Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU PADA HOTEL

RESORT DI DESA LEUWIMALANG BOGOR


APPLICATION OF GREEN ARCHITECTURE CONCEPT ON HOTEL
RESORT AT DESA LEUWIMALANG BOGOR
Ramadiyah Fitri*1, Ratih Budiarti *2, Soehardjo P. Sadono*3
*1

Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Trisakti, Jakarta - ramadiyah.fitri@gmail.com
*2
Pembimbing Utama Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Trisakti, Jakarta ratih1954@gmail.com
*3
Pembimbing Pendamping Program Studi Sarjana Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Trisakti, Jakarta

ABSTRAK
Hotel resort memberikan wisatawan tempat tinggal sementara yang aman dan tenang serta jauh dari
kebisingan kota, dimana di dalam hotel tersebut terdapat fasilitas yang menunjang untuk berekreasi atau
lokasi nya dekat dengan tempat wisata. Namun perancangan hotel resort terkadang dapat merusak potensi
alam. Eksploitasi lahan serta limbah yang dihasilkan dari perancangan merusak kealamian dari area yang
dirancang. Mengingat kondisi site dari hotel resort berada di Desa Leuwimalang Bogor yang sekelilingnya
terdapat potensi alam yang harus dijaga kelestarian dan keindahannya, maka arsitektur hijau adalah
pendekatan yang tepat dalam perancangan hotel resort ini. Aspek-aspek untuk mencapai keberhasilan
arsitektur hijau akan diaplikasikan dalam pengolahan sumber daya alam dan sumber energi pada perancangan
agar mencapai keberlanjutan.
Kata kunci: Hotel, Resort, Arsitektur Hijau
ABSTRACT
Hotel resort gives tourists a place to stay temporarily while being safe and quiet and also being away
from the noise of the city, which in the hotel there is support for a recreation facility or its location close to
the tourist attractions. But the design of the hotel resort sometimes can damage the natural
potential. Exploitation of land and wastes generated from the design of damaging the naturalness of
the area that is designed. Considering the condition of the site of the hotel resort at Desa Leuwimalang is
in the midst of natural resources must be preserved sustainability and beauty, then green architecture is the
right approach in the design of this resort hotel. The aspects to achieve the success of green
architecture will be applied in the processing of natural resources and energy sources in the design in order
to achieve sustainability.
Keyword: Hotel, Resort, Green Architecture

A. PENDAHULUAN

menjadi perhatian pemerintahan Kabupaten

A.1 Latar Belakang


Okupansi tingkat hunian di Pucak Bogor
pada akhir pekan atau liburan hari raya
hingga 100%. Dari 155 hotel berbintang
hingga melati terisi penuh. Hal tersebut

Bogor untuk meningkatkan serta mengatur


sektor pariwisata di Kabupaten Bogor agar
wisatawan yang datang dapat di tampung
kebutuhannya. Upaya untuk mewujudkan hal

Nama: Ramadiyah Fitri

P.U. : Ir Ratih Budiarti, MT

NIM : 052.12.094

P.P. : Ir. Soehardjo P. Sadono


Ka.Prodi Sarjana Arsitektur : Dr. Ir. M. Bambang
Susetyarto, MT.

tersebut adalah menyediakan fasilitas dan


mengembangkan objek daya tarik wisata.

topografinya. Kurang memanfaatkan sumber


daya alam disekitar. Maka dari itu,

Hotel resort merupakan salah satu


jawaban dari kebutuhan wisatawan. Namun
perancangan hotel resort terkadang merusak
potensi alam. Eksploitasi lahan serta limbah

bagaimana cara agar arsitektur hijau dapat


menjadi pedoman untuk perancangan hotel
resort. Sehingga masalah tersebut dapat
dikurangi.

yang dihasilkan dari perancangan merusak ke


alamian dari area yang di rancang. Maka
diperlukannya sebuah pendekatan arsitektur
untuk diterapkan dalam perancangan agar
menjadi pedoman atau pengarah. Pendekatan

B. KAJIAN TEORI
B.1 Pengertian Hotel Resort
Sri Kurniasih (2011:45) menuliskan
bahwa hotel berasal dari bahasa latin yaitu

yang dimaksud harus bisa menjawab kendala


dari kerusakan lingkungan hidup.
Arsitektur hijau adalah pendekatan yang
tepat dalam perancangan hotel resort ini.

hospitium yang artinya ruang tamu. Menurut


Dirjen Pariwisata, hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian
atau seluruh bangunan, untuk menyediakan

Perhatian terbesar arsitektur hijau ada pada


lingkungan dan energi bumi untuk
meminimalkan pengaruh buruk terhadap
lingkungan
sehingga
menciptakan
lingkungan hidup yang layak huni bagi

jasa penginapan, makan dan minum, serta


jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara
komersial.
Setelah mengetahui pengertian mengenai
hotel, perlu diketahui juga pengertian dari

manusia. Green Building Council Indonesia


mempunyai enam aspek penilaian untuk
bangunan hijau yang nantinya beberapa
aspek akan diaplikasikan pada saat
perancangan untuk mencapai keberlanjutan.

resort itu sendiri. Menurut Dirjen Pariwisata


dalam bukunya yang berjudul Pariwisata
Tanah Air Indonesia (1988:13), resort adalah
suatu perubahan tempat tinggal untuk
sementara bagi seseorang di luar tempat

A.2 TUJUAN
Tujuan dari karya ilmiah ini adalah
memberikan informasi kepada pembaca
tentang apa saja aspek arsitektur hijau yang
diaplikasikan kedalam perancangan hotel
resort.
A.3 RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang ada di Puncak Bogor
adalah beberapa hotel resort yang terbangun
tidak memperhatikan lingkungan disekitar.
Seringkali melanggar aturan zonasi dan
melakukan
banyak
perubahan
pada

tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk


mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta
hasrat ingin mengetahui sesuatu. Tempat
tinggal sementara ini dapat juga dikaitkan
dengan kegiatan olah raga, kesehatan,
konvensi, keagamaan serta keperluan usaha
lainnya.
Dari definisi-definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa hotel resort yaitu suatu
tempat tinggal sementara yang berada di
dekat area wisata, sasaran utamanya adalah
pengunjung yang ingin beristirahat namun
tidak melakukan kegiatan komersil. Letaknya

Nama: Ramadiyah Fitri

P.U. : Ir Ratih Budiarti, MT

NIM : 052.12.094

P.P. : Ir. Soehardjo P. Sadono


Ka.Prodi Sarjana Arsitektur : Dr. Ir. M. Bambang
Susetyarto, MT.

jauh dari
menunjang

keramaian kota sehingga


fungsinya sebagai tempat

peristirahatan. Hotel resort


pengujung yang ingin berlibur
dengan fasilitas penunjangnya.
pengunjung merasa hari-hari nya

mewadahi
diperkuat
Sehingga
beda dari

biasanya.
B.2 Karakteristik Hotel Resort
Hotel resort mempunyai karakteristik
yang berbeda dengan hotel lainnya. Dikutip
dari
tulisan
Arista Dwi Murdhanti (2011:47) dan Sri
Kurniasih (2011:48) yang memaparkan detail
tentang karakteristik hotel resort yaitu,
umumnya terdapat di lokasi pegunungan, tepi

outdoor berupa lapangan olahraga, taman,


dan kolam renang, serta penataan landscape.
Fasilitas tersebut yang membedakan hotel
resort dengan hotel lainnya.
Hotel resort harus mempunyai suasana
khusus dan meninggalkan kesan yang tidak
lepas dari etnik daerah sekitarnya. Hal itu
menjadi kan karakteristik hotel resort yang
kental akan budaya sekitar. Pengunjung
biasanya mencari sesuatu hal yang berbeda
dan unik maka diperlukannya pengolahan
suasana melalui perwujudan arsitektur untuk
membuat mereka nyaman.
B.3 Prinsip Desain Hotel Resort
Perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain

pantai, danau, dan disekitar potensi alam


lainnya. Dimana lokasi hotel resort jauh dari
keramaian kota, lalu lintas padat dan
kebisingan. Jangkauan yang mudah ke
tempat rekreasi juga menjadi faktor utama

hotel resort yang dikaji Arista Dwi


Murdhanti (2011) dari buku Hotel and
Resort, Planning, Design and Refubishment
karya Fred Lawson (1995) adalah sebagai
berikut :

keberadaan hotel resort. Segmen pasar dari


hotel resort juga berbeda, sasarannya adalah
wisatawan yang ingin berlibur, bersenangsenang, menikmati pemandangan indah
disekelilingnya. Karena itu lokasi dari hotel

1. Kebutuhan dan persyaratan individu


dalam melakukan kegiatan wisata.
Suasana, privasi, dan interaksi dengan
lingkungan menjadi perhatian dalam
mendesain.

resort tidak jauh dari panorama alam yang


indah dan juga area berekreasi Faktor seperti
keadaan politik, sosial, budaya, dan ekonomi
ikut mempengaruhi keberadaan hotel resort

2. Pengalaman unik bagi wisatawan dengan


memberikan kenyamanan, ketenangan,
dan rekreatif
3. Menciptakan suatu citra wisata yang

(Arista Dwi Murdhanti, 2011:37)


Seperti yang ditulis oleh Sri Kurniasih
(2011) Karakteristik lain dari hotel resort
dapat dilihat dari fasilitas yang ada berupa
fasilitas pokok, serta
fasilitas rekreatif

menarik dengan memanfaatkan sumber


daya alam, menyesuaikan dengan karakter
lingkungan setempat, serta pengolahan
fasilitas yang sesuai dengan tapak dan
iklim setempat.

indoor dan outdoor. Fasilitas pokok yaitu


kamar tidur dengan berbagai tipe kamar.
Sedangkan fasilitas rekreatif indoor dan

Nama: Ramadiyah Fitri

P.U. : Ir Ratih Budiarti, MT

NIM : 052.12.094

P.P. : Ir. Soehardjo P. Sadono


Ka.Prodi Sarjana Arsitektur : Dr. Ir. M. Bambang
Susetyarto, MT.

ARSITEKTUR HIJAU
B.4 Pengertian Arsitektur Hijau
Dalam tulisan Maria Sudarwani
(2012:5) menjelaskan Arsitektur hijau adalah
konsep yang sedikit mungkin memberi
dampak negatif terhadap lingkungan maupun

B.6. Penilaian Mencapai Arsitektur Hijau


Green design dapat dicapai salah

manusia dan memberikan tempat tinggal


yang
layak
huni,
dengan
cara
mengefisiensikan
secara
optimal
pemanfaatan energi dan sumber daya alam.
Berkelanjutan, ramah lingkungan dan

berikut enam aspek penilaian yang dikaji


dalam artikel Tjetjeng sofjan dari GBCI
Rating Tools v.1.1 (2013:3) yaitu,
Appropriate site development, Energy
efficiency
and
conservation,
Water

bangunan dengan performa baik merupakan


intepretasi dari konsep hijau. Perlu
keselarasan antara lingkungan dengan
struktur bangunan serta utilitas yang baik.

conservation, Material resource and cycle,


Indoor health and comfort, dan Building
environment management.

satunya dengan pendekatan arsitektur hijau


yang dapat diukur menggunakan kriteria
yang dikeluarkan oleh badan penilaian seperti
Green Building Council Indonesia (GBCI),

B.5 Prinsip Arsitektur Hijau


Tantangan terbesar industri hotel adalah
menghemat
energi.
Perlu
strategi

C. PEMBAHASAN
Ada enam aspek yang menjadi bahan
penilaian oleh GBCI, namun dalam
perancangan hotel resort ini menekankan
kepada tiga aspek saja yaitu, Appropriate site
development,
Energy
efficiency
and

berkelanjutan yang dapat membantu dalam


perancangan hotel yaitu dengan menerapkan
konsep green design (Jennifer Benson,
2013:2). Pendekatan hijau dasarnya untuk
mengurangi pemakaian energi, air, dan

conservation, dan Indoor health and comfort.


Lokasi perancangan hotel resort berada di
Desa
Leuwimalang,
Puncak
Bogor,
Kabupaten Bogor. Berkonsep Glamping
(Glamorous Camping) dengan pendekatan

konsumsi limbah. Fokusnya kepada konsep


3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Serta 2E
yaitu energi dan efisiensi. Prinsip-prinsip dari
arsitektur hijau yang dibahas dalam buku

arsitektur hijau. Tapak berada dikawasan


Pengembangan wilayah III di zona Pp2 yaitu
zona permukiman sedang.

Arsitektur hijau mempunyai peran penting


untuk kehidupan manusia dimasa depan.

Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di


Indonesia karya Tri Harso Karyono (2010)
yaitu, hemat energi, memperhatikan kondisi
iklim,
meminimalkan
penggunaan
sumberdaya alam, respect for site, respect fo
user, menerapkan prinsip diatas secara
keseluruhan (Holistic).

C.1 Rancangan Tapak


Massa bangunan dibuat majemuk yang
terdiri dari 1 main building, 20 tenda kemah
dan 2 fasilitas penunjang. Massa bangunan
lebih banyak dibuat secara horizontal. Posisi
massa memanjang ke arah Timur Barat.
Orientasi massa kearah Utara Selatan yang
kebetulan merupakan arah pemandangan
juga. Hal tersebut merupakan aplikasi dari

Nama: Ramadiyah Fitri

P.U. : Ir Ratih Budiarti, MT

NIM : 052.12.094

P.P. : Ir. Soehardjo P. Sadono


Ka.Prodi Sarjana Arsitektur : Dr. Ir. M. Bambang
Susetyarto, MT.

aspek Energy efficiency and conservation.


Memaksimalkan ruang terbuka hijau dan
membuat tenda kemah dengan struktur
panggung, agar penyerapan air kedalam
tanah tidak terhalangi. Perancangannya tidak
banyak melakukan cut and fill pada area

aliran udara tetap lancar. Bukaan untuk


penghawaan alami banyak terdapat disisi
Barat dan Tenggara Semua itu merupakan
aplikasi dari aspek Energy efficiency and
conservation.

tapak Hal itu semua berkaitan dengan


Appropriate site development.

Gambar 2. Bentuk bangunan yang tipis dan


orientasi Utara-Selatan
Fasade bangunan

utara

Dalam
arsitektur

Gambar 1. Site Plan

mengaplikasikan

hijau

Energy

efficiency

point
and

conservation dan juga Indoor health and

C.2. Rancangan Arsitektur


Bentuk persegi akan diterapkan pada
fasilitas menginap dan fasilitas penunjang
lainnya untuk efisiensi ruang. Bentuknya
terinspirasi dari perbukitan agar terkesan

comfort, pada fasad untuk massa bangunan


kamar hotel menggunakan material yang
dapat mereduksi panas serta memaksimalkan
bukaan agar mendapat penghawaan serta
pencahayaan alami.
Pengaplikasian sunscreen berupa tanaman

dinamis.

Bentuk massa diadaptasi dari fungsi


ruang didalamnya dan orientasi terhadap
matahari serta bentuk mengarah ke

merambat pada balkon kamar hotel untuk


mengurangi intensitas panas matahari karena
bukaan jendela lebih dari 20%.

pemandangan alam. Bangunan sebisa


mungkin

dibuat

tipis

agar

dapat

pencahayaan alami, bukaannya banyak


disisi

Utara

dan

Selatan.

Untuk

penghawaan alami, dibuat inner court


pada bagian tengah bangunan sehingga

Gambar 3. Suncreen berupa tanaman rambat

Nama: Ramadiyah Fitri

P.U. : Ir Ratih Budiarti, MT

NIM : 052.12.094

P.P. : Ir. Soehardjo P. Sadono


Ka.Prodi Sarjana Arsitektur : Dr. Ir. M. Bambang
Susetyarto, MT.

kesan alami.
Karena pada area lobby di dominasi

Aplikasi dari aspek Energy

efficiency and conservation

terlihat dari

dengan kaca maka menggunakan double

desain taman dan kolam dapat menciptakan

glass agar panas matahari yang masuk dapat

iklim mikro disekitar tapak. Tenda di area

berkurang.

perkemahan

menjadi

enclosure

dari

amphiteater.

Tenda kemah

amphiteather

Gambar 5. Area perkemahan


Gambar 4. Double glass pada area lobby
Penggunaan warna pada hotel resort ini

C.3 Perancangan Interior


Energy efficiency and conservation dan

sesuai dengan tema perancangan, maka

Indoor health and comfort terlihat pada

warna yang dipilih adalah warna-warna alam

rancangan interiornya. Bukaan yang lebar

seperti krem dan coklat. Warna juga dapat

untuk pencahayaan dan penghawaan alami.

mempengaruhi rasa ruang dan merupakan


aplikasi dari Indoor health and comfort.
Warna

cerah

pada

eksterior

dapat

mengurangi penyerapan panas ke dalam


bangunan.
Eksterior dan Lansekap
Pengaplikasian

Appropriate

site

Gambar 6. Bukaan jendela yang lebar pada


kamar hotel

development dapat dilihat pada penanaman


vegetasi di taman berupa pohon cemara dan

Penghawaan alami

dilakukan dengan

tanaman hias lainnya. Menjadikan estetika

menerapkan

ruang luar dan juga buffer angin serta

plafon pada ruang tertentu, pengaplikasian

kebisingan. Pada area perkemahan kolam

green roof untuk menurunkan suhu di dalam

buatan dengan aliran air untuk menambahkan

ruangan.

Nama: Ramadiyah Fitri

P.U. : Ir Ratih Budiarti, MT

NIM : 052.12.094

P.P. : Ir. Soehardjo P. Sadono

cross

ventilation,

Ka.Prodi Sarjana Arsitektur : Dr. Ir. M. Bambang


Susetyarto, MT.

peninggian

mengurangi permasalahan yang ada di


Puncak Bogor.
E. DAFTAR PUSTAKA

Gambar 7. Green roof pada inner court


bangungan

Gambar 8. Green roof di depan kamar hotel


Selain itu didukung dengan pencahayaan
buatan menggunakan lampu LED yang hemat
energi serta sensor otomatis untuk lampu.

D. KESIMPULAN
Kealamian lingkungan di daerah Bogor
masih sangat dijaga dan diperhatikan oleh
pemerintahan Kabupaten Bogor. Dengan
adanya arsitektur hijau, perancangan hotel
resort ini bisa mengurangi efek buruk yang
dapat

merusak

Pemanfaatan

lingkungan

sumber

disekitar.

daya

alam

dan

teknologi diterapkan Sehingga wisatawan


yang menginap dan lingkungan sekitar dapat
merasakan manfaat dari penerapan konsep
arsitektur

hijau.

Hal

ini

juga

untuk

Benson, Jennifer. (2013). Sustainable


Strategies For Green Hotel Design.
Michigan: Master's Theses and
Doctoral Dissertations, Hal 556.
Chuck Y. Gee. (1988). Resort Development
and Management. Watson-Guptil
Publication.
Karyono, Tri Harso. (2010) Pengantar
Pemahaman Arsitektur Hijau di
Indonesia. Jakarta: Rajawali Press
Kristyarini, Alfa Septy., Ramdlani, Subhan &
Ali Soekirno. (2015). Konsep
Ekologi-teknik Pada Perancangan
Resort di Pantai Sendang Biru
Malang. Malang: Jurnal Mahasiswa
Teknik Arsitektur, Vol.3, No.1.
Kurniasih, Sri. (2011). Prinsip Hotel Resort,
Studi Kasus Putri Duyung Cottage,
Ancol, Jakarta Utara. Jakarta: Jurnal
Arsitektur Universitas Budi Luhur,
Hal 48.
Murdhanti, Arista Dwi. (2011). Hotel Resort
di Pantai Siung Gunung Kidul.
Yogyakarta: Jurnal Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
Sudarwani, M. Maria. (2012). Penerapan
Green Architecture dan Green
Building Sebagai Upaya Pencapaian
Sustainable Architecture. Semarang:
Jurnal Unpand, Vol 10 No. 24.
Sugiarti, Melina., Honggowidjaja & Dora,
Purnama Esa. (2014). Aplikasi
Greenship Interior Space versi 1.0
pada
Perancangan
Interior
Panderman Hill Resort Hotel.
Surabaya: Jurnal Intra Universitas
Kristen Petra, Vol. 2, No. 2, hal: 474478.
Yusof, Begam Zeenat & Jamaludin, Mariam.
(2013). Green Approaches Of
Malaysian Green Hotels and Resort.
Malaysia: Procedia - Social and
Behavioral Sciences, No.85, hal 421
431.

Nama: Ramadiyah Fitri

P.U. : Ir Ratih Budiarti, MT

NIM : 052.12.094

P.P. : Ir. Soehardjo P. Sadono


Ka.Prodi Sarjana Arsitektur : Dr. Ir. M. Bambang
Susetyarto, MT.

Anda mungkin juga menyukai