Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MENGENAI SUSTAINABILITY DESIGN

TERHADAP ARSITEKTUR VERNAKULAR

Judul Pembahasan : Aspek Sustainable dalam Penggunaan Finishing Cat pada


Arsitektur Vernakukar: Rumah Krong Bade Sebagai Studi Kasus

Disusun oleh

Alimah Kusuma Putri (1603174065)

Melsa Rayan Sari (1603174048)

Anisah Safitri (1603174084)

Irza Nabila Alififa (1603174055)

DI-41-02A

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS INDUSTRI KREATIF

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2020
Aspek Sustainable dalam Penggunaan Finishing Cat pada Arsitektur Vernakukar :
Rumah Krong Bade sebagai Studi Kasus

Melsa Rayan Sari, Irza Nabila, Alimah Kusuma Putri, Anisah Safitri

Program Studi Desain Interior, Universitas Telkom (melsarayansari25@gmail.com,


irzanabila09@gmail.com, putrialimah1905@gmail.com, safitricha20@gmail.com)

ABSTRACT

Vernacular architecture is derived from The Folk Architecture.The Folk Architecture is


born by theethnical community ,anchored by tradition. Vernacular architecture
usually concerned with thecosmology,way of life and life style of the ethnical
community, it would be an alternative answer ofmodernization. Modernization,the
development of Technology and the social-economical interaction wouldlike to get some
modern needs .Vernacular Architecture is a translation of tradition and also it haves
identitieswhich can be increased by inovation and creativity in syncretism or eclectism.The
syncretism or eclectism ofIndonesian vernacular architecture would be a strand of post
modernism in the form of Neo-Vernaculararchitecture. Vernacular architecture have
been proposed as one of the vehicles toward the evolution ofIndonesian architecture
with National identity.

Keywords : Architecture is the fruit of culture.

1. PENDAHULUAN yaitu mengenai kebutuhan fisiologis pada


manusia (Maslow 1943)
1.1. Latar Belakang
Kemudian melanjutkan tingkatan
Dilihat pada kancah secara histori,
pada hierarki kebutuhan Maslow yaitu pada
manusia selalu melakukan perkembangan,
tingkatan ketiga yakni kebutuhan sosial.
inovasi, dan perubahan pada banyak hal
Setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi dan
untuk mempertahankan kelangsungan
kita sudah merasa aman, maka berikutnya
hidupnya. Hal ini dapat dipahami bahwa
adalah kebutuhan kita untuk merasakan
manusia secara insting melakukannya
kasih sayang sekaligus perasaan memiliki
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
dan dimiliki, atau social need yang
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
dimaksud adalah kebutuhan manusia untuk
Kebutuhan dasar diantaranya adalah
merasa dibutuhkan agar dianggap sebagai
(makan, minum, keamanan, tidur,
warga komunitas sosialnya semakin
bernapas) yang dimana berada pada tingkat
manusia melakukan interaksi sosial maka
pertama pada hierarki kebutuhan Maslow
terciptalah kebiasaaan dan kebudayaan di
dalamnya. Salah satunya mengerucut yang lebih berkelanjutan, itulah dapat
kepada hal mengenai rumah adat yang diterima untuk meninjau kembali masa lalu
sangat mencerminkan suatu kebudayaan untuk memahami fitur berkelanjutan dari
lokalitas pada suatu daerah. Rumah adat arsitektur vernakular. Jelas bahwa
memiliki aspek-aspek yang tercermin di arsitektur vernakular memiliki pengetahuan
dalamnya seperi tipografi daerah, iklim yang penting untuk dipelajari dan
hingga pemandangan dan suasana daerah diklasifikasikan dari sudut pandang
tersebut keberlanjutan

Arsitektur Vernakular tumbuh


dari arsitektur rakyat yang lahir dari
2. LITERATUR
masyarakat etnik dan berjangkar pada
Tradisi etnik. Dengan demikian Arsitektur Aceh adalah sebuah provinsi di
tersebut sejalan dengan paham Indonesia yang ibu kotanya berada di
kosmologi,pandangan hidup, gayahidup Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu
dan memiliki tampilan khas sebagai provinsi di Indonesia yang diberi status
cerminan jati diri yang dapat dikembangkan sebagai daerah istimewa dan juga diberi
secara inovatif kreatif dalampendekatan kewenangan otonomi khusus. Aceh terletak
sinkretis ataupun eklektis. Modernisasi di ujung utara pulau Sumatra dan
dan kemajuan teknologi serta interaksi merupakan provinsi paling barat di
sosial ekonomimenuntut kehadiran Indonesia.Letaknya dekat dengan
Arsitektur yang mampu berdialog dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India
tuntutan baru. Sinkretisme .arsitektur dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh
vernakularIndonesia merupakan potensi berbatasan dengan Teluk Benggala di
yang memberi sumbangan pada “post sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah
modernisme” dalam tampilan barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan
arsitektur“Neo-Vernakular”. Dengan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan
demikian diharapkan Arsitektur selatan. Aceh dianggap sebagai tempat
Vernakular menjadi salah satu jembatan dimulainya penyebaran Islam di Indonesia
menujuevolusi arsitektur Indonesia modern dan memainkan peran penting dalam
yang tetap berjati diri dan berakar pada penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada
tradisi. awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah
negara terkaya, terkuat, dan termakmur di
Kontribusi keberlanjutan untuk
kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh
desain arsitektur terus meningkat secara
diwarnai oleh kebebasan politik dan
parallel dengan perkembangan teknologi.
penolakan keras terhadap kendali orang
Meskipun keberlanjutan tampaknya
asing, termasuk bekas penjajah Belanda
menjadi konsep baru di hari ini arsitektur,
dan pemerintah Indonesia. Jika
pada kenyataannya, tidak. Ini karena,
dibandingkan dengan dengan provinsi
banyak prinsip desain
lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat
arsitekturberkelanjutan bergantung pada
konservatif (menjunjung tinggi nilai
referensi arsitektur vernakular, dan ada
agama). Persentase penduduk Muslimnya
banyak contoh yang ditemukan di berbagai
adalah yang tertinggi di Indonesia dan
bagian dari dunia di mana arsitek dapat
mereka hidup sesuai syariah Islam.Berbeda
merujuk. Ketika dunia mencari bangunan
dengan kebanyakan provinsi lain di Rumah Aceh merupakan hunian
Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang yang dibangun dengan sangat teratur.
diatur tersendiri karena alasan sejarah. Masyarakat Aceh meyakini bahwa
Aceh memiliki sumber daya alam yang membangun Rumoh Aceh sama halnya
melimpah, termasuk minyak bumi dan gas dengan membangun sebuah kehidupan.
alam. Sejumlah analis memperkirakan Masyarakat Aceh harus mengikuti
cadangan gas alam Aceh adalah yang beberapa peraturan tertentu untuk dalam
terbesar di dunia.Aceh juga terkenal dengan membangun Rumoh Aceh. Peraturan
hutannya yang terletak di sepanjang jajaran tersebut mengacu kepada pengetahuan
Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh dan kearifan lokal masyarakat itu.
Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Nantinya, peraturan tersebut
Sebuah taman nasional bernama Taman diimplementasikan ke dalam tahapan-
Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan tahapan yang harus dilewati dalam
di Aceh Tenggara. Aceh adalah daratan pembangunan Rumoh Aceh.
yang paling dekat dengan episentrum
Di bawah ini merupakan tahapan-
gempa bumi Samudra Hindia 2004. Setelah
tahapan yang dibuat khusus untuk
gempa, gelombang tsunami menerjang
prosesi pembangunan Rumoh Aceh:
sebagian besar pesisir barat provinsi ini.
Sekitar 170.000 orang tewas atau hilang 1. Musyawarah
akibat bencana tersebut.
Musyawarah antar anggota
Rumah Tradisional Rumah adat keluarga merupakan tahapan pertama
NAD (Nanggro Aceh Darussalam) adalah yang harus dilakukan sebelum
rumah yang berasal dari suku aceh. Artinya, membangun Rumoh Aceh. Kesepakatan
rumah ini merupakan rumah adat khas dari dari tahapan musyawarah ini harus
suku aceh. Adapun tipenya, rumah ini disampaikan kepada ulama setempat
berbentuk panggung yang terdiri dari tiga atau biasa disebut Teungku. Kemudian,
bagian utama dan satu tambahan. tiga ulama tersebut akan memberikan
bagian tersebut yaitu seuramoë likôt beberapa saran untuk membangun
(serambi belakang), seuramoë Rumpoh Aceh. Saran-saran tersebut
teungoh(serambi tengah) dan seuramoë biasanya berisi wejangan agar suasana
keuë (serambi depan).Sementara satu rumah menjadi tenang dan
bagian tambahannya bernama rumoh dapu persyaratanpersyaratan seperti
yang berarti rumah dapur yang fungsinya penentuan hari baik untuk memulai
untuk menyimpan perabotan keluarga. membangun rumah, pemilihan material
Rumah adat aceh yang sering dikenal bangunan, perayaan atau pesta kenduri
dengan nama rumah Krong Bede ini dan lainnya
memiliki nilai kharismatik tersendiri,
2. Pengadaan material bangunan
rumah ini tidak dibangun sembarangan.
Nilai rumah yang dibangun begitu penting Material utama yang
untuk kehidupan pemiliknya. dibutuhkan antara lain kayu, bambu.
daun rumbia, dan bahan-bahan
2.1. Sejarah Rumah Adat Aceh
bangunan tambahan lainnya.
Masyarakat sekitar secara gotong
royong akan membantu pelaksanaan royong, tahapan pembuatan Rumoh
tahapan pengadaan material bangunan. Aceh juga bertujuan agar rumah tersebut
memiliki daya tahan yang lama. Tak
3. Pengolahan material bangunan
heran jika Rumoh Aceh dapat bertahan
Kayu merupakan material hingga ratusan tahun lamanya meskipun
alami yang digunakan untuk menggunakan material alami dan desain
membangun konstruksi Rumoh Aceh. yang sederhana. Terdapat satu keunikan
Oleh karena itu, material tersebut harus yang dimiliki Rumoh Aceh dimana
melewati proses pengolahan khusus kosntruksinya tidak meggunkan paku.
sebelum akhirnya siap dipakai. Proses Sebagai alternatif, masyarakat Aceh
tersebut diawali dengan pemilihan kayu. menggunakan tali yang terbuat dari kulit
Kayu yang akan digunakan harus tidak pohon rotan, waru, atau ijuk.
dililiti oleh akar dan ketika ditebang, Penggunaan tali tersebut membuat
kayu tersebut tidak boleh menyangkut sambungan pengikat pada Rumoh Aceh
pada kayu lainnya. Kemudian, kayu lebih fleksibel bahkan tahan terhadap
yang telah ditebang dikumpulkan di goncangan gempa.
tempat yang teduh agar terlindung dari
Ciri Khas Rumah Adat Aceh
air hujan dan terik sinar matahari. Kayu
tersebut akan direndam dalam air  Motif hiasan menggunakan ukiran-
terlebih dahulu yang bertujuan untuk ukiran yang berasal dari agama, seperti
melindungi kayu dari serangan khat ayat al-Quran. • Motif juga
serangga. Setelah direndam, baru kayu diambil dari flora seperti bentuk akar
tersebut dapat dibentuk sesuai dengan pohon, ranting, batang, atau tumbuh-
keperluan untuk membangun konstruksi tumbuhan dan bunga-bungaan. motif
Rumoh Aceh. flora ini tidak diberikan warna kecuali
merah dan hitam. Biasanya ukiran flora
4. Pendirian rumah Proses ini
ini terdapat di tangga, tulak angen,
diawali dengan memasang tiang utama
dinding, balok di bagian kap, jendela
atau disebut dengan tiang raja yang
rumah dan kindang. • Motif fauna juga
kemudian diikuti dengan
terdapat di dalam rumah adat aceh,
memancangkan tiang-tiang penyangga
yaitu diambil dari aneka bentuk
lainnya. Setelah tiang-tiang utama
binatang yang disukai dan sering
terpasang, proses pembangunan
dilihat.
selanjutnya adalah pembuatan bagian
 Motif alam menggunakan gambar
inti rumah seperti lantai dan dinding.
awan, bulan, bintang, laut dan
Kemudian prosesnya dilanjutkan dengan
sebagainya. Yang jelas bagi mereka,
membuat bagian atas rumah hingga
gambar-gambar seperti ini memiliki
pembuatan atap. Langkah terakhir dalam
nilai tersendiri yaitu ketika hendak
proses pembangunan Rumoh Aceh
membangun bangunan berarati mereka
adalah pemasangan dekorasi atau
juga hendak membangun
ornamen. Ukiran merupakan salah satu
kehidupannya.
ornamen wajib yang dipasang untuk
mempercantik Rumoh Aceh. Selain 2.2. Aspek Keberlanjutan dari
memiliki nilai toleransi dan gotong Desain Arsitekturnya
 Rumah ini menggunakan material yang bagian rumah memiliki fungsi tersendiri,
ramah lingkungan seperti : kayu, daun, yaitu sebagai berikut:
dan akar pohon.
1. Seuramoe-ukeu atau Serambi
 Harga pembangunan rumah ini
Depan Area rumah ini berfungsi
terbilang murah dikarenakan
sebagai ruang tamu yang khusus
menggunakan material-material yang
digunakan oleh tamu laki-laki.
berasal dari alam.
Selain itu, ruangan ini juga dapat
 Mengaplikasikan sifat kebudayaan dijadikan kamar tidur dan ruang
yang memiliki dampak sosial dan makan untuk tamu laki-laki.
budaya pada lingkungan maupun Penghuni rumah juga biasanya
masyarakat. menggunakan serambi depan untuk
 Mempunyai “ nilai” yang dapat bersantai.
membangun aspek sosial yang 2. Seuluasa atau Teras Selain
berkembang kearah perbaikan dan Seuramoe-ukeu terdapat juga area
mampu mempertahankan teras di bagian depan Rumoh Aceh.
keberlangsungan nilai-nilai dan Letaknya menempel langsung
budaya aceh. dengan serambi depan.
 Rumah adat ini dapat memberikan 3. Seuramoe-teungoh atau Serambi
energi terbarukan yang mana dimaknai Tengah Area rumah ini merupakan
sebagai upaya tetap melestarikan dan inti rumah dan hanya penghuni
menjaga keberlangsungan sumberdaya rumah saja yang boleh
alam. memasukinya. Nama lain dari
2.3. Ciri dari Arsitektur Seuramoe-teungoh adalah Rumah-
Vernakularnya Inong yang terletak dia antara
serambi depan dan belakang.
GAYA ARSITEKUR RUMAH Seuramoe-teungoh memiliki
ACEH struktur bangunan yang lebih tinggi
Rumah adat Aceh ini pada dari area rumah lainnya. Di dalam
umumnya dibangun dengan konstruksi Seuramoe-teungoh terdapat kamar
rumah panggung dan berbentuk persegi tidur kepala keluarga. Selain itu
panjang. Tiang penopang rumah area ini juga dapat dimanfaatkan
memiliki tinggi antara 2.5 hingga 3 untuk keperluan tertentu seperti
meter. Konstruksi rumah panggung ini kamar pengantin dan tempat
juga bermaksud untuk menghindari memandikan jenazah anggota
masuknya binatang liar atau buas ke keluarga.
dalam rumah. Dekorasi eksteriornya 4. Seuramoe-likoot atau Serambi
dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Belakang Area rumah ini digunakan
kebudayaan Aceh yang sangat indah. untuk menerima tamu khusus
Selain itu corak-corak menarik juga perempuan yang juga berfungsi
digunakan untuk mempercantik sebagai kamar tidur dan ruang
tampilan keseluruhan rumah. Untuk makan para tamu tersebut.
denah rumahnya, rumah Adat Aceh Seuramoe-likoot dibangun lebih
memiliki bagian-bagian tertentu. Setiap rendah dari serambi lainnya.
Rumoh-Dapu atau Dapur Area 4. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
rumah ini biasanya dibangun
4.1 Aspek Keberlanjutan dari
berdekatan atau tersambung dengan
Arsitektur Vernakular Rumah Krong
serambi belakang. Struktur
Bade
bangunannya dibuat lebih rendah
dari serambi belakang. Kroong-
Padee atau Lumbung Padi
Mengingat mayoritas masyarakat
Aceh berprofesi sebagai petani,
keberadaan lumbung padi di dalam
sebuah rumah merupakan salah satu
hal yang cukup penting. Letak
lumbung padi ini biasanya ada di
bawah rumah atau di pekarangan
yang terpisah dengan bangunan Secara sudut pandang dari
utama observasi lapangan yang ada, rumah
5. Rambat, gang antara dua kamar kiri Krong Bade masih belum
dan kanan yaitu bagian rumah yang menggunakan finishing cat yang
menghubungkan serambi depan dan mendukung dan belum menerapkan
serambi belakang. prinsip bangunan yang memiliki
6. Atap rumah. Kebanyakan atap sistem berkelanjutan pada elemen
rumah Aceh adalah atap dengan interior dinding, kolom, dan elemen
rabong atau tampong satu, terletak dekorasinya. Hal tersebut terjadi
di bagian atas ruangan tengah yang karena lingkungan dan masyarakat
memanjang dari ujung daerah belum memahami pentingnya
untuk menggunakan bahan yang alami
3. METODOLOGI RISET
dan ramah lingkungan, masyarakat
Pada penelitian di dalam jurnal ini untuk lebih mengutamakan kebiasaan yang
membahas studi kasus yang ada terdapat turun temurun, dan tradisi setempat.
beberapa macam metodologi yang Maka dari itu, kami sebagai penulis
digunakan yakni di anataranya adalah : membuat hasil diskusi mengenai
penggunaan cat yang dapat menjadi
a) Menemukan studi kasus yang akan
gagasan untuk menggantikan cat yang
di analisa dan teliti
berbahan kimia dengan Penggunaan
b) Mebentukan judul yang akan di
cat menggunakan campuran dari
bahas dan diteliti
bahan-bahan alami yaitu :
c) Membaca dan melakukan riset
secara studi literasi jurnal dan teori. 1. Umbi Kunyit, dapat menghasilkan
d) Melakukan pembahasan terhadap cat yang berwarna kuning. Dengan
topik yang diambil.Memberikan cara menyaring air kunyit dengan
kesimlulan dan tanggapan terhadap tujuan memisahkan air sari dari
topik tersebut. ampasnya, kemudian mengoleskan
air kunyit ke seluruh permukaan
kayu menggunakan kuas.
2. Bubuk Kopi hitam, dapat setiap tamu yang datang harus
menghasilkan warna kehitam- memiliki niat baik.
hitaman pada kayu. Dengan cara
Hal unik lainnya dari rumah
mengoleskan cairan kopi beserta
adat Aceh adalah ukuran pintu rumah
ampasnya ke permukaan kayu.
yang lebih kecil daripada tinggi
3. Daun Suji menghasilkan cat yang
manusia, yaitu hanya sekitar 120–150
berwarna hijau. Dengan cara daun
cm. Hal ini bertujuan agar setiap tamu
suji dihaluskan, lalu disaring.
harus memberi saleum horeumat pada
Setelah itu, langsung diaplikasikan
ahli bait (salam hormat pada pemilik
pada kayu yang ingin dicat warna
rumah) dengan membungkuk sebelum
hijau.
memasuki rumah tanpa mengenal kasta
4. Bunga kertas merah, menghasilkan
dan kelas ekonomi dari tamu tersebut.
cat yang berwarna merah. Caranya
yaitu, menghaluskan bunga b) Jumlah anak tangga yang selalu
tersebut lalu disaring kemudian ganjil
diaplikasikan pada kayu.
Rumah adat Aceh umumnya memiliki
4.1.1 Kultur Desain yang anak tangga dengan jumlah ganjil
Berkelanjutan sekitar tujuh sampai sembilan anak
tangga. Hal ini merupakan simbol
Ukiran pada Rumah Adat Aceh,
mengenai sifat religius dari masyarakat
Perlambang Status Ekonomi
suku Aceh.
Nilai estetika dari rumah adat
4.1.2 Konstruksi Material &
Aceh juga bisa dilihat dari ukiran-
Teknik
ukirannya. Ukiran-ukiran pada rumah
Krong Bade pun memiliki makna bagi a) Dibangun tanpa menggunakan paku
masyarakat Aceh, khususnya dalam hal
Rumah adat Aceh Krong Bade
status sosial dari penghuni rumah.
dibangun menggunakan material dan
Jumlah dan banyaknya ukiran bahan bangunan yang diambil dari
pada rumah adat Aceh Krong Bade alam sekitar dengan makna kehidupan
menentukan kemampuan ekonomi dari masyarakat Aceh yang dekat dengan
penghuni rumah adat tersebut. alam. Hal ini membuat rumah adat
Semakin banyak jumlah ukiran pada Aceh sama sekali tidak menggunakan
rumah adat Aceh Krong Bade, maka paku dalam pembangunannya. Untuk
semakin baik dan sejahtera juga status menyatukan setiap bahan material
ekonomi penghuni rumah tersebut. bangunan, rumah Krong Bade
menggunakan material tali pengikat
a) Memberikan Hormat Setiap
yang disebut dengan nama taloe meu-
Memasuki Rumah Adat Aceh
ikat. Tali tersebut terbuat dari bahan
Rumah adat Aceh memiliki gentong seperti rotan, tali ijuk, dan juga kulit
air di bagian depan untuk tempat pohon waru.
membersihkan kaki mereka sebelum
b) Anti Gempa
masuk ke rumah dengan makna bahwa
Struktur dari rumah adat Aceh terutama untuk pembangunan yang
Krong Bade juga terkenal sebagai akan dilakukan di kemudian hari. Perlu
rumah anti gempa. Hal ini dikarenakan dipikirkan usaha-usaha untuk
struktur rumah adat Aceh dibangun meningkatkan cakupan pengetahuan
tanpa menggunakan paku melainkan masyarakat untuk menambah kuantitas
menggunakan teknik sambungan dan kualitas pembangunan.
pengikat yang jauh lebih fleksibel.
Apabila dikaji lebih lanjut maka
Dengan demikian, rumah adat Aceh
prioritas penelitian untuk rumah Krong
lebih aman dari goncangan akibat
Bade dapat dikategorikan menjadi dua
gempa.
pokok penelitian yaitu:
c) Struktur bangunan rumah
1. Penelitian-penelitian yang
Sebuah rumah dengan struktur berhubungan dengan peningkatan
panggung dengan tinggi tiang 2.5 peran serta masyarakat dan
meter – 3 meter dari permukaan tanah. perubahan perilaku untuk hidup
Keseluruhan rumah ini dibuat dari sehat bagi masyarakat dengan
bahan kayu, kecuali atapnya yang menggunakan potensi yang ada dan
terbuat dari bahan daun rumbia atau disesuaikan dengan situasi dan
daun enau yang dianyam, serta kondisi setempat guna
lantainya yang terbuat dari bambu. meningkatkan kemampuan untuk
Karena memiliki struktur panggung, meningkatkan status keberlanjutan
pada rumah adat aceh ini dapat yang optimal.
ditemukan ruang bawah biasanya 2. Penelitian-penelitian yang
digunakan sebagai gudang tempat berhubungan dengan sumber
penyimpanan bahan pangan, serta dayanya, baik dalam sumber daya
sebagai tempat wanita melakukan manusianya , sumber daya alamnya,
aktifitas, seperti aktifitas menenun kain sumber daya energi nya, kulturnya,
aceh dan sistem teknis nya.khususnya
dalam bidang ilmu desain bangunan
4.2 Kesimpulan Hasil Penelitian dan
berkelanjutan
Diskusi
Perlu dikatakan bahwa tidak semua
Dari diskusi kelompok tersebut
masalah yang ada harus diselesaikan
dapat disimpulkan bahwa tingkat
dengan melaksanakan penelitian.
keberlanjutan pada bangunan Rumah
Masalah - masalah yang memang perlu
Krong Bade sudah cukup banyak dan
diteliti hendaknya juga diprioritaskan
kompleks. Faktor-faktor lingkungan
berdasarkan kebutuhan lokal.
terutama geografi, musim,
Penelitian-penelitian rumah
sosialekonomi dan transportasi
berkelanjutan dapat dikerjakan
merupakan faktor utama yang.
bersama-sama dengan masalah yang
Faktor-faktor perilaku dan partisipasi
sama dalam suatu regional.
masyarakat merupakan faktor penting
yang harus mendapat perhatian khusus Dari kesimpulan di atas, maka
untuk meningkatkan lingkungan yang beberapa saran dan usulan tindak
berkeberlanjutan dalam segala aspek,
lanjut untuk peningkatan aspek Februari 2020, dari
keberlanjutan adalah sbb: https://www.dekoruma.com/artikel/66154/
apa-itu-rumah-adat-aceh
1. Pengalihan penggunaan cat kimia
yang biasanya dipakai di rumah
Krong Bade, dengan cat alami yang
https://id.wikipedia.org, (2019 Desember
terbuat dari tumbuh-tumbuhan
18), Rumah adat Aceh, Diakses pada 25
2. Pertimbangkan kembali bagaimana
Februaru 2020, dari
bahan material bangunan tersebut
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_adat_
diperoleh. Dampak apa saja yang
Aceh
terjadi setelahnya dan atau (/) pada
saat material tersebut diambil/
dipergunakan
https://perpustakaan.id, (2019 Januari 24),
Rumah Adat Aceh: Gambar & Sejarah
Keunikannya, Diakses pada 25 Februari
5. REFERENSI 2020, dari https://perpustakaan.id/rumah-
adat-aceh/
neliti.com. (1991). Rangkuman dan
Kesimpulan Hasil Diskusi Kelompok
Loka Karya Penelitian Dan Pengembangan
https://adat-tradisional.blogspot.com,
Kesehatan Indonesia Bagian Timur.
(2016 Oktober 17), Rumah Adat Aceh
Diakses pada 4 Maret 2020, dari
(Krong Bade), Gambar, dan Penjelasannya,
https://www.neliti.com/publications/15563
Disalin dari Blog Adat Tradisional. Diakses
1/rangkuman-dan-kesimpulan-hasil-
pada 25 Februari 2020, dari https://adat-
diskusi-kelompok-lokakarya-penelitian-
tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-
dan-pengemb
adat-aceh-krong-bade-gambar-dan.html

jurnal.umj.ac.id (2017) Adaptasi Arsitektur


Vernakular Kampung Nelayan Bugis di
Kamal Muara. Diakses pada 4 Maret 2020,
dari https://jurnal.umj.ac.id/

ojs.uajy.ac.id (2017) Perkembangan


Arsitektur Vernakular Atoni, Kasus Studi.
Diakses pada 4 Maret 2020, dari
https://ojs.uajy.ac.id/index.php/komposisi/
article/view/1115

www.dekoruma.com, (2018 Mei 7), 6 Fakta


Unik Rumah Adat Aceh “Krong Bade”
yang Wajib Kamu Tahu!. Diakses pada 27

Anda mungkin juga menyukai