Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah tentang
Wilayah, Warga dan Penduduk NKRI ini bisa selesai dengan baik.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

1
Daftar Isi
Judul Makalah…………………………………………………………………

2
3
Wilayah Negara Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Pengertian Wilayah Negara
Menurut kamus bahasa Indonesia, kata wilayah diartikan sebagai daerah atau lingkungan yang
menjadi area kepemilikan, kekuasaan atau pengawasan. Sedangkan negara adalah organisasi
dalam suatu wilayah tertentu yang diatur oleh kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyat.
Wilayah memiliki batas-batas yang jelas dan diakui atau disepakati oleh masing-masing pihak
yang memiliki wilayah tersebut. Wilayah dapat juga diartikan sebagai ruang atau tempat bagi
orang yang menjadi warga negara untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya yang diatur
oleh kedaulatn negara tersebut.

2. Macam-macam Wilayah
a. Daratan
Penentuan batas-batas suatu wilayah daratan, baik yang mencakup dua negara atau lebih, pada
umumnya berbentuk perjanjian atau traktat. Misalnya:

 1) Traktat antara Belanda dan Inggris pada tanggal 20 Juli 1891 menentukan
batas wilayah Hindia Belanda di Pulau Kalimantan.
 2) Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai garis-garis
batas tertentu dengan Papua Nugini yang ditandatangani pada tanggal 12 Februari
1973.

b. Lautan

Pada awalnya, ada dua konsepsi (pandangan) pokok mengenai wilayah lautan, yaitu res nullius
dan res communis.1). Res nullius adalah konsepsi yang menyatakan bahwa

laut itu dapat diambil dan dimiliki oleh masing-masing negara. Konsepsi ini dikem-bangkan
oleh John Sheldon (1584 - 1654) dari Inggris dalam buku Mare Clausum atau The Right and
Dominion of The Sea.

 2). Res communis adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu adalah
milik masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-
masing negara. Konsepsi ini kemudian dikembangkan oleh Hugo de Groot (Grotius)
dari Belanda pada tahun 1608 dalarn buku Mare Liberum (Laut Bebas). Karena
konsepsi inilah, kemudian Grotius di anggap sebagai bapak hukum internasional.

Dewasa ini, masalah wilayah lautan telah memperoleh dasar hukum yaitu Konferensi
Hukum Laut Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh PBB atau United
Nations Conference on The Law of The Sea (UNCLOS) di Jamaica. Konferensi PBB itu
ditandatangani oleh 119 peserta dari 117 negara dan 2 organisasi kebangsaan di dunia tanggal
10 Desember 1982.

4
Dalam bentuk traktat multilateral, batas-batas laut terinci sebagai berikut :

a. Batas Laut Teritorial


Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut teritorial yang jaraknya sampai 12 mil laut,
diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai.

b. Batas Zona Bersebelahan


Sejauh 12 mil laut di luar batas laut teritorial atau 24 mil dari pantai adalah batas
zona bersebelahan. Di dalam wilayah ini negara pantai dapat mengambil tindakan
dan menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea-cukai, fiskal, imigrasi, dan
ketertiban negara.

c. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


ZEE adalah wilayah laut dari suatu negara pantai yang batasnya 200 mil laut diukur dari pantai.
Di dalam wilayah ini, negara pantai yang bersangkutan berhak menggali kekayaan alam lautan
serta melakukan kegiatan ekonomi tertentu. Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas
wilayah itu, serta bebas pula memasang kabel dan pipa di bawah lautan itu. Negara pantai yang
bersangkutan berhak menangkap nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan dalam ZEE-
nya.

d. Batas Landas Benua


Landas benua adalah wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200 mil laut. Dalam wilayah
ini negara pantai boleh mengadakan eksplorasi dan eksploitasi, dengan kewajiban membagi
keuntungan dengan masyarakat internasional.

c. Udara
Pada saat ini, belum ada kesepakatan di forum internasional mengenai kedaulatan di
ruang udara. Pasal 1 Konvensi Paris 1919 yang kemudian diganti oleh pasal 1 Konvensi
Chicago 1944 menyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan
eksklusif di ruang udara di atas wilayahnya. Mengenai ruang udara (air space), di kalangan
para ahli masih terjadi silang pendapat karena berkaitan dengan batas jarak ketinggian di ruang
udara yang sulit diukur. Sebagai contoh, Indonesia, menurut Undang-undang No. 20 Tahun
1982 menyatakan bahwa wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geo-stationer
adalah 35.761 km. Sebagai acuan, berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli
mengenai batas wilayah udara sebagai berikut;

a. Lee
Lee berpendapat bahwa lapisan atmosfir dalam jarak tembak meriam yang dipasang di darat
dianggap sama dengan udara teritorial negara. Di luar jarak tembak itu, harus dinyatakan
sebagai udara bebas, dalam arti dapat dilalui oleh semua pesawat udara negara mana pun.

b. Van Holzen Dorf


Holzen menyatakan bahwa ketinggian ruang udara adalah 1.000 meter dari titik permukaan
bumi yang tertinggi.

5
c. Henrich's
Menyatakan bahwa negara dapat berdaulat di ruang atmosfir selama masih terdapat gas atau
partikel-partikel udara atau pada ketinggian 196 mil. Di luar atmosfir, negara sudah tidak lagi
mempunyai kedaulatan.

Di samping pendapat para ahli tentang batas wilayah udara ada beberapa teori tentang konsepsi
wiiayah udara yang dikenal pada saat ini. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut;

a. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory


Penganut teori ini terbagi dalam dua aliran, yaitu kebebasan ruang udara tanpa batas
dan kebebasan udara terbatas.

1) Kebebasan ruang udara tanpa batas. Menurut aiiran ini, ruang udara itu bebas dan
dapat digunakan oleh siapa pun. Tidak ada riegara yang mempunyai hak dan kedaulatan
di ruang udara,
2) Kebebasan udara terbatas, terbagi menjadi dua. Hasil sidang Institute de Droit International
pada sidangnya di Gent (1906), Verona (1910) dan Madrid (1911).

 a) Setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk memeiihara


keamanan dan keselamatannya.
 b) Negara kolong (negara bawah, subjacent state) hanya mempunyai hak
terhadap wilayah / zona teritorial.

b. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereignity)


Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa kedaulatan suatu negara harus terbatas.

 1) Teori Keamanan. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara mempunyai


kedaulatan atas wilayah udaranya sampai yang diperlukan untuk menjaga keamanannya.
Teori ini dikemukakan oleh Fauchille pada tahun 1901 yang menetapkan
ketinggian wiiayah udara adalah 1.500 m. Namun pada tahun 1910 ketinggian itu
diturunkan menjadi 500 m.
 2) Teori Pengawasan Cooper (Cooper's Control Theory). Menurut Cooper
(1951), Kedaulatan negara ditentukan oleh kemampuan negara yang bersangkutan
untuk mengawasi ruang udara yang ada di atas wilayahnya secara fisik dan ilmiah,
 3) Teori Udara (Schacter). Menurut teori ini, wiiayah udara itu haruslah sampai
suatu ketinggian di mana udara masih cukup mampu mengangkat (mengapungkan)
balon dan pesawat udara.

d. Daerah Ekstrateritorial
Daerah Ekstrateritorial adalah daerah atau wilayah kekuasaan hukum suatu negara yang berada
dalam wilayah kekuasaan hukum Negara lain. Berdasarkan hukum internasional yang
mengacu pada hasil Reglemen dalam Kongres Wina tahun 1815 dan Kongres Aachen tahun
1818, pada perwakilan diplomatik setiap negara terdapat daerah ekstrateritorial.

Di daerah ekstrateritorial berlaku larangan bagi alat negara, seperti polisi dan
pejabat kehakiman, untuk masuk tanpa izin resmi pihak kedutaan. Daerah itu juga bebas

6
dari pengawasan dan sensor terhadap setiap kegiatan yang ada dan selama di dalam
wilayah perwakilan tersebut.

3. Ketentuan Hukum tentang Wilayah Negara Kesatuan Republik


Indonesia (NKRI)
Pasal 25A yang isinya '' Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas batas dan hak hak nya ditetapkan dengan undang
undang''
4. Letak dan Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang ada di benua di dunia bagian benua Asia, lebih
tepatnya di Asia Tenggara. Indonesia ini meruapak negara yang berbentuk kepulauan. Wilayah negara
Indonesia cukup luas bila dibandingkan dengan negara- negara yang berada di sekitarnya. Di Asia
Tneggara, Indonesia ini merupakan negara yang paling luas. Dikarenakan mempunyai bentuk negara
yang kepulauan, Indonesia menjadi negara yang kaya akan lautan atau perairan. Bahkan luas wilayah
perairan Indonesia ini lebih luas dari luas wilayah daratan. Hal itu menyebabkan Indonesia dikenal
dengan sebutan negara maritim, yaitu negara yang mempunyai banyak perairan. Pulau yang termasuk
di dalam wilayah negara Indonesia jumlahnya sangat banyak. Bahkan jika ditotal, jumlahnya bisa
melebihi 17.000 pulau. Jumlah yang fantastis untuk sebuah negara. Namun dari 17.000 pulau
tersebut, tidak semua pulau berpenghuni atau bahkan berpenduduk. Masih banyak pulau- pulau yang
belum mempunyai penduduk. Pulau- pulau yang ada di Indonesia ini yang berjumlah besar jumlahnya
ada lima, yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kelima pulau besar ini disebut
dengan gugusan pulau Sunda Kelapa.
Secara geografis, Indonesia ini merupakan sebuah negara yang berada di antara dua benua dan
juga dua samudera. Letak Indonesia ini sifatnya diapit. Hal ini menyebabkan Indonesia berada di jalur
persimpangan yang pada waktu- waktu tertentu bisa sangat ramai. Dan sekaligus menyebabkan
Indonesia menjadai sasaran pasar. Dua benua yang mengapit Indonesia tersebut adalah Benua Asia
yang merupakan benua terbesar di dunia, dan juga Benua Australia yang merupakan benua terkecil di
dunia. Adapun negara Indonesia ini masuk ke dalam kategori benua Asia, tepatnya di Asia Tenggra.
Sehingga dapat dikatakan bahwasannya Indonesia ini berada di benua Asia paling selatan. Sedangkan
benua Australia membatasi sebelah selatan dari Indonesia. Benua Australia ini memiliki besar yang
tidak seberapa. Sementara itu, dua samudera yang mengapit Indonesia adalah Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Kedua samudera ini sama- sama luas, namun mempunyai karakteristik yang
berdeda.

Letak geografis Indonesia ini jika dilihat dari batas-batasnya adalah sebelah utara berbatasan
dengan Benua Asia, sebelah selatan berbatasan dengan benua Australia, sebelah barat
berbatasan dengan samudera Hindia, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan
samudera pasifik. Untuk informasi lebih detail mengenai letak negara Indonesia, yaitu:

 Sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan selat Malaka, laut Andaman, Samudera Pasifik,
dan juga laut Cina Selatan, serta Malaysia bagian timur.
 Sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan benua Australia, samudera Hindia, Laut Timor
dan juga laut Arafuru.
 Sebelah barat, Indonesia ini berbatasan dengan samudera Hindia.
 Sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Samudera pasifik dan juga negara Papua Nugini
(New Guinea).

7
B. Warga Negara dan Penduduk Indonesia
1. Pengertian Warga Negara dan Penduduk
Warga negara menempati posisi strategis dalam organisasi negara, karena merupakan salah satu
sendi yang sangat penting dalam jalannya kedaulatan sebuh negara.
Warga Negara merupakan salah satu unsur pokok sebuah negara dan masing-masing warga negara
mempunyai hak serta kewajiban yang tentunya harus dilindungi dan dijamin pelaksanaannya. Warga
negara adalah rakyat yang menetap pada wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan
sebuah Negara. Setiap warga negara mempunyai hak dan juga kewajiban terhadap negaranya.
Sebaliknya, negara memiliki kewajiban dalam memberikan perlindungan kepada setiap warga
negaranya.

a. Pengertian Warga
Dalam UUD Pasal 26 ayat 1 yang menegaskan yang menjadi waga negara ialah orang-orang
bangsa indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga
negara.
b. Pengertian penduduk
Dalam UUD Pasal 26 ayat 2 menegaskanbahwa penduduk ialah warga negara indonesia dan
orang-orang yang bertempat tinggal di Indonesia
2. Asas-asas Kewarganegaraan Indonesia
A. Asas Ius Soli
ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah") adalah hak mendapatkan
kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi seseorang (individu) berdasarkan tempat lahir di
wilayah dari suatu negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis (hak untuk darah).
B. Asas Sanguinis
Ius sanguinis atau jus sanguinis (bahasa Latin untuk "asas keturunan, hak untuk darah atau
pertalian darah") adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu)
berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya. Negara yang menerapkan asas ini
adalah Republik Rakyat Tiongkok.

3. Syarat-syarat Pewarganegaraan
Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah Negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun
tidak berturut-turut;
Sehat jasmani dan rohani;
Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
Mempunyai pekerjaan dan / atau berpenghasilan tetap; dan
Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
Membuat permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai
cukup kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM atau Perwakilan RI di
luar negeri

8
4. Kehilangan kewarganegaraan (stateless)

Warga Negara Indonesia dengan sendirinya kehilangan kewarganegaraannya karena:


1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan
mendapatkan kesempatan untuk itu;
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan sendiri, yang bersangkutan
sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan
dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
5. Secara sukarela masuk dalam dinas tentara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh Warga
Negara Indonesia;
6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian
dari negara asing tersebut;
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk
suatu negara asing;
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan
sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya; atau
9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-menerus
bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan
setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap
menjadi WNI kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan
secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan.

5. Kedudukan Warga Negara Indonesia

Kedudukan warga negara


Status seorang warga negara menjadi sangat penting, terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai
seorang warga dari sebuah negara. Perbedaan status kewarganegaraan yang dimiliki seorang warga
negara memiliki pengaruh yang besar terkait hak dan kewajiban yang harus ditaati dan dijalankan di
segala bidang kehidupan, baik secara sosial, politik , budaya, perekonomian maupun dari segi
keamanan. Berdasarkan teori, ada beberapa status yang dimiliki seorang warga negara diantaranya
sebagai berikut:

 Status atau peran positif, merupakan status warga negara yang memiliki hak untuk
memperoleh sesuatu yang positif dari lembaga negara, dalam hal ini menuntuht haknya dalam
hal perlindungan baik jiwa raga maupun harta seorang warga negara.
 Status atau peran Negatif, bahwa negara tidak boleh turut campur dalam hak asasi warga
negaranya, seperti halnya dalam menentukan keyakinan beragama seorang warga negara.
(Baca juga: Jenis jenis pelanggaran HAM beserta Contohnya)
 Status atau peran Aktif, bahwa warga negara diberikan hak untuk turut berperan serta aktif
dalam kegiatan penyelenggaraan negara, seperti halnya dalam pemilihan umum. (Baca juga:
Sistem Pemilu Di Indonesia)
 Status atau peran Pasif, bahwa warga negara memiliki kewajiban untuk tunduk dan patuh
terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh penyelenggara negara, dan juga peraturan
perundangan yang berlaku.

9
Warga negara diatur dalam Pasal 27 UUD 1945

Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. **)

10

Anda mungkin juga menyukai