Anda di halaman 1dari 5

Tugas resume 6

Pengantar arsitektur
Da184102
Kelas b
Nama : Nadia Devi Pancaranti
Nrp : 5013201014

Unsur/ substansi dalam arsitektur ada dua, yaitu physical subtances, dan ephemeral
subtances. Physical subtances meliputi sesuatu yang terlihat. Seperti massa, struktur,
material, dan surface. Sementara ephemeral subtances meliputi sesuatu yang tidak terlihat
meliputi space, scale, light, movement. Pada suatu karyas arsitektur, semua unsur pasti dapat
ditemukan, namun mungkin ada beberapa unsur yang sengaja ditonjolkan. Ketika masih
dirancang, seorang arsitek akan melalui pemikiran dan perhitungan dari ke-delapan unsur
tersebut untuk dapat dihadirkan pada arsitektur.
Massa dalam arsitektur yang dalam kehadiran bisa diperhatikan dari kepadatan
volumetrik. Dinilai dari beratnya yang berhubungan dengan gaya grafitasi. Kemudian apabila
dihubungkan dengan estetika, massa dapat dihubungkan dengan masa yang diangkat.

Ilustrasi massa bangunan


Sumber: docplayer.info

Struktur dalam arsitektur dihubungkan dalam perhitungan. Mungkin apabila dinilai


melalui penglihatan langsung, sesuatu yang menyangga adalah struktur dari arsitektur
tersebut. Struktur sangat penting dari arsitektur yang pasti tak akan terlewat dalam pemikiran
sang arsitek. Struktur tak hanya sesuatu yang menopang seperti kolom. Struktur juga
memungkinkan tentang bagaimana suatu bangunan tampil melayang. Melalui struktur,
estetika dapat terbangun. Selain kolom, dapat juga berupa kubahan.
Freshfields Office Building / caspar
Sumber: https://www.archdaily.com/947196/freshfields-office-building-
caspar?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

Surface atau permukaan. Memiliki pengaruh penting karena merupakan hal pertama
yang akan dilihat. Karena surface adalah apa yang tampak di luar, surface dapat
merepresentasikan pesan atau emosi dari sebuah arsitektur. Dalam unsur ini mungkin sekali
untuk hadir aspek kesimetrisan atau keseimbangan. Suatu bangunan dapat tampil simetris
dengan dinamika pengulangan, atau asimetris dengan dinamika bentuk yang termodifikasi.
Tak hanya dari bentuk, namun juga dapat dihadirkan melalui permainan material.

Orleans Train Station


Sumber: https://www.archdaily.com/catalog/us/products/12307/ventilated-glass-facade-systems-
bendheim?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

Material. Dapat berupa natural atau artificial. Tiap material juga akan menghadirkan
ekspresi dan kesan dalam arsitektur. Seiring dengan perkembangan ilmu teknologi, material
yang digunakan juga makin beragam. Mungkin dalam arsitektur tradisional, lebih sering
menggunakan elemen alam seperti kayu dan bata. Kemudian dalam arsitektur kuno, mungkin
akan sering ditemui dengan material alam yang lebih sederhana seperti batu. Di era modern
ini, hadir smart material dimana setiap material dapat berasal dari modifikasi suatu bahan
yang memiliki tujuan untuk menghadirkan ekspresi pada arsitektur.

Cabin in the Wood/ Rangr Studio


Sumber: https://www.archdaily.com/944069/cabin-in-the-woods-rangr-
studio?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

Space atau ruang, merupakan panggung dari aktivitas manusia sebagai wadah dari
aktivitas manusianya. Unsur ini dirasakan melalui kepekaan. Bagaimana rasa yang hadir pada
suatu ruang. Bagaimana juga seorang pengamat dapat merasakan flow dan experience dalam
ruang tersebut.

Hyperlane Linear Sky Park / ASPECT Studios


Sumber: https://www.archdaily.com/944000/hyperlane-aspect-
studios?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

Scale atau skala. Merupakan bagaimana ukuran atau tinggi rendah suatu arsitektur.
Suatu banunan mungkin akan menghadirkan ekspresi yang berbeda ketika atapnya
ditinggikan. Dalam unsur ini juga berhubungan dengan proporsi. Bagaimana
mengkolaborasikan tiap bentuk dengan berbagai ukuran sehingga dapat menghadirkan kesan
kepada manusianya.
Light, dapat berasal dari aspek natural dan artificial. Natural tentu saja berasal dari
cahaya matahari, sedangkan bentuk artificial berasal dari cahaya buatan seperti lampu. Unsur
ini tak hanya terpaku pada bagaimana suatu ruang atau arsitektur dapat terlihat terang.
Namun lebih ke nilai gelap terang. Ruang atau bangunan yang gelap pun juga tak lepas dari
unsur cahaya. Karena dari keadaan gelap tersebut, hadir sebuah experience dari manusia
dengan ruang itu sendiri.

Sakuragaoka Childcare Center / Kengo Kuma & Associates


Sumber: https://www.archdaily.com/946032/sakuragaoka-childcare-center-kengo-kuma-and-
associates?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

Movement. Bukan soal denah, namun bagaimana flow dan pergerakan dari user atau
manusia di sebuah ruang. Aspek ini menghubungkan sisi fungsionalitas dari tiap ruang dalam
arsitektur. Aktivitas atau kegiatan apa yang dapat dilakukan atau dirasakan dari suatu ruang
termasuk dalam unsur ini.

Hyperlane Linear Sky Park / ASPECT Studios


Sumber: https://www.archdaily.com/944000/hyperlane-aspect-
studios?ad_source=search&ad_medium=search_result_all
Jadi, kesemua unsur tersebut adalah substansi yang akan selalu hadir dalam
arsitektur. Namun dalam kahadirannya sangat mungkin untuk ditonjolkan pada beberapa
unsur saja. Sehingga tergantung bagaimana seorang arsitek menentukan kadar dari setiap
unsurnya.

Anda mungkin juga menyukai