Anda di halaman 1dari 6

RUANG BERSAMA PADA STUDIO AKANOMA SEBAGAI BENTUK DARI

ARSITEKTUR NUSANTARA DALAM KONTEKS ARSITEKTUR PERILAKU


Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Islam Negeri
Atiqah Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Indonesia
e-mail: atiqahsiregar@gmail.com

Abstrak
Studio Akanoma merupakan studio arsitek yang digagas oleh Yu Sing, terletak di Kampung Tipar,
Padalarang, Jawa Barat. Studio yang bentuknya beranjak dari bangunan joglo ini, memiliki prinsip yang tidak
jauh dari nilai nilai arsitektur nusantara. Studio ini memiliki ruang komunal yang tidak hanya diperuntukkan
bagi penghuni ataupun pemilik tapi dapat di akses warga kampung dan difungsikan sebagai balai RW. Dari
konsep penataan ruang yang terbuka terciptalah interaksi sosial baik antarsesama penghuni atau penghuni dan
pengunjung. Dari interaksi yang terjadi dapat membuat hubungan menjadi lebih intim dan bersahabat. setting
yang ada pada bangunan bisa menciptakan interaksi yang baik antar tiap personal yang ada didalamnya, tetapi
juga tidak melanggar hak hak privasi tiap personal.

Kata Kunci: Studio Akanoma, Ruang bersama, Arsitektur Nusantara.

Pendahuluan
Studio arsitek merupakan wadah bagi seorang
arsitek untuk menjalankan keprofesiaannya serta
menjadi tempat bagi seorang arsitek menyusun
konsep hingga hasil rancangannya. Studio arsitek
juga bisa mengekspresikan bagaimana prinsip
seorang arsitek dalam mendesain. Gambar 2. Suasana lantai 2 studio (Arsip pribadi)
Studio Akanoma milik Yu Sing terletak diebuah Dalam penerapan arsitektur nusantara pada
kampung pedesaan Padalarang, di tengah-tengah sebuah rancangan dapat menciptakan interaksi
rerimbunan bambu, kebun-kebun, kampung, jalan yang lebih intim antar penghuni di dalam maupun
tanah berbatu, sempit tapi cukup dilalui satu interaksi bangunan dengan luarnya. Sehingga dapat
mobil. Studio yang terletak di dalam kampung ini terwujud suatu hubungan yang positif dan
memiliki dua lantai dengan bentuk joglo pada harmonis. Selain itu, juga mendapat kontrol dari
bagian atas. Lantai pertama berupa ruang publik tiap personal yang terlibat daam sebuah jaringan
yang difungsikan ketika ada kegiatan perkumpulan interaksi.
warga. Sementara lantai dua merupakan workshop
yang bergandengan dengan kafe mini, terdapat Metode
juga kamar untuk menginap serta kamar mandi. Pengamatan pada tulisan ini menggunakan
Pada desain studio akanoma yang terbuka alat baca berupa kajian pustaka dari beberapa
dapat dirasakan nilai nilai interaksi sosial yang sumber seperti buku dan jurnal. serta survey lokasi
merupakan wujud dari arsitektur nusantara. Nilai yang dilakukan sekali.
nilai keterbukaan dan kebersamaan ini dapat
dilihat dari lantai satu yang berkonsep seolah Kajian Pustaka
berupa kolong dengan dinding tak masif yang Arsitektur Nusantara
fungsinya sebagai wadah kegiatan bersama dan Makna Arsitektur, menurut Romo Mangun,
pada desain studio yang tanpa sekat serta adalah Guna dan Citra. Yaitu bangunan yang tidak
disandingkan dengan sebuah kafe mini. sekedar fungsi, namun juga mengandung citra,
nilai-nilai, status, pesan dan emosi yang
disampaikannya. Menurut Josef Prijotomo,
arsitektur adalah karya dan cipta manusia dengan
langsung dikendalikan kehadirannya oleh manusia
penciptanya di satu sisi dan dikondisikan
kehadirannya oleh tempat saat. [1]
Arsitektur Nusantara dibangun sebagai
sebuah pengetahuan yang dilandaskandan
dipangkalkan dari filsafat, ilmu dan pengetahuan
Gambar 1. Suasana lantai satu Studio Akanoma (Arsip
pribadi) arsitektur, dan dengan demikian segenap
pengetahuan yang ditumbuhkembangkan dan
diwarisi dari antropologi, etnologi dan geografi

|1
budaya diletakkan sebgai pengetahuan sekunder tanean bagi orang Madura, natar bagi orang Flores
(atau bahkan tersier). yang merupakan ruang luar dengan pemahaman ke-
kami-an, pemiliknya adalah kami [Prijotomo,
Arsitektur Nusantara sebagai Simbol Kosmologis 2009]. Penggunaan ruang bersama berdasarkan
Kekhasan bentuk dan tatanan di masing- kesepakatan dari masyarakat yang terkait di
masing wilayah arsitektur nusantara bukanlah dalamnya. Ruang bersama adalah wadah untuk
tanpa dasar tanpa makna, melainkan berasal dari menampung interaksi inderawi penggunanya dalam
perkembangan pemikiran manusia yang hidup di bersosialisasi di dalamnya, yang terwujud dari
tengah-tengah alam. Arsitektur Nusantara sendiri interaksi dengan sifat beragam, berpola, stabil,
awalnya adalah arsitektur pernaungan, yaitu untuk mengembang dan menyusut, tahan gangguan dan
menaungi masyarakat dari panas dan hujan, selain memiliki arti penting sehingga membedakan
itu juga untuk menjaga api. Sementara menurut dengan ruang publik, ruang informal,semi-fixed
Romo Mangun, wujud bangunan memiliki beberapa space, ruang sosial dan bubble space [Wardhana,
citra dasar yang selalu kembali dalam berbagai 2011]. Ruang bersama merupakan ruang dalam
macam bentuk, misalnya bentukan gunung yang lingkungan binaan sebagai wadah yang digunakan
muncul pada candi-candi di Jawa dan pintu-pintu untuk aktivitas baik bersama atau bergantian
gerbang di Bali. Juga bentuk pohon, stupa, pagoda dengan saling menghargai [Titisari, 2012].
atau poros pokok Pusat Dunia masih mendapat Terbentuknya ruang bersama karena interaksi dan
pengungkapannya dala m bentuk bait-bait, kuil-kuil aktivitas bersama masyarakat dalam suatu setting
keramat ataupun istana dan kota-kota suci . fisik sesuai dengan kebutuhan aktivitas masyarakat
Arsitektur Nusantara sendiri adalah simbol dari sebagai pelaku aktivitas. Aktivitas mempunyai
upaya masyarakat untuk bisa survive di tengah empat aspek dalam pembentuknya, yaitu 1).
alam tempatnya berada dengan ciri-ciri kosmiknya. Aktivitas itu sendiri, 2). Pelaksanaannya, 3).
Hal ini juga yang menyebabkan Arsitektur Keterkaitannya dengan sistem, dan 4). Makna
Nusantara terbuka bagi perkembangan teknologi [Rapoport dalam Kent, 1990]. Karena ada
sebagai upayanya untuk menyatu dengan kosmologi keterkaitan aktivitas dengan suatu sistem sehingga
alam semesta. ada sistem aktivitas dan sistem setting. Aktivitas
Ruang Sosial terjadi dalam suatu sistem setting termasuk ruang
Ruang sosial adalah ruang sebagai wadah
terbuka dan permukiman, tidak hanya berlangsung
bagi aktivitas masyarakat serta interaksi dengan
pada ruang, juga dipengaruhi waktu, juga
lingkungannya. Ruang yang terbentuk karena
mencakup makna sehingga ada keterkaitan dengan
aktivitas bermasyarakat merupakan ruang sosial
suatu sistem [Rapoport dalam Kent, 1990]. [2]
[Indeswari et al, 2013]. Dalam hal ini, dapat dilihat
Ruang-ruang membentuk bagian utama
bahwa aktivitas sebagai pengisi ruang merupakan
dari setting tempat manusia berkelakuan dan
faktor utama keberadaan ruang sosial tersebut.
setting itu sendiri terdiri dari ruang, keadaaan
Ruang sosial juga dapat diartikan sebagai ruang
sekitar dan isinya, yaitu manusia dengan
yang bisa menunjukkan kondisi masyarakat untuk
aktivitasnya [Lawson, 2001]. Di dalam setting ruang
keadaan sosial tertentu [Wardhana, 2011] sehingga
secara fisik tidak dapat terlepas dari unsur manusia
berkaitan dengan kondisi budaya masyarakat yang
yang ada di dalamnya, saling terkait antara
saling berinteraksi. Ruang sosial merupakan suatu
lingkungan fisik dan sosial. Di dalam suatu setting
produk yang meliputi keterkaitan atau hubungan
terdapat aktivitas. Pada berbagai aktivitas yang
timbal balik dalam kebersamaan hidup dan
merupakan suatu rangkaian akan membentuk suatu
kejadian dalam waktu yang bersamaan baik dalam
sistem setting yang terdiri dari setting fisik dan
suatu tatanan tertentu maupun tidak [Lefebvre,
aktivitas atau kegiatan manusia yang
1984]. Ruang sosial mempunyai fungsi yang
merepresentasikan perilakunya.
bergantung pada event atau peristiwa pada saat
Setting merupakan interaksi antara
itu [Adyanto, 2012]. Sifatnya hidup dan dinamis
manusia dan lingkungannya yang mencakup
bukan merupakan suatu yang bersifat statis.
lingkungan tempat (tanah, air, ruangan, udara,
Adanya interaksi oleh masyarakat
hawa, pemandangan) dan makhluk hidup (hewan,
menunjukkan ruang sosial digunakan secara
tumbuhan, manusia) [Rapoport, 1977]. Dalam
bersama-sama. Ruang bersama selalu ada pada
suatu sistem setting meliputi, wadah sebagai
masyarakat yang menunjukkan hubungan antar
tempat, kegiatan yang merupakan aktivitas atau
sesama yang baik, yang ditandai kebersamaan dan
perilaku dan manusia/organisasi sebagai
keguyuban [Indeswari et al, 2013]. Masyarakat
pelakunya. Sistem setting sangat dipengaruhi oleh
nusantara mengenal beberapa konsep ruang
budaya masyarakat, yaitu mengenai pandangan
bersama, seperti pelataran bagi orang Jawa,
hidup, nilai yang dianut, cara hidup manusia

|2
[Rapoport dalam Haryadi, 2010]. Organisasi ruang of kolong. Dalam pengamatan dari Revianto Budi
dan hierarki ruang menekankan pada konsep Santoso dinyatakan bahwa di pendhapa sering
konsistensi pola aktivitas dan tradisi dengan berlangsung aktifitas berkumpul pemilik rumah dan
pengaturan derajat kepentingan [Setyaningsih, para tetangga untuk mendengarkan radio
2007]. Struktur ruang permukiman digambarkan (berlangsung tahun 1960-an) (Santoso, 2000).
melalui pengidentifikasian tempat, lintasan, dan Dengan kata lain pendhapa merupakan social space
batas sebagai komponen utama, selanjutnya seperti yang dinyatakan oleh Bourdieu (1985). Di
diorientasikan melalui hirarki dan jaringan atau sisi desain kontemporer, Yu Sing telah melakukan
lintasan dalam lingkungan binaan muncul secara re-interpretasi terhadap pendhapa dan difungsikan
fisik maupun non fisik [Sasongko, 2005]. sebagai studio arsitekturnya (studio Akanoma). Yu
Pada prinsipnya setting adalah lingkungan Sing benar-benar mengeluarkan pendhapa Jawa
yang menggambarkan situasi yang mengingatkan dari akarnya (dibelinya dari Solo), kemudian
penghuni pada norma yang pantas sebab perilaku pendhapa tersebut ini ditempatkan di Padalarang,
yang berlangsung terus menerus sesuai dengan Jawa Barat. Yu Sing membangunkan posisi
keberadaan setting [Rapoport dalam Kent, 1990] ngeblak dari rumah Jawa, sehingga rumah Jawa
sehingga setting memenuhi kebutuhan dalam memiliki kolong. Ide desain Akanoma tidak hanya
beraktivitas. Berdasarkan elemen pembentuknya, menegakkan rumah Jawa secara bentuk
setting dapat dibedakan menjadi: arsitektural, tapi jika ditinjau dari prilaku interaksi
1). Fixed-feature elements (bangunan, sosial, kolong tersebut mewadahi aktifitas
lantai, dinding, dan sebagainya) merupakan bersama antara penghuni dan masyarakat sekitar.
elemen yang tetap jarang ada perubahan yang Kolong Akanoma bahkan kadang disebut sebagai
secara spasial dapat diorganisasikan ke dalam balai RW. Hal interaksi sosial juga dilakukan Budi
ukuran, lokasi, urutan dan susunan; Pradono dengan Rumah Pori-porinya. Tetapi yang
2). Semi-fixed elements (aneka membedakannya, karya Budi Pradono masih
perlengkapan interior dan eksterior) merupakan mempunyai jarak antara rumah dengan ruang
elemen yang dapat mengalami perubahan tipe interaksi sosial (diletakkan di bagian halaman
elemen seperti elemen jalan, etalase toko dan depan rumah) sedangkan Studio Akanoma
yang lainnya; berlangsung di bagian kolong studio, jadi jarak
3). Non-fixed elements (manusia, aktivitas menjadi jarak intim, dan juga makin intim karena
dan perilakunya) merupakan elemen yang lantai studio tersusun atas jalinan bambu, sehingga
berhubungan [4] aktivitas di kolong mampu diintip dari ruang
langsung dengan tingkah laku atau studio diatasnya. Dengan demikian desain studio
perilaku yang ditujukan oleh manusia itu sendiri Akanoma tidak hanya ber-reinterpretasi secara
yang selalu tidak tetap seperti posisi tubuh dan bentuk menegakkan rumah Jawa yang
postur, contoh pejalan kaki [Rapoport, 1977]. sebelumnya ngeblak tapi juga dapat ditinjau dari
Pengetahuan tentang setting ruang bersama dapat sudut pandang perilaku yang mewadahi interaksi
memberikan informasi lebih detail bagaimana sosial warga sekitar dan penghuni studio. Interaksi
pembentukan ruang bersama yang sesuai dengan sosial di ruang bersama yang terjadi di kolong
kebutuhan dan budaya masyarakat sehingga dapat Studio Akanoma merupakan ke-kini-an arsitektur
dikembangkan dengan membangun lingkungan dan Jawa. Arsitektur Jawa hanya salah satu kasus yang
generasi penerus dalam permukiman. mampu dan harusnya dapat diinterpretasi ulang,
sehingga arsitektur masa lalu bukan untuk
Hasil dan Pembahasan disakralkan tapi menjadi sumber inspirasi untuk
masa depan. [3].
Dari paparan diatas ditekan pada ruang
Kolong sebagai area publik
bersama yang tercipta pada kolong bangunan baik
Kajian Arsitektur Jawa telah banyak
dari kajian arsiektur nusantara maupun arsitektur
dilakukan, namun pengembangan desain
perilaku. Pada lantai dua yang merupakan studio,
berdasarkan arsitekur Jawa atau reinterpretasi
penataan ruang yang tanpa sekat menjadi sebuah
arsitektural belum banyak dilakukan. Hal ini karena
ruang dengan intensitas interaksi yang lebih tinggi
adanya pemahaman bahwa arsitektur lokal masa
dan lebih intim.
lalu bersifat sakral dan tidak boleh diubah atau
diinterpretasi ulang. Dalam kajian Anas Hidayat
(2003) dikatakan bahwa omah merupakan rumah
panggung yang ngeblak (=roboh ke belakang) dan
Suasana Studio yang Intim
dinyatakan juga bahwa pendhapa adalah memory

|3
pentaan ruang pada beberapa rumah adat, ruang Gambar 3. Denah Rumah Adat batak Mandailing
keluarga akan di buat hampir tanpa sekat. yang (Pustaha editorsiojo)
Penempatan dapur yang strategis dan
difungsikan sebagai ruang interaksi antar penghuni
memiliki visibilitas yang mudah diakses oleh
rumah juga dapat difungsikan sebagai bilik
pengelihatan manusia. Menjadikan dapur tidak lagi
penerima tamu.
privasi secara visibilitas. Dapur juga dapat diakses
Penataan ruang pada studio akanoma yang
oleh penghuni studio tapi tetap memiliki batasan
hampir tanpa sekat antara ruang studio, ruang
untuk para pengunjung. Hal ini tetap memberi
menonton televisi serta dapur. Memungkinkan
privasi kepada penghuni terhadap pengunjung.
interaksi terjadi antara orang yang sedang bekerja,
Dilihat dari segi kehidupan modern saat ini,
memasak atau bahkan sedang bersantai. Interaksi
peran laki laki di dapur menjadi hal yang lumrah.
seperti ini juga dapat bersifat kontrol antar
sehingga penempatan dapur pada area yang mudah
sesama, ketika semua orang bekerja, akan ada
diakses baik secara pencapaian maupun visibilitas
perasaan sungkan bagi orang yang sedang bermalas
menjadi hal yang mungkin. Tapi tetap disesuaikan
malasan jika melihat anggota lain yang sedang
dengan konteks nusantara dan perilaku yang ada.
bekerja. Hal ini dapat meningkatkan perasaan giat
Bahkan dengan display dapur yang seperti ini
dalam diri seseorang.
memperlebar ruang bersama sehingga interaksi
Selain itu, suasana akrab yang tercipta
sosial yang tercipta pun jadi semakin luas.
dapat membuat antar anggota lebih terbuka. Antar
atasan dan bawahan bisa lebih leluasa berdiskusi
dan mengemukakan pendapat. Dalam psikologi
arsitektur dijelaskan bahwa jarak ruang personal
seseorang akan menjadi lebih kecil ketika berada
diantara orang yang sudah akrab. Hal ini
berpengaruh juga terhadap keterbukaan seseorang
terhadap pendapat yang ia kemukakan. Jadi, ruang
dengan konsep terbuka akan berpengaruh kepada Gambar 4. Suasana cafe mini (arsip pribadi)
hubungan yang lebih akrab yang nantinya
berpengaruh pada keterbukaan penyampaian Kontrol dari masyarakat
pendapat. Dalam hal pemaikaian lantai satu untuk
Dari sudut pandang atasan, sang atasan kegiatan warga, warga juga memiliki kontrol
akan lebih mudah mengontrol para anggota dan didalamnya dan berpartisipasi dalam hal keamanan
mudah memberi apresiasi terhadap hasil kerja, karena memiliki rasa kepemilikan atas ruang
mempermudah koordinasi serta mengilangkan bersama. kunci untuk ruangan yang dibawah
sosok bos menjadi pengayom. dipercayakan kepada warga untuk dapat di pakai
saat ada keperluan musyawarah desa.
Dapur dalam menciptakan ruang Bersama Sekat transparan pada lantai bawah yang
Pada lantai dua yang difungsikan sebagai terlihat kurang terlindung dari segi keamanan
studio digandeng juga dengan dapur dan kafe mini sebenarnya memiliki tingkat keamanan yang lebih
yang biasa dijadikan tempat meracik kopi dan tinggi. Karena tempat tersebut terawasi langsung
memasak. Tapi jika dilihat lagi pada beberapa oleh warga sehingga memiliki kontrol yang lebih
rumah adat, dapur terletak di area belakang dan tinggi. Dengan tampilan sederhana yang tidak
mencolok membuat masyarakat memiliki rasa sama
merupakkan privasi bagi penghuni rumah, biasanya
sama memiliki.
hanya kaum hawa yang memasuki dapur dan tidak
lumrah untuk dimasuki laki laki karena
Tetap adanya privasi
merupakan teritori wanita di dalam rumah.
Misalnya saja pada Rumah Batak Mandailing, walaupun di desain dengan ruang terbuka,
privasi dalam bangunan ini tetap tercipta. Jika
Rumah Madura dan Joglo.
kolong sebagai area ternaung dan bersifat publik,
lantai dua sebenarnya merupakan area privasi
penghuni. Area privasi yang lebih kepada Bilik.
Namun dalam bilik tersebut, walaupun di desain
secara terbuka, tiap personal juga memiliki teritori
berupa meja kerja yang menjadi privasinya.
Pada studio terdapat fasilitas kamar untuk
menginap yang letaknya lebih ke dalam dan tidak
sembarangan di akses. begitu juga toilet yang
berada di area paling belakang. Dalam konsep

|4
rumah jawa. Adanya pembagian ruang seperti menjadi lebih intim dan bersahabat. setting yang
pendhapa, pringitan dan dalem. Yang merupakan ada pada bangunan bisa menciptakan interaksi
teransisi dari ruang publik menuju privat. yang baik antar tiap personal yang ada didalamnya,
tetapi juga tidak melanggar hak hak privasi tiap
personal.

Referensi
[1] Arsitekiki, Arsitektur Nusantara.
http://arsitekiki.blogspot.co.id/2008/02/kenalan-
sama-arsitektur-nusantara.html. diakses pada 4
November 2016. 5.55.
[2] Andianti, Intan. dkk, Pembentukan Atribut Ruang
Gambar 4. zona dalam rumah jawa (arsip pribadi) Bersama Pada Permukiman Dusun Bongso Wetan
Ruang bersama pada lantai satu Gresik. Jurnal Universitas Brawijaya.
merupakan perwujudan dari pendhapa, dengan
[3] Adiyanto, Johannes, Ruang Bersama Di
sifat ternaung dan dapat diakses oleh siapa saja.
Sementara pringitan yang merupakan daerah Kolong Studio Akanoma. Universitas Sriwijaya
transisi atau sifatnya semipublik berupa teras dan Palembang
ruang menonton tv dan cafe. dhalem berupa ruang
[4] Laurens, Joyce Marcella. Arsitektur dan perilaku
studio yang memiliki sifat privasi.
Manusia. Grasindo

Simpulan
Dari konsep penataan ruang yang terbuka
terciptalah interaksi sosial baik antarsesama
penghuni atau penghuni dan pengunjung. Dari
interaksi yang terjadi dapat membuat hubungan

|5

Anda mungkin juga menyukai