polar dan non polar dimana itu
terbagi 4 yaitu:
1) Molekul Biatomik
Senyawa polar memiliki perbedaan elektronegatifitas yang besar,
sedangkan senyawa non polar memiliki perbedaan elektronegatifitas kecil atau
nol. Jika dua macam atom yang berbeda keelektronegatifannya membentuk
ikatan kovalen, posisi pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik oleh atom
yang keelektronegatifannya lebih besar.
2
2) Poliatom
Senyawa polar memiliki momen dipol lebih besar dari nol, sedangkan
senyawa non polar memiliki momen dipol sama denga nol.
3) Bentuk Molekul
Bentuk molekul simetris merupakan senyawa non polar, sedangkan
bentuk molekul asimetris merupakan senyawa polar.
4) Pasangan Elektron Bebas (PEB)
Senyawa polar memiliki PEB pada atom pusatnya, sedangkan senyawa
non polar tidak memiliki PEB pada atom pusatnya.
3
• Pengecekkan pada buret sebelum dimasukkan larutan aseton ke dalam buret, dan
memastikan semua sudut dalam keadaan bersih
• Kemudian, tuang aseton ke dalam buret secara hati-hati agar tidak tumpah.
• Kemudian buka keran buret sambal mendekatkan penggaris di dekat saluran aseton
keluar.
• Ternyata setelah penggaris di dekatkan ke arah aseton, aseton tersebut terlihat
terbelokkan.
C. Uji Kepolaran pada senyawa C2H5OH
• Siapkan larutan C2H5OH dalam gelas kimia
• Kemudian tuang larutan tersebut ke dalam buret
• Kemudian buka keran buret sambil meletakkan penggaris di dekat saluran C2H5OH
keluar.
• Nah, ternyata Ketika penggaris di dekatkan ke arah C2H5OH, C2H5OH tersebut ikut
tertarik ke penggaris.
D. Uji kepolaran pada Senyawa CCl4
• Siapkan larutan CCl4 dalam gelas kimia
• Kemudian tuang larutan tersebut ke dalam buret
• Kemudian buka keran buret sambil meletakkan penggaris di dekat saluran CCl4
keluar.
• Nah, ternyata Ketika penggaris di dekatkan ke arah CCl4, CCl4 tersebut tidak
berpengaruh ke penggaris (keluar sesuai dengan arah saluran selang buret)
E. Uji Kepolaran pada Senyawa H2O2
• Siapkan larutan H2O2 dalam gelas kimia
• Kemudian tuang larutan tersebut ke dalam buret
• Kemudian buka keran buret sambil meletakkan penggaris di dekat saluran H2O2
keluar.
• Nah, ternyata Ketika penggaris di dekatkan ke arah H2O2, H2O2 tersebut ikut tertarik
ke penggaris.
4
Larutan Aseton Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, ternyata aseton
terbelokkan ke arah penggaris yang sudah digosok ke kain.
Larutan C2H5OH Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, ternyata C2H5OH
tertarik ke arah penggaris yang sudah digosok ke kain.
Larutan CCl4 Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, ternyata CCl4 tidak
terpengaruh ke arah penggaris yang sudah digosok ke kain (sesuai
dengan posisi normal)
Larutan H2O2 Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, ternyata H2O2 tertarik ke
arah penggaris yang sudah digosok ke kain.
Pada saat penggaris di gosokan ke kain flanel kemudian mendekatkan nya ke benda atau
larutan seperti air, aseton, etanol dan lainya larutan itu akan mendapatkan muatan listrik yang
disebut dengan muatan listrik statis. Dimana sebuah benda netral dapat bermuatan listrik hanya
dengan cara digosokan, atau secara teknis bisa dikatakan bahwa listrik statis dapat tercipta
akibat adanya suatu proksi atau gesekan dua benda yang berbeda.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa setiap senyawa polar dan non polar
memiliki perbedaan, hanya senyawa-senyawa yang memiliki ikatan kovalen lah yang memiliki
kepolaran maupun non polar, jadi hal yang seharusnya dilakukan untuk mengetahui kepolaran
suatu senyawa yaitu menentukan struktur dari suatu senyawa kovalen nya dengan cara
menggunakan struktur Lewis. Setelah menentukan struktur dari senyawanya maka hal kedua
yang harus dilakukan adalah mencari tahu apakah sumber elektronnya menggumpal atau tidak.
Ketika elektron berpusat atau mengumpul di daerah tertentu maka disebut terjadi kepolaran,
dan sebalikiknya jika elektron tidak mengumpul atau menyebar keseluruh bagian struktur
dinamakn non polar .
3.2. Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari Kepolaran suatu senyawa agar dapat mengetahui
berbagai teori-teori tentang kepolaraan
6
Daftar Pustaka
Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X. Jakarta:Pusat Perbukuan.
Setyati, Wilis Ari, Muhammad Zainuddin, dan Rini Pramesti. 2017. AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN SENYAWA NON-POLAR DAN POLAR DARI EKSTRAK
MAKROALGA Acanthophora muscoides DARI PANTAI KRAKAL
YOGYAKARTA. Jurnal Enggono, 2(1), 68-77.
https://www.gurupendidikan.co.id/senyawa-polar-dan-non-polar/