Anda di halaman 1dari 25

Teori Arsitektur 2

Disusun oleh :
- M Ammar Fawzi (201545500159)
- Rosyid Munzdir S(201545500120)
- Prayoga Aditya R (201545500065)
- Agus imanudin (201545500176)
Definisi Theory Architecture

 Teori dalam arsitektur adalah hipotesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang


apa yang terjadi bila semua unsur yang menjadikan bangunan dikumpulkan
dalam suatu cara pada tempat dan waktu tertentu.
 Teori dalam arsitektur cenderung tidak seteliti dan secermat teori dalam ilmu
pengetahuan yang lain, dan salah satu ciri penting dari teori ilmiah yang tidak
terdapat dalam arsitektur ialah pembuktian yang terperinci.
 Menurut Vemon Gibbert [1988] :
Pemahaman terhadap Arsitektur adalah perbedaan antara arsitektur dengan
bangunan tidaklah mudah untuk dirumuskan , barangkali lebih mudah
dikenali daripada dirumuskan.
apabila pemahaman terhadap arsitektur menuntut penegasan dan
pemastian tentang apa yang disebut ‘arsitektur’, maka pembedaan yang
definitip dari penegasan tersebut adalah sebuah kemutlakan yang harus
dikuasai.
Analogi Arsitektur

 Analogi Matematik

 Bentuk arsitektur yang mengambil sumber bentuk dari angka-angka,


geometri, dan bentuk-bentuk dasar matematika seperti bola, piramida,
balok, tabung dan lain-lain. Terkadang dua atau tiga bentuk-bentuk dasar
tersebut dikombinasikan untuk dijadikan bentuk arsitektural.
 Beberapa ahli teori berpendapat bahwa ilmu hitung dan geometri
merupakan dasar penting bagi pengambilan keputusan dalam arsitektur.
Contoh bangunan

The Parthenon was designed using


Pythagorean ratios.

Harpa Concert and Conference


Centre, Iceland, 2011
Analogi Arsitektur

 Analogi romantic

 Arsitektur harus mampu menggugah tanggapan emosional dalam diri si


pengamat. Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan
menimbulkan asosiasi (mengambil rujukan dari bentuk-bentuk alam, dan
masa lalu yang akan menggugah emosi pengamat) atau melalui
pernyataan yang dilebih-lebihkan (penggunaan kontras, ukuran, bentuk
yang tidak biasa yang mampu menggugah perasaan takut, khawatir,
kagum dan lain-lain).
 Arsitek pengguna analogi ini : Petter Collins, Wayne O’Attoe, am Richardo
Porro.
Contoh bangunan

collège de Cergy-le-Haut by Ricardo


Porro
Analogi Arsitektur

 ANALOGI BIOLOGIS
 Proses Analogi Arsitektur yang menganggap bahwa membangun adalah
proses biologis bukan proses estetis. Dengan arti yang lebih luas, dalam
merancang menggunakan pendekatan Analogi Biologis maka arsitek tersebut
lebih mengedepankan proses pembangunannya terhadap fungsi dan
keadaan serta keberadaan bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar
daripada mengedepankan keindahan bentuk bangunan.
 Analogi biologis terbagi atas 2 bentuk :
• ORGANIK :Bersifat umum, dengan metode terpusat pada hubungan antara
bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya
/penataannya
• BIOMORFIK : Lebih bersifat khusus, dengan metode terpusat pada
pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan
dengan organisme.
Contoh bangunan
organik

Falling Water House, Frank Lioyd


Wright

BIOMORFIK

Eden Multiple Greenhouse, Nicholas Grimshaw


Analogi Arsitektur

 Analogi Linguistik
 Analogi linguistik menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk
menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara
sebagai berikut:
 Model Tata bahasa :Arsitektur dianggap terdiri dari unsur-unsur (kata-kata) yang
ditata menurut aturan (tata bahasa dan sintaksis) yang memungkinkan masyarakat
dalam suatu kebudayaan tertentu cepat memahami dan menafsirkaa apa yang
disampaikan oleh bangunan tersebut.
 Model Ekspresionis : Dalam hal ini bangunan dianggap sebagai suatu wahana
yanng digunakan arsitek untuk mengungkapakan sikapnya terhadap proyek
bangunan tersebut.
 Model Semiotik : Semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penafsiran semiotik
tentang arsitektur menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda
penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang
dilakukannya.
Contoh bangunan

Montjuic Communication Tower – Santiago


Calatrava
Analogi Arsitektur

 Analogi mekanik

 Analogi mekanik melihat sebuah bangunan seperti halnya sebuah mesin


yang digunakan untuk dihuni. Bangunan seperti halnya sebuah mesin yang
hanya menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang mereka
lakukan, tidak menyembunyikan fakta melalui kiasan yang relavan dengan
bentuk dan gaya-gaya, atau dengan kata lain keindahan adalah fungsi
yang menyatakan apakah mereka itu dan apa yang mereka lakukan.
Contoh bangunan

Ronchamp Chapel – Le Corbuzier


Analogi Arsitektur

 Analogi pemecahan masalah

 Metoda pemecahan masalah beranggapan bahwa kebutuhan


lingkungan merupakan masalah yang harus diselesaikan secara analisis.
Suatu ciri dari metode pemecahan masalah ini yaitu prosedur yang
seksama dan terpadu. Contohnya seperti karya Zaha Hadid. Berdasarkan
analisis dan prosedur yang seksama dan terpadu. Gender ini diwakili oleh
bangunan yang berbentuk kurva atau lengkung. Yang memiliki kesan yang
dinamis, indah dan eksotis
Contoh bangunan

Jesolo Magica-Italia
Analogi Arsitektur

 Analogi adhocis

 Dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan langsung dengan cara


menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa
mengarah kesuatu tujuan/ cita-cita atau pedoman apa saja yang dapat
dipakai untuk mengukur rancangan tersebut.
Contoh bangunan

Spiral Tower-Barcelona
Analogi Arsitektur

 Analogi Pola Bahasa

 Manusia secara biologis adalah serupa, dan dalam suatu kebudayaan


tertentu terdapat kesepakatan untuk perilaku dan juga untuk bangunan.
Jadi, arsitektur harus mampu mengidentifikasi pola-pola kebutuhan agar
dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pendekatan tipologi
atau pola menganggap bahwa lingkungan perilaku dapat dipandang
dalam pengertian satuan-satuan digabungkan untuk membangun sebuah
bangunan.
Contoh bangunan

Evelyn Grace Academy, London


Analogi Arsitektur

 Analogi dramatugi

 Kegiatan-kegiatan manusia yang dinyatakan sebagai dan lingkungan buatan


yang dianggap sebagai pentas panggung. Terdapat 2 sudut pandang
diantaranya yaitu:
a. Sudut pandang actor
Dengan menyediakan alat-alat perlengkapan dan kesan-kesan yang
diperlukan seta perabot-perabot yang disusun secara teratur.
b. Dari sudut pandang dermawan
Arsitek menyebabkan orang bergerak kesuatu arah dengan memberikan
petunjuk-petunjuk visual misalnya arsitek dalam dramatugi mengatur aksis
penunjangnya,
Contoh bangunan

London Aquatics Centre


Teori, Sejarah dan Kritik

Sebelum membahas lebih jauh kiranya perlu adanya penjelasan secara


singkat mengenai perbedaan antara teori, sejarah dan kritik dalam arsitektur.
• Sejarah Arsitektur, lebih bersifat deskriptif terhadap karya-karya masa silam.
• Kritik arsitektur, merupakan kegiatan yang berupa penghakiman dan
penafsiran terhadap suatu karya dari sisi timbang bakuan yang
dikemukakan oleh arsitek atau kritikus yang menyampaikan kritik tadi.
• Teori Arsitektur. Dalam hal ini teori arsitektur berhadapan dengan solusi
alternatif yang didasarkan pada observasi atas keadaan masa sekarang
disiplin arsitektur, atau menawarkan paradigma pemikiran yang bertitik
tolak pada issue-issue. Sifat teori spekulatif, antisipatorik dan katalistik telah
membedakan teoritik dari kegiatan sejarah dan kritik.
Kedudukan Arsitektur Dalam Hubungannya dengan Ilmu
Pengetahuan Arsitektur sebagai iIlmu Pengetahuan

Arsitektur pada dasarnya tersusun dari seperangkat teori dan pernyataan


yang membentuk cakupan tersendiri dan penalaran tersendiri. Dalam
pemahaman ini nilai kebenaran dari teori di arsitektur dapat dikatakan sangat
tidak mutlak tidak seperti halnya ilmu pengetahuan alam atau matematika.
Meskipun demikian dalam pandangan ilmu pengetahuan arsitektur dapat
didekatkan pada paradigma. Dimana teori arsitektur merupakan kumpulan
yang kadang-kadang terkait atau didasarkan pada bidang keilmuwan lain.
Arsitektur sendiri tersusun dari kesepakatan-kesepakatan bagi para
ilmuwannya terhadap teori-teori dan pernyataan yang membentuknya.
Arsitektur sebagai Ilmu Pengetahuan
yang Normatif
Ilmu Pengetahuan Normatif pada dasarnya mengarah pada penerapan-
penerapan secara langsung. Teori-teori yang ada dalam arsitektur dapat juga
dipahami dari sisi ilmu pengetahuan normatif, ini karena sebagian besar teori
yang ada diarahkan pada penerapan proses penciptaan bangunan dalam
kegiatan perencanaan dan perancangan. Penjelasan terhadap pendapat ini
Jon Lang (dalam Johnson, 1994) menyebutkan bahwa teori dalam
pendidikan arsitektur lebih difokuskan kepada pengertian bahwa perancang
adalah pencipta dan pada „perolehan rumusanrumusan dalam melakukan
tindakan merancang‟.
Jon Lang mencoba menjelaskan keterkaitan orientasi teori Positif dan Normatif
dikaitkan pokok-pokok teori dalam matriks berikut :

• Orientation of Theory
• Subject Matter of Theory
• Positive
• Normative
• Procedural
• Professed (Praxis & Process, deal with creativity, analysis, synthesis, evaluation &
Research)
• Practiced
• Substansive
• Professed
• Concerne with phenomena, environmental, qualities, & function,aesthetics, behavior
& determination of emphasis)
• Practiced

Matriks Teori (dari Lang 1987, dalam Johnson, 1994).


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai