Anda di halaman 1dari 23

RESPONSI ARSITEKTUR LANSEKAP

Oleh:
John Kenley Sugianto
Ivan Hendyanto
Cindy Francisca
Stenlie Kelvin
Patricia Veronica
Andrew









JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2013




BAB I
PENDAHULUAN

I. Pengertian Arsitektur Lansekap
Taman atau Lansekap diartikan sebagai wajah dan karakter lahan atau
tapak dari permukaan bumi dengan segala kehidupanny dan apa saja yang ada
di dalamnya, baik bersifat alami maupun buatan, yang merupakan total atau
bagian lingkungan hidup manusia beserta mahluk hidup lainnya, sejauh mata
memandang, sejauh indera dapat merasakan atau menangkap dan sejauh
imajinasi dapat menjangkau dan membayangkan. Perbedaan lansekap disini
diartikan sebagai lahan yang luas, sedangkan yang berskala kecil istilahkan
sebagai taman (garden).
Pengertian Arsitektur Lansekap menurut para ilmuwan :
1. Frederick Law Olmsted (1858)
Pengelolaan suatu lahan dengan berpedoman pada pelestarian keindahan
pemandangan alam dan keseimbangan ekologis diantara sumbersumber
alam, lahan, vegetasi, dan margasatwa.
2. Norman T. Newtown (1971)
Arsitektur Lansekap adalah seni dan pengetahuan yang mengatur
permukaan bumi dengan ruang-ruang dan segala sesuatu yang ada di atas
bumi untuk mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan
umat manusia.
3. Payton (1975)
Arsitektur Lansekap sebagai suatu bangunan arsitektur yang mempunyai
kelainan tujuan, teknik dan penggunaan bahan.
4. American Society of Landscape Architecture (ASLA)
Arsitektur Lansekap adalah profesi yang berfungsi sebagai pengendali
alam untuk masa depan kehidupan manusia.
5. Laurie (1976)
Arsitektur Lansekap dinyatakan sangat beragam sesuai dengan
karateristik, dampak sejarah dan perilaku manusianya.
Jadi Arsitektur Lansekap dapat diartikan sebagai suatu ilmu dan seni
yang mempelajari perancangan dan perencanaan serta pengelolaan tata ruang
luar. Ilmu digunakan untuk menghasilkan karya yang nyaman, praktis,
ekonomis, memiliki daya tahan yang tinggi dan lain sebagainya. Sedangkan
seni merupakan faktor utama untuk menghasilkan karya yang memiliki
bentuk, penampilan, komposisi dan proporsi yang estetik dan baik.

II. Fungsi Arsitektur Lansekap
Fungsi dari Arsitektur Lansekap adalah lebih kepada perencanaan
langsung dari outdoor space, dimana lansekap ini merupakan penghubung
antara manusia dengan alam.
Masalah pokok di dalam Arsitektur Lansekap adalah masalah
lingkungan hidup manusia dan tujuan pokok dari perencanaan dan
perancangan lansekap itu sendiri untuk memperbaiki dan menyempurnakan
lingkungan hidup tersebut.
Merencanakan suatu lansekap sama dengan merencanakan suatu
bangunan yaitu merencakan suatu ruang agar manusia senang dan nyaman
tinggal di dalam ruang tersebut.

III. Hubungan antara Manusia dan Lingkungan
Hubungan antara manusia dan lingkungannya mempunyai pengaruh
secara timbal balik. Lingkungan yang baik akan membina sikap mental dan
budi daya manusia, sebaliknya manusia yang berbudi daya akan selalu
berusaha menjaga dan mempperbaiki lingkungannya agar lebih bermanfaat
bagi kehidupannya.
Ruang tidak akan memiliki arti jika tidak ada manusai, oleh karena itu
titik tolak dari perancangan ruang harus selalu didasarkan dari manusia.
Hubungan manusia dengan lingkungan dapat dibagi 2 hal yaitu :
1. Hubungan dimensional (Antropometrics)
Menyangkut dimensi-dimensi yang berhubungan dengan tubuh manusia
dan pergerakannya untuk kegiatan manusia.
2. Hubungan psikologi dan emosional (Proxemics)
Hubungan ini menetukakn ukuran-ukuran kebutuhan ruang untuk kegiatan
manusia.
Menurut Edward T. Hall hubungan manusia dan ruang merupakan
salah satu perasaan kita yang penting mengenai ruang ialah perasaan teritorial.
Perasaan ini memenuhi kebutuhan dasar akan identitas diri, kenyamanan dan
rasa ama pada pribadi manusia.

IV. Sejarah Perkembangan Lansekap
Periode Perkembangan Taman
* PERIODE PRIMITIF / PRASEJARAH
* PERIODE ANTIK - KLASIK ( 6 SM)
* PERIODE MEDIEVAL ( 7 - 15 SM)
* PERIODE RENAISSANCE ( 15 - 18 )
* PERIODE MODERN ( 18 - 20 )
* PERIODE THE GARDEN OF TODAY (>20)

PERIODE PRIMITIF
Pada masa ini manusia belum mengenal tulisan dan perhitungan
matematis, dan periode waktu tergantung kemajuan peradaban di suatu kawasan.
Pola penataan tergantung pada alam dan menggunakan bentukan-bentukan
organik yang didapat dari bentukan kayu atau batu yang asli maupun dipahat.
Contohnya : Stonehenge

PERIODE ANTIK - KLASIK
Manusia mulai mengenal pertanian menetap, menyembah dewa, peradaban
di tepi sungai. Pola di Barat dan Tengah (Mesir, Mediterania, Persia) lebih
simetris, geometris, dan tertutup. Sedangkan di Timur (India, Cina) memiliki
bentuk persegi di dasar, bulat di puncak. Pada masa ini tanaman-tanaman yang
menghiasi lansekap umumnya tanaman pangan, obat-obatan, dan aromatik.
Contohnya: Piramida - Mesir

PERIODE MEDIEVAL
Periode Medieval terjadi pada abad pertengahan dimana lansekap sangat
terkait dengan perkembangan agama / kepercayaan. Fungsi lansekap juga lebih
banyak untuk kontemplasi dan kegiatan religius. Contohnya: Aberglasney Garden,
Wales.

PERIODE RENAISSANCE
Pada periode ini terdapat perbedaan pada pola lansekap di Barat dan
Timur. Pada bagian Barat polanya kembali ke pola klasik, simetris, geometrik,
tetapi tidak kaku & tak tertutup, luas, dan harmonis. Pada daerah Timur polanya
organik dan mengandung simbol-simbol.






PERIODE MODERN
Pada periode modern disebut lansekap Romantic atau Natural yang
bermula di Inggris karena kesadaran bahwa manusia merupakan bagian dari alam
dan harus menyatu dengan alam. Polanya alami mengikuti lansekap yang sudah
ada. Contoh: Stourhead Landscape Garden.

PERIODE THE GARDEN OF TODAY
Pada periode sekarang ini cakupan lansekap sudah lebih luas. Lansekap
dibutuhkan oleh manusia. Mulai terdapat pemikiran-pemikiran berkelanjutan
mengenai alam sehingga menggunakan desain yang alami, imaginative, dan
minimalis. Hal ini juga mempengaruhi elemen-elemen yang digunakan dalam
perancangan lansekap seperti air, tanaman yang beragam, terutama menggunakan
struktur yang ramah lingkungan. Contoh : The Sino, Singapore


GAYA - GAYA LANSEKAP
A. GAYA EROPA
1. GAYA ROMAWI DAN ISLAM
Pada gaya ini terdapat bagian taman yang terpisah dengan bangunan induk
dan dihubungi oleh deretan tiang bulat tinggi besar yang disebut Colonnade.
Kadangkala dilengkapi dengan kolam. Gaya Romawi dan Islam ini dikenal
sebagai lansekap dengan gaya kebun raja atau aristokratik.

2. GAYA PASTORAL ITALI
Lansekap dengan Gaya Pastoral Itali merupakan bagian yang menyatu dari
rumah gaya pedesaan. Lansekap tampak alami sehingga memberikan kesan damai
dan sederhana, juga masih terdapat unsur Colonnade dan kombinasi kelompok
tanaman dari ukuran tinggi hingga rendah.


3. GAYA PERANCIS
Lansekap dengan Gaya Perancis terkesan lebih formal dan merupakan
bagian terpisah dari bangunan sehingga setiap bagian lansekap dihubungkan
dengan jalan setapak dan terdapat beberapa tempat atau bangunan kecil untuk
beristirahat.

4. GAYA INGGRIS
Elemen lansekap Gaya Inggris disusun secara formal namun
dikombinasikan dengan gaya alamiah. Masing-masing gaya dibuat terpisah
sehingga tidak mencampur-baurkan keduanya. Lansekap dibuat sedemikian rupa
mewakili keadaan pemandangan alam yang bergunung-gunung dan
dikombinasikan dengan danau serta hamparan tanah kosong yang ditumbuhi
rerumputan.

B. GAYA AMERIKA
Lansekap dengan Gaya Amerika terdapat hubungan yang erat antara
bangunan rumah tinggal dengan lansekap sehingga memberi kesan akrab.Elemen
lansekap disusun informal dan berisikan tanaman hias yang ditanam teratur di
pinggiran halaman berumput dekat tembok rumah serta sederetan tanaman hias
berbunga yang rendah di bagian tepi dekat dengan jalan.

C. GAYA CINA
Lansekap dengan Gaya Cina berkesan meriah dengan tanaman hias dan
bebatuan yang disusun seperti tebing gunung, danau dan sungai, serta jembatan
penyeberangan yang melintasi sungai. Kesan meriah semakin kental dengan
kehadiran tanaman yang berwarna-warni dengan elemen taman keras dan
dilengkapi dengan patung binatang.

D. GAYA JEPANG
Lansekap dengan Gaya Jepang meniru keadaan alam seperti pegunungan
dengan kuil yang sepi atau lereng pegunungan dengan danau. Batu-batuan
dibiarkan tergeletak dan tanah disusun seolah-olah membentuk bukit-bukit,
sebagian lansekap dibuatkan hamparan berpasir.

E. GAYA TRADISIONAL INDONESIA
Unsur lansekap sebagian besar terdiri dari tanaman sumber
makanan.Prinsip penataannya hanya berdasarkan prinsip pemanfaatan
kesejahteraan sehingga Gaya Lansekap Indonesia adalah gaya serba guna.







BAB II
URBAN LANSEKAP

I. Pengertian Urban Landscape
Urban Landscape merupakan sebuah pemandangan yang terdapat di
daerah yang ditinggali manusia, seperti perkotaan dan pemukiman di pedesaan.
Ada dua jenis urban landscape. Yaitu urban landscape for living dan urban
landscape picturesque. Perbedaan dua jenis landscape ini terdapat pada fungsi
utamanya. Dimana urban landscape for living merupakan suatu tempat yang dapat
ditinggali (hotel, apartemen, perumahan), dan urban landscape picturesque adalah
tempat yang bukan untuk ditinggali (seperti taman kota, kebun, waduk buatan.)
Perbedaan Urban Landscape dengan Natural Landscape terdapat pada
proses pembuatan atau pewujudannya sehingga dapat dikatakan sebuah lansekap.
Urban landscape terjadi karena adanya campur tangan manusia, sementara Natural
Landscape terjadi ketika alam membentuknya dalam suatu waktu.

Studi Kasus Urban Landscape Picturesque
Rikugien Garden, Tokyo, Jepang


Rikugien ( ) sering dianggap taman lanskap Jepang Tokyo paling indah
bersama Koishikawa Korakuen. Dibangun sekitar tahun 1700 untuk 5 Tokugawa
Shogun, Rikugien secara harfiah berarti "taman enam puisi" dan mereproduksi
dalam miniatur 88 adegan dari puisi terkenal.


Rikugien cukup luas, dan dibutuhkan sekitar satu jam untuk menutupi seluruh
jaringan kebun berjalan dengan kecepatan santai. Salah satu waktu terbaik untuk
mengunjungi Rikugien adalah pada musim gugur ketika banyak pohon maple
mengubah taman menjadi berwarna kemerahan. Pandangan sangat indah di sekitar
sungai yang berjalan, sekitar Bride Togetsukyo dan dari sudut pandang
Fujishirotoge. Warna-warna biasanya muncul dari akhir November sampai awal
Desember.
Rikugien juga bagus untuk dikunjungi di musim semi ketika berbagai pohon dan
semak-semak berbunga mekar di sekitar taman. Yang paling menonjol adalah
pohon ceri di dekat gerbang utama yang biasanya mekar dari akhir Maret sampai
awal April, dan semak-semak azalea ditanam di sepanjang pantai kolam besar
tengah taman itu yang mekar dari bulan April sampai Mei.



Studi Kasus Urban Landscape for Living
Crosswaters Ecolodge (ASLA Profesional Award 2010)
Nankun Mountain Reserve, Guangdong Province, China
Garret eckbo dalam 'Landscape for living' mengatakan bahwa arsitektur
pertamanan atau arsitektur lansekap adalah bagian dari sesuatu kawasan atau
lahan yang dirancang untuk tempat tinggal manusia di luar bangunan, jalan,
utilitas sampai ke alam bebas.

Project Statment
Crosswaters Ecolodge adalah pengembangan ekowisata pertama di china
yang bertujuan untuk menciptakan konsep belajar ekosistem yang menarik bagi
dunia yang ingin belajar ekosistem dan berkontribusi langsung dengan masyarakat
sekitarnya. Melalui lingkungan, analisis sosial dan metafisik mendalam serta
integrasi bahan organik dan daur ulang, seluruh proyek dirancang dengan standar
tertinggi yang bertanggung jawab atas desain dan implementasinya.
Site and Context
Nankun Shan Mountain Nature Reserve terletak di dalam Nankun Shan
Forest Park tepatnya di Central Guangdong, 80 kilometer dari Guangzhou.
Merupakan taman yang meliputi area seluas 260 kilometer persegi dan
merupakan rumah bagi lebih dari 1.300 pabrik dan lebih dari 30 kilometer persegi
bambu. spesies utama tanaman disana adalah Phyllostachys pubescens. Cagar
Alam telah didirikan pada tahun 1984 dengan tujuan utama melindungi hutan
berdaun lebar hijau subtropis. Lebih dari 5.000 orang tinggal di Reserve dan
pendapatan utama mereka adalah pemanenan bambu untuk digunakan dalam
perancah di Guangzhou dan Hong Kong.

Crosswaters Ecolodge adalah proyek pertama dilaksanakan sebagai bagian
dari rencana ekowisata keseluruhan 10-tahun untuk Nankun Mountain Reserve.
10-tahun rencana adalah untuk mengembangkan cagar alam sebagai tujuan
ekowisata menyediakan berbagai pengalaman dan akomodasi fasilitas dari bintang
tiga sampai resor bintang lima. Mendaki gunung, hiking, berperahu, bersepeda,
jalan kaki, berenang, kegiatan astronomi, mencicipi anggur, memetik buah,
kegiatan kesehatan, dan budidaya ikan merupakan beberapa pengalaman yang
tersedia untuk wisatawan. Rencana tersebut juga mencakup pengembangan 25
pondok butik ,pondok penginapan bintang tiga, pusat interpretasi di dalam desa
Shangping, sebuah museum bambu, pusat ritel dan sipil di desa, dan peningkatan
serta pembangunan jalan baru.
Analysis
Tim perkembangan menggunakan teknologi terbaru, empat pendeketan
yang menginginkan:
tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati yang ada, tetapi turut
meningkatkanya
tidak hanya melibatkan masyarakat lokal tetapi juga membantu mereka
mendapatkan keuntungan dari pembangunan
tidak hanya menyuntik modal yang sangat dibutuhkan ke dalam ekonomi lokal,
tetapi juga membuat keuntungan
tidak hanya menjaga kaslian tempat, tetapi juga memperkayanya, perencanaan
dan desain yang berkelanjutan
Pengembangan Crosswaters Ecolodge, dilakukan sebuah sosial oleh
arsitektur lansekap, analisis lingkungan, dan metafisik mendalam. Dilakukan tiga
kunjungan berbeda di lapangan (satu minggu masing-masing). Kunjungan tersbut
dilakukan selama musim dingin, musim semi dan musim panas. Kualitas waktu
dihabiskan di situs untuk memahami dan kemudian mempelajari cara hidup
masyarakat Keija lokal, yang merupakan mayoritas penduduk di gunung.
Perhatian khusus diberikan untuk ruang internal mereka dan hubungan ke kebun
dan koneksi filosofis dengan bambu. Tim desain mencari petunjuk dan tanggapan
dari apa yang mereka amati dalam hubungan dengan drainase, ada pertanian,
tingkat air, lalu lintas pengunjung musiman dan industri.
Untuk analisis situs, memanggil Guru feng shui lokal yang sudah
berpengalaman selama 20 tahun untuk membantu menganalisis 'chi' (kata Cina
untuk energi) dari situs. Cina Selatan adalah pusat kepercayaan Feng Shui dan
proses berpikir dan ia merasa bahwa nilai-nilai budaya dan spiritual setempat
perlu dihormati. Itu penting bahwa 'chi' dari situs tidak akan terganggu selama
pengembangan.
Kami meminta klien mengatur pertemuan dengan masyarakat setempat
dimana kita berinteraksi dengan masyarakat lokal dan Keij. Untuk mendengar
pandangan mereka tentang pengembangan ekowisata di daerah sekitarnya.
Beberapa diskusi diadakan untuk mengetahui pengetahuan local. informasi
berharga tentang situs itu digunakan untuk
mengembangkan ecolodge benar-benar otentik.
Kesempatan juga diambil untuk menanyakan
tentang pengrajin bambu lokal dan pengrajin /
pengrajin. Beberapa presentasi kesadaran
membangun ekowisata dan ecolodges juga
disampaikan kepada pemerintah daerah.


Planning and Design
Masyarakat setempat dibawa ke dalam proses perencanaan dari hari
pertama. Anggota dewan lokal dan warga terkemuka dari desa utama memberikan
kontribusi yang berharga. Ada partisipasi masyarakat yang signifikan dan arsitek
lansekap menerima umpan balik pada berbagai alternatif yang dipresentasikan
kepada klien dan masyarakat setempat. Ini memaksa tim desain untuk
mengeksplorasi cara yang lebih artistik dalam membangun elemen desain.
Sementara beberapa gambar konstruksi tradisional yang digunakan, banyak
elemen desain diselesaikan oleh pengrajin lokal menggunakan sketsa tangan dan
model skala kasar dengan bahan yang ditemukan di site.
The Crosswaters Ecolodge mencerminkan konteks dengan hutan bambu di
sekitarnya. Bambu dikenal sebagai "sahabat rakyat" di Cina karena penggunaan
beragam dalam segala hal dari makanan, memasak, furnitur, kertas, alat musik,
perahu dan rumah. Semangat bambu ditunjukan dalam arsitektur lanskap,
arsitektur dan desain interior Crosswaters Ecolodge. Semua linen bahkan terbuat
dari bambu.
Ecolodge adalah proyek terbesar di dunia yang memperhatikan
penggunaan bambu dalam pembangunan komersial. Itu juga merupakan contoh
pertama metode konstruksi (bambu sebagai anggota struktural di tempat
permukiman) diperkenalkan di Asia dalam proyek besar. Crosswaters juga
merayakan sejarah taman kaya Cina. Para arsitek lansekap meneliti dan
menganalisis kebun Cina kuno seperti Tao, Shouzhou dan Imperial Gardens
(Summer Palace, Forbidden City) untuk memahami hubungan antara orientasi
dalam-luar dan kosmik bangunan dan taman.
Penelitian ini kemudian digunakan dalam perencanaan dan perancangan
berbagai kebun. Kebun raya menunjukan jenis bambu dari Cina sebagai
pengalaman interpretatif untuk tamu. Kebun lainnya termasuk Taman Lotus,
Reflective Moon Garden, Tujuh Sages Tao Garden, Bambu Sculpture Garden,
Butterfly Garden dan Beras Organik dan Taman Sayuran. Semua spesies tanaman
yang ditentukan untuk proyek ini adalah asli daerah ini. Tidak ada spesies eksotik.
Kontraktor juga menerbitkan pedoman pembangunan berkelanjutan. Ada ekstensif
menggunakan bahan lokal yang melimpah seperti bambu, tanah, ubin tanah liat,
marmer dan batu sungai. Banyak bahan bangunan didaur ulang dan digunakan
kembali, seperti trotoar yang terbuat dari ikatan kereta api.

The Crosswaters Ecolodge memenangkan penghargaan dari ASLA(American
society of landscape architecture) pada tahun 2010
It is tremendously inspiring to see a project in China that is designed as
a celebration of its natural and cultural place. Impressive and extraordinary
resourcefulness in salvaged and native materials make a more elegant and
beautiful environment. For projects in this region it stands out for using found and
salvaged local materials. The collaboration is good. The images make me want to
go there. There is so much information on the materials and on the collaboration
of ecological resources.

-2010 Professional Awards Jury-



BAB III
NATURAL LANSEKAP

II. Pengertian Natural Landscape
Adalah suatulokasi yang berkembang dalam kurun waktu tertentu dalam
suatu daerah geografis tertentu, di mana terdapat makhluk hidup dan material
alamiah yang bebas bergerak dan berubah, tanpa pengaruh tangan manusia.
Iklim adalah salah satu material alamiah yang membentuk landscape suatu
lokasi, berikut adalah contoh-contoh pengaruh iklim terhadap perwujudan natural
landscape yang terbentuk (Kategorisasi iklim berdasarkan klasifikasi iklim
Koeppen) :
a. IklimTropis


b. IklimKering



c. IklimSedang


d. IklimDingin


e. IklimKutub


Hal menarik yang membentuk keanekaragaman natural landscape adalah
kehidupan liar dan material alamiah di dalamnya. Dua hal tersebut merupakan
faktor-faktor penting yang menunjukkan kealamian suatu natural landscape
sehingga perlu adanya tindakan konservasi yang dapat menjaga kealamiannya.
Salah satu cara adalah dengan membentuk taman nasional pada suatu area yang
akan dijaga kealamiannya. Sebagai contoh dilampirkan studi kasus pada Taman
Nasional Baluran yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Studi Kasus
Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan kawasan Konservasi Sumberdaya
Alam. Taman Nasional Baluran terdapat pengelolaan sumberdaya alam hayati
yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana, untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas keanekaragaman dan nilainya.


Ditinjau dari status kawasan, Taman Nasional Baluran memiliki 3 fungsi utama
yaitu :
(1) fungsi Perlindungan sistem penyangga kehidupan,
(2) pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan
(3) pemanfaatan secara lestari Sumber Daya Alam Hayati (SDAH) beserta
ekosistemnya, yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, rekreasi dan pariwisata.
Maka dari itu tujuan pengelolaan kawasan Taman Nasional Baluran adalah
melestarikan SDAH dan ekosistemnya agar dapat memenuhi fungsinya (3P)
secara optimal.


Menurut klasifikasi Schmidt danFerguson kawasan TN Baluran beriklim
kering tipe F (tropis kering) dan memiliki geologis tanah yang terdiri dari jenis
tanah aluvial dan tanah vulkanik.


Peta Geografis Taman Nasional Baluran

Jenis-jenis natural landscape yang terdapat pada taman nasional beragam,
yaitu hutan tanaman, hutan mangrove, hutan kerdil, evergreen, belukar, dan
savana. Munculnya keberagaman yang terlihat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti geologis tanah, iklim, ketinggian tanah (altitude), dll.

Anda mungkin juga menyukai