Anda di halaman 1dari 7

ARSITEKTUR NUSANTARA

Arsitektur memiliki makna Guna dan Citra, yaitu bangunan yang tidak hanya sekedar fungsi, namun
juga mengandung citra, nilai-nilai, status, pesan, dan emosi yang disampaikannya. Arsitektur nusantara
dapat dimaknai sebagai seni dan ilmu bangun yang berasal dari seluruh wilayah kepulauan Indonesia,
mulai dari Sabang sampai Merauke.
Arsitektur Nusantara muncul disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
1. Kondisi alam
Berbicara tentang kondisi alam, Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dimana Indonesia
memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Yang artinya sinar matahari
dapat terjadi terus menerus sepanjang tahun dengan curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini
menyebabkan Indonesia memiliki hutan hujan tropis salah satu yang terbesar di dunia dan dengan
tanah yang subur. Selain itu bahwa Indonesia banyak dilewati oleh lempeng-lempeng tektonik yang
menyebabkan sering terjadi gempa bumi dan banyaknya gunung api yang bahkan masih aktif
hingga sekarang.
Kondisi alam Indonesia yang khas menuntut masyarakatnya sejak dahulu haruslah dapat
beradaptasi terhadap alam sekitar. Rupa arsitektur di Indonesia juga merupakan hasil adaptasi
terhadap kondisi alam Indonesia. Jika kita melihat, arsitektur Nusantara walaupun memiliki
perbedaan di setiap daerahnya namun terdapat beberapa kesamaan ciri diantaranya
a. Atap rumah tradisional yang miring dimaksudkan agar air hujan yang terus melanda Indonesia
sepanjang tahun dapat langsung jatuh ke tanah

Gambar diatas merupakan contoh rumah adat Baileo (Maluku) dimana Nampak dengan jelas
atapnya berbentuk pelana dimaksudkan untuk mengaliri air hujan
Rumah adat Banjar dengan bubungan yang tinggi dengan sudut sekitar 45° dan terdapat tritisan
untuk air hujan
b. Terdapat teras sebagai ruangan terbuka yang dimaksudkan untuk mencari kesejukan di siang
hari karena angina yang berhembus dan terdapat ruang terttutup untuk melindungi dari
dinginnya malam

Teras pada rumah Joglo


c. Pondasi umpak / pondasi yang berada di atas permukaan tanah banyak dijumpai pada bangunan
vernacular juga dimaksudkan untuk meminimalisir dampak negative akibat gempa bumi yang
sering terjadi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Permukiman
Kementerian PU terhadap berbagai tipe bangunanvernakular Indonesia menunjukkan kekuatan
terhadap gempa, abrasi, dan bahkan tsunami.

d. Rumah berbentuk panggung memiliki keunggulan karena tahan terdap banjir serta celah celah
lantainya dapat menjadi ventilasi saat cuaca panas.

Rumah adat pewaris (Sulawesi Utara) merupakan contoh rumah adat di Indonesia yang
berbentuk panggung
e. Bahan bahan penyusun bangunan vernacular merupakan bahan bahan alam yang dimanfaatkan
(bukan untuk dieksploitasi) sehingga bangunan menjadi ringan dan sekali lagi dapat
meminimalisir dampak negative gempa bumi.

Rumah adat Honai yang material bahan bangunan pada bagian atap yang hanya terbuat dari
jerami dan kayu pada bagian dindingnya

2. Kepercayaan
Indonesia memasuki zaman sejarah pada abad ke 5 Masehi. Jauh tertinggal dibandingkan dengan
peradaban – peradaban lain di muka Bumi. Masuknya agam Hindu Buddha melalui jalur
perdagangan membuat masyarakat Indonesia akhirnya mengenal system keagamaan. Pada zaman
dahulu masyarakat Indonesia menganut system animism dan dinamisme. Animism merupakan
sebuah kepercayaan bahwa orang yang telah meninggal rohnya akan mendiami suatu benda dimuka
Bumi. Sedangkan dinamisme memiliki makna bahwa setiap bennda di Muka Bumi ini memiliki
kekuatan gaib yang dapat memberi pengaruh baik dan pengaruh buruk.
Kepercayaan inilah yang membuat masyarakat Indonesia pada kaitannya dengan arsitektur dapat
bersinergi dengan alam. Karena kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang berada di alam membuat
masyarakat Indoneisa menghormati alam dan Sumber daya alamnya tidak dieksploitasi melainkan
digunakan seefisien mungkin dan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan. Bahan bangunan yang
digunakan untuk membangun rumah adat menggunakan material alam baik berupa kayu dari
pepohonan yang telah tua, ijuk, alang-alang serta material alam lainnya yang memberikan kesan
harmoni antara rumah adat di Indonesia dengan alam.
Satu hal yang juga dipahami pada arsitektur nusantara ialah bahwa biasanya pada bangunan
vernacular terbagi atas alam atas, alam tengah, dana lam bawah. Hal ini berkaitan dengan interaksi
antara manusia dengan Sang Pencipata pada alam atas, manusia dan manusia serta alam pada bagian
tengah dan kehidupan yang dipenuhi dengan keburukan dan roh jahat pada alam bawah.

Pada gambar terlihat bagaimana konsep arsitektur Bali mempercayyai tata atur bangunan yang
dikenal sebagai konsep Tri Mandala.

3. Bentuk perlambangan
Bangunan vernacular Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai rumah tinggal. Dibalik itu terdapat
banyak sekali bentuk perlambangan terhadap sesuatu yang dimana di tiap daerah memiliki
perbedaan dan perlambangannya masing – masing. Hal ini Nampak jelas dan biasanya di tonjolkan
pada bagian atap dari rumah adat di indoneisa. Dimana rumah adat Indonesia memiliki bentuk atap
yang unik yang bukan hanya sebagai penutup rumah lebih dari itu sebagai perlambangan. Selain
atap, ukiran pada rumah biasanya menjadi ciri yang jelas terlihat pada rumah adat yang biasanya
merupakan bentuk perlambangan.
Bentuk khas pada bagian atap dari rumah adat Minangkabau merupakan bentuk perlambangan dari
tanduk kerbau sebagai kisah kemenangan Tambo alam Minangkabau yaitu kisah kememnangan
orang Mianngkabau terhadap orang Jawa dalam pertarungan tanduk kerbau.

4. Orientasi bangunan
Di tiap daerah orientasi bangunan vernacular memang memiliki perbedaan. Namun yang dapat kita
Tarik kesimpulan bahwa di tiap daerah memang terdapat suatu orientasi bangunan khusus yang
dihormati dan menjadi hal yang ditaati pada saat proses pembangunannya.

Pada rumah adat Tongkonan di Toraja orientasi bangunannya mengarah pada arah Utara untuk
bagian muka dari bangunan yang memiliki makna bahwa dipercaya leluhur masyarakat Toraja
berasal dari utara sehingga konon katanya ketika nanti meninggal mereka akan berkumpul bersama
arwah leluhurnya yang berasal dari utara.

Orientasi bangunan rumah adat bali adalah menghadap ke ruang tengah yang bermakna tempat
bertemunya langit dan Bumi
ARSITEKTUR NUSANTARA
TEORI ARSITEKTUR

ABDUL RIVAL
AHMAD FAISAL MAULANA
APRILIA INDRIANI LEKONITA
DWI AGUSTIAWATY MUHAMMAD
DWI WAHYU MUTIARA
INDRA PANGESTY MAMUAYA
MARIANTO SIMON
MARWA
RANDI
SONIA OKTAVIANI
ZULKIFLI

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2017

Anda mungkin juga menyukai