Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nur Mahfuddin Salamullah

Nim : 105831103518
Kelas : 6A Arsitektur

A. Pengertian Arsitektur Nusantara


Arsitektur Nusantara adalah arsitektur di wilayah yang dinamakan Nusantara, yakni
terutama kawasan Indonesia sewaktu berada dalam abad awal masehi sampai dengan abad
18. Kala itu kawasan Indonesia disebut Nusantara, diambil dari kata “nusa” dan “antara”, yang
artinya pulau-pulau yang berada di antara lautan. Wilayah lautan bukanlah suatupemisah tapi
justru menjadi pemersatu pulau-pulau tersebut.Arsitektur Nusantara merupakan periode mula
dariperkembangan arsitektur di Indonesia, dan karena itu dapat dikatakan pula sebagai
arsitektur Klasik karena memang setara dengan arsitektur Klasik Eropa.
Membahas makna Arsitektur “X’, menurut Prijotomo (2018), “X” biasanya merujuk
kebeberapa hal berikut ini:
1) tempat: geografikal, klimatologikal. Misalnya: Arsitektur Indonesia adalah arsitektur yang
bertempat di Indonesia;
2) langgam: seni, etnik. Misalnya: Arsitektur Minangkabauadalah arsitektur yang memakai
langgam Minangkabau;
3) topikal, tematik, teknologikal: ilmu, ‘langgam ilmu’. Misalnya: Arsitektur Hijauadalah
arsitektur yang bertema hijau;
4) faham, hal ini berarti bahwa tempat (atau geografi), langgam (atau teknologi) dan budaya
dapat dijadikan penjelas bagi sebutan arsitektur tadi.
Dengan demikian, Arsitektur Nusantara adalahar sitektur yang tempatnya di Nusantara,
yang langgamnya Nusantara dan/atau budayanya Nusantara. Arsitektur Nusantara adalah
arsitektur di wilayah yang dinamakan Nusantara. Arsitektur Nusantara adalah arsitektur
yang berlanggam Nusantara, yakni langgam yang ditampilkan oleh masing-masing arsitektur
geografik (masing-masing daerah etnik) di Nusantara. Langgam Nusantara diantaranya yaitu
Langgam Aceh, Langgam Minangkabau, Langgam Jawa, dan lain-lain. Arsitektur Indonesia
adalah arsitektur yang tempatnya di Indonesia; yang memakai langgam Indonesia, atau
arsitektur yang memakai budaya Indonesia.
Arsitektur nusantara harus diletakkan sebagai sebuah pemikiran responsif terhadap
kondisi nyata dan unik yang terjadi di Indonesia. Mengkinikan arsitektur nusantara
merupakan langkah keberlanjutan dalam menghargai karya bangsa sendiri. Pendalaman
pengetahuan arsitektur nusantara merupakan langkah untuk menciptakan kebaruan Arsitektur
Nusantara dalam desain mengkini. Pengkinian Arsitektur Nusantara harus diawali dengan
membongkar diri dan merubah mindset serta menyadari akan uniqness Arsitektur Nusantara
kita, diantaranya berada dalam iklim dua musim yang tidak mematikan, memiliki struktur dan
konstruksi antisipatif terhadap gempa bumi, dan lain-lain.
B. Faktor yang Memengaruhi Arsitektur Nusantara
1. Budaya

sumber: etnis.id
Seperti yang telah disebut sebelumnya bahwa Indonesia kaya akan budaya lokal dari
ujung Aceh hingga Papua. Budaya tersebutlah yang memengaruhi bentuk rumah adat di setiap
daerah di Indonesia. Awalnya bangunan di Indonesia juga didasarkan pada kepercayaan
masyarakat setempat. Sebagai contoh, rumah-rumah masyarakat Hindu di Bali pasti dilengkapi
dengan area sembahyang dan area menaruh sesajen.
2. Cincin Api

sumber: mirror.co.uk
Masyarakat Indonesia hidup di antara ring of fire atau cincin api. Hal ini membuat
sejumlah wilayah di Indonesia rawan akan gempa bumi. Sesar gempa bumi yang aktif membuat
masyarakat Indonesia harus adaptif dalam membangun berbagai bangunan. Maka dari itu, rumah
harus dibangun tahan gempa.
3. Musim

Di Indonesia hanya ada musim kemarau dan musim hujan . Iklim ini disebut
mempengaruhi bentuk atap rumah adat di Indonesia. Arsitektur nusantara mensyaratkan
bangunan harus tahan terhadap panas dan hujan lebat.
4. Geografis

Secara geografis, Indonesia terdiri lebih dari 17 ribu pulau. Namun 70% dari wilayah
Indonesia merupakan lautan dan 30% di antaranya adalah daratan. Karakter rumah yang berada
dekat dengan lautan tentu akan berbeda dengan rumah yang berada jauh dari lautan, seperti
sebagian besar negara di Eropa.

C. Karakter Arsitektur Nusantara


1. Bentuk Atap

sumber: satubabakanbetawi.com
Tinggal di negara tropis membuat masyarakat Indonesia harus memiliki tempat
perlindungan yang dapat melindungi dari panas dan hujan. Dengan begitu, atap adalah bagian
terpenting dari bangunan rumah di Indonesia. Maka dari itu, seluruh area bangunan rumah,
termasuk teras, tertutupi oleh atap untuk melindungi rumah.
2. Material Kayu khas Arsitektur Nusantara

sumber: livaza.com
Kayu telah menjadi material utama untuk rumah-rumah adat di Indonesia. Hal ini
kemudian diadaptasi ke bangunan masa kini. Banyak orang yang ingin menggabungkan elemen
modern dengan elemen tradisional dengan menggunakan unsur kayu pada dinding dan lantai.
3. Struktur Bergoyang pada Arsitektur Nusantara

sumber: sennamarzy.wordpress.com
Sebagian wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana gempa bumi. Maka
dari itu, bangunan rumah harus diciptakan untuk meminimalisi kerugian harta dan nyawa akibat
gempa. Bangunan rumah pun harus dibuat dengan struktur bergoyang. Untuk membuat struktur
bergoyang, rumah dibangun dengan konstruksi ikat serta menggunakan sambungan pen lubang
dan pasak.
4. Membutuhkan Banyak Area Resapan Air

sumber: Okezone.com
Konsep arsitektur nusantara harus memiliki banyak area resapan air. Hal ini dikarenakan
curah hujan di Indonesia cukup tinggi, sehingga butuh banyak area resapan air. Saat cuaca
sedang panas, air yang terserap ke dalam tanah, bisa kembali menguap. Konsep ini telah
digunakan sejak jaman dulu, buktinya adalah banyaknya rumah panggung di Indonesia. Pada
bangunan rumah panggung, tidak banyak bagian konstruksi yang menapak langsung ke tanah,
sehingga sebagian besar lahan masih berupa tanah yang dapat menyerap air.

D. Karya Arsitektur dengan Pendekatan Budaya Lokal


1. Masjid Raya Sumatera Barat

pinterest
Masjid Raya Sumatera Barat merupakan masjid terbesar di Provinsi Sumatera Barat.
Pemilihan bentuk yang unik yaitu unsur-unsur dan bentukan dari rumah gadang (rumah adat
Sumatera Barat) berhasil digabungkan dengan elemen-elemen desain modern.  Secara bentuk
dan visual terlihat Bagaimana bentukan yang diadopsi terinspirasi dari rumah gadang, tetapi
pemilihan style dan material hingga ke dalam ruang interiornya yang lebih condong ke arah style
modern, dapat membantu menjawab kebutuhan serta aktivitas dari penggunanya. 
Keberhasilan dari adaptasi modern ini beberapa kali menuai kontra. struktur, bentukan
serta ragam hias bisa terlihat langsung dengan bentukan rumah gadang yang tidak banyak
berubah dari bentukan aslinya.

2. Museum Tsunami Aceh

minews.id
Menggunakan etnik nusantara dalam bentuk, ragam hias yang penuh metafora, museum
yang didirikan pada tahun 2009 ini ditujukan untuk mengenang peristiwa tsunami aceh pada
tahun 2004 silam. Merupakan hasil dari penggabungan tradisi adat Aceh berupa tarian adat
Saman pada bagian corak dan juga ragam hiasnya, bangunan ini merupakan metaphora akan
tragedi yang di peringatinya. Mulai dari air terjun buatan hingga penggunaan material yang dapat
mengingatkan setiap pengunjung yang datang akan betapa kelamnya peristiwa tersebut. Unsur
nusantara dihadirkan dalam façade luar eksterior bangunannya.
3. Menara Pinisi

terkini.id

Memaknai symbol-simbol identitas dalam bentukan dan filosofi bangunannya, menara


Pinisi resmi digunakan pada tahun 2013 dirancang oleh seorang arsitek Indonesia, Yu sing
Menara Pinisi memiliki bentuk dan simbolisasi visual yang diadaptasi dan di transmutasikan dari
kapal layar adat masyarakat bugis, Sulawesi selatan. Dikenal sebagai pelaut yang handal,
bentukan dari layar kapal tersebut mengidentifikasikan bermacam simbolis tentang keberanian,
keteguhan hati dan lain2.

Sumber Referensi :

Arsimedia. (2021). 5 Karya Arsitektur dengan Pendekatan Etnik Nusantara Modern di Indonesia. Belajar
Arsitektur.

Richard, T. (2020). Mengenal Arsitektur Nusantara Yang Jadi Ciri Khas Rumah Di Indonesia.

Sudarwani, M. M. (n.d.). PENDALAMAN PENGETAHUAN ARSITEKTUR NUSANTARA.

Anda mungkin juga menyukai