Anda di halaman 1dari 22

A.FUNGSI RUANG.

FUNGSI, RUANG,BENTUK DAN EKSPRESI


DALAM ARSITEKTUR
5 02 2010
 
 
 
 
 
 
5 Votes

oleh : Josias Tanyuga


” Ringkasan Materi Teori Arsitektur “
Dosen : Anggia R. Nurmaningtyas, ST

Menurut para moderenis, fungsi dapat di kategorikan sebagai penentu


bentuk atau penduan menuju bentuk. Fungsi menunjukan kearah mana bentuk harus di tentukan.
( yuswadi saliya, 1999 ).

Hal ini mengacu kepada slogan form follows function ( Louis Sullivan )
Jika kita berbicara tentang arsitektur, maka kita tidak hanya bicara tentang fungsi dan bentuk
saja. Masih ada unsur lain yang juga terkait erat dengan arsitektur, yang merupakan konsekuensi
logisdari adanya fungsi. Karena fungsi merupakan gambaran dari kegiatan, dimana kegiatan
tersebut membutuhkan fungsi, tentunya akan berlanjut dengan pembahasan tentang ruang.
Sedangkan bentuk yang menurut sullivan merupakan akibat dari pewadahan fungsi, dapat
memberikan ekspresi tertentu. Jadi pembahasan fungsi tidak dapat di pisahkan dari pembahasan
tentang ruang, bentuk dan ekspresi bentuk yang di hasilkan.

Kaitannya dengan arsitektur adalah bahwa arsitektur merupakan perwujudan fisik sebagai wadah
kegiatan mansusia. Bagaimana pun juga unsur-unsur fungsi, ruang, bentuk dan ekspresi akan
menentukan bagaiama arsitektur dapat meninggikan nilai suatu karya, memperoleh tanggapan
serta mengungkapkan suatu makna. Oleh karena penyajian ini adalah sebagai sarana untuk
memecakan suatu masalah sebagai tanggapan atas kondisi-kondisi lingkupnya secara arsitektural
yang saling berkaitan.

1.1. FUNGSI
A. Pengertian fungsi

Dari segi pengeriatan dapat di bagi menjadi :

concept

1. Pengertian Umum Bagi Para Ahli Bahasa ( Linguist ) Fungsi Adalah :


pendekatan pada studi bahasa yang berkenan dengan fungsi yang di tunjukan oleh bahasa,
terutama dalam hal kejadian ( informasi yang berhubungan ), ekpresi ( mengindikasikan suasana
hati ), dan pergaruh keahlian.
2. Pengertian Umum Bagi Para sosiologis ( Linguist ) Fungsi Adalah :
Teori tentang hubungan bagian-bagian dalam masyarakat pada keseluruhan dan satu dengan
yang lai. Pendekatannya terkemukan dalam pekerjaan sosiolog pada abad, khususnya mereka
yang melihat masyarakat sebagai organisme.
3. Pengertian Arsitekturalnya adalah :
Suatu prinsip Arsitekturalnya dimana bentuk suatu bangunan harus di peroleh dari fungsi yang
harus di penuhinya; aspek skematis dan teknis dari moderenisasi arsitektural ( rasionalisme ),
yang pendirian teoritisnya yang lebih luas juga membentuk pertanyaan simbolik, filsafat, politik,
sosial ekonomi.

Fungsi traditional understanding ; utility, fitnes for purpose ( ketepatan guna ),”task” ( tugas/
guna ) yang harus di penuhi oleh suatu bangunan. Efek atau pengaruhnya terhadap pengguna
atau pengamat.commodity bagi teori vitu virus tentang ” commodity ”, firmness and delight”.
Firmness = technics ” , delight = form ”. Ketiganya adalah dimensi yang tidak telepaskan dari
sebuah karya/ pekerjaan arsitektur, dan fungsi sendiri dapat di bicarakannya dalam tujuan-tujuan
analisis dengan pengertian bahwa dalam kenyataannya fungsi tidak bisa ” ada ” ( exist ) tanpa
bentuk dan material konstruksi dan teknik.
B. Multifungsionalitas Arsitektur
Dalam kegiatan perancangan kita tidak pernah lepas dari instilah ” Fungsi ”. Sayangnya istilah
ini seringkali sangat di batasi pada pengertian sebagai aktifitas didalam bangunan maupun diluat
bangunan. Tetapi pada prinsipnya pengertian fungsi sangat luas.

Berhubungan dengan hal ini, maka kita akan berhadapan dengan sebuah obyek yang
melaksanakan satu atau beberapa atau bahkan seluruh fungsi. Hal inilah yang mendorong
arsitektur untuk menjalankan berbagai fungsi, yang dikatakan Multifungsionalitas Arsitektur
( josef Prijotomo, 1998 ).

Beberapa tokoh yang berkecimpung dalam bidang arsitektur maupun diluar melontarkan
beberapa fungsi yang dapat di jalankan oleh arsitektur :

 Geoffrey Broadhint
Menurutnya ada enam fungsi yang dapat di jalankan oleh arsitektur enam fungsi tersebut adalah :
1. Environmental Filter ( =Modofier of the phsycal climate ). Bangunan bias mengontrol iklin.
Bangunan berfungsi sebagai penyaring terhadap iklim di luar
(filter). Bangunan dapat membuat kita merasa aman dan nyaman untuk melaksanakan aktifitas
kita. Kita dapat menentukan ruangan mana yang harus dekat dan mana yang harus di jauhkan.
2. Container of actifities. Bangunan sebagai wadah kegiatan yang menempatkannya pada tempat
tertentu
3. Capital invesment (=changer of land value ). Bangunan dapat memberikan nilai lebih pada
tapak. Dapat menjadi sumber investasi yang baik.
4. symbolic function ( = implication cultural ). Dalam pengertian ini bangunan dapat
memberikan nilai Sombolik, khususnya keagamaan dan budaya.
5. Behavior modifier. Bangunan dapat mengubah kebiasaan dan perilaku, sesuai dengan suasana
ruang.
6. Aesthetic function (= Pursuit of delight ). Bangunan akan menyenangkan jika tampak cantik,
sesuai dengan fashionable saat ini.
Geoffrey Broadhint, memahami fungsi sebagai sesuatu yang di pancarkan dan di informasikan
melalui panca indrkita.

 Christian Notberg-Scuhltz
Memunculkan empat fungsi yang dapat dijalankan oleh arsitektur. Dalam menjawab : apa tugas
bangunan :
1. phsycal Control. Peranan phsycal Control dalam fungsi bangunan adalah :
untuk mengontrol iklim.
*. Udara, kelembaban, temperetur, angin, curah hujan dan lain-lain
*. Hal-hal lain seperti, asap, serangga, hewan, manusia, dan radioaktif.
Secara umum physcal control adalah berupa hubungan bangunan terhadap lingkungan. Dapat
mengontrol lingkungan sesuai dengan aktifitas yang dilakukan di dalam bangunan.
2. functional frame. Pada prinsipnya manusia selalu melakukan aktifitas oleh kerena itu di
perlukan wadah Arsiterktural dalam menentukan fungsi dari tiap-tiap wadah yang di tentukan.
Manusia membutuhkan ruangan untuk melaksanakan kegiatannya, fungsi ruangan dapat berubah
apabila terjadi perubahan gaya hidup yang di dasari atas kebutuhan. Tak peduli jika ruangan
dalam bentuk apapun ( bujur sangkar, lingkaran, elipse, dll ) yang terpenting fungsi dapat
terpenuhi.
3. Social Milieu. Bisa menjadi ekxpresi statis, peranan, kelompok, institusi dan sekolompok
bangunan yang dapat merepresentasikan system sosial sebagai suatu kesatuan. Contoh : istana
raja dibuat lebih besar dari bangunan lain dengan tujuan, menunjukan status sosial.
Dari sinilah akan lahir ekxpresi bentuk, baik yang terjadi di dalam maupun di luat harus dapat
memberikan suatu informasi. Tentang apa dan fungsi dari bangunan tersebut.
Bangunan dan ligkungan memberikan manusia tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan
umum dan khusus.
4. Cultural symbolization. Arsitektur adalah obyek budaya dan merupakan hasil karya mansusia
yang melayani aktifitas manusia secara umum. Kita telah sepakat bahwa seni menerangkan nilai
budaya dan sains menerangkan fakta-fakta, dan seni adalah nilai-nilai budaya yang harus di
masyarakatkan.

 Larry R. Ligo
Ligo memunculkan lima Fungsi yang dapat di jalankan oleh arsitekrur untuk menjawab fungsi
sebagai konsep. Kelima fungsi bangunan menurut liggo ( dari concepts of function of the
twentieth century Atchitecture ) adalah :
1. Structural Articulation ( artikulasi structural ) menunjuk pada pengupasan dalam design, dari
material struktur dan metode sebuah bangunan ( misalnya “ fungsi “ material dan metode
maupun pada artikulasi exterior bangunan dengan variasi kegiatan yang terkandung di dalamnya.
2. Physcal function. ( fungsi fisik ). Meliputi control dari lingkungan dan akomodasi bangunan
terhadap aspek-aspek fisik dari tujuan yang di inginkan, aspek-aspek seperti pola jalan dan
fleksibilitas dari pengaturan ruang.
3. Physcal function. ( fungsi Psiokoligi ). Mengacu kepada “feelings”
( perasaan atau rasa ) dimana bangunan-bangunan itu berbaur dengan pengamat- pengamatnya,
penghuni/pemakai dan pengkritikannya, termasuk penyakit-penyakit psikologis seperti vertigo,
clausphobia, kebingungan arah (direction), kenyamanan fisik atau kurangnya rasa dan emosi
yang spesifik/khas.

4. Social function. ( fungsi Sosial ). Mengacu kepada kongkritisasi dari institusi social dan
karakteristik yang bernilai budaya atau masa tertentu
5. Cultural/existential function. ( fungsi budaya/keberadaan ). Mengacu kepada kongritisasi dati
nilai-nilai universal atau struktur subconcius dari spatial dan orientasi psikologi yang
berhubungan lebih kepada esensi kemanusiaan dari pada hidup manusia dalam suatu waktu dan
tempat tertentu.
Larry R. ligo memahami fungsi sebagai tugas/pekerjaan ataupun efek-efek yang dapat di
timbulkan oleh Arsitektur.

1.2. RUANG

2. Pengertian Ruang

Menurut Lao Tzu


Ruang adalah ” kekosongan ” yang ada di sekitar kita maupun disekitar obtek atau benda. Ruang
yang ada di dalamnya lebih hakiki ketimbang materialnya/masannya. Kekosongan yang
terbingkaikan adalah sebagai transisi yang memisahkan arsitektur dengan fundamental, ada Tiga
Tahapan hirarki ruang :
1. ruang adalah hasil serangkaian secara tektonik
2. ruang yang dilingkupi bentuk
3. ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di dalam dan dunia di luar.
Menurut Plato
Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan terab, mejadi teraba karena memiki karakter yang
jelas berbeda dengan semua unsur lainnya. Plato menginginkan : kini, segala sesuatunya harus
berwadaq, kasat mata, dan teraba.

Ruang adalah sebagai tempat( topos ), tempat ( topos ) sebagai suatu dimana, atau suatu place of
belonging, uang menjadi lokasi yang tepat diman setiap elemen fisik cenderung berada.
Arsitoteles mengatakan : wadaq- wadaq sementara bergerak keatas dan kebawah menuju
tempatnya yang tepat dan setiap hal berada di suatu tempat, yakni dalam suatu tempat. ” suatu
tempat, atau ruang, tidak dapat memiliki sesuatu wadaq. ( cornelis van de ven, 1995 ).
Karakteristik dari ruang dirangkum menjadi lima butir :
1) Tempat melingkupi objek yang ada padanya
2) Tempat bukan bagian yang di linkunginya
3) Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari objek tersebut
4) Tempat dapat di tinggalkan oleh objek dan dapat di pisahkan dari objek
5) Tempat selau mengikuti objek walaupun objek terus bergerak

Menurut Josef Prijotomo


Ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela yang terletak diantara dua objek
dan alam terbuka yang mengelilingi dan melingkupi kita. Tidak terlihat hanya dapat dirasakan
oleh pendengaran, penciuman dan perabaan.

Menurut Rudolf Amheim


Ruang adalah sesuatu yang dapat di bayangkan sebagai suatu kesatuan terbatas atau tak terbatas,
seperti keadaan yang kosong yang sudah di siapkan untuk mengisi barang.

Menurut Imanuel Kant


Ruang bukanlah merupakan sesuatu yang objektif atau nyata merupakan sesuatu yang subjektif
sebagai hasil pikiran manusia.

2.1. RUANG

3. Unsur – Unsur Pembentuk Ruang

Ruang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, baik secara Psikologi, emosional, dan
dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak, menghayati, berfikir dan juga menciptakan
dan menyatakan bentuk dinianya.

Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga pembentuk elemen ruangan yaitu :
1. Bidang Alas/Lantai ( The base Plane ). Oleh karena lantai Merupakan pendukung segala
aktifitas kita di dalam ruangan.
2. Bidang Dinding/pembatas ( The vertical Space Devider ). Sebagai unsur perancangan bidang
dinding dapat menyatu dengan bidang lantai atau sebagai bidang yang terpisah.
3. bidang atap/langit-langi ( The Overhead Plane ). Bidang atap adalah unsure pelindung utama
dari suatu bangunan dan pelindung terhadap pengaruh iklim.

4. Hubungan Antara Penentu Keterangkuman Dan Kualitas Barangruang

Selain ketiga unsur diatas adapun beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi terbentuknya
suatu ruang. Faktor-faktor tersebut adalah dimensi,wujud, konfigurasim permukaan, sisi bidang
dan bukaan-bukaan. Suatu ruang tidak saja mempunyai bentuk secara fisik. Ruang di bentuk oleh
bidang alas, bidang dinding, sbidang langit-langit. Sedangkan kualitas suatu ruang di tentukan
oleh faktor-faktor tersebut diatas, yang di sebut sebagai faktor penentu keterangkuman ruang.

Hubungan antara faktor-faktor penentu keterangkuman ruangan dengan kualitas ruang yang di
hasilkannya disimpulkan di dalam matriks di bawah ini :

Penentu keterangkuman
Kualitas ruangan
Dimensi
Proporsi
Skala
Wujud
konfigurasi Bentuk
Definisi
Permukaan
Sisi-sisi
Warna
Tekstur
Pola
Bukaan Tingkat ketertutupan
Cahaya
Pandangan

Sebagai contoh, hubungan antara penentu keterangkuman ruang DIMENSI dengan kualitas
ruang yang dapat di hasilkannya melalui SKALA dan PROFESI adalah bila kita ingin
mendapatkan efek yang wajar, megah dan mencekam ( lihat ilustrasi di bawah ini )

Dalam contoh ini dimensi adalah ukuran panjang, lebar dan tinggi ruang. Skala wajar di hasilkan
dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi ruang yang sebanding dengan tinggi manusia normal,
contohnya pada bangunan rumah tinggal. Skala megah dapat di capai dengan ukuran panjang,
lebar, dan tinggi ruang yang jauh lebih besar dari ukuran manusia normal, contohnya pada
bangunan-bangunan monumental seperti istana, theatre dan lain sebagainya.
Wujud adalah ciri-ciri pokok yang menentukan bentuk. Dengan membuat konfigurasi dari
permukaan dan sisi, maka akan di hasilkan suatu wujud terentu pula. Semakin banyang
konfigurasi dan wujud suatu banguna, akan semakin banyak ragam bentuk yang di hasilkan.
Bentuk-bentuk yang terjadi dari konfigurasi tersebut akan dapat memberikan baik secara fisik
maupun secara psikologis kepada pengamat dan pengguna ruang. Misalnya konfigurasi bentuk
ruang segi banyak ( segi enam, segi delapan, dsb ), secara fisik akan mempengaruhi penataan
perabot di dalamnya dan akan memberikan kesan kaku dan tegas terhadap ruang tersebut.
Sedangkan bentuk ruang yang melenkung ( lingkaran, elipse, dsb ) akan memperjelas adanya
continuitas permukaan-permukaan bentuk, kekompakan volume ruang dan kelembutan kontur.

Faktor keterangkuman ruang PERMUKAAN DAN SISI akan menentukan kualitas ruang melalui
WARNA, TEKSTUR, DAN POLA. Dengan memberikan warna dan tekstur pada permukaan-
permukaan bidang pembentuk ruang ( lantai, dinding, dan langit-langit ) akan memberikan kesan
tertentu pada ruang yang bersangkutan kesan yang di timbulkannya lebih bersifat psikologis dari
pada bersifat fisik sebagai contoh, bila suatu ruang di beri warna-warna lembut dan cerah, maka
ruang menjadi terasa lebih luas dan pada gilirannya akan menyebabkan pengguna ruang menjadi
lebih tenang dan nyaman. Sebaliknya jika di beri warna-warna gelap dan warna-warna panas
( merah, kuning, jingga ) akan memberikan kesan sempit atau bersemangat demikian pula
dengan tekstur, baik halus maupun kasar akan memnerikan kesan berbeda pada suatu ruang atau
bangunan, misalnya pada bangunan yang menggunakan beton expose, maka kesan yang di
timbulkan adalah bangunan yang berat dan kokoh. Pola yang di buat pada penyusun material
penutup lantai ( keramik, marmer, granit, dll ) akan meningkatkan kualitas suatu ruang dari
ruang yang ’ biasa-biasa’, saja menjadi ruang yang memiliki nilai estetika yang baik. Pola juga
dapat memperkuat atau menyamarkan kesan yang sudah ada. Misalnya pada dinding yang tinggi
atau tidak terlalu lebat di beri pola garis-garis vertikal masa dinding tersebut akan terasa menjadi
lebih tinggi, tetapi jika di beri pola garis-gari horizontal maka akan menyamarkan ketinggiannya.

Contoh lain bisa kita ambil pada hubungan antara faktor keterangkuman ruang PERMUKAAN
dengan kualitas yang di hasilkan dalam penyamanan ruang. Ukuran, rupa dan letak dari bukaan
atau void didalam bentuk penutupan ruang yang terangkum akan mempengaruhi nilai/kulitas dari
suatu ruang dalam hal : bentuk ruang yang terjadi, pencahayaan ruang dan penerangan pada
permukaan-permukaan dan bentuk-bentuknya, serta pada fokus dan orierntasi akibat dari adanya
bukaan.

3.1 BENTUK

1. Pengertian

• Menurut vitivirus, tidak ada istilah bentuk. Bentuk bagi vitivurus, bila mau di kaitkan dengan
fungsi/utilitas tentunya merupakan gabungan antara firmitas ( thecnic ) dengan venustas
( beauty/delight )( saliya”99).
• Obyek dalam persepsi kita memiliki wujud/ujud (sha ) ( abecrombie, 1984 : 37 )
• Wujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi bentuk
( ching, 1979 : 50 )

2. Ciri-ciri visual bentuk

ciri-ciri pokok yang mrnunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataannya
dipengaruhi oleh keadaan bagaiman cara kita memandangnnya.
Bentuk dapat dikenali karen ia memiliki ciri-ciri visual yaitu ( ching, 1979 )
1. wujud : adalah hasil konfugurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi bentuk
2. Dimensi : dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar, tinggi. Demensi-demensi ini
menentukan proporsinya. Adapun skalanya di tentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya
terhadap bentuk-bentuk lain di sekelilingnya.
3. warna : corak, intensitas dan nada permukaan pada suatu bentuk. Warna adalah atribut yang
paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkunganya. Warna juga
mempengaruhi bobot visual pada bentuk.
4. tekstur : adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhi perasaan kita pada
waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan benda
tersebut.
5. posisi : adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.
6. Orientasi : adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasat, arah mata angin atau
terhadap pandangan seseotang yang melihatnya.
7. inersia visual : adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk
tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan
kita.

Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa mendapatkan kepuasan. Wujud dapat menawan
perhatian kita, mengundang keingintahuan memberikan sensasi yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dalam berbagai cara. Ada wujud yang memuat pesan khusus, ada yang membuat
kita langsung mengerti bahkan ada yang tidak sama sekali dengan atau tanpa penjelasan wujud
tidak dapat di pertentangkan. ( Abrecombie 1984 ).
Sebagai contoh dengan dimensi dan ukurannya, piramid adalah suatu wujud yang mempunyai
suatu kekuatan. Tentunya efektifitasnya di perkaya oleh pengulangan sejarah dan oleh kekayaan
akan asosiasi-asosiasinya yang terakumulasi ( terkumpul ). Bagi masyarakat mesir, yang
mengenalnya sebagai transfotmasi ideal dan agung dari gundukan makam biasa, yang
mempercayai sebagai jaminan keabadian pharaoh dan yang melihat lapisan atapnya yang bekilat
memantulkan cahaya langsung yang pertama dari matahari terbit, sebagai imaji kedewaan dan
ketuhanan bagi mereka jelas, piramid memiliki arti yang tidak bisa kita dapatkan lagi saat ini.

Olblesik adalah salah satu bentuk yang memiliki daya tarik. Oblesik hampit selalu menarik
perhatian. Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa oblesik melambangkan’ lingga’. Tetapi akan
berarti asosiasi ini dilihat sebagai sumber daya teriknya. Sumber tersebut mungkin sedikit lebih
berkaitan dengan sex dari pada dengan sebuah isyarat melawan gravitasi, usaha melawan inertia.

2. Ekspresi Bentuk
ekspresi bentuk adalah apa yang kita lihat menurut pengaruh atau pengalaman sebelumnya.
( smithies, 1984 ). Oleh karen itu setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman yang
berbeda-beda, maka tanggapan terhadap ekspresi yang dimunculkan oleh subyek juga akan
berbeda-beda.
Setiap kerangka arsitektural senantiasa mengandung ekspresi sebagai sebuah prinsip.

Ekpresi dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni


Fungsi. Fungsi dapat melahirkan bentuk yang ekspresif misalnya kita membuat sebuah lumbung
padi dengan menitik beratkan pada pemenuhan fungsi, maka akan muncul bentuk lumbung padi
yang dapat menghindari terjadinya pembusukan padi, menghindari gangguan tikus dan
sebagainya.
Struktur. Penonjolan struktur sebagai elemen estetis pada sebuah bangunan dapat melahirkan
bentuk yang eksptesif pula.

Budaya. Misalnya pada bangunan tradisional. Ekspresi yang di munculkan merupakan hasil
tampilan budaya.

3. Teori Gestalt tentang Ekspresi


para psikologi Gestalt menduga bahwa terdapat sebuah pengalaman langsung dari kualitas
ekspresi dalam persepsi terhadap garis-garis, bidang-bidang, volume ataupun massa. Mereka
merumuskan bahwa pengalaman-pengalaman ini bukan hasil dari asosiasi intelektual melainkan
hasil dari sebuah gaung antara proses neurologis (syaraf) dan pola-pola lingkungan. Jadi
bangunan di katakan hidup, tenang, atau berat bukan karena asosiasi antara pola-pola yang ada
sekarang dengan rujukan tetapi karena proses biologis dalam otak kita – konsep Isomorphism
Gestalt (Lang, 1987).

Menurut interpretasi psikologi dari Teor Gestalt tentang proses persepsi visual, menyatakan
bahwa ’garis’(line) dan ’bentuk’(form) dari bangunan mengkomunikasikan makna-makna secara
langsung melalui garis itu sendiri atau bidang (Lang, 1987). Contoh-contoh dari penerapan teori
ini ada pada Crisler Building, ekspresi: menjulang tinggi (soaring), Sydney Opera house,
ekspresi: gelembung (billowing), menunjukan ekspresi: statis. Ketiganya merupakan kualitas
ekspresif dari konfigurasi-konfigurasi spesifik. Interpretasi alternatif dari teori Gestalt adalah
bahwa ekspresi-ekspresi ini adalah hasil dari asosiasi-asosiasi yang di pelajari (Lang, 1987).

4.1 KETERKAITAN FUNGSI, RUANG, BENTUK DAN EKSPRESI

Fungsi dapat dikategorikan sebagai penentu atau panduan manuju bentuk. Fungsi menunjukan
kearah mana bentuk harus ditemukan. Fungsi dan bentuk memang diperlukan untuk menjelaskan
arsitektur, tapi belum memadai (necessary but not efficient) (Saliya, 1999).

Fungsi tidak mutlak menentukan bentuk. Konsep form follows function banyak dibantah oleh
para modernis. Sebagai contoh satu fungsi dapat meghasilkan bermacam-macam bentuk. Bentuk
adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan bangunan. Bentuk harus sebagai
media bagi komunikasi (ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang sesuai untuk
memancarkan informasi tertentu (Sohirmbeck, 1988).

Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang sama, bentuk
maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun non fisik). Fungsi-fungsi
tersebut dapat dikomunikasikan kepada pengamat melalui bentuk. Kaitan-kaitan tersebut dapat
menghasilkan ekspresi bentuk. Dalam menyatakan, keterkaitan fungsi, ruang dan bentuk dapat
menghadirkan berbagai macam ekspresi. Penagkapan ekspresi bentuk bisa sama ataupun berbeda
pada setiap pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar belakang pengamat.

Pengertian Ruang Tamu dan Fungsinya


05.04
Pengertian ruang tamu ialah sebuah ruangan yang umumnya terdapat pada bagian terdepan dari
sebuah rumah. Ruangan ini mewakili konsep yang diusung oleh keseluruhan ruangan dan dapat
mencerminkan kehidupan dari sang pemilik rumah. Letak ruang tamu biasanya juga didesain sedemikian
rupa agar letaknya bisa berdekatan dengan ruang makan jadi pada saat tamu berkunjung ke rumah,
tuan rumah lebih gampang menjamunya.Perabot dan hiasan yang terdapat pada ruangan ini biasanya
terdiri dari satu set sofa, tirai, pernak-pernik penghias ruangan, karpet, dan lain-lain. Hiasan atau pernak
pernik yang ada di dalam ruang tamu juga dapat mencerminkan pribadi pemiliknya Maka dari itu ruang
tamu memerlukan perhatian khusus tentang dekorasi agar tamu dapat merasa nyaman saat berada di
ruang tamu Anda. Bukankah bagi budaya timur, semakin  sering tamu yang berkunjung maka semakin
banyak rejeki yang dating karena tamu dianggap membawa rejeki bagi pemilik rumah.
Sama seperti pengertian ruang tamu, Fungsinya juga sebagai ruang pertama kali yang dikunjungi oleh
orang luar baik keluarga maupun kolega bisnis. Ruang tamu juga menjadi tempat pertama kali tamu
berkumpul dan dijamu oleh pemilik rumah. Walaupun banyak yang tidak mementingkan fungsi utama
ruang tamu karena lebih memilih untuk mempersilahkan tamu untuk berkumpul di ruang keluarga dan
menjamunya di ruang makan. Tetapi tetap saja ruang tamu diperlukan keberadaannya untuk menjamu
tamu-tamu yang belum akrab .
Bagi pemilik rumah yang sering kedatangan tamu sebaiknya menyediakan ruang tamu yang besar
dengan desain dan furniture yang mewah. Pemilihan furniturenya juga lebih banyak agar ruangan tidak
terlihat kosong atau sepi. Jika terpaksa memiliki ruang yang kecil sebaiknya menggunakan konsep
minimalis dengan furniture yang minimalis juga. Sehingga akan mengesankan ruangan lebih besar, rapih,
dan estetis. Banyak furniture yang berkonsepkan minimalis yang bisa dipilih dan diaplikasikan ada ruang
tamu yang kecil. Pemilihan sofa juga akan menentukan nyaman tidaknya tamu berada di rumah Anda.
Demikian fungsi dan pengertian ruang tamu pada umumnya.

Desain dan Fungsi Ruang Keluarga Minimalis


Gaya Hidup - drzpost.com - Apa sih definisi ruang keluarga? Ruang keluarga atau Living Room adalah
ruang di mana kita menghabiskan waktu berharga bersama keluarga setiap harinya.

Area ini merupakan ruang tempat berkumpul, menjamu, bercengkerama, dan berinteraksi.
Dengan menilik berbagai aktifitas yang harus diwadahi, ruang keluarga menjadi salah satu ruang
terpenting dari semua ruangan di rumah. Ruang ini harus bersifat kasual dan santai. Pencahayaan
baik alami maupun buatan sangat dibutuhkan pada area ini. dan yang terpenting adalah ruang ini
harus nyaman setiap saat. Untuk mencapai hal ini, dibutuhkan perencanaan yang tepat. Tipe
dudukan yang berbeda-beda dapat menjadi solusi yang menarik untuk pengolahan desain pada
ruangan ini.

Desain Ruang Keluarga


Pada ruang keluarga ini, kombinasi yang seimbang antara sofa tiga dudukan, dudukan panjang tanpa
sandaran dan kursi-kursi individual membentuk perpaduan yang harmonis. Furniture yang terbuat dari
kayu, seperti meja konsol, meja kopi, meja samping dan kabinet media diletakkan untuk
mengakomodasi kebutuhan ruang. Pada malam hari, ruang ini memiliki karakter dan jiwa yang berbeda.
Cahaya dari luar mempercantik nuansa ruang dan memberi efek yang dramatis. Hasil akhirnya adalah
ruangan yang anggun namun tetap menyenangkan untuk dinikmati.
Berikut adalah contoh ruang keluarga minimalis, keren dan modern.

Suanan yang nyaman dapat dengan mudah dicapai melalui penggunaan soft furnishing pada
sebuah ruangan. Soft furnishing yang tepat sangat bergantung pada pilihan bahan. Faktor lain
yang patut dipertimbangkan adalah daya tahan dan tingkat perawatannya.
Kombinasi dan eksplorasi dari beberapa tekstur yabg berbeda adalah cara yang mudah dalam
mewujudkan ruangan yang sifatnya lebih kasual. Tekstur dapat dipadupadankan sehingga terjadi
kontras namun tetap harmonis tampilannya. hasil akhirnya adalah ruangan yang selaras, ramah
dan hangat.

Permainan cahaya yang eksploratif dapat dengan mudah menghadirkan dimensi tekstural pada
sebuah ruangan. Keseimbangan antara pendar cahaya dan bayangannya dapat mengubah suasana
ruangan. Kombinasi antara ekspresi pencahayaan alami dan buatan dapat menjadi sumber yang
baik dalam menciptakan efek yang dramatis pada keseluruhan ruang.

Living Room Ideas 2012

Artikel ini ditulis oleh Gunawan pada 05:14 23 December 2012 | dibaca 4028 kali oleh
pengunjung

Kenyamanan dan Estetika Menunjang Fungsi Tata Ruang Dalam


HL | 09 October 2012 | 18:12 Dibaca: 1811   Komentar: 32   13

Tata Ruang Dalam


Pembahasan mengenai interior berarti telah melepaskan kita dari wadah aktivitas yang berkaitan
dengan ruang luar. Interior atau ruang dalam adalah pembicaraan tentang penampung aktivitas
yang memiliki volume. Bagaimana mengolahnya, interior biasanya tidak terlepas dari estetika
dan ilmu ergonomi yang menunjang fungsi ruang terkait.

detail ornamen lampu gantung

Show unit, atau unit percontohan rumah tinggal, menjadi objek penderita saya untuk topik
Weekly Photo Challenge episode Interior Photography. Saya akan mengulasnya berurutan
berdasarkan sifat ruang dari publik, semi private, private hingga service area.

guest room with dutch style

Ruang Tamu. Sebuah Tata ruang tamu bergaya kolonial, atau dutch style yang sudah
berasimilasi dengan modern minimalis. Dutch Style sendiri berkembang di Indonesia pada era
awal abad 20, masa penjajahan Belanda, bersamaan dengan revolusi industri di Eropa yang
mengusung era abad modern. Pengaruhnya dalam dunia arsitektur salah satunya adalah
pengurangan detail klasik pada bangunan. Ruang tamu ini, meskipun sudah minim ornamen,
bentuk penebalan pada bingkai jendela (architrave) dan bentuk jendela cukup mewakili gaya
kolonial. Permainan finishing warna dinding yang kontras mewakili modernisme yang
berkembang belakangan.

foyer yang lebih difungsikan sebagai ruang penerima

Foyer. Foyer bisa diartikan sebagai ruang perantara atau ruang transisi. Di rumah para pasangan
muda, banyak ditemui foyer sebagai ruang penerima pengganti ruang tamu, mencerminkan
dinamisme penghuninya yang jarang menerima tamu. Oleh karena itu foyer minim furniture
meja maupun kursi. Fungsi ruang tamu untuk orang-orang ‘yang lebih dekat’ seperti anggota
keluarga jauh, biasanya digantikan oleh living room.

living room with couve ceiling

Living Room. Ruang keluarga, mengemban sifat sebagai area semi privat dan menjadi tempat
berkumpul, pusat kegiatan bersama seluruh anggota keluarga. Desain ruang diharapkan dapat
menunjang kenyamanan. Selain furniture dan accessories, pengolahan backwall TV dengan
perpaduan antara wallpanel dan wallpaper menjadi estetika tersendiri. Kenyamanan semakin
diperkuat dengan pencahayaan artifisial tidak langsung dari balik backwall dan permainan beda
level pada ceiling/ plafond.
stairs

Penempatan tangga dan dimensinya juga berpengaruh terhadap kenyamanan tata ruang, termasuk
railing dan dimensi anak tangga yang harus memenuhi standard. Bordes atau area transisi tangga
tidak mutlak perlu, namun apabila mencukupi akan menjadi nilai kenyamanan sekaligus sebagai
area istirahat dalam ‘perjalanan naik-turun’ menapaki perbedaan level antar lantai pada sebuah
bangunan. Area bordes dapat diolah menjadi memiliki nilai estetika tersendiri, seperti
menempatkan artwork dari bahan cermin berbentuk bunga. Salah satu kelopaknya saya bidik
untuk membingkai refleksi ruang di level bawah.

framing from artwork, view to dinning room

dinning room

pantry atau dapur bersih bagian dari area servis

Ruang makan. Ruang makan sejajar dengan living room yang mengemban sifat sebagai area
semi privat. Penempatannya pun biasanya tidak jauh dari living room dan sebaiknya berdekatan
dengan kitchen untuk menunjang sirkulasi masakan dari area servis. Dalam perkembangan
ruang, pantry atau dapur bersih, jika memungkinkan ditambahkan berdekatan dan atau menjadi
perantara antara kitchen dan ruang makan.

bed room

bed room in detail

bentuk lampu yang mengadaptasi bentuk tripod

Ruang tidur mengusung tingkatan privasi paling tinggi di antara ruang lain. Kenyamanan ruang
tidur, tidak berbeda dengan ruang yang lain, tetap memperhitungkan bahan dan dimensi
furniture, dimensi ruang, pencahayaan artifisial seperti table lamp yang mendukung aktivitas
beristirahat.

walking in the closet (WIC)

Walking In the Closet (WIC) adalah ruang perantara antara ruang tidur dengan kamar mandi
(biasanya kamar mandi yang dapat diakses sari dalam kamar tidur). WIC mendukung kegiatan
rias dan wardrobe. Finishing berbahan cermin biasanya menjadi pilihan designer untuk
mendukung ‘penggandaan lighting’ dan efek ruangan yang lebih luas.

bathroom

sink in detail

Bathroom sebagai area servis yang private juga tidak melulu tanpa sentuhan interior. penempatan
cermin, finishing lantai dan dinding, wastafel dan property lainnya menjadi penunjang kebutuhan
penghuni.

salah satu pengolahan interior pada dinding untuk menyembunyikan panel listrik

Untuk melihat karya kampretos lainnya klik http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/10/06/weekly-


photo-challenge-interior-photography/

Semoga menginspirasi.

Lokasi Pemotretan : Show Unit di Perumahan Royal Residence, Jl Raya Menganti, Surabaya

Tags: tata ruang dalam interior


 

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.
Rekomendasi

Arti Fungsi Interior Ruang Tidur


Share this history on :
Ruang tidur adalah tempat paling privat di dalam rumah. Di sinilah pemilik rumah melepas kepenatan
fisik, pikiran, dan emosi. Itulah sebabnya ruang tidur adalah tempat yang paling sering di desain secara
khusus. Prinsip utama sebuah ruang tidur haruslah nyaman dan memberikan ketenangan. Ruang tidur
harus memenuhi dua fungsi utamanya yaitu :

 Fungsi fisik, ruang tidur dapat menjadi tempat untuk mengakomodasi segala macam barang dan
kegiatan penghuni rumah yang sifatnya sangat privat.
 Fungsi psikologis, ruang tidur diharapkan menjadi tempat yang dapat memberi kenyamanan
optimal ketika penghuni benar-benar membutuhkan istirahat.

Oleh sebab itu, desain ruang tidur dirancang dengan menggunakan elemen interior yang menenangkan,
misalnya dari segi warna dipilih warna-warna pastel atau warna natural.

Jika rumah anda tergolong mungil dengan luas ruang yang terbatas, ada baiknya mengaplikasikan warna
cat cerah atau terang pada ruangan tersebut. Warna-warna yang terang akan memberikan kesan bersih,
lapang, dan luas. Namun, yang harus diingat adalah penggunaan warna terang ini sebaiknya pada ruang-
ruang public yang secara fungsional diperuntukan sesuatu yang umum, seperti living room, ruang tamu,
ruang makan, dan sejenisnya.

Jika sudah masuk ke ruangan yang lebih pribadi sebaiknya anda bermain dengan warna yang disukai.
Contohnya, anda tidak bisa memaksakan untuk mewarnai kamar anda ataupun buah hati dengan warna
yang terang karena belum tentu mereka menyukainya.
Namun, pemilihan warna inipun harus diperhatikan dan dipertimbangkan dengan jeli agar tidak berakhir
dengan penggunaan warna-warna yang “teduh”- seperti warna ungu, biru muda, hijau, turquoise, silver,
dan krem misalnya karena warna-warna teduh akan membuat kemauan belajar anak anda menjadi
berkurang.

Ini Baru Berita


Writing away with Blog.com

Social Stuff:

Bangunan

Nov 9, 2012

ricky.agusta

Comments Off

Pengertian Desain Eksterior Secara Umum

Pengertian Desain Eksterior Secara Umum. Bagian dari desain yang ga kalah penting untuk
diketahui selain Desain Interior adalah Desain Eksterior. Dan sesuai dengan namanya yaitu
eksterior, hal ini mengindikasikan bagian terluar dari sebuah bangunan. Pengertian lebih
simpelnya yaitu tampilan luar mengindikasikan atau mencerminkan bagian dalam suatu
bangunan tersebut meskipun sebenarnya tidak selamanya hal tersebut benar. Namun memang
sebagian besar masyarakat memang memandang seperti itu. Makanya bagian eksterior ini ga
kalah penting, jadi layak untuk diketahui pengertiannya.

Berdasarkan sumber penelusuran yang didapat, Desain Eksterior berarti suatu ilmu perancangan
karya seni arsitektur sebuah bangunan untuk bagian terluar dari bangunan tersebut. Sebagai
percontohan agar lebih jelas dan paham, bangunan yang dimaksud dicontoh seperti pagar, taman,
tembok bagian luar, kolam renang jika ada. Kemudian rerumputan atau perancangan lain yang
menghiasi sekitar pagar rumah, berkaitan dengan penempatan atau posisi taman dan garasi atau
pintu, dan beberapa hal lainnya yang tentu berkaitan dengan bagian sebelah luar suatu bangunan.

Dan yang pasti jika dilihat dari luar akan menampilkan kesan tertentu mengenai rumah atau
bangunan tersebut. Nah, dari sedikit pengertian tersebut serta beberapa contohnya tentu kalian
sudah paham dunk atau paling tidak mempunyai sedikit gambaran mengenai apa sih sebenarnya
Desain Eksterior itu. Soi pasti sangat berbeda dengan bagian interior namun tidak kalah penting
untuk diperhatikan. Oh ya, khusus untuk rumah dijaman sekarang ini ukuran rumah yang dijual
biasanya tidak terlalu besar mengingat lahan yang semakin tidak seimbang dengan pertumbuhan
masyarakat. Namun bukan berarti desain eksterior rumah yang mengagumkan tidak bisa tercipta.
Tinggal hubungi saja Jasa Desain Arsitektur yang dipercaya atau telah berpengalaman, maka
semuanya itu bisa terjadi.

Fungsi Foyer Pada Rumah


Posted on August 14, 2014 by admin in Info with 0 Comments

informasitips.com – Mungkin banyak dari Anda yang kurang mengenal dengan istilah foyer.
Foyer adalah bagian dari rumah yang kurang lebih berfungsi sebagai tempat transit bagi para
tamu sebelum memasuki ruang tamu utama. Untuk tipe kebanyakan rumah di Indonesia,
mungkin tidak terdapat ruangan yang disebut foyer atau tempat peralihan dari beranda ke bagian
dalam rumah. Untuk kebanyakan rumah di Indonesia Kita akan langsung menemui ruang tamu,
tanpa adanya foyer.

Ada beberapa alasan yang mendasari para pemilik rumah menambahkan foyer sebagai bagian
dari rumah. Sebelumnya perlu dijelaskan bahwa foyer ini kurang lebih berfungsi seperti ruang
tunggu pada praktek dokter sebelum pasien memasuki ruang periksa atau seperti lobi hotel. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa rumah yang memiliki foyer sebagian besar hanya rumah-rumah
yang luas. Untuk rumah yang cukup minimalis, foyer mungkin bukan merupakan kebutuhan
karena fungsinya dapat digantikan oleh teras rumah atau oleh ruang tamu utama.

Seperti yang telah disinggung di atas, foyer berfungsi sebagai tempat transit bagi para tamu
rumah sebelum memasuki ruang tamu utama. Biasanya, rumah dengan foyer di dalamnya
dimiliki oleh orang-orang yang sering menerima tamu sehingga para tamu yang datang pada
waktu bersamaan dengan maksud dan tujuan yang berbeda dapat diterima dalam secara terpisah.
Misalnya, pemilik rumah kedatangan tamu A dengan maksud tertentu. Sebelum tamu A
meninggalkan rumah, ternyata ada tamu baru yang datang yaitu tamu B. Nah, dengan adanya
foyer, tamu B dapat menunggu di sana tanpa harus menunggu di teras rumah dan juga di ruang
tamu. Setelah tamu A meninggalkan rumah, tamu B dapat memasuki ruang tamu utama dan
menemui pemilik rumah. Selain itu, alasan pemilik rumah membuat foyer adalah untuk
menerima tamu tertentu yang tidak perlu di sambut di dalam ruang tamu utama, misalnya
petugas administrasi ataupun sales yang mungkin datang untuk keperluan tertentu.
Fungsi foyer pada zaman dahulu sebenarnya adalah pemisah antara lingkungan di luar rumah
dengan ruangan inti di dalam rumah. Pemisah ini dimaksudkan agar udara yang terlalu dingin
ataupun terlalu panas tidak langsung menembus bagian utama rumah. Akan tetapi, seiring
dengan perkembangan zaman, foyer saat ini lebih menitik beratkan pada nilai estetika untuk
menambah prestise dari sang pemilik rumah. Sebagai tambahan, pada momen-momen tertentu
foyer juga dapat berfungsi sebagai ruang tamu utama ketika sang pemilik rumah sedang
kebanjiran tamu seperti pada saat lebaran. Oleh karena itu, penataan foyer perlu direncanakan
sejak awal agar dapat berfungsi secara maksimal pada momen-momen seperti di atas.

Anda mungkin juga menyukai