Arsitektur Tropis
Disusun Oleh:
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji mari kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
karunia-Nyalah, sehingga penyusunan makalah tentang “Arsitektur Tropis”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Arsitektur Tropis.
Dalam Penyusunan Makalah Ini, Penulis Membahas Tentang bangunan beriklim
tropis. Hal ini dilakukan guna untuk memenuhi kebutuhan pembaca dalam memahami
Arsitektur Tropis
sebagai salah satu metode penarikan kesimpulan. Sistematika makalah ini masih
membutuhkan perbaikan dan penambahan dari para pembaca guna untuk
menyempurnakan penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Penulis juga berharap agar makalah ini dapat memberi manfaat kepada para
pembaca. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iklim tropis yang ada di Indonesia diakibatkan karena letak Indonesia berada tepat
di garis ekuator, yang berarti dekat dengan matahari. Dipengaruhi letaknya ini, matahari
dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per hari, mengakibatkan radiasi yang
dipancarkan oleh matahari sangat tinggi. Radiasi matahari bersifat panas, semua
wilayah serta makhluk hidup yang berada di bawahnya akan terpengaruhi oleh panas
yang muncul. Negara Indonesia dikelilingi oleh lautan yang luas. Panasnya radiasi
matahari dapat menguapkan air di lautan tersebut dan menyebabkan curah hujan
menjadi tinggi. Penguapan air laut karena radiasi matahari juga menyebabkan udara
akan menjadi lembab. Letak Indonesia yang berada di garis ekuator juga berpengaruh
pada pergerakan mataharinya. Pergerakan matahari termasuk tinggi, jadi jeda suhu
antara waktu siang hari dan waktu malam hari tidak jauh.
Suhu di Indonesia cukup tinggi yaitu 26oC-28oC. Berbeda dengan negara yang
beriklim mediterania, jeda suhu antara siang hari dengan malam hari akan sangat jauh.
Pada saat siang hari suhunya bisa sangat tinggi, sedangkan saat malam hari suhunya bisa
mencapai titik terendah dalam derajat celcius. Jeda suhu yang tidak berbeda jauh antara
siang dan malam hari di Indonesia mengakibatkan pergerakan anginnya rendah. Angin
akan mengalir dari suhu yang dingin ke panas, sedangkan di Indonesia perbedaan
suhunya tidak terlalu jauh antara siang dan malam, jadi udaranya akan terasa panas.
Ditambah dengan curah hujan yang 2 tinggi menyebabkan udaranya lembab, jadi dapat
dikatakan bahwa udara di Indonesia termasuk panas serta lembab. Oleh karena itu,
dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai beberapa ciri-ciri bangunan
beriklim tropis.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bangunan Beriklim Tropis Basah?
2. Bagaimana Bangunan Beriklim Monsun Tropis?
3. Bagaimana Bangunan Beriklim Sabana Tropis?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Bangunan Beriklim Tropis Basah
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Bangunan Beriklim Monsun Tropis
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Bangunan Beriklim Sabana Tropis
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Bangunan Monsun Tropis
1. Pengertian Monsun Tropis
Iklim monsun tropis memiliki karakteristik mirip hutan hujan tropis namun
dengan sinar matahari yang lebih banyak. Sepanjang tahun daerah dengan iklim monsun
tropis cenderung hangat, misalnya negara-negara seperti India, Sri Lanka, Bangladesh,
Myanmar,Afrika Barat Daya,Guyana dan Brazil bagian tenggara.
4
C. Bangunan Sabana Tropis
1. Pengertian SabanaTropis
Pada iklim sabana tropis atau juga biasa disebut iklim tropis basah dan kering,
musim kemarau dapat menjadi parah dan sering memicu kondisi kekeringan yang dapat
berlangsung selama hampir satu tahun. Iklim sabana tropis sering menampilkan padang
rumput bertabur pohon, bukan hutan lebat. Adanya padang rumput tinggi dan luas
(disebut "sabana") menyebabkan iklim Aw yang sering disebut sebagai "sabana tropis"
5
BAB III
KESIMPULAN
6
Daftar Pustaka
1. Anditreplea. Arsitektur Tropis Lembab. 2011.
6. Rimbakita. Hutan Sabana – Pengertian, Ciri, Flora Fauna & Wisata. 2019.