Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR SEMESTER

TEORI ARSITEKTUR
“RESUME MATERI TEORI ARSITEKTUR”

Dosen Kelas :
Nasrullah Ridwan S.T.,M.T

Oleh :
Nama : Khairina Humairah
Npm : 2004104010034

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021-2022
BIODATA

Nama : Khairina Humairah


Npm : 2004104010034
Tempat, Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 18 Juni 2002
Alamat : Perumnas
Desa : Paya Bujok Seuleumak
Kecamatan : Langsa Baro
Kota : Langsa
Provinsi : Aceh
Riwayat Pendidikan
TK : TK YAPENA ARUN
SD : SD NEGERI 1 LANGSA
SMP : SMP NEGERI 3 LANGSA
SMA : SMA NEGERI 1 LANGSA
Materi pak Masdar Djamaluddin, S.T ., M.T

• Pengertian Teori
Teori adalah pendapat yang didukung fakta pasti,atau milik kita adalah eranya
yang menanggapi dunia yang berubah.
Teori arsitektur adalah penguraian teori yang tersusun sebagai unsur pembentuk
arsitektur.

- Tantangan dalam dunia arsitektur dapat dilihat dari praktek dan karya arsitektur itu
sendiri. Teori yang berkembang di dunia Arsitektur berasal dari kritikan, penafsiran,
dan deskripsi dari hasil pekerjaan yang telah dihasilkan dan berhasil membangun
opini masyarakat sehingga timbul pemahaman baru. Dalam perkembangan dunia
arsitektur, muncul aliran post modern yang menekankan pada kunci dominansi
persoalan tunggal, hal ini berbeda dengan arsitektur modern yang bersifat
formalisme, dan gagasan fungsionalisme, kebutuhan “ pemecahan radikal ” dan
ungkapan jujur bahan dan struktur.
-
- Teori dapat digolongkan menjadi beberapa pokok pikiran masalah berdasarkan
subjeknya diantaranya : Preskriptif, proskriptif, Afirmatif, atau Kritis. Yang
kesemuanya itu berbeda dari sudut pandang deskriptif yang netral.
-
- Teori preskriptif menawarkan penjelasan baru mengenai masalah khusus yang
berfungsi untuk menentukan norma baru yang digunakan sebagai pedoman dalam
praktek. Jadi ini menaikan standart metode desain. Jenis ini dapat bersifat kritis
dalam situasi status quo.
-
- Teori proskritif yang menawarkan keadaan standart apa yang dihindarkan dalam
desain. Urbanisme dalam sudut pandang proskriptif didefinisikan tidak secara
negatif tetapi lebih kepada pemecahan atau pembelajaran untuk mengatasi hal
tersebut, contohnya dengan menentukan zona fungsional. Seperti kode perencanaan
kota untuk Seaside, Florida oleh Andreas Duany dan Elizabeth Plater – Zyberk.
- Inti dari teori – teori yang ada pokoknya mengenai masalah pelaksanaan dan
seni. Berasitektur dinyatakan sebagai cikal bakal seni bangunan yang halus. Hal ini
sangat berbeda dengan prinsip ilmu matematika dan ilmu yang lainnya. Dilihat dari
subjek dasar, prinsip dalam dunia arsitektur dapat digolongkan menjadi 5 point,
diantaranya:
- 1. Arsitektur yang memiliki tingkatan mutu yang diharuskan oleh seorang arsitek
dalam hal kepribadian, pendidikan, dan pengalaman.
- 2. Apresiasi arsitektur baik berupa seni maupun kesenangan sebagai salah satu
kriteria arsitektur.
- 3. Teori desain atau metode konstruksi. Meliputi: teknik, bagian, jenis, bahan, dan
prosedur unsur pokok.
- 4. contoh contoh senjata arsitektur, pemilihan, dan penyajian yang menyatakan
sikap menulis terhadap sejarah.
- 5. Sikap tentang hubungan antara teori dan praktek. Pandangan yang tentang
subyek pokok ini dinyatakan oleh arsitektur Bernard Tschumi. Bagi Tschumi arsitek
bukanlah seni dan teori yang mengambarkan. Tulisannya menunjukan bahwa peran
teori merupakan penafsiran dan propokasi.

- Strukturalisme ;
- - Struktural lebih menfokuskan pada kode, konvensi, dan proses pertanggung
jawaban dari pekerjaan dimana menciptakan arti sosial. Struktur merupakan sebuah
proses yang liguistik, psycoanalitic, metaphisical, logical, sosiological. Dalam desain
struktur merupakan sesuatu kejelasan yang dapat mempertegas arti dari desain yang
akan diwujudkan.
- Post strukturalism ;
- Dalam hal ini untuk membedakan strukturalism dan poststrukturalism sangatlah
sulit, karena keduanya hampir sama, Dan untuk memisahkannya dilihat dari aspek
bahasa arsitektural yang ditimbulkan dalam desain yang ada, poststrukturalisme
lebih mengarah pada pemaknaan dari karya desain arsitekturalnya.
Penerapan Teori Dalam Arsitektur

Teori tentang arsitektur meliputi variable: ruang, struktur, atau proses-proses


kemasyarakatan sehingga bangunan bisa dilihat dan dinilai. Dalam
memandang arsitektur para ahli teori sering kali mengacu pada anologi.

• Analogi Dalam Arsitektur

- Analogi Matematis
Analogi matematis adalah analogi yang berdasarkan pada ilmu hitung dan
geometri dalam pengambilan keputusan dalam arsitektur. Contoh analogi ini
adalah keyakinan beberapa ahli teori bahwa bangunan yang dirancang menurut
bentuk-bentuk murni dan angka-angka primer atau lambang akan sesuai dengan
tatanan alam semesta.
- Analogi Biologis
Analogi biologis adalah analogi yang berdasarkan pada pemahaman dan
pertimbangan biologis. Analogi ini menghasilkan dua bentuk teori arsitektur atau
bentuk arsitektur, yaitu organik dan biomorfik. Bentuk organik bersifat sangat
umum dan memusatkan perhatian pada hubungan antarbagian bangunan atau
antara bangunan dan ronanya, sedangkan bentuk biomorfik bersifat lebih khusus
dan memusatkan perhatian pada proses pertumbuhan dan kemampuan pergerakan
yang berkaitan dengan organisme.
- Analogi Linguistik
Analogi linguistik memandang bahwa bangunan dimaksudkan untuk
menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara,
yaitu:
1) model tata bahasa;

2) model ekspresionis;

3) model semiotik.
- Analogi Romantik
Analogi romantik merupakan kaidah-kaidah yang pernah ada, diurai dalam
bentuk berbeda. Analogi romantik sebagai gambaran, diolah jauh sekali dari
yang ada.
- Analogi Mekanik
Menurut Le Corbusirr, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni merupakan
contoh analogi mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya dengan mesin
hanya akan menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang dilakukan, tidak
menyembunyikan fakta melalui hiasan yang tidak relevan.

- Analogi Adhocis
Arsitektur berarti menanggapi kebutuhan langsung dengan menggunakan
bahan-bahan yang mudah diperoleh tanpa membuat rujukan dan cita-cita.
- Analogi Bahasa Pola
arsitektur harus mampu mengidentifikasi pola-pola baku kebutuhan-kebutuhan
agar dapat memuaskan kebutuhan manusia tersebut. Pendekatan tipologis atau
pola menganggap bahwa hubungan lingkungan perilaku dapat dipandang dalam
pengertian satuan-satuan yang digabungkan untuk membangun sebuah bangunan
atau suatu rona kota.
- Analogi Dramaturgi
Analogi dramaturgi digunakan dengan dua cara, dari titik pandang para aktor
dan dari titik pandang para dramawan. Dalam hal pertama arsitek menyediakan
alat-alat perlengkapan dan rona-rona yang diperlukan untuk memainkan suatu
peranan tertentu. Dari titik pandang para dramawan, arsitek dapat menyebabkan
orang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan memberikan petunjuk-
petunjuk visual. Pemanfaatan analogi dramaturgi ini membuat sang arsitek yang
bertindak hampir seperti dalang, mengatur aksi seraya menunjangnya.
• Fungsi, Ruang, Bentuk, Dan Ekspresi Dalam Arsitektur

- Fungsi
Fungsi adalah suatu prinsip arsitektural dimana bentuk suatu bangunan harus
diperoleh dari fungsi yang harus dipenuhinya; aspek skematis dan teknis dari
meodernisasi arsitektural (rasionalisme), yang pendirian teoritisnya yang lebih
luas.Menurut GEOFREY BROADBENT Jadi Broadbent memahami fungsi
sebagai apa saja yang dipancarkan dan diinformasikan oleh arsitektur melalui
panca indera kita. Menurut CHRISTIAN NOERBASCHULZ Jadi Christian
Norberg-Schulz memahami “fungsi” sebagai tugas dan pekerjaan yang harus
dijalankan oleh suatu lingkungan binaan. Menurut LARRY L.LIGO Larry R.
Ruang
Dalam konteks ini tidak hanya manusia saja yang disebut penghuni ruang,
tetapi juga makhluk hidup lainnya yang menempati ruangan tersebut. Karena
selain rumah manusia juga ada rumah anjing, kandang sapi, kandang ayam,
sampai rumah semut. Namun dalam konteks manusia dan arsitektur,
manusialah yang memiliki paling banyak macam korelasi dengan ruangan
karena memiliki cipta rasa dan karsa.Hubungan tersebut dibagi menjadi
hubungan secara fisik maupun non fisik (psikis) ruang. Dalam hal ini arsitek
memiliki peran untuk menjembatani antara ruang dengan penghuninya agar
terjadi hubungan timbal balik yang harmonis.
- Bentuk
Dalam arsitektur, bentuk adalah hal yang cukup penting. Bentuk merupakan
output atau keluaran akhir yang bisa dilihat oleh pengguna bangunan.Wujud
merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi
bentuk Ciri-ciri pokok yang menunjukan bentuk dipengaruhi oleh keadaan
bagaimana cara kita memandangnya. Juga merupakan sarana pokok yang
memungkinkan kita meninjau latar belakang, persepsi kita terhadap satu dan yang
lain, sangat tergantung dari derajat ketajaman visual dalam arsitektur.Terdapat
beberapa unsur bentuk dalam arsitektur yaitu venustas (keindahan), firmitas
(kekuatan), dan utilitas (fungsi)’. arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi,
estetika, dan psikologis.Bentuk digunakan sebagai media bagi komunikasi
(ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang sesuai untuk memancarkan
informasi tertentu.
- Ekspresi
Ekspresi dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek, yakni : Fungsi, fungsi dapat
melahirkan bentuk yang ekspresif misalnya kita membuat sebuah lumbung padi
dengan menitikberatkan pada pemenuhan fungsi, maka akan muncul bentuk
lumbung pada yang dapat menghindari terjadinya pembusukan padi, menghindari
gangguan tikus dan sebagainya.Menurut interpretasi psikologi dan teori Gestalt
tentang proses persepsi visual, menyatakan bahwa garis (line) dan bentuk (form)
dari bangunan mengkomunikasikan makna-makna secara langsung melalui garis
itu sendiri dan bidang (Lang, 1987).Keterkaitan Fungsi, Ruang Bentuk dan
Ekspresi Fungsi dapat dikatagorikan sebagai penentu atau panduan menuju
bentuk.Penangkapan ekspresi bentuk bisa sama ataupun berbeda pada setiap
pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar belakang pengamat.
Materi Pak Nasrullah Ridwan, S.T., M.T

- Pengertian Arsitektur

1. Arsitektur adalah sebuah ruang atau bentuk yang diciptakan untuk


mewadahi suatu aktifitas.
Contohnya adalah bangunan seperti masjid, gedung perkantoran dan rumah serta
bangunan lainnya. Bangunan-bangunan ini memiliki ruang yang dapat difungsikan sebagai
tempat beraktifitas, serta memiliki batas- batas yang membentuk ruang itu sendiri.

2. Arsitektur adalah suatu ruang yang diciptakan untuk mewadahi suatu aktivitas. Dalam
hal ini arsitektur yang dimaksud adalah jenis landscape architecture, yang memiliki
ruang untuk beraktifitas namun tidak memiliki batasan nyata secara visual seperti
dinding ataupun partisi lainnya.

3.Sesuatu tidak bisa dikatakan sebuah arsitektur jika hanya berupa bentuk
tanpa ruang. Hal ini dikarenakan suatu bentuk yang tidak memiliki ruang tidak akan bias
digunakan untuk mewadahi aktifitas baik manusia maupun hewan. Contoh dari pengertian
ini adalah Sclupture,
rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan
yaitu cabang seni
dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau
kasting (dengan cetakan). Sculpture juga disebut sebagai patung ataupun
arca. Selain itu, beberapa tugu dan monument juga dapat dikatagorikan
bentuk tanpa ruang.

Anda mungkin juga menyukai