Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

BENTUK MOLEKUL

OLEH :
Nur Alisyah Gani
1608511027
Kelompok 21 A

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

BENTUK MOLEKUL
I.Tujuan Percobaan
1.Menggambarkan bentuk molekul dengan tiga dimensi
2.Memberikan gambaran tentang stereo kimia
3.Menentukan bentuk molekul suatu unsur
II.Dasar Teori
Molekul adalah agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom
dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga
ikatan kimia). Suatu molekul dapat mengandung atom-atom dari unsur yang sama
atau atom-atom dari dua atau lebih unsur yang bergabung dalam perbandingan
tertentu, sesuai dengan hukum perbandingan tetap. Jadi, suatu molekul tidak harus
berupa senyawa yang berdasarkan definisi terbentuk dari dua atom atau lebih. Bentuk
molekul merupakan konsep dasar dalam kimia organik. Molekul ini berbentuk tiga
dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul lainnya
sangat penting dalam menentukan sifat

fisik dan kimia dari molekul-molekul

tersebut. Bentuk geometri tertentu yang dimiliki molekul suatu senyawa kovalen atau
ion poliatom merupakan akibat dari pembentukan ikatan kovalen melalui timpang
tindih dua orbital atom yang mempunyai arah tertentu di dalam ruang.
Namun, dalam menggambarkan bentuk molekul suatu senyawa kita sering kesulitan
karena senyawa kimia berkembang dalam tiga dimensi. Sehingga ada beberapa cara
untuk menggambarkan bentuk suatu molekul yaitu diperkirakan berdasarkan teori
tolakan pasangan elektron maupun teori hibridisasi.
1. Teori tolakan pasangan elektron
Cara menggambarakan bnetuk molekul salah satunya dengan cara Teori Tolakan
Pasangan elekrin Valensi (Valence Shell Electron Pair Repulsion = VSEPR). Teori
ini juga sering disebut dengan nama teori domain elektron. Dalam teori ini
dinyatakan bahwa "pasangan elektron terikat dan pasangan elektron bebas, yang
secara kovalen digunakan bersama-sama di antara atom akan saling menolak,
sehingga

pasangan

itu

akan

menempatkan

diri

sejauh-jauhnya

meminimalkan tolakan".
Cara Menentukan Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR :
a. Tentukan atom pusatnya
b. Cari tahu nomor atomnya dan buat konfigurasi elektronnya

untuk

c.
d.
e.
f.
g.

Tentukan jumlah elektron valensinya


Tentukan jumlah domain elektron dari atom lain yang berikatan (ligan)
Jumlahkan elektron dari semua atom
Bagilah dua untuk mendapatkan jumlah pasangan elektron
Tentukan PEI berdasarkan jumlah atom yang terikat pada atom pusat, sisanya

merupakan PEB
h. Tentukan notasi VSEPR dan bentuk molekul berdasarkan jumlah PEB dan PEI

Tabel Notasi VSEPR dan Bentuk Molekulnya


Jumlah
Domai
n
2

Jumlah

Jumlah

Notasi

Contoh

PEI

PEB

VSEPR

Molekul

AX2

BeCl2
(Linier)
BCl3

AX3

(Segitiga
Planar)

AX2E

AX4

SO2
(Bengkok)

CH4
(Tetrahedral)

NH3
4

AX3E

(Segitiga
Piramida)

AX2E2

H2O
(Bengkok)

Bentuk Molekul

PCl5
5

AX5

(Segitiga
Bipiramida)

TeCl4
5

AX4E

(Tetrahedral
tak simetris)

AX3E2

AX2E3

AX6

ClF3
(Huruf T)

XeF2
(Linier)

SF6
(Oktahedral)

IF5
6

AX5E

(Segiempat
Piramida)
XeF4

AX4E2

(Segiempat
planar)

2. Teori Hibridisasi
Hibridisasi adalah proses pencampuran obital atom dalam suatu atom (biasanya
atom pusat) untuk menghasilkan satu set orbital atom baru sebelum membentuk
ikatan kovalen. Orbital Hibrida adalah orbital atom yang diperoleh ketika dua atau

lebih orbital yang tidak setara pada atom yang sama bergabung untuk bersiap-siap
membentuk ikatan kovalen.
Untuk menentukan bnetuk molekul dengan cara hibridisasi adalah dengan langkah
sebagai berikut :
a. Tulislah konfigurasi masing masing elektronnya
b. Tentukan elektron valensinya
c. Jumlahkan elektron valensi dari masing masing atom
d. Jumlahkan pasangan elektron valensinya (PEV) dan bagi 2 untuk mengetahui
ada berapa pasang
e. Tentukan PEI
f. Tentukan PEB. Disebarkan sekitar atom pusat secara merata sehingga
memenuhi kaidah oktet, jika masih ada sisa letakkan pada atom pusat.
g. Untuk mempermudah, gambarkan dengan struktur Lewis dengan menentukan
atom pusat dan yang mengelilinginya.
h. Dengan begitu, sudah didapatkan bentuk molekulnya.
III.Alat
-Model pusat atom (plastik)
-Pipa-pipa plastik

IV. Cara Kerja


1. Model molekul disusun seperti berikut :
a. HCl
Diambil suatu pusat atom untuk inti hidrogen dan pusat inti klor lalu
dihubungkan dengan pipa plastik untuk menunjukkan ikatan.
b. BeCl2
Bentuk molekulnya linier dalam wujud gas. Digunakan pusat atom yang
cabangnya linier sebagai Be.
Dua buah pipa plastik dimasukkan pada cabang ini sebagai ikatan
kemudian hubungkan dengan inti Cl.
c. BF3
Bentuk molekulnya segitiga datar, semua ikatan adalah ekuivalen dengan
sudut FBF besarnya 1200.
d. CH4, NH3 dan H2O
Pada penyusunan molekul molekul diatas digunakan model yang bentuk
dasarnya tetrahedral.
CH4 bentuknya tetrahedral, digunakan pusat atom yang cabangnya
tetrahedral.

Pada NH3 terdapat 3 ikatan antara N dengan H dan 1 pasang elektron


bebas. Bagian NH3 mempunyai bentuk piramid, dan pasangan elektron
bebasnya akan menempati bagian yang keempat dari posisi tetrahedral.
Pada H2O terdapat 2 pasang elektron bebas dan dua pasang elektron ikatan
e. [PtCl4]2Ion yang bentuknya segiempat datar semua ikatannya sama dengan ikatan
klor terletak pada sudut segiempatnya Pt pada pusat.
f. PF5
Digunakan bentuk trigonal bipiramid.
Terdapat tiga ikatan equivalen dan dua ikatan yang axial.
2. Membuat bentuk molekul etana (C2H6)
Digunakan dua pusat inti yang tetrahedral lalu dihubungan kedua inti C
dengan pipa plastik.
Kedudukan hidrogen diatur dengan jalan memutar ikatan C-C, agar didapatkan
kedudukan dimana H pada atom C yang satu tepat dibelakang H atau C yang
lain dan kedudukan lainnya dimana atom H pada atom yang satu tepat diantara
kedua atom H pada C yang lain.
3. Hidro Karbon Siklik
Molekul sikloheksana C6H12 disusun dan diatur kedudukan rantai karbonnya
agar didapatkan bentuk seperti kapal dan bentuk seperti kursi.
4. Benzena
C6H6 mempunyai bentuk heksagonal datar. Panjang ikatan C-C semuanya
sama dengan sudut C-C-C adalah 1200.
Dalam penyusunan benzena digunakan pusat atom yang trigonal.
Lingkaran yang didalam menunjukkan delokalisasi enam elektron dalam
orbital p yang saling berintikan. Struktur diatas dapat dianggap sebagai
keadaan rata rata dari 2 bentuk benzena kekule.
5. Isomer optik
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak saling
menutupi salah satu sama lain. Hubungan yang sama seperti tangan kanan dan
tangan kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia
memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang
terpolarisasi.
Untuk pusat karbon yang tetrahedral molekulnya bersifat optik aktif bila tidak
memiliki pusat simetri. Atom ini disebut asimetri atau chiral dalam hal ini
karbon mengikat 4 gugus yang berbeda.

Untuk mendapatkan gambar ini disusun bentuk molekul CH 2, Cl2, CH2ClBr


dan CHFBrCl.

V. Data Pengamatan
1. a. HCl
HCl merupakan bentuk molekul yang diatomik sehingga bentuk
molekulnya linier.

b. BeCl2
Bentuk molekulnya linier, dimana Be sebagai atom pusat dan Cl sebagai
atom terminal tersusun berikatan dalam satu garis lurus, sudut ikat yang
terbentuk 1800.

c. BF
Bentuk molekulnya segitiga datar dengan sudut ikat yang terbentuk 1200.
Yang berperan sebagai atom pusat adalah B dan F sebagai atom terminal.

d. CH4, NH3 dan H2O


- CH4
Bentuk molekulnya adalah tetrahedral dengan sudut ikat 109,50.
Berperan sebagai atom pusat adalah atom C dan atom H sebagai atom
terminal.

NH3
Bentuk molekulnya trigonal piramida. Atom pusatnya adalah N dan
atom terminal adalah H.

H2O
Bentuk molekulnya adalah bengkokan, atom O sebagai atom pusat dan
atom H sebagai atom terminal.

e. [PtCl4]2Bentuk molekulnya segiempat datar. Atom Pt sebagai atom pusat dan atom
Cl sebagai atom terminal.

f. PF5
Bentuk molekulnya trigonal bipiramida. Atom P sebagai atom pusat dan F
sebagai atom terminal.

2. C2H6
Molekul C2H6 terdiri dari 2 pusat inti yaitu CH CH. Maka akan diketahui
bentuk molekulnya yaitu tetrahedral.

3. Hidrokarbon Siklik
Setelah bentuk dasarnya dipecah yang tadinya berupa segienam, akan
diperoleh bentuk molekul yang tetrahedral. kedudukan rantai karbon C
sikloheksana dapat diubah ubah sehingga menghasilkan bentuk seperti kapal
dan seperti kursi.

4. Benzena
Mempunyai bentuk heksagonal datar. Panjang ikatan C C semuanya sama
dengan sudut C C - C

adalah 1200 dengan panjang penghubung 1,39

Angstrom.

5. Isomer Optik
a. CH2Cl2 :
Mempunyai bidang simetris
Bayangan cernrminnya dapat saling menutupi
Tidak optik aktif
H
Cl
C
Cl
H

b. CH2ClBr :
Mempunyai bidang simetri
Bayangan cerminnya dapat saling menutupi
Tidak optik aktif
Cl
H
C
H
Br
c. CHFClBr :
Tidak mempunyai bidang simetri
Bayangan cerminnya tidak saling menutupi
Bersifat optik aktif
H
Cl
C
F
Br

VI. Pembahasan
1. Gambarlah molekul HCl dalam wujud cair . Ikatan apakah yang terjadi
antara molekul-molekul HCl ?
Jawab :

Cl

DALAM AIR

H+ + Cl

Dalam wujud cair HCl akan terurai menjadi H+ dan Cl-.


Ikatan yang terjadi pada HCl adalah ikatan kovalen polar karena terjadi ikatan
sebagai akibat penggunaan pasangan elektron bersama di antara atom-atom
berikatan yang pada HCl ikatan yang berlainan jenis. Hal yang menyebabkan
adanya kepolaran ini adalah karena perbedaan keelektronegatifan antara Cl
dan H yang kita ketahui bahwa Cl mempunyai keelektronegatifan lebih besar
dibanding H. Ini menyebabkan atom Cl menarik pasangan elektron lebih kuat
dibanding atom H.
2. Gambarkan susunan electron lewis dari senyawa BF.
Apakah BF mengikuti aturan oktet ?
Jelaskan mengapa bentuknya trigonal datar.
Jawab :
Susunan elektron Lewis dari senyawa BF3 :

atom pusat = B ( golongan IIIA )


atom terminal = 3F ( golongan VIIA )
jumlah elektron = 3 + 3.7 = 3 + 21 = 24 elektron

Struktur :

F
B

F
B

F
F

BF3 merupakan salah satu pengeculian oktet. Bentuk molekul BF 3 adalah


trigonal datar atau segitiga planar yang artinya semua atom terletak pada satu
bidang datar dan semua sudut ikatannya sama yaitu 120. Hal ini disebabkan
karena adanya gaya tolak-menolak antara Pasangan Elektron Ikatan (PEI).
Aturan Oktet adalah aturan dimana atom pusat harus dalam keadaan stabil
(jumlah elektron kulit terluar dari atom pusat yaitu delapan). BF3 tidak
mengikuti aturan oktet karena jumlah elektron pada kulit terluar B hanya terisi
6 elektron. Sehingga agar BF3 stabil maka senyawa lain yaitu atom yang
mengelilingi atom pusat harus menyumbangkan pasangan elektron bebasnya
untuk dipakai bersama.
3. Mengapa sudut ikatan pada CH4 berbeda dengan NH dan HO ?
Yang mana sudut ikatannya paling besar dan yang mana paling kecil ?
Jawab :
Ikatan yang terjadi pada CH4 adalah ikatan kovalen non polar. Karena tidak
ada pasangan electron bebas (PEB) sehingga molekul yang terbentuk
adalah simetris, dimana pasangan elektron yang dipakai sama-sama tertarik
sama kuat ke semua atom sehingga membentuk sudut yang sama yaitu
109,5 dengan bentuk molekul tetrahedral.
Pada NH3 meskipun sama-sama memiliki hibridisasi sp3 yang sama dengan
CH4, namun pada NH3 bentuk molekulnya adalah trigonal piramida dengan
besar sudut 107,5. Hal ini disebabkan karena pada NH3 terdapat 1 PEB
yang menyebabkan besar sudut ikatannya lebih kecil dari 109,5. Ikatan
yang terjadi pada NH adalah ikatan kovalen polar karena pada NH 3
terdapat satu PEB.
Sedangkan pada H2O sama halnya dengan NH3 yaitu bentuk molekulnya
merupakan turunan dari tetrahedral. Namun pada H2O terdapat 2 PEB yang
menyebabkan sudut ikatannya lebih kecil dibanding NH3 yaitu sebesar
104,5 dengan bentuk bengkok atau huruf V.

Jadi, yang membedakan sudut ikatan adalah adanya julah PEB yang
berbeda.
Sudut ikatan yang paling besar adalah sudut ikatan pada CH 4 yaitu 109,5
dan sudut ikatan yang paling kecil adalah sudut ikatan pada H 2O yaitu
104,5.
4. Pada senyawa [PtCl4]2-, berapakah bilangan oksidasi dari Pt
Jelaskan ikatan kimia antara Pt dengan Cl
Jawab :
Bilangan oksidasi Pt dalam [PtCl4]2- adalah :
Biloks Pt + 4.Biloks Cl
= -2
Biloks Pt + 4 (-1)
= -2
Biloks Pt
= -2 + 4
Biloks Pt
= +2
2[PtCl4] merupakan salah satu ion kompleks (senyawa koordinasi) yang
merupakan ciri khas dari logam golongan transisi. Sehingga dalam melakukan
hibridisasi akan melibatkan orbital d. Hibridisasi ion [PtCl 4]2- adalah sp2d
dengan bentuk geometri segiempat planar.
Jadi, ikatan antara Pt dan Cl adalah ikatan kovalen koordinasi karena adanya
pemakaian bersama pasangan elektron dari Cl.

5. Apakah terdapat pasangan electron bebas disekitar atom P pada senyawa


PF5 ?
Jawab :
atom pusat = P ( golongan VA )
atom terminal = 5 F ( golongan VIIA )
jumlah elektron = 5 + 5 (7) = 5 + 35 = 40 elektron
Struktur Lewis :

P +5 F

F
F

F
F

Dalam hal ini, fosfor memberikan kontribusi 5 elektron dan lima fluor
memberikan 5 elektron lagi. Sehingga ada 5 pasang elektron mengelilingi
atom pusat. Hal ini menyebabkan elektron dari fosfor berikatan semua (kelima
limanya). Berdasarkan struktur Lewis tersebut dapat dilihat bahwa senyawa

PF5 menyimpang dari kaidah oktet. Namun, atom P termasuk kedalam oktet
berkembang sehingga kaidah oktet tersebut dapat digunakan.
Dengan begitu, PF5 tidak mempunyai pasangan elektron bebas yang
mengelilinginya.
6. Gambarkanlah molekul 1,2 diklor etana dan 1,2 diklor etena !
Jawab :
Untuk mendapatkan bentuk molekul dari C 2H6, kita harus pecah menjadi CH 3
CH3. Pada senyawa CH3 yang terikat dengan CH3 lain terlihat ada 3 atom
hidrogen yang terikat dengan atom C dan satu tangan karbon lainnya terikat
dengan atom C lainnya. Berarti ada 4 atom terminal yang terikat pada atom C,
sehingga bentuk molekul C2H6 adalah tetrahedral.
H
H
H

Cl
Cl
Cl
Cl
Gambar molekul 1,2 diklor etana
Gambar molekul 1,2 diklor etena
7. Dari senyawa-senyawa CH2Cl2, CH2ClBr, dan CHFClBr, senyawa mana
yang mempunyai bidang simetri dan yang mana bersifat optik aktif
Tunjukkan dan gambarkan senyawa mana yang bayangan cerminnya
saling menutupi
Jawab :
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak saling
menutupi satu sama lainnya. Hubungan yang sama seperti tangan kanan dan
kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki
kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi.
-

Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl). Namun,
senyawa ini bukan merupakan senyawa optik aktif karena bayangan dan
molekul saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal yang
sama.
H
C
Cl
H
jjjjjjj
Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan juga bukan
Cl

merupakan senyawa optik aktif sebagaimana senyawa CH2Cl2.


H

Cl
C
Br

Senyawa CHFBrCl tidak memiliki bidang simetri namun merupakan


senyawa optik aktif karena bayangan dan molekulnya tidak saling
menutupi. Serta atom C mengikat 4 atom terminal yang berbeda. C Br Cl F
H
Cl

H
C
Br

Jadi dapat disimpulkan :

Senyawa yang mempunyai bidang simetri adalah CH2Cl2 dan CH2ClBr.


Senyawa yang bersifat optik aktif adalah CHFClBr.
Senyawa yang bayangan cerminnya saling menutupi adalah CH 2Cl2 dan
CH2ClBr.

8. Dari

konformasi

dan

konformasi

biduk

yang

saudara

susun,

tunjukkanlah atom hidrogen yang aksial dan atom hidrogen yang


equatorial.
Jelaskan perbedaan kestabilan dari kedua bentuk konformasi tersebut.
Jawab :
Bentuk molekul ini menunjukkan susunan atom atom molekul dalam ruang.
2 atom C dalam etana terhibridisasi sp. Atom atom tersebut terikat melalui
ikatan sigma. Ikatan sigma mempunyai simetri berbentuk silinder yaitu
tumpang tindih orbital. Orbital sp 3 adalah sama. Terlepas dari adanya rotasi
ikatan C-C, namun rotasi ikatan ini tidak sepenuhnya bebas karena ada
interaksi antara atom H pada atom C yang berbeda. Susunan model molekul
seperti gambar pada hasil pengamatan pasangan molekul etana dan proyeksi
Nowman dari konformasi terbuka dan konformasi gerhana.
aksial
equatori
H
al

H
equatori
al

HH

H
equatori
al

H
H
Aksial

equatori
al

H
H
HH

Konformasi Gerhana

Konformasi Terbuka
Pada konformasi terbuka sudutnya adalah sebesar 600 sedangkan pada
konformasi gerhana sudutnya adalah sebesar 00. Ikatan C-C diputar sedikit

dalam proyeksi NEWMAN dengan bentuk gerhana agar atom H yang berpusat
pada atom C belakang dapat terlihat. Atom atom yang berdekatan pada
kedua atom C dalam bentuk gerhana menyebabkan tolak menolak yang lebih
besar dan karena itu menyebabkan ketidakstabilan relatif terhadap konformasi
terbuka. Tetapi analitis baru baru ini menunjukkan bahwa keadaannya lebih
rumit daripada hanya sekedar tolakan. Walaupun demikian kita tetap
menganggap bahwa konformasi terbuka lebih stabil dibandingkan konformasi
gerhana.
VII.Kesimpulan
Untuk menggambarkan geometri suatu molekul, kita dapat menggunakan
beberapa teori untuk mempermudah yakni berdasarkan teori tolakan pasangan
elektron maupun teori hibridisasi.
Teori tolakan pasangan elektron atau yang biasa disebut VSEPR mempunyai
dua kategori yaitu :
1.Molekul yang mempunyai atom pusat tanpa pasangan elektron bebas
(PEB)
2.Molekul yang atom pusatnya mempunyai PEB
.CH4 memiliki bentuk molekul tetrahedral, dimana C merupakan atom pusat
dan H sebagai atom terminal, dengan sudut ikat 109,5.
BF3 memiliki bentuk molekul segitiga planar, dimana B merupakan atom
pusat dan F yang memiliki sudut ikat yang terbentuk adalah 120.
NH3 memiliki bentuk molekul segitiga piramida, dimana N merupakan atom
pusat dan H adalah atom terminal, dengan sudut yang terbentuk kurang dari
109,5.
H2O memiliki bentuk molekul bengkokan, dimana O sebagai atom pusatdan
H sebagai atom terminal.
[PtCl4]2- memiliki bentuk molekul segiempat planar, dimana Pt sebagai atom
pusat dan Cl sebagai atom terminal.
PF5 memiliki bentuk molekul segitiga bipiramida, dimana atom P sebagai
atom pusat dan F sebagai atom terminal.
C2H6 dipecah menjadi dua pusat inti yaitu CH3-CH3. Sehingga akan didapat
bentuk molekulnya adalah tetrahedral.

Hidrokarbon siklik memiliki bentuk dasar molekul segienam (sikloheksana).


Kedudukan rantai karbon C sikloheksana C6H12 dapat diubah sehingga
menghasilkan bentuk seperti kapal atau biduk.
Benzena adalah senyawa lingkar yang terdiri dari enam atom karbon. Oleh
karena benzena menyerap tiga mol hydrogen untuk mengubah satu mol
benzena menjadi sikloheksana
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak saling
menutupi satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA
Staf Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I : Bentuk Molekul
http://wikenovi.wordpress.com/kimia-kelas-xi-2/bentuk-molekul-dan-gaya-antarmolekul-2/ (diakses pada tanggal 8 Nopember 2014)
http://fadlifadly.blogspot.com/2013/09/bentuk-molekul-teori-domainelektron.html (diakses pada tanggal 8 Nopember 2014)
Chang,Raymond.2004.Kimia Dasar : Konsep - konsep Inti Jilid I Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga.
Purba,Michael.2002.Kimia SMA Kelas XII.Jakarta : Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB.

Anda mungkin juga menyukai