Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kasmi T

Nim : H041191084
Mata Kuliah : Botani Pertamanan

Ruang Terbuka Hijau dan Unsur Pembentuk Taman

Ruang terbuka (open spaces) merupakan ruang yang direncanakan karena kebutuhan
akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang Terbuka Hijau
(RTH), ruang publik (public spaces) mempunyai pengertian yang hampir sama. Secara teoritis
yang dimaksud dengan ruang terbuka adalah: ruang yang berfungsi sebagai wadah (container)
untuk kehidupan manusia, baik secara individu maupun berkelompok, serta wadah makhluk
lainnya untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah
ruang tidak terbangun yang ada dalam suatu kawasan. Kawasan dimaksud dapat merupakan
kawasan perkampungan, kelurahan/Desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan seterusnya.
Bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan atau vegetasi baik yang
tumbuh secara alami maupun yang sengaja ditanam.
Pada dasarnya perencanaan RTH disusun sebagai upaya untuk mengantisipasi
pertumbuhan dan perkembangan kegiatan pembangunan kota, sebagai upaya menjaga
keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara ruang terbangun dengan RTH. Upaya ini
sejalan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-undang tentang Bangunan
Gedung, khususnya Pasal 25, Ayat (1), dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.
Penataan RTH pada suatu kota, bertujuan untuk:
1) Menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan
2) Mewujudkan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan/ binaan di
wilayah perkotaan
3) Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih, dan nyaman.
Unsur - unsur yang penting dalam konsep taman adalah:
1) Bentuk tanah dan bangunan yang berada di dalam taman
2) Material tanaman (elemen structural) untuk menyusun organisasi ruang serta pengatasan
problem-problemnya.
3) Material tanaman berperan pula sebagai a touch of life serta keindahan lingkungan.
Rancangan pertamanan menimbulkan ruang-ruang tiga dimensional. Cara dimana ruang
dipertegas meningkatkan suatu jajaran kualitas-kualitas ruang. Ruang dapat dipertegas
keseluruhannya oleh bahan-bahan alamiah, bentuk lahan, dan tumbuh-tumbuhan. Sebuah lembah
pada sebuah dataran yang gundul memiliki pengenal ruang, yaitu wujud yangditonjolkan oleh
cahaya dan bayangan dan cakrawala (skyline). Daerah-daerah pada hutan yang sudah
dikosongkan merupakan ruang-ruang yang dipertegas seluruhnya oleb vegetasi. Ruang-ruang
tidak hanya terbentuk oleh alam tetapi juga timbul dari proses-proses alami lingkungan ruang
serupa dapat juga dibuat oleh manusia di luar bahan-bahan alamiah dalam suatu rancangan yang
mendalam.
Perancangan pertamanan merupakan suatu perluasan dari perencanaan tapak dan, seperti
yang dapat kita lihat, perancangan tersebut terlibat dalam proses perencanaan tapak. Perancangan
berkenaan dengan seleksi komponen-komponen rancangan bahan-bahan, tumbuh-tumbuhan dan
kombinasi-kombinasinya sebagai pemecahan terhadap masalah masalah tertentu di dalam
rencana tapaknya. Sedangkan rencana tapak menunjukkan daerahdaerah kegunaan (fungsional)
berikut jalur-jalur sirkulasinya, perancangan pertamanan yang terperinci berhubungan dengan
permukaan-permukaan, tepian-tepian dan pertemuan/perhubungan antar permukaan, tangga dan
jalur miring yang menghubungkan perbedaan ketinggian permukaan, perkerasan permukaan, dan
pengaliran air perrnukaan, serta seluruh keputusankeputusan yang harus dibuat sebelum
proyeknya dapat dibangun dan ditanami.

Sumber:
Santoso, 2012. Pola Pemanfaatn Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Perkampungan Plemburan
Tegal, Ngaglik Sleman. INERSIA. 8(1):1-14.
Tambaru, E., Johanes, E., dan Tuwo, M., 2021. Bahan Ajar Botani Pertamanan. Universitas
Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai