Anda di halaman 1dari 7

BENTUK MOLEKUL

1. Judul Praktikum : Bentuk Molekul


2. Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2018
3. Dasar Teori :

Bentuk molekul, yaitu suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti atom –
atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Karena dua titik membentuk suatu garis lurus,
maka semua molekul triometrik berbentuk datar ( planar ). Bentuk datar dan bentuk linear
kadang – kadang ditemui, akan tetapi biasanya jumlah atom menemukan gambaran tiga
mitra. Bentuk molekul tidak dapat diramalkan dari rumus empiris, tetapi harus melalui
percobaan (Sukarti, 1996).

Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini menyatakan
bahwa ikatan – ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital –
orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpah tindih harus mempunyai bilangan
kuantum spin yang berlawanan. Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh karena
distribusi muatan yang berbentuk bola, oleh sebab itu pada umumnya ikatan s – s relatif
lemah. Sub kulit p dapat tindih dengan sub kulit s atau sub kulit p lainnya, ikatannya
relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit p terkonsentrasi pada arah tertentu.

Geometri molekul merujuk pada susunan tiga – dimensi dari atom – atom dalam
molekul. Untuk molekul yang relatif kecil yang atom pusatnya mengandung dua hingga
enam ikatan, geometri dapat diramalkan dengan baik dengan model tolakan pasangan
elektron kulit valensi ( TPEKV ). Model ini didasarkan pada asumsi bahwa ikatan kimia
dan pasangan elektron bebas cenderung sejauh mungkin untuk meminimalkan tolakan.
Dalam molekul diatonik, selisih keelektronegatifan dari atom – atom yang berikatan
menghasilkan ikatan polar dan momen dipol. Momen dipol suatu molekul yang tersusun
atas tiga atom atau lebih bergantung pada kepolaran ikatan dan geometri molekul.

Hidrasi adalah gambaran mekanika kuantum tentang ikatan kimia. Orbital atom
terhibridisasi, atau bercampur, untuk membentuk orbital hibrida. Orbital – orbital ini
kemudian berinteraksi dengan orbital atom yang lain untuk membentuk ikatan kimia.
Berbagai geometri molekul dapat dihasilkan dari hibridasi yang berbeda. Konsep
hibridasi menjelaskan pengecualian aturan oktet dan juga menjelaskan pembentukan
ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga (Chang, 2001).

Ikatan yang terjadi pada intermolekul dibagi menjadi tiga jenis yaitu ikatan
hidrogen, ikatan van der waals, dan ikatan orientasi. Ikatan hidrogen ialah ikatan yang
terjadi antara atom H dalam satu molekul dengan atom yang lain pada molekul
tetangganya yang sangat elektronegatif dan jari – jari atomnya sangat kecil. Ikatan van
der waals adalah ikatan tarik – menarik antara molekul – molekul non polar, sedangkan
efek orientasi adalah ikatan yang terjadi secara tarik – menarik dipol positif sebuah
molekul dan dipol negatif (Lillasari, 1993).
Teori VSEPR ( valensi shell elektron pair repulsion ) menyatakan bahwa baik
pasangan elektron dalam ikatan kimia ataupun pasangan elektron yang tidak dipakai
bersama ( yaitu pasangan elektron mandiri ) saling tolak – menolak. Pasangan elektron
cenderung untuk berjauhan satu sama lain. Atau, menurut asas eksklusi pauli, jika
sepasang elektron menempati suatu orbital elektron lain, bagaimanapun rotasinya tidak
dapat berdekatan dengan pasangan tersebut. Teori VSEPR menggambarkan pasangan
elektron terhadap inti dari suatu atom (Petrucci, 1985).

Banyaknya ikatan kovalen yang dibentuk oleh sebuah atom bergantung pada
banyaknya elektron tambahan yang diperlukan agar atom itu mencapai suatu konfigurasi
gas mulia. Misalnya, sebuah atom netral hidrogen memerlukan satu elektron lagi untuk
mencapai konfigurasi elektron dari He, oleh karena itu, hidrogen membentuk satu ikatan
kovalen (Fessenden, 1986).

4. Alat dan Bahan :


1) Alat
 Gunting
 Cutter
2) Bahan
 Malam
 Tusuk kayu

Prosedur Kerja :

1) Siapkan alat dan bahan yang akan diperlukan.


2) Bagi malam menjadi 4 bagian, kemudian bentuk bulat – bulat.
3) Potong 1 tusuk kayu menjadi 3 bagian agar tidak terlalu panjang.
4) Pasangkan malam pada ujung tusuk kayu dengan bentuk yang diinginkan (linear,
bipiramida trigonal, trigonal bentk V, trigonal bipiramida, planar bentuk T).
5) Selanjutnya, foto hasil dari pratikum yang sudah dibuat tadi dan di print,
kemudian di tempel pada kertas yang tersedia.
6) Tuliskan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tabel pengamatan yang
tersedia di LKS.
5. Data Pengamatan :
No. Rumus A X N m Bentuk Nama Sifat
Kimia Molekul Bentuk Kepolaran
Senyawa
1 BeCl₂ Be Cl 2 0 Linear Non polar
2 IF₅ I F 5 1 Bipiramida Polar
Trigonal
3 SO₂ S O 2 1 Trigonal Polar
Bentuk V
4 NH3 N H 3 1 Trigonal Polar
Bipiramida
5 ClF₃ Cl F 3 2 Planar Polar
Bentuk T
Bentuk Molekul :

1) BeCl₂

2) IF₅

3) SO₂

4) NH3

5) ClF₃
Gambar Bentuk Molekul Contoh Senyawa
Dua bola Linear H₂O
Tiga bola Trigonal Planar SO₃
Empat bola Tetrahedral SO₄²⁻
Lima bola Bipiramida Trigonal PCl₄
Enam bola Oktahedral SF₆

6. Pembahasan :
1) BeCl₂
Elektron valensinya.
₄Be = 2 2
₁₇Cl = 2 8 7
Artinya, Be memiliki 2 elektron valensi dan Cl memiliki 7 elektron valensi. Jadi
struktur lewisnya adalah :
 Jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (PE) =2
 Jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) =2
 Jumlah pasangan elektron bebas (PEB) =0

Rumus yang diperoleh adalah AX₂, AX₂ merupakan bentuk molekul linear

Jadi, bentuk molekul BeCl₂ adalah Linear.

2) IF₅
Elektron valensinya.
₅₃I = 2 2 6 2 6 2 10 6 2 10 5
₉F = 2 2 5
Artinya, I memiliki 7 elektron valensi dan F memiliki 7 elektron valensi. Jadi struktur
lewisnya adalah :
 Jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (PE) =5
 Jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) =5
 Jumlah pasangan elektron bebas (PEB) =1

Rumus yang diperoleh adalah AX₅E, AX₅E merupakan bentuk molekul bipiramida
trigonal

Jadi, bentuk molekul IF₅ adalah Bipiramida Trigonal.

3) SO₂
₁₆S = 2 8 6
₆O = 2 6
Artinya, S memiliki 6 elektron valensi dan O memiliki 6 elektron valensi. Jadi
struktur lewisnya adalah :

 Jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (PE) =3


 Jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) =2
 Jumlah pasangan elektron bebas (PEB) =1

Rumus yang diperoleh adalah AX₂E, AX₂E merupakan bentuk molekul trigonal
bentuk V

Jadi, bentuk molekul SO₂ adalah Trigonal Bentuk V.

4) NH3
Elektron valensinya.
₇N = 2 3
₁H = 1
Artinya, N memiliki 3 elektron valensi dan H memiliki 1 elektron valensi. Jadi
struktur lewisnya adalah :
 Jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (PE) =4
 Jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) =3
 Jumlah pasangan elektron bebas (PEB) =1

Rumus yang diperoleh adalah AX₃E, AX₃E merupakan bentuk molekul piramida
trigonal

Jadi, bentuk molekul NH3 adalah Piramida Trigonal.

5) ClF₃
₁₇Cl = 2 8 7
₉F = 2 2 5
Artinya, Cl memiliki 7 elektron valensi dan F memiliki 7 elektron valensi. Jadi
struktur lewisnya adalah :
 Jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (PE) =3
 Jumlah pasangan elektron ikatan (PEI) =3
 Jumlah pasangan elektron bebas (PEB) =2

Rumus yang diperoleh adalah AX₃E₂, AX₃E₂ merupakan bentuk molekul planar
bentuk T

Jadi, bentuk molekul ClF₃ adalah Planar Bentuk T.

7. Kesimpulan :
1. Bentuk molekul dapat diramalkan berdasarkan teori tolakan pasangan elektron dan
teori hibridisasi.
2. Berdasarkan teori tolakan pasangan elektron di sekitar atom pusat bentuk molekul
adalah sebagai berikut.
a. Jika ada dua pasang elektron ikatan di sekitar atom pusat maka bentuk molekulnya
adalah Linear.
b. Jika ada empat pasang elektron ikatan membentuk 2 ikatan rangkap di sekitar
atom pusat maka bentuk molekulnya adalah Linear
c. Jika ada tiga pasang elektron ikatan di sekitaratom pusat maka bentuk molekulnya
adalah Segitiga Planar.
d. Jika ada empat pasang elektrin ikatan di sekitar atom pusat maka bentuk
molekulnya adalah Tetrahedral.
e. Jika ada lima pasang elektron ikatan di sekitar atom pusat maka bentuk
molekulnya adalah Bipiramida Trigonal.
f. Jika ada enam pasang elektron ikatan di sekitar atom pusat maka bentuk
molekulnya adalah Oktahedral.
3. Adanya pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat akan mempengaruhi bentuk
molekul.
4. Untuk menggambarkan bentuk molekul dapat menggunakan 2 metode, yaitu :
a. Berdasarkan teori VSEPR yakni menjelaskan susunan geometri berdasarkan
tolakan pasangan elektron kulit valensi.
b. Berdasarkan konsep hibridisasi (distribusi rbital atom pusat).
5. Besarnya gaya tolak antara pasangan elektron :
Tolakan antara PEB vs PEB > tolakan antara PEB vs PEI > tolakan antara PEI vs PEI.

8. Daftar Pustaka :

https://brainly.co.id
www.academia.edu
https://rayhanluthfiawa.wordpress.com
https://materikimia.com
https://www.gupak.com
aatunhalu.wordpress.com
www.id.free.vlsm.org
TUGAS kimia
“Bentuk molekul”

KELAS : X MIPA – 1

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

 ANIS FITIRIANI
 ANISA APRILIANI
 IRSAN FIRMANSYAH
 JELLY SUPRIANTO
 THERESIA RENATA SIBURIAN

JL. A.H. NASUTION – SUKUP NO. 15 KEL. CIGENDING KEC. UJUNG BERUNG

TLP. (022) 7807127 – 7807131 BANDUNG 40611

Anda mungkin juga menyukai