Anda di halaman 1dari 21

Brilliance of The Souls – Yayoi Kusama

KAJIAN KUALITAS RUANG PAMER

MUSEUM MACAN
KEVIN WICAKSONO BOEDHI – 15.A1.0043

“ Museum memiliki tugas untuk mengumpulkan


serta merawat benda-benda yang terkait
dengan ilmu pengetahuan, seni, dan sejarah
APA ITU MUSEUM ? agar tetap memiliki kualitas yang baik untuk
dipamerkan kepada masyarakat umum melalui
pameran yang diadakan.

1
“ Sebuah bangunan atau sebuah ruang untuk
menyajikan sebuah seni yang biasanya berasal
APA ITU MUSEUM SENI ? dari karya – karya para seniman dan penggerak
seni.

KLASIFIKASI MUSEUM SENI


“ • Museum atau Galeri Seni Pribadi
• Museum atau Galeri Seni Universitas
• Museum atau Galeri Seni Publik

2
Life is The Heart of a Rainbow – Yayoi Kusama

TINJAUAN PERSYARATAN

KUALITAS RUANG

METODE
SUHU KELEMBABAN PENCAHAYAAN
PERAWATAN

3
Suhu udara biasanya berada di antara 20°C – 21°C
(68°F - 72°F) dengan pengingkatan atau penurunan
suhu tidak melebihi 5°F.
Shelley, Marjorie dalam bukunya yang berjudul ‘The Care and Handling of Art Objects’

Untuk tingkat relative humidity (RH) atau


kelembaban, setiap karya memiliki tingkat RH
masing – masing berdasarkan dari material.
Shelley, Marjorie dalam bukunya yang berjudul ‘The Care and Handling of Art Objects’

4
Tipe Material Tingkat RH Pertimbangan Khusus
Material organik

RH diatas 65% akan


Kertas, kulit, tanduk, gading, lem
menyebabkan pertumbuhan jamur,
(alami atau sintetis), patung, panel 45-55%
jika RH dibawah 40% akan
dan lukisan
menyebabkan penggetasan

Lukisan cina 55-60% -


Material anorganik
Besi, enamel, batu, keramik,
30-60% Berkonsultasi dengan ahlinya
kaca
Material anorganik dengan masalah khusus
Keramik dan batu yang Tingkat RH serendah mungkin
mengandung garam, kaca dengan 30-45% tetapi beberapa material
finishing tertentu, besi berkarat memerlukan tingkat RH yang tinggi
Gabungan material organik dan anorganik

Objek gabungan 45-55% Berkonsultasi dengan ahlinya

Keramik dan kaca, tetapi


digabung dengan bahan perekat 30-45% -
alami

Jenis pencahayaan yang biasanya digunakan


tungsten, fluorescent, led. Cahayanya harus bebas
dari radiasi baik itu infrared (IR) atau ultraviolet (UV)
Thomson, Garry dalam bukunya yang berjudul ‘The Museum Environment’

5
Untuk karya yang tidak sensitif terhadap cahaya 200 lux
Untuk karya yang sensitif terhadap cahaya 50 – 80 lux
Untuk keperluan restorasi, perawatan, pembedahan dan
fotografi 1000 lux
Shelley, Marjorie dalam bukunya yang berjudul ‘The Care and Handling of Art Objects’

Untuk sudut pencahayaan dengan track lighting ada


pada 45° dan 65° hingga 75°
Chiara, Joseph De dan Callender, John dalam bukunya yang berjudul ‘Time Saver Standards’

6
Metode perawatan sebuah karya seni sangatlah
beragam melihat dari jenis karya tersebut.
Shelley, Marjorie dalam bukunya yang berjudul ‘The Care and Handling of Art Objects’

Dalam perawatannya dibagi menjadi beberapa kelas


yaitu objek 3 dimensional, lukisan, kertas, tekstil, dan
benda musikal.
Shelley, Marjorie dalam bukunya yang berjudul ‘The Care and Handling of Art Objects’

7
Elevation – Andra Martin

STUDI KASUS

MUSEUM MACAN

TENTANG

MUSEUM MACAN

8
Museum MACAN adalah sebuah museum seni publik kontemporer yang
terletak di Jakarta. Museum ini didirikan oleh Haryanto Adikoesoemo sejak 2
tahun yang lalu dengan luas 7100m2.

Banyak karya yang terdapat pada Museum MACAN dengan jumlah lebih dari
100 karya seni modern kontemporer oleh para seniman Indonesia seperti
Krisna Mutri, Shoosie Sulaiman, S. Teddy D, Mella Jaarsama, Andra Martin
hingga seniman Internasional seperti Yayoi Kusama dan Xu Bing.

9
Shameless Gold IV – Mella Jaarsma

KUALITAS RUANG

MUSEUM MACAN

Suhu yang dimiliki oleh Museum MACAN pada ruang pamernya memiliki
tingkat 22 – 24°C dan kelembaban 60% dengan kompensasi kenaikan dan
penurunan sebesar 5%.

10
Hasil dari survey tersebut memiliki perbedaan dengan teori yang telah
dikemukakan sebelumnya dengan perbedaan 2 hingga 3°C pada suhu serta
kesamaan antara survey dengan teori pada kelembabannya.

Untuk mencapai serta mempertahankan kualitas tersebut, pihak museum


melakukan pengawasan selama 24 jam 365 hari dengan bantuan kamera
pengawas serta alat thermo-hygro.

11
Suhu dan kelembaban diperoleh
melalui penggunaan sistem AC
Central yang tersebar dan diseluruh
museum. Masalah yang diperoleh
adalah pemasukan radiasi serta
panas ke dalam museum melalui
dinding kaca massive yang
menyebabkan ketidakstabilan suhu
serta kelembaban di dalam
museum.

Masalah diatasi oleh pihak museum


dengan kontrol secara 24 jam 365
hari terhadapnya serta tidak
meletakan karya dekat dengan
bukaan tersebut sehingga hanya
terdapat café dan vegetasi seperti
pohon karet pada area tersebut.

12
Untuk pencahayaan yang digunakan pada Museum MACAN adalah jenis LED
dengan brand iGuzzini dari Italia serta Erco dari Jerman.

ERCO
tampilan website

iGUZZINI

13
Untuk lampu Erco, jenis yang digunakan adalah Erco Optec yang
dikombinasikan dengan lighting track dari Erco yaitu Erco Track.

Lampu Erco di set pada tingkat 50 – 80 lux tergantung dari jenis karya
yang diberikan pencahayaan dengan sudut kemiringan sebesar 75°

14
Untuk lampu iGuzzini, jenis yang digunakan adalah iGuzzini
General Lighting.

Lampu iGuzzini digunakan sebagai pencahayaan secara general ke


seluruh bagian museum dengan tingkat ± 200 lux.

15
Hasil dari studi menunjukan bahwa pencahayaan yang terdapat pada
Museum MACAN telah memiliki kesesuaian dengan teori yang ada dengan
anggapan bahwa karya yang ada termasuk dalam karya sensitif sehingga
pencahayaan di atur sedemikian redup untuk mencegah kerusakan karya
akibat intensitas cahaya yang berlebihan.

Metode perawatan atau standart operating procedures (SOP) pada Museum


MACAN yang memiliki keterkaitan dengan karya yang ada dibagi menjadi
beberapa divisi yaitu divisi Curatorial and Collection dan Exhibition
Management.

16
Karya yang akan masuk ke dalam Museum MACAN harus memenuhi standar
yang telah ditetapkan oleh museum dengan pemberian data berupa ukuran
dan dimensi, berat, serta media dari karya.

Ukuran dan dimensi akan berpengaruh pada penyediaan ruang di museum


seperti Elevation karya Andra Martin (kiri) yang memiliki dimensi 660 x 660 x
660 cm. Lalu berat akan berpengaruh pada bagaimana display karya akan
dilakukan seperti A Transgressive Wyoming karya Theaster Gates (kanan) yang
memiliki berat 600 kg.

17
Dinding – dinding pada Museum MACAN sendiri tidaklah permanen dimana
material yang digunakan terdiri dari konstruksi baja ringan serta penutup
berupa gypsum. Setiap konstruksi baja ringan memiliki titik – titik kait untuk
karya dengan beban maksimal di tiap titik ada pada 250 – 400 kg.

Pada Museum MACAN terdapat proses Raise Management dan Pest


Management terhadap karya – karya yang mengandung material organik
seperti Tak Kutuk Dadi Waktu karya S.Teddy D yang mengadung unsur pasir
serta batu.

18
Ketika terjadi pergerakan karya di dalam museum, lantai yang bermaterial
vinyl tersebut sebelumnya akan diberikan pelindung berupa triplek serta
terpal untuk mencegah kerusakan akibat goresan baik pada karya ataupun
pada lantai museum.

Museum MACAN terletak pada lantai 2 AKR Tower atau disana lebih dikenal
dengan lantai M (museum). Dalam proses pemasukannya, karya yang ada
akan melalui loading dock yang terletak di area belakang dan akan masuk
melalui rolling door (kiri) dengan dimensi 450 x 300 cm yang berikutnya akan
masuk ke ruang penyimpanan melalui double door (kanan) dengan dimensi
300 x 300 cm.

19
Dalam pergerakan maupun pemasangan karya, proses ini dibantu dengan
alat bantu berupa pallet truck dan hydraulic lift. Brand yang digunakan
adalah Superform dimana untuk pallet truck yaitu AC Series 5 Ton (kiri) dan
hydraulic lift yaitu Mini Semi Electric MSL – SE Series (kanan)

KESIMPULAN

Melihat hasil dari observasi yang telah dilakukan pada Museum Macan di
Jakarta, Museum Macan telah mampu memenuhi dan mempertahankan
standar – standar yang ada bagi sebuah ruang pamer baik dari segi
pencahayaan, suhu, kelembaban, serta standar sebuah ruang pamer.

20
Connecting the Dots – Yayoi Kusama

TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai