Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 3

PENGANTAR ARSITEKTUR
DA184102
Kelas B

Fungsi dan Makna Arsitektur

KELOMPOK VII

Naura Zalfa Addintama – 5013201006

Nadia Devi Pancaranti – 5013201014

Ratna Anggraini – 5013201104

Departemen Arsitektur

Fakultas Teknik Sipil Perencanaan & Kebumian

Institut Teknologi Sepuluh Nopember


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam keterbangunan karya arsitektur, seorang arsitek tak lepas dari analisis fungsi dan makna. Pada era
ini kita memahami bahwa sebuah karya arsitektur tak bisa jika hanya mengutamakan sisi fungsionalitas
dan mengabaikan sisi pemaknaan ataupun sebaliknya. Apabila mengabaikan salah satu, maka akan terjadi
kesenjangan antara pembangun lingkungan, dalam hal ini arsitek, dengan manusia yang mendiami
ataupun mengamati ruang. Ketika sebuah karya arsitektur berdiri, tentu akan mempengaruhi aktivitas
manusia yang meninggali dan lingkungan di sekitarnya sebagai sebuah reaksi. Reaksi tersebut merupakan
aktivitas yang tak bisa dihindari. Karena itulah, antara arsitek, karya arsitektur dan lingkungan di
sekelilingnya akan saling berhubungan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, terdapat rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana fungsi dalam arsitektur?


2. Bagaimana makna dalam arsitektur?
3. Bagaimana aspek fungsi dan makna dalam arsitektur melalui 3 studi kasus?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini yaitu:
1. Mengetahui fungsi dalam arsitektur.
2. Mengetahui makna dalam arsitektur.
3. Mengetahui aspek fungsi dan makna dalam arsitektur melalui 3 studi kasus.
BAB 2 STUDI PRESEDEN
2.1 Fungsi Arsitektur

Fungsi dalam arsitektur menurut para modernis dapat dikategorikan sebagai penentu bentuk atau
panduan menuju bentuk. Fungsi menunjukan ke arah mana bentuk harus ditentukan (Yuswadi
Saliya, 1999). Mengacu pada yang diungkapkan oleh Louis Sullivan mengenai “Form Follows
Function”, beliau mengatakan “The form of any building should be defined by the activities that
were to be carried out inside it, rather than any historical precedent or aesthetic ideal.” Yang dapat
maknai bahwa bentuk suatu bangunan ditentukan oleh aktivitas yang akan dilakukan di dalam
bangunan tersebut, baginya hal ini memiliki urgensi lebih daripada preseden sejarah dan cita-cita
estetika.

Fungsi dalam arsitektur sebenarnya sudah diabadikan sejak zaman arsitektur kuno. Hal ini seperti
yang dikemukakan oleh Vitruvius mengenai utilitas (fungsi/kegunaan) sebagai salah satu dari 3
komponen penting dalam arsitektur, dua lainnya yaitu venustas (keindahan/estetika) dan firmitas
(kekuatan).

Menurut Omrania, fungsi memiliki beberapa lapisan makna, yang mana salah satu atau semuanya
mendorong proses desain untuk proyek tertentu. Berikut adalaha lima jenis fungsi penting dalam
arsiektur:

2.1.1 Use and User Function

“Function can refer to intended uses and activities. In short, this is what architects
call program.” Fungsi dapat mengacu pada pengguna bangunan dan aktivitas yang akan
dilakukan di dalam bangunan tersebut. Mengenai penempatan, bentuk, dan fitur
bangunan dapat mencermikan tujuan dari penggunaannya dan orang yang
menggunakannya. Fungsi juga dapat sekaligus memungkinkan sebagai bentuk adaptasi
atau peningkatan di masa mendatang.

2.1.2 Technical Function

“Structural and mechanical systems are crucial to the function of architecture. These
systems in turn respond to the constraints of the site, program, and available building
technologies.” Seperti dikatakan tersebut bahwa sistem struktural dan mekanik sangat
penting dalam fungsi asitektur.Technical function dimaksudkan sebagai sistem yang pada
gilirannya dapat menanggapi kendala situs, program, dan teknologi yang tersedia. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggabungkan arsitektur dengan pengawasan lokasi teknik
dan konstruksi. Dengan mengoptimalkan technical function dapat memberikan fungsi
mekanik dan teknologi lebih dalam suatu bangunan.

2.1.3 Environmental Function


“Architectural function can also be considered from the outside in — as a response to the
environment and context.” Fungsi arsitektural juga dapat dilihat dari luar ke dalam -
sebagai respon terhadap lingkungan dan konteks. Sistem penutup bangunan bertindak
untuk memodulasi efek matahari, hujan, debu, dan elemen lainnya. Selubung bangunan
yang canggih dapat mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk memelihara interior
yang nyaman, dan menurunkan biaya pemeliharaan pemilik. Dalam pengertian ini, desain
fungsional sejalan dengan desain berkelanjutan.

2.1.4 Economic Function


“A functionally optimal building is a sound investment both for large organizations and
individual owners.” Bangunan yang secara fungsional optimal menjadi investasi yang
bagus, baik untuk organisasi besar maupun pemilik perorangan. Dengan
mempertimbangkan kepentingan ekonomi jangka panjang, berupaya mencari bahan
bangunan yang tersedia secara lokal, meminimalisir biaya proses konstruksi,
memaksimalkan ruang lantai yang dapat digunakan, meningkatkan kinerja termal,
menyederhanakan aktivitas pemeliharaan dan pembersihan, dan mengambil tindakan lain
yang dirancang untuk mengurangi biaya seumur hidup. dan meningkatkan efisiensi
operasional. Pada level ini, fungsi diterjemahkan langsung ke logika bisnis.

2.1.5 Symbolic Function


“Some types of function cannot be quantified or expressed in instrumental terms, yet they
cannot be ignored. This is the case with civic and cultural projects that are meant to
embody the history, values, and identity of a community or a nation.” Terkadang jenis
fungsi tidak dapat dikuantifikasi atau diekspresikan dalam istilah instrumental, namun
tidak dapat diabaikan. Hal ini merupakan kasus proyek sipil dan budaya yang
dimaksudkan untuk mewujudkan sejarah, nilai, dan identitas sebuah komunitas atau
bangsa. Seperti contoh, kedutaan mewakili satu negara bagian ke negara lain. Bangunan
dapat berfungsi sebagai simbol dari suatu hal, biasanya tempat atau situs keagamaan.
Misalnya, ruang publik dan bangunan keagamaan yang berfungsi untuk menyatukan
orang, dan karenanya mewujudkan gagasan persatuan sosial.

2.2 Makna Arsitektur

Kita mengenal era perkembangan arsitektur menjadi 3 bagian. Yaitu era pra modern, modern,
dan pasca modern. Ketiga era ini dikelompokkan berdasarkan ciri arsitektur yang berkambang
pada setiap masanya. Seperti pada era pra modern, ciri arsitektur yang berkembang adalah
yang mengutamakan nilai estetika, dan historis. Sehingga seakan menyampingkan nilai
fungsionalitas dan efektifitas. Kemudian pada era modern, ciri arsitektur yang berkembang
adalah yang mengutamakan aspek fungsionalitas. Sehingga pada era ini, hal-hal yang
dianggap kurang penting seperti ornamen-ornamen dihilangkan. Kemudian pada era pasca
modern, ciri karya arsitektur yang berkembang merupakan gabungan dari pra modern dan
modern. Dimana para arsitek mulai menyadari ada kesenjangan antara kaum elite pembuat
lingkungan dalam hal ini arsitek dengan orang awam yang menghuni lingkungan. Ungkapan
makna merupakan protes dari para arsitek pada arsitektur modern yang diangap kering tanpa
makna konotatif.

Istilah Semiotika diperkenalkan pertama kali dalam dunia filsafat pads akhir abad ke17 oleh John
Lock. Namun, orang yang pertama mempelajari semiotika adalah Charles Sanders Pierce
(1839-1914). Oleh karena itu Pierce disebut juga sebagai perintis ilmu ini, akan tetapi
pemikirannya baru dikenal lebih luas pada sekitar tahun 1930-an.

Semiotika (semiotics) berasal dari bahasa Yunani ‘semeion’ yang berarti Tanda. Tanda-Tanda
tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan
suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent,
1980). Bidang-bidang yang terlibat dalam Semiotika cukup luas, mencakup dunia manusia,
binatang, dan benda-benda.

Kemudian bagaimana makna arsitektur dilihat, dibagi menjadi:

1. Makna denotatif, yang berkaitan dengan fungsi dari karya arsitektur atau ruang.
2. Makna konotatif, berkaitan dengan kandungan historis, estetis, dan antropologinya sebagai
ideologi kehidupan atau mana simboliknya.
Charles Sanders Pierce mengkualifikasikan ‘tanda’ berdasarkan objeknya menjadi ikon (sederhana
maknanya), indeks (tingkat kesulitan menengah), dan simbol (sulit pemaknaannya).

• Ikon adalah hubungan antara Tanda dan acuannya yang berupa hubungan kemiripan.
Contoh sebuah keadaan geografis dengan peta, atau seseorang dengan foto yang
menggambarkan dirinya.
• Indeks adalah hubungan antara Tanda dan acuannya karena kedekatan eksistensi, atau
juga menunjukan adanya hubungan yang alamiah antara representamen dan denotatum
yang bersifat kausal. Contoh asap yang menandakan adanya api.
• Simbol adalah hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional. Yaitu suatu Tanda
merupakan hasil kesepakatan bersama diantara sesama pengguna bahasa. Misalnya kosa
kata dalam bahasa. Contoh rambu rambu yang memiliki makna masing masing dan telah
disepakati pemaknaannya.

2.3 Analisa Studi Kasus dengan Literatur


2.3.1 Elephant Building atau Chang Building (ตึกช ้าง) (Bangkok, Thailand)
Terletak di 3300/25-28 Phaholyothin Road, Jomphon, Chatujak, Bangkok 10900. Hasil
kolaborasi antara Dr. Arun Chaisaree (ดร. อรุณ ชัย เสรี) dan arsitek Ong-ard

Satrabhandhu (องอาจ สาต ร พันธุ ์; RTGS: Ong-at Sattraphan). Bangunan ini memiliki 32
lantai dan tingginya 102 meter (335 kaki). Bangunan ini selesai pada tahun 1997.

Gambar: Elephant Building

Sumber: : https://id.pinterest.com/ & google maps


Analisis fungsi:
1. Use and user function
Dapat dilihat pada banguna ini memiliki bentuk dibuat balok dengan dominan
menjulang ke atas yang memudahkan penggunaan bangunan ini sebagai kantor,
apartemen, dan plaza.
2. Technical function
Mengenai sistem struktural yang digunakan bangunan ini ialah penggunaan sistem
kolom dan balok. Penggunaan material beton yang disesuaikan dengan fungsi
bangunan ini.
3. Enviromental function
Bangunan ini merupakan bangunan tingkat tinggi, maka untuk menanggulangi sorot
dan panas dari cahaya matahari, bangunan ini menggunakan kaca one way sehingga
dapat memantulkan panas dan cahaya matahari.
4. Economic function
Dalam segi ekonomi tentu dengan fungsi bangunan sebagai kantor, apartemen, dan
plaza dapat meberikan investasi bagi pemilikinya. Selain itu, bangunan ini juga
menerapkan desain ekonomis yakni memaksimalkan ruang dengan bangunan
berbentuk balok menjulang ke atas, serta menyederhanakan aktivitas pemeliharaan
dan pembersihan dengan tidak menggunakan balkon pada bagian luar tiap ruang.
5. Symbolic function
Bangunan ini berada di bangkok, Thailand, maka sebagai simbol bahwa bangunan
ini berada di negara tersebut, bangunan ini didesain menyerupai gajah, karena gajah
sebagai ikon Thailand. Selain itu, bangunan ini memiliki bentuk balok menjulang
tinggi memberikan fungsi menyimbolkan sesuai dengan fungsi kegunaannya yaitu
untuk perkantoran, apartemen dan plaza.

Analisis Makna:
1. Makna Denotasi
Bangunan ini dibangun sebagai gedung apartemen yang sekaligus menampung
plaza dan perkantoran
2. Makna Konotasi
Bangunan ini dibangun untuk merepresentasikan gajah sebagai ikon negara
Thailand dengan gedung bagian belakang merepresentasikan kaki belakang gajah,
gedung tengah merepresentasikan kaki depan gajah dan gedung depan
merepresentasikan belalai.

2.3.2 Masjid Kubah Emas


Masid megah yang terletak di tepi jalan Raya Meruyung, Limo, Depok di Kecamatan Limo,
Depok. Masjid ini dibangun dan didesain oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid,
pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai
dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Dengan luas kawasan
50 hektare, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar
8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000
jemaah.

Gambar: Masjid Kubah Emas

Sumber: : https://id.pinterest.com/ & femina.co.id

Analisis fungsi
1. Use and user function
Penempatan, bentuk, dan fitur bangunan ini mencerminkan tujuan penggunaannya
yaitu untuk tempat peribadatan umat muslim. Dengan adanya ruang mihrab untuk
imam dan ruang luas untuk makmum.
2. Technical function
Proses fisik yang mendukung konstruksi dan pengoperasian bangunan masjid kubah
emas yakni menggunakan kolom yang dalam beberapa kolom itu ditampilkan dalam
bentuk pilar-pilar.
3. Enviromental function
Pemanfaatan pemantulan sinar matahari pada kubah yakni pada penggunaan emas
yang kemudian dengan pantulan sinar matahari dapat memberikan kesan agung
pada masjid. Selain itu, bangunan ini menyesuaikan dengan lingkungan sekitar yang
terhampar rumputan hijau dengan menggunakan selubung bangunan yang dibuat
sangat luas untuk menghadirkan keberadaan masjid ini.
4. Economic function
Dalam tujuan awal dibangunnya masjid memang untuk beribadah umat Islam,
kemudian bangunan ini dapat menambah fungsinya dan menghasilkan keuntungan
(income) untuk pemilikinya yakni melalui penyewaan sebagian tempat untuk prosesi
akad nikah.
5. Symbolic function
Dengan bangunan berkubah dan menara di sisi-sisinya yang memberikan simbol
bahwa bangunan tersebut ialah masjid tempat peribadatan umat islam. Serta
penggunaan detail-detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk
yang memperkuat simbol keislaman pada arsitekturnya.

Analisis Makna
1. Makna Denotasi
Masjid Kubah Emas berfungsi sebagai tempat ibadah umat islam.
2. Makna Konotasi
Dian berpendapat masjid adalah representasi rumah Tuhan, sehingga membangun
masjid yang indah dan megah adalah sebuah bentuk ibadah. Untuk menghadirkan
masjid yang mampu menjadi simbol keagungan Islam, maka Dian beranggapan
arsitektur masjid tersebut harus mencirikan arsitektur Islam yang kuat. Dalam hal ini
ia mengacu pada daerah asal kelahiran Islam, yakni Timur Tengah. Itulah rujukan
desain Masjid Kubah Emas. Arsitektur masjid di Timur Tengah memiliki ciri khas
kubah, minaret, halaman depan, serta penggunaan detail atau hiasan dekoratif
berbentuk geometris. Ciri khas Masjid Kubah Emas tampak dari lima kubah yang
dilapisi emas. melalui material emas yang merepresentasikan keagungan, Dian
beranggapan bahwa kesan megah dan indah dapat mengantarkan perasaan,
menggetarkan jiwa, menggenapkan niat untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan, kemudian keindahan masjid mampu mengingatkan manusia akan
kebesaran Tuhan. selain itu jumlah menara yang ada enam merepresentasikan
rukun iman yang ada enam.

2.3.3 Seoul Art Center (Korea)


Kompleks bangunan kebudayaan yang memiliki luas kira-kira 276.800 yard persegi.
Dengan total luas area lantai kira-kira 128,060.48㎡. Di desain oleh arsitek Kim Seok-chul
dan tim (Archiban Seok Chul Kim & Associates). Dibangun mulai tahun 1988 dan selesai
pada tahun 1993. Terletak di 2406, Nambusunhwan-ro, Seocho-gu, Seoul.

Gambar: Seoul Art Center

Sumber : koreantimes.co

Gambar: Seoul Art Center

Sumber : https://anjviola.com/impressionist-exhibit-at-seoul-arts-center/
Gambar: Seoul Art Center

Sumber : https://seoulseochotour.com/2019/02/22/seoul-arts-center/

Gambar: Stage-setting and performance audio Seoul Art Center

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=npDP_Bdwiuc&t=199s

Tangkapan layar video pada Youtube Seoul Art Center (예술의전당)


Gambar: Gat (갓)

Sumber : //ko.wikipedia.org/wiki/
Analisis fungsi

1. Use and user function


Salah satu pusat pengembangan dan pertunjukan budaya yang dapat dikunjungi dari
kalanhgan manapun. Menjadi salah satu objek wisata keluarga saat bersantai di akhir
pekan. Karena Lingkungan kompleks budaya ini dilengkapi area rerumputan/taman
yang cukup luas dan segar.
2. Technical function
Penggunaan mesin-mesin pengoperasian panggung dan audio untuk penampilan
theater. Penggunaan lift pada bangunan utama Opera House yang memiliki 4 lantai.
3. Enviromental function
Penggunaan kaca pada dinding bagian lantai atas memudahkan masuknya sinar
matahari untuk meminimalsir penggunaan lampu di siang hari.
4. Economic function
Tujuan dibangunnya Seoul Arts Center ini sebagai tempat penampilan dan
pengembangan seni yang menggunakan sistem tiket berbayar untuk akses masuk
ke area kompleks dan bangunan. Namun, untuk penampilan dalam ruangan, seperti
theater dan pertunjukan musik ada biaya tambahan. Selain itu, tempat ini dapat
mendatangkan pengunjung asing yang ingin mengetahui budaya Korea.
5. Symbolic function
Bangunan utama Seoul Arts Center, Opera House memiliki atap yang bentuknya

mirip dengan Gat (갓) atau topi tradisional korea.


Analisis Makna
1. Denotatif
Bangunan utama Opera House berbentuk tabung yang menunjang bentuk dari

atapnya yang menyerupai Gat (갓) atau topi tradisional korea. Bangunannya luas

dan tinggi dengan 4 lantai.


2. Konotatif

Atapnya yang berbentuk Gat (갓), topi dari bulu kuda atau bambu, berfungsi sebagai

simbol status dan merupakan bagian dari pakaian luar formal seseorang,
menyatakan bahwa pemakainya adalah pria terpelajar dan terhormat, mirip dengan
sarjana klasik. Gat dipandang sebagai pembeda antara kaum terpelajar dan
berbudaya dengan rakyat biasa. Bangunan Opera House mempresentasikan kita

yang ada di dalamnya seakan-akan ada di bawah topi Gat (갓) tersebut. Maka dari

makna Gat (갓) tersebut, Seoul Arts Center ini merupakan tempat yang berbudaya

dan terhormat.
BAB 3 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, didapatkan kesimpulan yaitu:

1. Bentuk dalam arsitektur suatu bangunan ditetukan oleh aktivitas yang akan dilakukan di dalamnya. Fungsi
dalam arsitektur menurut Omrania mencakup use and user function, technical functiom, enviromental
function, economic function, dan symbolic function. Yang mana salah satu atau semuanya mendorong proses
desain untuk proyek tertentu.
2. Makna dalam arsitektur mulai menjadi perhatian pada era pasca modern sebagai tanggapan para arsitek
akan kesenjanganan antara pengamat dengan karya arsitektur modern yang hanya mengutamakan sisi
fungsionalitas. Pemaknaan ini dikenal sebagai ilmu semiotika atau ilmu yang mempelajari tanda-tanda.
Makna arsitektur dibagi menjadi makna denotasi yang berkaitan dengan fungsi ruang, dan makna konotasi
yang berkaitan dengan nilai historikal, estetika dan sosial budaya.
3. Dapat disimpulkan bahwa tiap karya arsitektur memiliki fungsi-fungsi dan makna, namun terdapat penonjolan
dan persentase yang berbeda pada tiap karya. Sebagai contoh pada studi kasus yang telah dipaparkan di
atas, terdapat Elephant Building atau Chang Building yang lebih menonjolkan economic function dan
symbolic function, dimana gedung digunakan sebagai area perkantoran serta bentuknya mempresentasikan
hewan gajah. Untuk makna dari bangunan Elephant Building merepresentasikan gajah sebagai ikon negara
Thailand. Masjid Kubah Emas yang menonjolkan use and user function sebagai bangunan peribadatan, yaitu
adanya ruang mihrab dan ruang luas untuk makmum. Kemudian makna arsitekturnya menonjol dari
dukungan material pada kubahnya. Material emas untuk kubah merepresentasikan keagungan pada rumah
Tuhan. Pada Seoul Arts Center lebih terlihat untuk use and user function dan symbolic function, penggunaan
gedung sebagai tempat penampilan kegiatan kebudayaan dan seni dan bentuk atapnya yang menyerupai

topi tradisional korea yakni Gat (갓). Untuk makna dari atap gedung utama Opera House, Seoul Arts Center

ini merupakan tempat yang berbudaya dan terhormat.


DAFTAR PUSTAKA
Broadbent, Geoffrey. 1980. Signs, Symbols, and Architecture. New York, John Willey & Sons.

Omrania. 2018. The Multiple Meanings of Function in Architecture. https://omrania.com/insights/the-multiple-


meanings-of-function-in-architecture/ . Diakses pada 13 Desember 2020.

Surasetja, I. 2007. Fungsi, Ruang, Bentuk dan Ekspresi dalam Arsitektur. Handout Kuliah Pengantar Arsitektur,
UPI.

Embassy of the Republic of Korea in Sweden. 2014. Gat, traditional headgear in Korea.
http://overseas.mofa.go.kr/se-
en/brd/m_7969/view.do?seq=726011&srchFr=&srchTo=&srchWord=&srchTp=&
multi_itm_seq=0&itm_seq_1=0&itm_seq_2=0&company_cd=&company_nm=&p
age=18. Diakses pada 13 Desember 2020.

Republic of Korea’s Ministry of Culture, Sports, and Tourism. Art Center & Theater : Seoul Arts Center.
https://www.mcst.go.kr/english/culture/art/artCenter.jsp?pTab=02. Diakses pada 13 Desember
2020.

Seoul Architecture Guide. 2015. Seoul Arts Center.


http://m.archi.seoul.go.kr/en/archiView.do?seq=189&page=17&searchArchiRegion=&searchArchiYe
ar=&searchArchiAsset=&searchArchiAward=&searchString=. Diakses pada 13 Desember 2020.

BKK Kids. 2020. Chang (Elephant) Building. https://www.bkkkids.com/listing/chang-elephant-building/. Diakses


pada 13 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai