ABSTRACT
This paper examines how an architect designing a building, especially in the interior are
not just based on his own imagination, but also pay attention to human behavior as a user. The
assessment starts from the design of the architecture design of modern movement influenced by
the lack of attention to the man himself as a user, but only focused on the architect and design
objects, where as the behavior or the behavior of human beings who need to be considered in the
design, especially in the formation of the space, so the design produced will be beneficial to
humans.
Keywords: Interior, in space, human behavior.
Menurut Lao Tzu : Ruang adalah “kekosongan” yang ada disekitar kita maupun
disekitar obyek atau benda, ruang yang terkandung didalam
adalah lebih hakiki ketimbang materialnya, yakni masa.
Gambar 1
Kekosongan yang Termaknai dan Menjadi Ruang
Menurut Plato : Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba, menjadi
teraba karena
memiliki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur
lainnya.
Gambar 2
Ruang Yang Terlihat Dan Teraba
Menurut Josef Prijotomo : Ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela
yang terletak diantara dua obyek dan alam terbuka yang
mengelilingi dan melingkup kita.
Gambar 3
Ruang yang Dibatasi oleh Elemen Alam
Gambar 4
Ruang yang Dibatasi oleh Bangunan dan Tanaman Buatan
Manusia
Menurut Rudolf Arnheim : Ruang adalah sesuatu yang dapat dibayangkan sebagai satu
kesatuan terbatas atau tidak terbatas, seperti keadaan yang
kosong yang sudah disiapkan mempunyai kapasitas untuk diisi
barang.
Gambar 4
Keadaan Kosong yang Mempunyai Kapasitas untuk Diisi
Barang
Menurut Immanuel Kant : Ruang bukanlah suatu obyektif atau nyata merupakan sesuatu
yang subyektif sebagai hasil pikiran dan perasaan manusia.
Gambar 5
Ruang Subjektif
Ruang tidak bisa dipisahkan dari mulai dari fungsi ruang, suasana, elemen
kehidupan manusia disebabkan karena ruang, pemilihan material, sosial budaya,
manusia selalu bergerak dan berada gaya hidup, hingga pertimbangan teknis
didalamnya. Ruang tidak mempunyai arti penataan ruang yang bertujuan untuk
jika tidak ada manusia. Oleh karena itu memperbaki fungsi dan memperkaya nilai
perancangan ruang harus selalu didasarkan estetis.
pada manusia. Secara umum, ruang dibentuk oleh
Perilaku manusia itu sendiri tiga elemen pembentuk ruang yaitu : Bidang
dipahami sebagai sekumpulan perilaku yang alas/lantai (the base plane). Oleh karena
dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh lantai merupakan pendukung kegiatan kita
adat, sikap, emosi, nilai, estetika, kekuasaan, dalam suatu bangunan, sudah tentu secara
persuasi dan/atau genetika. Faktor-faktor struktural harus kuat dan awet. Lantai juga
yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu merupakan unsur yang penting didalam
sebagai berikut, sebuah ruang, bentuk, warna, pola dan
− Genetika teksturnya akan menentukan sejauh mana
− Sikap – adalahsuatu ukuran tingkat bidang tersebut akan menentukan batas-
kesukaan seseorang terhadap perilaku batas ruang dan berfungsi sebagai dasar
tertentu dimana secara visual unsur-unsur lain di
− Norma sosial – adalah pengaruh tekanan dalam ruang dapat dilihat. Tekstur dan
sosial kepadatan material dibawah kaki juga akan
− Control perilaku pribadi – adalah mempengaruhi cara kita berjalan di atas
kepercayaan seseorang mengenai sulit permukaannya.
tidaknya melakukan perilaku Bidang dinding/pembatas (the
vertical space devider). Sebagai unsur
Ruang Dalam (Interior) perancangan bidang dinding dapat menyatu
Desain interior merancang bagian dengan bidang lantai atau dibuat sebagai
dalam bangunan yang mempertimbangkan bidang yang terpisah. Bidang tersebut bisa
sebagai latar belakang yang netral untuk berfungsi untuk melindungi bagian dalam
unsur-unsur lain di dalam ruang atau sebagai dari pengaruh iklim. Bentuknya ditentukan
unsur visual yang aktif didalamnya. Bidang oleh geometris dan jenis material yang
dinding ini dapat juga transparan seperti digunakan pada strukturnya serta cara
halnya sebuah sumber cahaya atau suatu meletakannya dan cara melintasi ruang
pemandangan. diatas penyangganya. Secara visual bidang
Bidang langit-langit/atap (the atap merupakan “topi” dari suatu bangunan
overhead plane). Bidang atap adalah unsur dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap
pelindung utama dari suatu bangunan dan bentuk bangunan dan pembayangan.
Gambar 6
Batasan Ruang Secara Umum
Pada umumnya dikatakan bahwa dalam sulit dibedakan tiga bidang pembatas
Ruang Dalam (interior) dibatasi oleh tiga yang terjadi, misalnya pada konstruksi shell
bidang tersebut diatas, yaitu alas/ lantai, atau dome karena dinding dan atap menjadi
dinding dan lagit-langit/ atap. Hanya perlu satu.
diingat bahwa dalam beberapa hal, ruang
Gambar 7
Rumah Eskimo (Igloo), Dinding dan Atap Menyatu
seseorang dalam ruang maka dapatlah kita Faktor fisik pada manusia secara
membuat rancangan. tidak langsung juga akan membentuk
Berdasarkan penjelasan di atas persepsi yang berbeda pada setiap manusia.
maka dapat ditarik kesimpulan Arsitektur Seperti diketahui bahwa setiap manusia
Berwawasan Perilaku adalah ilmu tidak ada yang memiliki faktor fisik yang
merancang bangunan yang mengacu kepada benar-benar sama antara satu manusia
aspek-aspek yang mendasar dan penting dengan manusia lainnya (sekalipun ia
yang terkait dengan sikap dan tanggapan terlahir kembar), melainkan hanyalah sebuah
manusia terhadap lingkungannya, yang kecenderungan faktor fisik yang hampir
bertujuan untuk menciptakan ruang dan sama karena berasal dari ras yang memiliki
suasana tertentu yang sesuai dengan perilaku faktor genetis yang hampir sama. Beberapa
manusia beserta lingkungan dan budaya faktor fisik dalam ras atau genetis yang
masyarakat. memiliki kecenderungan sama antara lain
adalah : jenis kelamin, warna kulit, rata-rata
Ruang dan Perilaku Manusia tinggi badan dan rambut. Faktor fisik
Manusia terus-menerus bergerak tersebut secara tidak langsung akan memiliki
dalam dunia stimulasi yang berasal dari luar peran dalam membentuk persepsi dan
(eksternal) maupun internal. Dipengaruhi perilaku manusia dalam melihat sebuah
objek dan peristiwa-peristiwa sekelilingnya, objek, akan tetapi faktor-faktor pembentuk
manusia menginterpretasikannya sesuai fisik ini bukanlah satu-satunya faktor yang
dengan pengalamannya dan mengadaptasi berperan dalam membentuk persepsi dan
perilakunya agar sesuai dengan lingkungan perilaku manusia ini. Selain dari faktor fisik
tersebut sehingga tercapai/mencapai diatas, faktor psikis juga memiliki peran
equilibrium (keseimbangan). Adalah fakta dalam membentuk persepsi dan perilaku
bahwa manusia adalah 'makhluk' yang dapat pada manusia. Faktor psikis dari seseorang
beradaptasi. Manusia sukses terkait dengan faktor-faktor lain yang
mengadaptasikan dirinya dalam kehidupan menyebabkan persepsi dari seseorang akan
berburu, mampu beradaptasi pada sebuah objek diluarnya dan perilaku
kebudayaan Yunani sampai pada manusia dalam merespon objek tersebut
kebudayaan abad 21 (abad informasi dan akan menjadi berbeda-beda.
teknologi canggih). Interaksi terus-menerus Beberapa faktor yang berpengaruh
dengan lingkungan, proses mental yang pada faktor psikis yang menyebabkan
mempengaruhi interpretasi, dan masuknya perbedaan persepsi manusia tersebut antara
peristiwa-peristiwa dari luar, membentuk lain adalah : faktor tingkat pendidikan,
karakter yang prosesnya kita kenal sebagai faktor latar belakang budaya, faktor
persepsi. Perilaku manusia yang berdasar kebiasaan, faktor religi dan masih banyak
faktor-faktor kebiasaan, seperti adat ataupun faktor-faktor lainnya lagi (masing-masing
pengalaman terdahulu akan terbawa ke faktor tersebut memiliki persentase
dalam bangunan ataupun lingkungannya. pengaruh yang berbeda antara satu faktor
Gambar 8
Perubahan Penataan Furniture dan Cat Dinding Member Kesan yang Berbeda.
(Pada gambar pertama ruang berkesan sempit; pada gambar berikut ruang berkesan luas)
Gambar 9
Contoh Ruang Tunggu Hotel
Gambar 10
Lobby Novotel Surakarta
- Tekstur & Material yang tinggi dan tidak terlalu lebar diberi
Tekstur, baik halus maupun kasar akan pola garis-garis vertikal maka dinding
memberikan kesan berbeda pada suatu tersebut akan terasa menjadi lebih tinggi,
ruang atau bangunan, misalnya pada tetapi jika diberi pola garis-garis
bangunan yang menggunakan beton horizontal, maka akan menyamarkan
ekspos, maka kesan yang timbul adalah ketinggiannya.
bangunan yang berat dan kokoh. Pola
yang dibuat pada penyusunan material - Warna
penutup lantai (keramik, marmer, granit Pengaruh warna sangat penting bagi
dll) akan meningkatkan kualitas suatu psikologis manusia sebagai pengguna
ruang, dari ruang yang biasa-biasa saja karena itu penggunaan warna pada
menjadi ruang yang memiliki nilai ruangan harusnya dapat memiliki nilai
estetika yang baik. Pola juga dapat positif yang akan merubah atau
memperkuat atau menyamarkan kesan mempengaruhi perilaku manusia.
yang sudah ada. Misalnya, pada dinding
Gambar 11
Sebuah Desain Interior Apartemen Yang Didominasi Warna Putih
Dengan Kesan Rapih, Bersih, Luas, dan Terang
Gambar 12
Interior pada Ordrupgaard Museum Extension, Karya Zaha Hadid
Pada contoh di atas, dari segi lighting, suara-suara manusia yang terlibat
terdapat perpaduan pencahayaan alami pembicaraan privat misalnya.
dan buatan di mana pencahayaan alami
lebih kuat; segi penghawaan juga seperti - Temperatur
pada pencahayaan, ada yang alami dan Tempertatur berpengaruh dengan
buatan. Interior pada bangunan ini kenyamanan pengguna ruang, dimana
memiliki kesan light atau ringan. suhu ruang sangat mempengaruhi
Sehingga manusia dapat merasakan kenyamanan ruang (thermal confor untuk
kenyamanan berada dalam ruangan ini. orang Indonesia ialah antara 25,4°C –
28,9°C)
- Suara
Suara yang keras dapat menggangu Paparan Preseden Arsitektural
ketenangan seseorang. Untuk itu agar Kajian pembahasan mengenai
tidak menggangu ketenangan dengan Arsitektur khususnya interior berwawasan
suara keras, maka ruang dibuat kedap perilaku manusia mempunyai dua tujuan
suara agar suara tidak menggangu penting, sebagaimana teruraikan berikut ini.
ketenangan ruangan lain. Namun
penggunaan sound yang baik dalam 1. Perilaku Manusia Membentuk
ruangan, misalnya pada restoran/café Arsitektur
juga berpengaruh baik dalam meredam Manusia membangun bangunan,
yang kemudian membentuk perilaku
manusia itu sendiri. Setelah perilaku kerangka agar lampu tidak bisa dirusak atau
manusia terbentuk akibat arsitektur yang dipecahkan secara sengaja, cat tembok
telah dibuat, manusia kembali membentuk terbuat dari bahan karet agar tidak bisa
arsitektur yang telah dibangun sebelumnya dicoreti, ataupun lift terbuat dari bahan
atas dasar perilaku yang telah terbentuk, dan antigores. Melihat perlakuan seperti ini,
seterusnya. perilaku masyarakat menjadi tertantang
Seperti pada urban housing Pruitt- kembali untuk merusak arsitektur yang
Igoe (St. Louis, USA) oleh Minoru katanya tidak bisa dirusak tersebut.
Yamasaki. Pruitt-Igoe yang dibuat Muncullah permasalahan baru yakni
berdasarkan asas Le Corbusier mendapat Vandalism. Rasis antara kulit hitam dengan
penghargaan arsitektural. Gedung-gedung putih, kesenjangan sosial, hingga
dibuat anti rusak dengan pemakaian bahan kriminalitas banyak terjadi disini.
tertentu sebagai lapisan luar gedung. Namun Setiap arsitektur yang dibuat atas
karena perilaku ini yang kemudian dasar kebutuhan manusia menghasilkan efek
membawa efek yang berbeda terhadap perilaku yang berbeda terhadap arsitektur itu
arsitektur itu sendiri. Karena dibuat anti sendiri. Mengenai pembangunan kembali
rusak, orang-orang sekitar malah tertantang arsitektur yang diadaptasi dari kebutuhan
untuk merusak gedung yang sulit dirusak dan perilaku manusia yang berdampak
tersebut. Tidak hanya eksterior saja, secara terhadap psikologi seseorang.
interior, lampu gedung ini ditutupi oleh
Gambar 12
Penghancuran Proyek Rumah Susun
Proyek rumah susun dalam gambar gagalnya kompleks perumahan ini untuk
di atas terpaksa dihancurkan karena ada menarik para penghuni adalah tidak
perasaan takut di kalangan penghuninya tersedianya tempat-tempat yang merupakan
terhadap perilaku kriminalitas di daerah ini, tempat berkumpul bersama. Taman, tempat
akan tetapi hal dasar yang menyebabkan rekreasi, tempat olahraga bersama, tempat
Gambar 13
Kamar Tidur Anak Perempuan
Dalam contoh sederhana pada gambar di manusia yang pada awalnya dibangun untuk
atas adalah perilaku anak perempuan yang pemenuhan kebutuh manusia tersebut
mempengaruhi interior kamarnya baik mempengaruhi cara kita dalam menjalani
penataan furniture maupun warna cat kehidupan sosial dan nilai-nilai yang ada
dinding yang berperilaku feminim sehingga dalam hidup. Seperti pada contoh interior
terciptanya desain interior kamar yang bangunan religius khususnya pada gereja-
feminim. gereja (pada gambar). Citra tertentu yang
dihasilkan oleh keberadaan cahaya di dalam
2. Arsitektur Membentuk Perilaku bangunan religus ini yang kemudian akan
Manusia dipersepsikan oleh manusia sebagai
Manusia membangun bangunan pengguna ruang tersebut dan ada akhirnya
demi pemenuhan kebutuhan pengguna, yang akan membentuk sebuah sikap yang akan
kemudian bangunan itu membentuk perilaku mempengaruhi perilaku manusia tersebut
pengguna yang hidup dalam bangunan dalam sebuah bangunan religius.
tersebut. Bangunan yang didesain oleh
Gambar 13
Interior Church of Light, Tadao Ando
Dalam contoh di atas dapat dilihat contoh- perilaku manusia dari desain arsitektur
contoh penataan cahaya dalam interior tersebut.
bangunan gereja yang memberi kesan
megah, serta kesan suci dan agung dari KESIMPULAN DAN PENUTUP
cahaya altar, menghasilkan suatu Dari pembahasan tersebut dapat
kekhidmatan sendiri. ditarik kesimpulan bahwa perilaku manusia
Untuk membentuk perilaku manusia tidak hanya dapat dinilai dari luar akan tetapi
dapat dipengaruhi oleh beberapa diperlukan kajian yang lebih mendalam
perancangan fisik ruang, seperti ukuran untuk mengetahui lebih lanjut tentang
dengan bentuk ruang, perabot dan perilaku seseorang.
penataannya, warna, suara, temperatur, dan Dalam perkembangan ilmu
pencahayaan. Pada contoh desain interior pengetahuan yang makin kompleks maka
bangunan dapat berdampak pada perilaku perilaku manusia semakin diperhitungkan
manusia sebagai penggunanya, hal ini dapat dalam proses perancangan yang sering
mengubah pola pikir manusia terhadap disebut sebagai pengkajian perilaku dalam
interior ruang ibadah karena warna dan arsitektur atau arsitektur berwawasan
cahaya berpengaruh terhadap tanggapan perilaku.
psikologis dan berpengaruh terhadap kualitas Berdasarkan hal itulah dapat
ruang. disimpulkan bahwa antara arsitektur dan
Arsitektur membentuk perilaku perilaku terdapat hubungan yang erat, hal ini
manusia dimana hanya terdapat satu arah, dapat dilihat dari aspek-aspek pembentuk
dimana desain arsitektur mempengaruhi perilaku manusia akibat lingkungan atau
perilaku manusia sehingga membentuk bentuk arsitektur dan sebaliknya. Dengan
kata lain perilaku manusia dapat diarahkan
kearah yang lebih baik bila nilai-nilai positif Snyder, J. C., & Catanese, A. J. (1984).
dari lingkungan atau bentuk arsitektur dapat Pengantar Arsitektur. Jakarta: Erlangga.
membentuk kepribadian serta perilaku yang Stellanindya. (2010, Oktober 26).
memiliki nilai positif. Hal ini juga tidak architecture + everyday. Retrieved April
lepas dari hasil kreasi seorang arsitek 13, 2012, from architecture + everyday :
membentuk suatu kesatuan yang harmonis http://everydayarchitecture.wordpress.co
dalam berbagai dimensi ruang, terutama m/2010/10/26/sampai-sejauh-mana-
dimensi kenyamanan dan keamanan. Dengan perilaku-dan-arsitektur-saling-
kata lain, ketika merancang, seorang arsitek mempengaruhi/
diandaikan membuat asumsi-asumsi tentang Surasetja, R. I. (n.d.). FUNGSI,
kebutuhan manusia, memperkirakan RUANG, BENTUK DAN EKSPRESI
bagaimana manusia berperilaku, bergerak DALAM ARSITEKTUR. PDF , 7-10.
dalam lingkungannya, lalu memutuskan Trianda, A. (2012, April 26). Adinda
bagaimana bangunan tersebut khusunya Trianda Blog. Retrieved Mei 23, 2012,
interior ruang dalamnya dapat membentuk from Arsitektur Perilaku: http://adinda-
ruang yang sehat, aman dan nyaman serta trianda.blogspot.com/2012/04/normal-0-
bermanfaat bagi manusia sebagai pengguna. false-false-false-en-us-x-none.html
Wibisono, A. (n.d.). Light Phenomenon
DAFTAR PUSTAKA in Religious Building Interior and Its
Arisandi, D. (2012, Februari 11). Influence to People Perception. Pengaruh
arisandi.com. Retrieved April 13, 2012, Fenomena Cahaya dalam Gubahan
from arisandi.com: Ruang Bangunan Religius terhadap
http://arisandi.com/pengertian-perilaku/ Persepsi Umat. PDF, 3-5.
Ching, F. D. K. (1996). Arsitektur: Wikipedia. (n.d.). Wikipedia. Retrieved
Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: April 13, 2012, from Ensiklopedia
Erlangga. Bebas:
Heimsath, Clovis (1988). Arsitektur dari http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_ma
segi Perilaku. Bandung: Intermatra. nusia
Laurens, Joyce Marcella (2004).
Arsitektur dan Perilaku Manusia.
Jakarta: PT Grasindo.