Anda di halaman 1dari 21

Nama : Gilang fergiawan

NIM : F 221 18 196


Tugas : Perancangan Ruang Luar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada hakikatnya Arsitektur Lansekap adalah ilmu dan seni perencanaan
(planning) dan perancangan (design) serta pengaturan daripada lahan, penyusunan
elemen-elemen alam dan buatan melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya,
dengan memperhatikan keseimbangan kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan
sumber daya, hingga pada akhirnya dapat tersajikan suatu lingkungan yang
fungsional dan estetis. Unsur desain lansekap adalah komponen atau elemen
taman yang disusun sehingga didapatkan suatu karya taman yang indah, menarik
dan menyenangkan, yang secara fungsional berguna dan menghasilkan suatu
keindahan visual. Dengan kata lain unsur desain lansekap akan memberikan
gaya/corak dan suasana tertentu dari sebuah taman. Kata desain dikenal juga
sebagai, pola, skema, rancangan dan rencana. Ruang terbuka hijau adalah area
atau ruang kota yang tidak dibangun dan permukaannya dipenuhi oleh tanaman
yang berfungsi melindungi habitat, sarana lingkungan, pengamanan, jaringan
prasarana, sumber pertanian, kualitas atmosfer dan menunjangi kelestarian air dan
tanah. Raung terbuka hijau (Green Openspaces) ditengah-tengah ekosistem kota
juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota untuk keindahan dan
kenyamanan, meningkatakan kualitas lingkungan dan pelestarian alam yang
terdiri dari ruang linier atau koridor, ruang pulau atau oasis sebagai tempat
pemberhentian. Menurut Costanza et. al (1997) taman kota dalam skala kecil
tetap mampu menyediakan area istirahat dan rekreasi seperti hutan dan area hijau
yang lainnya. Ruang terbuka hijau juga berfungsi menyerap kebisingan antara lalu
lintas jalan raya dengan area perumahan. Pepohonan yang tumbuh atau ditanam
memiliki nilai estetika dan berperan menciptakan pemandangan kota yang
menarik (Morancho, 2003).
1.2 Tujuan
1) Mengidentifikasi penerapan unsur bidang pada taman kampus.
2) Mengidentifikasi fungsi bidang pada taman kampus.
3) Mengidentifikasi unsur desain “ruang” pada lansekap taman Gor Palu.
4) Mengidentifikasi unsur desain “tekstur” pada lansekap taman Gor Palu.
5) Mengidentifikasi unsur desain “warna” pada lansekap taman Gor Palu.
6) Menganalisis unsur desain “ruang, tekstur, warna” pada lansekap taman Gor
Palu.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN Taman Untad

2.1 Definisi Arsitektur Lansekap


Arsitektur Lansekap adalah korelasi antara alam dan kegiatan aktifitas
manusiauntuk mengatur dan mengendalikan serta menciptakan ruang-ruang.

2.2 Definisi Bidang


Bidang merupakan beribu garis apabila disatukan dan dipadatkan akan
membentuk sebuah bidang. Sebuah garis satu dimensi yang diperluas
menghasilkan bidang dua dimensi. Bidang bisa datar, melengkung, atau
bergelombang, berbentuk maya maupun nyata,. Bidang yang diletakkan pada
posisi yang berbeda dapat membentuk ruang. Bidang dapat digunakan untuk
mengubah karakteristik dan meningkatkan kualitas ruang.

Bidang memiliki berbagai macam bentuk, dapat berupa segitiga, hexagonal,


trapezium, segi empat, bulat, dan bebas. Ditinjau dari fisiknya bidang dapat
berbentuk padat atau transparan.

Bidang berbentuk hexagonal berupa paving Bidang berbentuk segi empat berupa tegel

Kedua bentuk bidang pada gambar di atas merupakan beberapa dari berbagai
bentuk bidang yang terdapat pada taman Universitas Tadulako.
Permukaan bidang dapat bertekstur halus atau kasar. Berikut adalah beberapa
contoh bidang yang bertekstur pada taman kampus.

Bidang bertekstur halus Bidang bertekstur kasar Bidang bertekstur batu koral

Bidang bertekstur halus di atas adalah tegel, yang bertekstur kasar adalah bidang
yang terbentuk dari batuan alam yang berupa marmer, dan bidang yang bertekstur
kasar lainnya terbentuk dari batu koral. Fungsi bidang dalam arsitektur adalah
pelindung dan pembentuk ruang.

2.3 Fungsi Bidang dalam Arsitektur Lansekap


Ruang terbentuk dari beberapa susunan bidang. Oleh karena itu, salah satu fungsi
bidang dalam arsitektur lansekap adalah pembentuk ruang (space). Ruang (space)
terjadi karena adanya
1) Bidang alas/dasar (The Based)
Bidang alas/dasar dalam arsitektur lansekap adalah dasar permukaan tanah.
Bentuk bidang permukaan tanah bermacam-macam. Dalam skala makro,
bidang dasar dapat berupa muka tanah bukit bergelombang dan muka tanah
padang rumput rata. Dalam skala mikro dapat berupa muka tanah berpasir dan
tanah rata.
Bidang alas yang berupa hamparan rumput

Pada taman yang terdapat di kampus Universitas Tadulako sebagian taman


hanya berupa hamparan rumput yang terbentang lebar. Sebagian taman
dibiarkan tidak dilapisi dengan paving atau sebagainya dengan tujuan untuk
menambah kesan alami dari taman kampus itu sendiri agar tetap kelihatan
indah dan sejuk.

Bidang alas yang berupa paving blok

Gambar di atas merupakan bagian alas/dasar yang terdapat pada taman


kampus Universitas Tadulako yang dilapisi dengan paving blok dengan tujuan
agar dapat lebih mudah dilintasi dan orang dapat duduk di atasnya.
2) Bidang pembatas/dinding (The verticals)
Bidang pembatas/dinding dalam skala makro berupa dinding susunan
punggung bukit, dinding batuan terjal, dan susunan bangunan tinggi.
Sedangkan dalam skala mikro dapat berupa komposisi tanaman atau susunan
pohon atau semak. Selain itu, dapat pula bidang berbentuk susunan pasangan
batu bata.

Pagar kampus sebagai bidang dinding berskala mikro

Deretan pohon sebagai dinding berskala bidang berskala mikro


Tembok penahan tanah sebagai bidang dinding berskala mikro

Tembok sebagai dinding yang berskala mikro


3) Bidang atap/penutup (The overhead)
Dalam skala makro berupa hamparan awan, cakrawala. Sedangkan dalam
skala mikro berupa susunan tajuk pohon, atap pergola, dan lain-lain.

Tajuk pohon sebagai bidang atap


berskala mikro

Pohon-pohon yang terdapat di taman kampus merupakan salah satu yang


termasuk sebagai bidang atap/penutup dalam skala mikro. Penanaman pohon
di kampus bertujuan agar memberi rasa sejuk, mereduksi sinar matahari
langsung pada bangunan, memberi kesan alami, dan masih banyak manfaat
penting lainnya.

Awan sebagai bidang atap yang berskala makro

Awan merupakan sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi


karena pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah
melampaui keadaan jenuh. Dalam arsitektur lansekap awan termasuk dalam unsur
bidang yang berupa bidang atap/penutup dalam skala makro.
HASIL DAN PEMBAHASAN Taman Gor

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Defenisi Arsitektur Lansekap


Secara definisi, lansekap adalah wajah dan karakter lahan atau tapak
bagian dari muka bumi ini dengan segala kegiatan kehidupan dan apa saja yang
ada di dalamnya, baik bersifat alami, non alami atau keduanya, yang merupakan
bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta mahluk lainnya, sejauh mata
memandang, sejauh segenap indra dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat
membayangkan. Bahasa simpelnya, lansekap itu bentang alam yang tertangkap
sejauh mata memandang dan indera lainnya dapat merasakan. Contoh satuan
dalam lansekap biasanya dapat berupa lansekap bukit, lansekap gunung, lansekap
pantai, dan lain-lain. Karena satuannya yang begitu luas, maka tak heran kalau
lansekap itu pastinya dibentuk oleh aspek biotik (makhluk hidup) dan juga
abiotik (makhluk tak hidup).
Suatu proses perancangan pada dasarnya merupakan suatu sistem
pendekatan untuk menghasilkan suatu karya desain lansekap. Didalamnya
terdapat beberapa tahapan atau urutan menuju terciptanya suatu desain. Tiga
bagian pokok dalam proses desain adalah sebagai berikut.
a. Tahapan rencana lansekap (planning in design)
b. Tahapan rencana tapak lansekap (landscape site planning)
c. Tahapan rancangan rinci (detailed lanscape design)

2.1.2 Komponen desain


Bagian komponen desain, yakni
a. Unsur desain
b. Prinsip desain
c. Aplikasi desain
Unsur desain lansekap adalah komponen atau elemen taman yang
disusun sehingga didapatkan suatu karya taman yang indah, menarik dan
menyenangkan, yang secara fungsional berguna dan menghasilkan suatu
keindahan visual. Dengan kata lain unsur desain lansekap akan memberikan
gaya/corak dan suasana tertentu dari sebuah taman. Kata desain dikenal juga
sebagai, pola, skema, rancangan dan rencana. Elemen unsur desain adalah
garis, bidang, ruang, ruang terbuka, ruang dan waktu, ruang mati, bentuk dan
fungsi, tekstur dan warna.

 Garis
 Ruang Mati
 Bidang
 Bentuk dan fungsi
 Ruang
 Tekstur
 Ruang Terbuka
 Warna
 Ruang dan waktu

Unsur desain ruang


 Pengertian ruang
Ruang mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia. Semua
kehidupan dan kegiatan manusia sangat berkaitan dengan aspek ruang.
Adanya hubungan antara manusia dengan suatu objek, baik secara visual
maupun secara indra pendengar, indra perasa, indra penciuman akan selalu
menimbulkan kesan ruang.

 Hubungan manusia dengan ruang

Hubungan manusia dengan ruang secara lingkungan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
a. Hubungan dimensional (antrometrics)
b. Hubungan psikologi dan emosional (proxemics)

 Pembatas ruang atau komponen pembentuk ruang


a. Lantai
Sebagai bidang alas atau the base, pengaruhnya terhadap
pembentukan ruang sangat besar. Karena bidang ini erat hubungannya
dengan fungsi ruang. Permukaan lantai pada ruang dapat dibedakan
menjadi dua macam bahan, yakni bahan keras dan bahan lunak.
Sebidang lantai yang mempunyai sifat bahan yang berbeda dari
permukaan lantai sekitarnya akan memberikan kesan tersendiri dan
berbeda satu dengan lainnya. Selain perbedaan bahan lantai, perbedaan
tinggi pada suatu bidang lantai akan membentuk kesan dan fungsi ruang
yang baru tanpa mengganggu hubungan visual antara ruang-ruang
tersebut.
b. Dinding

Sebagai pembatas ruang, dinding atau dapat disebut the verticals


dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
o dinding masif
o dinding transparan
o dinding semu
o atap atau penutup
o batasan ruang
o sirkulasi pada ruang
o elemen desain pada ruang
o ruang makro dan ruang mikro
o orientasi gelap terhadap bentuk ruang
o pencapaian ruang

Unsur tekstur
Tekstur adalah kumpulan titik-titik kasar atau halus yang beraturan
atau tidak beraturan pada suatu permukaan benda atau objek. Titik-titik ini
dapat berbeda dalam ukuran warna, bentuk atau sifat, dan karakternya seperti
ukuran besar kecilnya, gelap terangnya, bentuk bulat persegi atau tak
beraturan sama sekali. Suatu tekstur yang susunannya agak teratur atau teratur
disebut corak atau pattern.
 Fungsi tekstur
Untuk mendapatkan suatu perancangan (desain) yang lengkap, maka
umumnya arsitek lansekap harus mengingat dan memperhatikan elemen-
elemen desain yang dipilihnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan suatu
kesan komposisi yng paling serasi dan ideal dalam suatu perancangan
(desain) yang diinginkan.
 Bentuk tekstur

Dari bentuk tekstur dapat dipisahkan menjadi :


a. Tekstur halus, adalah karakter permukaan benda yang bila diraba akan
terasa halus atau dapat pula diartikan memberikan perasaan kesan
halus.demikian pula kesan tersebut dapat diperoleh dengan pemakaian
warna lembut.
b. Tekstur kasar, permukaan benda bila diraba akan terasa kasar atau objek
terdiri dari elemen dengan corak yang berbeda, baik bentuk maupun
warnanya.

Tekstur pada ruang luar sangat erat berhubungan dengan jarak


pandang atau jarak penglihatan (visual). Pada jarak tertentu tekstur suatu
objek tidak berperan lagi, sehingga bahan atau objek tersebut dapat
dikatakan polos tanpa tekstur.
Oleh karena itu, suatu bidang luas pada ruang luar , tekstur dapat
dibedakan menjadi:
a. Tekstur primer, yaitu tekstur yang terdapat pada benda atau objek hanya
dapat dilihat pada jarak dekat.
b. Tekstur sekunder, yaitu tekstur yang dibuat dalam skala tertentu untuk
memberikan kesan visual yang proporsional.
 Jenis-jenis tekstur
a. Tekstur buatan (Artificial texture), merupakan tektur yang sengaja
dibuat atau hasil penemuan, terdiri dari tekstur buatan manusia.
b. Tekstur alami (Natural teksture), merupakan wujud rasa permukaan
bahan yang sudah ada secara alami, tanpa campur tangan manusia.
Perbedaan tekstur pada pola lantai dapat dipergunakan untuk
menunjukkan arah sirkulasi dan mebedakan ruang gerak dan ruang statis.
Selain itu, tekstur lantai dapat dipergunakan untuk menghilangkan rasa
monoton suatu perbelanjaan. Demikian pula halnya dengan tekstur dari
elemen pelembut, misalkan pohon atau tanaman hias. Tekstur dapat
dilihat dari permukaan batang pohon atau kumpulan masa daun (tajuk).
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa tekstur dapat
memberikan kesan visual pada manusia melalui perbedaan warna gelap
terang yang disebabkan oleh bayang-bayang cahaya.

Warna
Warna dalam arsitektur dipergunakan untuk menekankan atau
memperjelas karakter suatu objek atau memberikan aksen pada bentuk dan
bahannya. Untuk mempelajari dan mengenai karakter tentang warna, terlebih
dahulu kita tinjau dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
 Aspek fisika dan aspek fisiologi
 Teori tentang warna
Dalam teori warna antara lain kita mengenal adanya dua macam sistem
warna yang umumnya digunakan dalam pelaksanaan menyusun warna,
yaitu Prang color system dan Mussel color system
 Hubungan antarwarna
a. Keselarasan yang berhubungan
b. Keselarasan yang tidak berhungan
 Warna dalam hubungannya dengan desain

2.2 ANALISIS PENERAPAN DESAIN

Pembatas ruang atau komponen pembentuk ruang


a. Lantai

Taman GOR Kota Palu adalah salah satu sarana publik di Kota Palu berupa taman
yang berfungsi sebagai tempat olahraga dan rekreasi bagi masyarakat. Taman ini merupakan
salah satu objek wisata alternatif bagi kota Palu yang berada dijantung kota. Taman Rekreasi
dan Olahraga di Kota Palu ini bertujuan untuk menciptakan sebuah kawasan taman yang dapat
mewadahi aktivitas olahraga dan rekreasi masyarakat kota Palu dengan baik, sekaligus
menjadi salah satu elemen pendukung keindahan visual kota Palu.

Lantai yang digunakan pada area taman Gor Palu bermacam-macam bahan
diantaranya yang berbahan kasar yaitu kerikil, batu, beton, dan paving block.

Paving block digunakan pada area taman bermain anak. Penggunaan paving block
menyebabkan adanya fungsi yang terbentuk. Adanya perbedaan tinggi pada bidang lantai
paving block ini juga membentuk kesan dan fungsi ruang yang baru dan dapat terlihat batasan
penggunaan taman bermain dan area sekitarnya. Tekstur ini adalah tekstur jenis buatan
manusia. Terlihat tekstur pada lantai ini terlihat kasar dan termasuk ke dalam tekstur primer.
Permainan warna pada area ini terlihat pada aksen tambahan seperti kursi taman, alat bermain.
Warna yang digunakan adalah warn analogous. Warna yang digunakan warna biru yang
dicampur putih, merah yang dicampur putih, serta hijau yang di campur putih. Penggunaan
warna ini sesuai dengan fungsinya sebagai tempat bermain anak.

Pengunaan bahan yang berbeda selain dari taman bermain dapat juga dilihat dari lapangan basket yang
menggunakan beton sebagai bahan lantainya. Penggunaan bahan ini sesuai dengan fungsi lapangan
basket. Tektur yang di dapat adalah tektur halus. Penggunaan warna menyebabkan adanya perbedaan

batas di dalam lapangan. Penggunaan warna yang dipakai adalah warna komplementer. Dapat dilihat
warna yang digunakan adalah warna merh dan biru dengan garis putih.
Penggunaan lantai beton juga terlihat dari pedestrian di dalam taman. Lapangan skate
board

Pengunaan batu kerikil dapat dilihat pada area pedestrian


bagian area depan taman. Jika dilihat dari penggunaan bahan, ini
adalah area pedestrian untuk terapi pijat kaki. Pada area ini juga
terdapat perbedaan ketinggian sehingga dapat terlihat perbedaan
fungsi dari area yang lain.

Pengunaan bahan lantai halus hanya terlihat pada area ini.


Rumput ini berfungsi sebagai lantai taman pada pot tanama yang
terletak pada area luar taman yang memiliki fungsi sebagai
pembatas area taman dan pedestrian pejalan kaki.
Paving block ini terdapat pada area tengah taman. Area ini digunakan sebagai area istirahat oleh
pengguna taman. Tanah membentuk area tersendiri. Area ini terlihat sebagai area terbuka yang hanya
terdapat pepohonan. Dari bebarapa pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan dan
perbedaan ketinggian pada lantai sangat berpengaruh pada kesan dan fungsi yang ditimbulkan.

b. Dinding

Ada beberapa jenis dinding yang terdapat pada taman Gor Palu.

dinding masif dapat terlihat pada bagian depan


taman. Kesan ruang luar yang kuat dan
mempunyai fungsi sebagai pengarah.
Dinding transparan terlihat pada pagar besi di luar taman.dan pagar kawat
pada batas antara lapangan skate board dan lapangan tenis KONI. Walaupun
terdapat batas tetapi pemandangan ke arah luar dinding dapat terlihat. Terlihat
juga pada deretan semak yang renggang. Sifat dinding ini kurang kuat dalam
pembentukkan ruang. Atap atau penutup

Penggunaan atap transparan pada taman ini terletak pada gazebo di


tengah-tengah taman.

Bentuk dan fungsi


Bentuk dapat dibedakan dalam kategori bentuk alam dan bentuk
buatan (diciptakan oleh manusia). Penerapan unsur bentuk pada taman gor
dalam kategori bentuk buatan manusia menampilkan bentuk yang teratur
seperti bentuk geometri,bentuk yang tidak teratur dan bentuk lengkung.
Penerapan unsur bentuk geometri yaitu bentuk persegi/kubus memberikan
kesan statis, stabil, dan formal serta bentuk lenkung yang dikombinasikan
dengan persegi panjang pada jalan berfungsi sebagai pengarah dan
memberikan kesan yang tidak monoton.
Kombinasi atau paduan bentuk yang diletakan pada suatu area dapat
menarik perhatian seperti bentuk geometri lingkaran,persegi/kubus, dan
lengkung memberikan kesan luwes (tidak kaku),bebas,tidak monoton dan
dinamis.
BAB III
PENUTUP

2.2 Kesimpulan
Bidang merupakan salah satu dari beberapa unsur-unsur desain dalam arsitektur.
Bidang adalah beribu garis yang apabila disatukan dan dipadatkan akan
membentuk sebuah bidang. Bidang memiliki berbagai macam bentuk seperti
bentuk geometri atau bentuk bebas. Dari segi fisiknya bidang dapat berupa padat
atau transparan. Permukaan bidang dapat berupa halus ataupun kasar. Bidang
dalam arsitektur berfungsi sebagai pelindung dan pembentuk ruang.

Ruang dapat terbentuk oleh susunan beberapa bidang. Ruang dapat tercipta karena
adanya bidang yang berupa bidang alas/dasar (The Based), bidang
pembatas/dinding (The Verticals), dan bidang atap/penutup (The Overhead).
Ketiga unsur tersebut menjadi sesuatu yang mutlak ada dalam proses
pembentukan ruang.

Desain lansekap Taman GOR Kota Palu adalah salah satu sarana publik di Kota Palu
berupa taman yang berfungsi sebagai tempat olahraga dan rekreasi bagi masyarakat. Taman ini
merupakan salah satu objek wisata alternatif bagi kota Palu yang berada dijantung kota. Taman
Rekreasi dan Olahraga di Kota Palu ini bertujuan untuk menciptakan sebuah kawasan taman yang
dapat mewadahi aktivitas olahraga dan rekreasi masyarakat kota Palu dengan baik, sekaligus
menjadi salah satu elemen pendukung keindahan visual kota Palu. Dapat diidentifikasi bahwa
ruang terbentuk dari komponen pembentuk ruang seperti lantai, dinding, dan atap. Pada taman Gor
Palu komponen tersebut diaplikasikan pada beberapa area. Mulai dengan penggunaan bahan,
warna dan tekstur. Elemen-elemen tersebut yang mebentuk ruang sesuai dengan fungsinya.
Daftar Pustaka

Hakim, Rustam. 2014. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

http://planologi-lingkunganvisualtugas3.blogspot.co.id/2010/04/bab-3-unsur-unsur-
desain.html

http://bgdesain.blogspot.co.id/2013/03/unsur-unsur-desain.html

https://richardbetekenengdotcom.wordpress.com/2012/01/19/info-arsitektur-lanskap/

http://www.softilmu.com/2013/07/pengertian-dan-macam-macam-awan.html

Anda mungkin juga menyukai