OLEH :
NIM : 23060200054
KELAS : 1B
2020
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan konfigurasi electron pada masing-masing senyawa
2. Mahasiswa dapat menggambarkan struktur lewis pada masing-masing senyawa
3. Mahasiswa dapat menentukan bentuk molekul
B. DASAR TEORI
Molekul memiliki definisi sebagai seekelompok atom (minimal dua atom) yang saling
berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan memiliki muatan netral
dan cukup stabil. Gambaran geometris molekul atau bentuknya yang terbentuk jika inti atom-
atom terikat dihubungkan dengan garis lurus. Saat dua titik dihubungkan garis lurus, maka
semua garis diatomik berbentuk linear. Tiga titik yang dihubungkan oleh garis dan
membentuk molekul maka disebut triomrtrik berbentuk datar. Bentuk molekul tidak dapat
diramalkan dari rumus empiris, tetapi harus melalui percobaan (Sukarti, 1996).
Perbedaan keelektronegatifan dua atom memunculkan kepolaran suatu senyawa.
Keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah
satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa
menjadi polar. Pada ikatan kovalen H – H, gaya tarik menarik inti seimbang terhadap
pasangan elektron ikatan sehingga tidak terjadi pengutuban atau kepolaran muatan. Ikatan
kovalen demikian disebut ikatan kovalen non-polar. Pada senyawa HCl, pasangan elektron
bersama akan lebih dekat ke Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar
dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl
lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.
Banyaknya ikatan kovalen yang dibentuk sebuah atom bergantung pada banyaknya
elektron tambahan yang diperlukan agar atom itu mencapai suatu konfigurasi gas mulia.
Misalnya, sebuah atom netral hidrogen memerlukan satu elektron lagi untuk mencapai
konfigurasi elektron dari He, oleh karena itu hidrogen membentuk satu ikatan kovalen
(Fessenden, 1986)
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan memiliki
keelektronegatifan yang berbeda sehingga molekul tersebut miliki pasangan elektron bebas.
Sedangkan senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan
antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang
berikatan mempunyai nilai keelektronegatifan yang hampir sama ataupun sama.
Menentukan bentuk molekul yang berbentuk tiga dimensi akan terasa sulit, namun ada
cara yang bisa digunakan untuk menggambarkan bentuk molekul yaitu teori domain elektron
dan teori hibridasi. Namun cara yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah teori
domain elektron. Teori ini juga dosebut Teori Tolakan Pasangan elekton Valensi ( Valence
Shell Electron Pair Repulsion ). Teori ini menyatakan bahwa “ pasangan elektron terikat
dengan pasangan elektron bebas, yang secara kovalen digunakan bersama-sama di antara
atom akan saling tolak menolak, sehingga pasangan itu akan menempatkan diri sejauh-
jauhnya untuk meminimalkan tolakan”.
Langkah menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elekton :
a) Tentukan atom pusatnya
b) Temukan nomor atom dan buat konfigurasi elektronnya
c) Tentukan jumlah elektron valensinya
d) Tentukan jumlah domain elektron dari atom lain yang berikatan
e) Jumlahkan elektron dari seluruh atom
f) Tentukan PEI berdasarkan jumlah atom yang terikat pada atom pusat, yang tidak
berarti termasuk PEB
g) Tentukan notasi domain elektron dan bentuk molekul berdasarkan jumlah PEB
dan PEI.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Balon
2. Karet gelang/rafia
3. Alat peniup balon/pompa
D. LANGKAH KERJA
1. Gambarkan rumus lewis/rumus titik elektron untuk senyawa yang ada dalam tabel
pengamatan. Kemudian tentukan jumlah PEI dan PEB masing-masing senyawa. (lihat
nomor atom di SPU serta tentukan elektron valensi terlebih dahulu)
2. Buat rumus bentuk molekul AxnEm dengan n adalah jumlah PEI dan m adalah jumlah
PEB.
3. Tentukan bentuk molekul masing-masing senyawa tersebut dengan melihat daftar bentuk
molekul di LKS/Buku paket kimia kelas 10.
4. Gambarkan bentuk molekul tersebut.
5. Tiup balon kecil untuk menunjukkan jumlah PEI dan tiup balon besar untuk jumlah PEB.
6. Buatlah bentuk molekul dengan balon sesuai senyawa yang kelompokmu dapatkan.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Rumus Lewis Senyawa Berikut
Rumus Kimia
NO Gambar Rumus Lewis
Senyawa
1 H2O
2 BF3
3 CH4
4 PCl5
5 SF6
6 SF2
7 PCl3
8 NH3
9 IF3
10 BeCl2
Planar
2 2 Ax2E2 berbentuk V
1 H2O
Segitiga sama
3 0 Ax3 sisi trigonal
2 BF3
3 CH4 4 0 Ax4 Tetrahedral
Planar
6 SF2
2 2 Ax2E2 berbentuk V
Piramida
7 PCl3 3 1 Ax3E trigonal
Piramida
8 NH3 3 1 Ax3E trigonal
3 2 Ax3E2 Planar
9 IF3
berbentuk T
2 0 Ax2 Linear
10 BeCl2
F. PERTANYAAN
G. SIMPULAN
Teori domain elektron adalah adalah teori yang digunakan untuk menentukan gambaran
geometris molekul senyawa, dalam penggunaannya digunakan juga rumus yang disebut
“Rumus Lewis” dan pencarian konfigurasi elektron. Setelah diketahui bilangan kovalen dari
atom senyawa maka kita bisa menentukan jenis pasangan elektron yang ada pada senyawa.
Ikatan tersebut terjadi karena kecenderungan atom untuk menyerupai gas mulia dan
perbedaan keelektronegatifan atom senyawa. Pasangan dalam ikatan tersebut dibag menjadi
dua yaitu pasangan elektron bebas dan pasangan elektron ikatan.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R.J dan Fessenden, Joan.S . 1986. Kimia Organik Jilid 1. Kimia FMIPA. UGM.
Yogyakarta
Sukarti. 1996. Kimia Jilid 1. PT. Pabelan. Jakarta