Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR PENGARUH LINGKUNGAN ALAM

TERHADAP RANCANGAN ARSITEKTUR


TRADISIONAL

RANIA FALIH ARIFIN


18051010100

FISIKA BANGUNAN 1
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
ARSITEKTUR
FAKTOR PENGARUH LINGKUNGAN ALAM TERHADAP
RANCANGAN ARSITEKTUR TRADISONAL

Arsitektur adalah Seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih
luas,arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai
dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Baik dari segi fungsi
dan seni.

Di Indonesia sendiri ada sebuah aliran arsitektur yang menjadi ciri khas dari Negara
Indonesia itu sendiri maupun suatu suku atau adat di wilayah Indonesia. Jenis arsitektur ini
sering dikenal dengan Arsitektur Tradisional Nusantara. Arsitektur Tradisional ini juga sering
diartikan sebagai arsitektur adat atau arsitektur kuno. Kata “tradisi” berasal dari kata bahasa
latin ‘tradere” yang berarti menyerahkan atau berasal dari kata “traditium” yang berarti
menwariskan. Dengan itu maka Arsitektur Tradisonal hidup dan diwariskan secara rutun
temurun oleh masyarakat dimana Arsitektur tradisional itu hidup dan berkembang.

Namun, tidak memungkiri juga akan ada perubahan yang dilakukan. Hal ini berkaitan
dengan perubahan jaman dan juga perubahan faktor alam yang terjadi di sekitar kita. Hasil
rancangan dari Arsitektur Tradisional sendiri banyak terpengaruh dengan alam dimana
bangunan Arsitektur Tradisional itu didirikan. Para perancang atau Arsitek rancangan
tradisional ini selalu melihat faktor pengaruh lingkungan terhadap bangunan yang akan
mereka bangun. Seperti memperhatikan material yang dipilih bahkan menentukan
menghadap kemana saja bangunan Arsitektur Tradisonal yang akan mereka dirikan ini.

Misalkan rumah adat masyarakat yang tinggal di daerah kawasan hutan akan berbeda dengan
rumah adat masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Semua itu ditunjukkan karena
bagaimana keadaan alam sekitar dimana bangunan tersebut dibangun.
Indonesia sendiri memiliki iklim tropis. Karena terletak diantara garis ekuator khatulistiwa,
yang artinya Indonesia sendiri memiliki 2 musim yaitu kemarau dan musim hujan. Di saat
musim kemarau Indonesia akan memiliki suhu yang cukup tinggi apalagi yang tinggal di
daerah dataran rendah sangat terasa sekali hawa panasnya sedangkan pada musim hujan air
akan meluap dan membanjiri daerah daerah sekitar yang memiliki keadaan tanah yang cukup
rendah . maka dari itu dari ke 2 musim yang ada di Indonesia sangat lah umum terlihat jika
ada rumah - rumah yang memiliki banyak penghawan berupa ventilasi jendela dan juga
bukaan yang luas. Karena, berfungsi sebagai penghawaan agar rumah - rumah disana
memiliki penghawaan alami saat musim kemarau yang cukup tinggi tiba. Hal ini pun
mempengaruhi perancangan arsitektur tradisional yang ada di Indonesia seperti gambar diatas
merupakan rumah adat daerah Bandung yang bernama Rumah Adat Cikondang berada di
Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kampung adat
Cikondang merupakan pemukiman etnis Sunda yang telah menjadi bagian dari benda cagar
budaya yang dilindungi. Kalau dihitung-hitung, Kampung Adat Cikondang telah berusia 200
tahun. Keberadaannya diperkirakan muncul pada awal abad ke-XIX atau sekitar tahun 1800.

Rumah adat tersebut memiliki desain bentuk khas rumah adat Sunda. Posisi rumah adat
Cikondang menghadap ke arah utara dan berada lebih tinggi dari rumah-rumah penduduk di
sekitarnya. Bahan dasar rumah adat Cikondang terbuat dari bambu, kayu, dan ijuk. Dengan
atap yang kiri kanannya agak melebar ke samping. Kemudian, konstruksi di bagian bawah
rumah berupa kayu-kayu penyangga dengan dinding dan atap yang terbuat dari bambu.
Rumah adat ini tidak memerlukan paku, masyarakat setempat menggunakan tali ijuk sebagai
pengikat.

Lalu diatas adalah contoh rumah adat yang ada di kawasan daerah pesisir, Rumah adat ini
merupakan rumah adat dari daerah Lampung.
Rumah adat tersebut memiliki desain rumah panggung. Hal ini dikarenakan keadaan alam
dari Lampung itu sendiri, di mana di sana banyak dialiri oleh sungai. Sehingga mereka
membuat rumah adat yang memiliki lantai tinggi untukmenghindari mereka dari banjir.
Selain itu tatanan pola rumah adat ini membelakangi sungai, dibangun sejajar aliran sungai
serta disusun rapat. Selain itu fungsi rumah panggung juga untuk menghindari hewan buas
yang ada. Untuk material rumah adat ini sendiri menggunakan bahan yang mudah di dapat
dan Sudah tersedia di alam sekitar. Dinding rumah ini terbuat dari papan kayu yang disusun
sejajar.

Pintunya terbuat dari kayu membentuk setangkup ganda. Jendelanya juga demikian,
namun berukuran lebih kecil. Pondasi nya berupa batu umpak yang memiliki tiang
penyangga sebanyak 35 buah dan tiang induk sebanyak 20 buah. Lantainya terbuat dari papan
atau khesi ada pula yang terbuat dari bambu.

Dari contoh – contoh diatas Arsitektur dapat dikatakan dan digambarkan sebagai bentuk dari
adaptasi manusia dengan alam. Gambaran tersebut bersifat suatu kesatuan yang menyeluruh
serta keseimbangan yang dinamis dan penyempurnaan hal – hal yang relative dan tidak jelas.
Sehingga kedua hal tersebut tidak bias dipisahkan.

Rumah adat tradisional sangat memperhatikan keadaan alam


Saat mulai membangun. Hal ini dikarenakan agar masyarakat yang menempati rumah
tersebut akan nyaman, maka keseimbangan panas (thermal balance) harus terjaga baik yang
artinya harus ada heat loss (panas yang hilang) harus sama dengan heat production (panas
yang dihasilkan) dari tubuh. Thermal comfort dipengaruhi oleh 2 faktor:
• Faktor fisik (physical environmnet)
1. Suhu udara
2. Kelembapan relative
3. Kecepatan angina

• Faktor non-fisik
1. Jenis kelamin
2. Umur atau usia
3. Pakaian yang dipakai
4. Jenis aktivitas yang sedang dikerjakan
Di wilayah Indonesia sendiri, khusunya di daerah Jawa sejak zaman purbakala Selalu
menempatkan pintu rumahnya ke arah utara atau selatan. Hal ini untuk menghindari 
sinar matahari langsung.
Kesimpulannya adalah bahwa arsitektur memiliki peran yang sangat besar untuk
kelangsungan hidup dan lingkungan sekitar yang ada di muka bumi ini.
DAFTAR PUSAKA

http://artarcitect.blogspot.com/2016/10/arsitektur-nusantara.html

https://phinemo.com/kampung-adat-cikondang-rumah-adat-berusia-200-tahun-yang-masih-ada-
hingga-sekarang/

https://salingamanah.com/rumah-adat-lampung/

Anda mungkin juga menyukai