RAFFI GANI
H041 19 1007
RAFFI GANI
H041 19 1007
ASISTEN
ALPIAN
H311 16 004
BAB I
PENDAHULUAN
terikat pada atom karbon jenuh. Istilah alkohol awalnya mengacu pada alkohol
etanol utama (etil alkohol), yang digunakan sebagai obat dan merupakan alkohol
utama yang ada dalam minuman beralkohol. Ada tiga jenis utama alkohol primer,
sekunder, dan tersier. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat
pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol
sekunder yang paling sederhana adalah 2- propanol, dan alkohol tersier paling
awam menyebut alkohol untuk etanol yaitu suatu jenis alkohol dengan dua karbon
pada gugus alkilnya. Etanol digunakan sebagai pelarut, desinfektan atau bahkan
minuman keras. Alkohol paling sederhana yaitu metanol lebih dikenal sebagai
spiritus yang digunakan sebagai bahan bakar. Metanol merupakan bahan yang
sangat toksik yang bisa menyebabkan kebutaan bila dikonsumsi dalam jumlah
kematian. Di bidang industri, metanol digunakan sebagai pelarut dan bahan baku
digunakan sebagai minuman dibuat dari fermentasi gula yang terkandung dalam
biji-bijian seperti jagung, sorgum, dan juga berasal dari buah-buahan seperti
anggur. Alkohol untuk tujuan industrial dibuat dari sintetis etilena yang dihidrasi
dari segi fisik maupun unsur kiminya. Antara alkohol dengan fenol kedua-duanya
sama mengandung gugusan hidroksil (-OH), tetapi berbeda pada pada karbon C
dimana alkohol terikat pada karbon tetrahedral, sedangkan fenol terikat pada
Senyawa Fenol lebih cenderung larut dalam pelarut air dan umumya akan
berikatan dengan gula sebagai glikosida dalam vakuola sel. Fenol merupakan
terdistribusi pada bagian daun, dengan kadar yang bervariasi pada tiap-tiap
bagian. Distribusi fenol ini bermanfaat sebagai antioksidan bagi tumbuhan dan
industri. Senyawa ini berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat
dalam batu bara. Selain itu, kegunaan lain dari fenol yakni dalam industri obat,
bahan makanan, antioksidan, dan industri lain yang menggunakan fenol sebagai
bahan dasar atau menggunakan fenol sebagai bahan tambahan (Hadanu, 2019).
akan konsep alkohol dan fenol sangatlah dibutuhkan. Materi alkohol dan fenol
merupakan salah satu materi dasar yang harus dipelajari untuk mempermudah
disusunlah suatu karya tulis atau kajian ilmiah tentang alkohol fenol tersebut.
Melalui makalah ini, diharapkan para pembaca mampu memahami konsep dasar
alkohol dan fenol serta dapat mengaplikasikannya menjadi suatu inovasi baru
2. Apa sifat kimia dan sifat fisika dari alkohol dan fenol?
Maksud dari percobaan ini adalah mempelajari beberapa sifat fisika dan
kimia dari alkohol dan fenol, serta membedakan antara alkohol primer, sekunder
dan tersier.
1.3.1 Tujuan
PEMBAHASAN
berdasarkan pada adanya gugus hidroksil –OH yang terikat pada atom karbon
Dalam alkohol, gugus hidroksil terikat pada atom karbon yang alifatik.
Jika atom C ini juga memiliki satu gugus R dan dua atom H yang terikat padanya,
alkohol adalah alkohol primer. Jika atom C memiliki dua kelompok R dan satu
atom H, alkohol adalah alkohol sekunder. Jika ada tiga kelompok R pada atom C
(tidak ada atom H), alkohol adalah alkohol tersier (Petrucci, dkk., 2011 ).
Fenol (C6H5OH), adalah asam lemah yang digunakan dalam obat kumur.
Fenol digunakan untuk menyiapkan nilon, perekat epoksi, dan resin pengaturan
panas. Struktur dari fenol sendiri terdiri dari Ar-OH, dimana Ar adalah Arild dan
seperti sama-sama memiliki gugus hidroksil dan keduaya juga merupakan asam
lemah, namun begitu fenol beribu-ribu kali lebih asam dari alkohol dan memiliki
titik didih yang lebih tinggi dari alkohol (McMurry dkk., 2012).
pada gugus aromatik atau gugus aril, yakni benzena yang kehilangan 1 atom
hidrogen atau C6H5OH, sedangkan gugus hidroksil pada senyawa alkohol terikat
pada gugus alifatik. Berdasarkan hal tersebut senyawa C 6H5OH lazim disebut
senyawa fenol. Fenol umumnya dipakai secara luas dalam industri dan umumnya
gugusan hidroksil (-OH), tetapi berbeda pada pada karbon C di mana alkohol
terikat pada karbon tetrahedral, sedangkan fenol terikat pada karbon sp2 yang
merupakan hibridisasi dari cincin aromatik. Senyawa fenol mirip arilamina yang
dicirikan oleh adanya atom hidrogen yang terpolarisasi positif. Terdapat dua
macam asam organik, yang pertama adanya atom hidrogen yang terikat dengan
atom oksigen, seperti pada metal alkohol dan asam asetat. Kedua, adanya atom
hidrogen yang terikat pada atom karbon di mana atom karbon tersebut berikatan
langsung dengan gugus karbonil (C=O), seperti pada aseton (Hadanu, 2019).
resonansi stabil. Karena ikatan karbon sp2 lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon
sp3, maka ikatan C-O dari suatu fenol tidak mudah terputuskan. Meskipun ikatan
C-O fenol tidak mudah patah, ikatan –OH mudah putus, ikatan OH mudah putus.
Fenol dengan pKa = 10, merupakan asam yang lebih kuat daripada alkohol atau
dalam larutan fenol dapat mengalami perubahan warna yaitu menjadi merah,
sedangkan pada alkohol warna kertas lakmus biru tidak berubah menjadi merah.
Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa fenol dalam larutannya bersifat asam,
dengan mudah diubah menjadi senyawa lain. Alkohol primer dapat dioksidasi
menjadi aldehida atau asam karboksilat dan alkohol sekunder dapat dioksidasi
menjadi keton. Alkohol juga dapat bereaksi dengan asam karboksilat untuk
membentuk ester dalam reaksi esterifikasi. Contoh lain adalah pada reaksi dimana
Pada senyawa fenol reaksi esterifikasi dari asam karboksilat tidak terjadi
dapat dioksidasi oleh oksidator lemah seperti Ag+ atau Fe3+ menjadi senyawa
dikarbonil yang disebut kuinon. Reaksi oksidasi ini dapat balik (reversible).
sehingga titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter
hidrogen ini maka kelarutan alkohol dibandingkan alkil halida yang sebanding
juga lebih besar. Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air, sedangkan
Alkohol R-OH memiliki bagian hidrofob (-R) dan hidrofil (-OH). Bagian
air. Makin panjang rantai hidrokarbon maka makin rendah kelarutan alkohol
dalam air. Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat hidrofobnya akan dapat
mengalahkan sifat hidrofil (menyukai air). Peningkatan kelarutan sebanding
Fenol dapat membentuk ikatan hidrogen, seperti halnya air. karena adanya
ikatan hidrogen ini, maka fenol mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari
senyawa lain yang mempunyai berat molekul yang sama. Meskipun gugus
benzena relatif tidak polar (sukar larut dalam air atau hidrofob), fenol mempunyai
gugus fungsi hidroksil, sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, hal
ini dikatakan gugus hidrofil (suka air). Pengaruh gugusan –OH yang hidrofil,
2.3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Membedakan Alkohol dan
Fenol
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak
Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Diisi dengan air
sebanyak 0,5 mL pada tabung dan 0,5 mL n-heksana pada tabung. Ditambahkan
±10 tetes metanol pada kedua tabung. Lalu dikocok dan diperhatikan
reagen Lucas. Ditambahkan alkohol primer pada tabung pertama, tabung kedua
Dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit (pada temperatur kamar). Diperhatikan
menggunakan fenol.
Disiapkan 4 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Tabung pertama
diisikan dengan 1-butanol, tabung kedua diisikan dengan fenol, dan tabung ketiga
tabung. Dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit. Dilakukan percobaan yang sama
dengan mengganti larutan Na2CO3 dengan larutan NaHCO3. Diamati dan dicatat
Kemudian, ditambahkan beberapa tetes FeCl3 pada setiap tabung. Diamati dan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. alkohol dan fenol umumnya bersifat polar. Akan tetapi, semakin panjang rantai
alkil dari alkohol, kelarutannya semakin berkurang. Metanol dan fenol bersifat
2. alkohol primer, sekunder dan tersier dapat dibedakan melalui reaksi senyawa
Lucas adalah alkohol tersier > alkohol sekunder > alkohol primer.
3. alkohol dapat juga dibedakan dengan fenol melaui reaksinya dengan Na2CO3,
5.2 Saran
kiranya juga dapat menambah jumlah alat dan bahan yang ada guna menunjang
percobaan lebih yang efesien. Selain itu perawatan terhadap ruang laboratorium
risiko terjadinya kecelaakaan kerja. Selain itu, diharapkan agar asisten tetap
Chang, R., 2008, General Chemistry: The Essential Concept, The McGraw-Hill
Companies: New York.
Lestari, D., Mahmudati, N., Sukarsono, Nurwidodo, dan Husamah, 2018,
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol Daun Gayam (Inocarpus fagiferus
Fosb), Jurnal Biosfera, Universitas Muhammadiyah Malang, 35(1): 37-40.
McMurry, J., Fay, F., dan Fantini, J., 2012, Chemistry Sixth Edition, Pearson
Education, Inc: Amerika Serikat.
Tritama, T., 2015, Konsumsi Alkohol dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan,
Jurnal Kesehatan, Universitas Lampung, 4(8): 7-8.
Lampiran 1. Bagan Kerja
Metanol
- Diisi masing-masing tabung dengan 0,5 ml air pada tabung
NB: dikerjakan seperti langkah di atas dengan menggunakan alkohol yang lain
dan fenol.
1 ml reagen Lucas
- Diisi masing-masing 3 tabung dengan 1 ml reagen Lucas.
0,5 mL Na2CO3
tabung reaksi (2) dengan fenol, dan tabung reaksi (3) dengan asam
FeCl3
- Diisi masing-masing 4 tabung reaksi 1 ml dengan: (1) metanol,
Lampiran 2. Dokumentasi
Gambar 1. Kelarutan Metanol Gambar 2. Kelarutan 2-Butanol
Gambar 4. Reaksi alkohol dengan Lucas Gambar 5. Reaksi fenol dengan Lucas
Lampiran 3. Referensi