Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS ILMIAH

PERENCANAAN LANDSCAPE KOLAM SISIR DI KABUPATEN KAIMANA,


PAPUA BARAT DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN MINIMALIST

Oleh :

Nur Mahfuddin Salamullah


105831102918

PROGRAM STUDI STRATA I ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Arsitektur Landscape merupakan salah satu cabang ilmu yang terkait


dengan upaya penataan lingkungan hidup (Landscape) dengan makhluk
hidup sebagai penghuninya. Arsitek lanskap adalah salah satu profesi yang
memiliki tanggung jawab yang besar dalam membuat perencanaan,
perancangan dan pengelolaan Landscape agar suatu kawasan dapat bersifat
berkelanjutan baik secara ekonomis, sosial, dan ekologis. (Bogor
Agricultural university)
Arsitektur Landscape meliputi perencanaan dan perancangan ruang di
luar bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk menampung kegiatan manusia
juga memberikan lingkungan yang aman dan nyaman, namun tetap memiliki
estetika. Pada dasarnya desain arsitektur Landscape terdiri dari dua kategori
utama yaitu material hard (perkerasan bahan) dan soft (vegetasi tanaman).
Kedua material ini harus saling terintegrasi dalam pembuatan desain lanskap
yang utuh. Akan ada saatnya ruang-ruang yang telah tercipta dari suatu desain
lansekap tidak lagi bersahabat dengan manusia. Maka dari itu diperlukan
pembangunan yang berkelanjutan dimana para perencana tata ruang harus
dapat menciptakan ruang yang ideal di masa depan. (Kurniawan, 2017)
Kolam sisir merupakan salah satu objek wisata yang berada di
Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Namun penataan dan pengelolaan obek
wisata ini masih belum memadai. Oleh karena itu dengan adanya
“Perencanaan Landscape Kolam Sisir Di Kabupaten Kaimana, Papua Barat
Dengan Konsep Modern Minimalist" ini diharapkan dapat menambah jumlah
pengunjung baik dari masyarakat sekitar ataupun pengunjung dari luar
Kabupaten Kaimana.
B. RUMUSAN MASALAH

Penataan dan pengelolaan Landcape Kolam sisir di Kabupaten


Kaimana yang kurang memadai.

C. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dari Perencanaan Landscape Kolam Sisir Di Kabupaten
Kaimana, Papua Barat Dengan Konsep Modern Minimalist ini diharapkan
dapat menambah jumlah pengunjung baik dari masyarakat sekitar ataupun
pengunjung dari luar Kabupaten Kaimana.

D. BATASAN PENELITIAN

a. Lingkup Kegiatan
Dalam proses perancangan ini ada tiga cara yang digunakan untuk
mendapatkan data, yaitu, cara dokumentasi, studi literatur yaitu mengambil
referensi dari buku dan situs internet, studi komparasi berupa Landscape
kawasan objek wisata.

b. Lingkup Wilayah
Kolam Sisir Kecamatan Kaimana, Kabupaten Kaimana merupakan lokasi
dari perencanaan Landscape Kolam Sisir Di Kabupaten Kaimana, Papua Barat
Dengan Konsep Modern Minimalist.

c. Lingkup Materi
Lingkup pembahasan di arahkan kepada perencanaan dan pengelolaan
Landscape baik dari segi ekonomi, sosial dan tentunya dari segi arsitektur
Landscape.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Landscape
Taman atau Lansekap diartikan sebagai wajah dan karakter lahan atau
tapak dari permukaan bumi dengan segala kehidupanny dan apa saja yang ada
di dalamnya, baik bersifat alami maupun buatan, yang merupakan total atau
bagian lingkungan hidup manusia beserta mahluk hidup lainnya, sejauh mata
memandang, sejauh indera dapat merasakan atau menangkap dan sejauh
imajinasi dapat menjangkau dan membayangkan. Perbedaan lansekap disini
diartikan sebagai lahan yang luas, sedangkan yang berskala kecil istilahkan
sebagai taman (garden).
(Sugianto, 2013)
Adapun pengertian Arsitektur Lansekap menurut para ilmuwan dalam (Sugianto,
2013) yaitu :
1. Frederick Law Olmsted (1858)
Pengelolaan suatu lahan dengan berpedoman pada pelestarian keindahan
pemandangan alam dan keseimbangan ekologis diantara sumbersumber
alam, lahan, vegetasi, dan margasatwa.
2. Norman T. Newtown (1971)
Arsitektur Lansekap adalah seni dan pengetahuan yang mengatur
permukaan bumi dengan ruang-ruang dan segala sesuatu yang ada di atas
bumi untuk mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan
umat manusia.
3. Payton (1975)
Arsitektur Lansekap sebagai suatu bangunan arsitektur yang mempunyai
kelainan tujuan, teknik dan penggunaan bahan.
4. American Society of Landscape Architecture (ASLA)
Arsitektur Lansekap adalah profesi yang berfungsi sebagai pengendali
alam untuk masa depan kehidupan manusia.
5. Laurie (1976)
Arsitektur Lansekap dinyatakan sangat beragam sesuai dengan
karateristik, dampak sejarah dan perilaku manusianya.
B. Elemen-Elemen Landscape
Suatu landscape terdiri dari beberapa elemen-elemen pembentuknya. Elemen-
elemen lansekap tersebut terbagi ke dalam 6 (enam) elemen dasar. Booth
(1988), yaitu :
1. Landform – bentukan lahan yang merupakan elemen sangat penting sebagai
tempat dimana elemen-elemen lainnya ditempatkan.
2. Tanaman – semua jenis tanamana yang dibudidayakan ataupun alami dari
penutup tanah sampai pohon, memerlukan pertimbangan khusus dalam
peletakkan menyesuaikan pertumbuhannya.
3. Bangunan – elemen lansekap yang membangun dan membatsi ruang luar,
mempengaruhi pemandangan, memodifikasi iklim mikro, dan mempengaruhi
organisasi fungsional lansekap.
4. Site structure – elemen-elemen yang dibangun dalam lansekap tertentu
seperti ramp, pagar, pergola, gazebo, kursi, dan lain sebagainya.
5. Pavement – perkerasan merupakan elemen lanskap untuk mengakomodasi
penggunaan yang intensif di atas permukaan tanah.
6. Air – elemen yang bergerak, menghasilkan suara, dan bersifat reflektif

1. Elemen lunak (softscape)


Elemen atau material lansekap digolongkan menjadi dua jenis yaitu softscape
dan hardscape. Softscape adalah istilah yang digunakan untuk unsur-unsur
material yang berasal dari alam. Elemen softscape merupakan elemen yang
dominan, terdiri dari tanaman atau pepohonan dan air. Tanaman tidak hanya
mengandung nilai estetis saja, tetapi untuk meningkatkan kualitas lingkungan
(Hakim, 2012).
Fungsi tanaman dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Kontrol pandangan (visual control)
Menahan silau yang berasal dari sinar matahari, lampu, pantulan sinar dari
perkerasan, kontrol pandangan terhadap ruang luar, membatasi ruang,
membentuk kesan privasi, menghalangi pandangan dari hal-hal yang tidak
menyenangkan.
2. Pembatas Fisik (physical barriers)
Mengendalikan pergerakan manusia dan hewan, sebagai penghalang dan
mengarahkan pergerakan manusia dan hewan.
3. Pengendali iklim (climate control)
Membantu menciptakan kenyamanan manusia yang berhubungan dengan
suhu, radiasi sinar matahari, suara, aroma, mengendalikan kelembaban,
serta menahan, menyerap dan mengalirkan angin.
4. Pencegah erosi (erosion control)
Akar tanaman dapat mengikat tanah, menahan air hujan yang berlebihan
5. Habitat hewan (wildlife habitats)
Membantu kelestarian hewan sebagai sumber makanan dan tempat
berlindung
6. Nilai estetis (aesthetic values)
Menambah kualitas lingkungan, menciptakan pemandangan yang menarik,
membantu meningkatkan kualitas lingkungan. Nilai estetis diperoleh dari
perpaduan antara :
a.Warna (batang, daun, dan bunga)
b.Bentuk (batang, percabangan, tajuk)
c.Tekstur
d.Skala
e.Komposisi tanaman
2. Elemen Keras (Hardscape)
Hardscape adalah unsur-unsur material buatan atau elemen selain
vegetasi yang dimaksudkan adalah benda-benda pembentuk taman, terdiri dari
bangunan, gazebo, kursi taman, kolam ikan, pagar, pergola, air mancur,
lampu taman, batu, kayu, dan lain sebagainya. Hardscape berfungsi sebagai :
1. Penambah suasana untuk meningkatkan nilai-nilai estetika atau
keindahan
2. Dapat membangkitkan jiwa seni seseorang
3. Sebagai tempat untuk meningkatkan rasa nyaman, aman, dan nikmat
4. Menambah pengetahuan
5. Tempat rekreasi Material keras dapat dibagi dalam 5 (lima) kelompok
besar, yaitu :
a. Material keras alami (organic materials) yaitu kayu
b. Material keras alami dari potensi geologi (inorganic materials
used in their natural state) yaitu batu-batuan, pasir, dan batu bata
c. Material keras buatan bahan metal (inorganic materials used
in highly modified state) yaitu aluminium, besi, perunggu,
tembaga dan baja
d. Material keras buatan sintetis atau tiruan (synthetic materials)
yaitu bahan plastik atau fiberglas
e. Material keras buatan kombinasi (composite materials) seperti
beton dan plywood

C. Pengertian Minimalis Modern


Menurut (Ir. Herry Kapugu, 2017), minimalis menghadirkan sesuatu yang
murni, dingin, halus, dan segar,sehingga dapat membuat perasaan menjadi
rileks dan tenang. Banyak orang beranggapan bahwa desain bangunan
minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan bentuk bangunan
sederhana namun tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar
dan lapang. Padahal konsep sejati dari desain rumah minimalis tidak hanya itu
saja. Salah satu alasan utama dari munculnya desain bangunan minimalis
adalah sebagai salah satu bentuk protes terhadap beberapa aliran arsitektur yang
dianggap borosdalam menggunakan bahan untuk bangunan yang tidak ramah
terhadap alam. Contohnya penggunaan kayu yang berlebihan untuk bahan
bangunan atau pembuatan interior yang diambil dari alam, padahal
manusia tidak bisa memproduksinya sendiri.
Konsep bangunan minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan
bahan bangunan dan aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga
selalu menghindari pemakaian ornamen atau hiasan bangunan yang di anggap
tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap penggunaanbahan material harus di batasi
(Ir. Herry Kapugu, 2017)
Arsitektur Modern Minimalis adalah bahwa estetika perencanaan dirajai oleh,
misalnya, drama pergulatan antara unsur-unsur vertikal dan horisontal, antara
ruang hampa dengan gatra masif, drama tegangan antara daya berat beban daya
pemikul, tegangan antara kebekuan statika dengan gelora dinamika, tegangan
antara unsur-unsur simetri dengan asimetri, tegangan antara rupa yang
geometris abstrak dan rupa yang organis bulat melengkung dengan rupa-
rupa yang lurus abstrak. Tegangan antara daya-daya irama yang bergerak
dengan lawannya, daya-daya penghambat dan sebagainya. Tegangan atau
pergulatan di sini jangan disama artikan dengan ”permusuhan”, tetapi
hendaknya dirasakan dalam suasana makna hubungan dua pola yang dwi-namun-
tunggal pula, yang dialektis dan yang saling membatasi namun saling
melengkapi pula; demi suatu keseimbangan yang tahan uji.Dasar estetika
tersebut pada dasarnya berakar pada pengertian dan sikapmanusia Barat
terhadap materi, melainkan terhadap fenomen(gejala) realita yang kita hadapi
dalam suasana pergulatan (Mangun wijaya, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, H. (2017). Latar Belakang Arsitektur lansekap meliputi perencanaan dan
perancangan ruang di luar bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk
menampung kegiatan. 1.
chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://
repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/44141/9/PKM-GT-
REVISED.pdf
Sugianto, d. (2013). RESPONSI ARSITEKTUR LANSEKAP. 2.
chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/http://e-
journal.uajy.ac.id/12852/4/TA143433.pdf
https://docplayer.info/59558310-Kesenjangan-konsep-dan-penerapan-gaya-
modern-minimalis-pada-bangunan-rumah-tinggal.html
Ir. Herry Kapugu, M. (2017). KAJIANKONSEP ARSITEKTUR MINIMALIS ZEN
TADAO ANDOPADA BANGUNAN CHURCH OF THE LIGHT. Jurnal
Arsitektur DASENG UNSRAT Manado, 1.

Anda mungkin juga menyukai