Anda di halaman 1dari 11

TEORI DAN TEORI DALAM ARSITEKTUR

Teori (theory) adalah susunan definisi, konsep, dan dalam menyajikan pandangan yang sistematis
fenomena dengan menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan
maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena

Menurut HEDRIKSEN (1992), pengertian teori adalah suatu susunan hipotesis, konsep, dan prinsip
pragmatis yang membentuk kerangka umum referensi untuk suatu bidang yang dipertanyakan.

Menurut KERLINGER (1973), teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.

Menurut Jonathan H. Turner, Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita

menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi

Menurut CRESWELL, Teori adalah seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang
memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan cara menentukan

hubungan antar-variabel.

Menurut NAZIR Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa atau kejadian.

Menurut STEVENS Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan
beberapa fenomena.

Menurut FAWCETT Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang

hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang

lain.

Menurut TRAVERS Teori terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan
memprediksi sebuah fenomena.

Menurut EMORY COOPER Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable

yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat
menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.

Menurut CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum
terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.

Menurut KING Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat
diamati dalam dunia nyata.
Menurut MANNING Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan

seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat

dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.

Menurut KARL POPPER Teori adalah jaringan untuk menangkap apa yang kita sebut sebagai “dunia”.
Teori membantu kita memahami kenyataan.
TEORI DALAM ARSITEKTUR

Kata Arsitek berasal dari bahasa Yunani “Architekton” Archi = Pemimpin Tekton = Membangun Jadi
arsitek adalah pemimpin pembangunan ( Master – Builder ) Teori paling kuno tentang arsitektur berasal

dari Marcus Vitruvius Pollio (abad 1 SM) dalam bukunya The Ten Books Of Architecture. Vitruvius

menyimpulkan 3 aspek atau syarat yang harus dipenuhi dalam arsitektur yaitu : a. Firmitas (Kekuatan)
b. Utilitas (Kegunaan) c. Venustas (Keindahan)

Teori dalam arsitektur adalah hipotesa, harapan & dugaan-dugaan tentang apa yang terjadi bila semua
unsur yang dijadikan bangunan di kumpulkan dalam suatu cara, tempat, dan waktu tertentu.

Beberapa analogi yang sering digunakan oleh para ahli teori untuk menjelaskan arsitektur adalah :

1. Analogi Matematis Beberapa ahli teori berpendapat bahwa matematika dan geometri merupakan

dasar penting bagi pengambilan keputusan dalam arsitektur. Contoh : System proporsi “golden section”

yang berasal dari arsitektur zaman yunani sering disebut sebagai tuntunan yang tepat dalam rancangan
arsitektur. Golden section adalah perbandingan 1 : 1,618

2. Analogi Biologis Ada 2 bentuk teori arsitektur yang berdasarkan analogi biologis yaitu : a. Arsitektur

Oraganik : memusatkan perhatian pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau anta bangunan

dan lingkungannya. Kota organic menunjukkan keterpaduan secara keseluruhan dari semua bagian.

Perintis dari arsitektur organic adalah F.L. Wright, yang mempunyai karakteristik: Berkembang ke luar

dari dalam dan selera dengan kondisi-kondisi keadaannya Konstruksi mengikuti sifat bahan

Keterpaduan unsure-unsur bangunan Menggambarkan waktu, tempat dan tujuan masyarakat yang
membuatnya. b. Arsitektur Biomorfik : memusatkan perhatian pada proses-proses pertumbuhan dan

kemampuan bergerak yang berkaitan dengan organism-organisme. Arsitektur biomorfik memiliki


kemampuan untuk tumbuh dan berubah melalui perluasan, penggandaan, pemisahan, regenerasi dan

perbanyakan. Contoh : Kota yang dapat dimakam (Rudolf Doemech) Struktur Preunatik bersel
banyak (Fisher, Conolly dan Neumarik ) Kota berjalan (Run Herron)

3. Analogi Romantik Ciri pokok dari arsitektur romantik ialah bersifat mengemban tujuan
mendatangkan atau melancarkan tenggapan emosional dalam diri si pengamat. Hal ini dapat dicapai

dengan : Menimbulkan asosiasi Rancangan romantic memahami rujukan pada alam, masa lalu,
tempat-tempat khusus, benda-benda primitive, asosiasi pada denah, dll. Menggunakan sesuatu yang
dilebih-lebihkan.
Pengamat akan mesa takut, khawatir, atau kagum dengan penggunaan kontras, situasi yang berlebihan,
ukuran yang tidak biasa, dan bentuk-bentuk yang tidak lazim digunakan oleh arsitek.

4. Analogi Linguistik Analogi ini menganut pandangan bahwa bangunan adalah sarana penyampaian

informasi kepada para pengamat : Model sintaksis ( data bahasa ) Arsitektur dianggap terdapat

unsure-unsur ( kata-kata ) yang didata menurut aturan tertentu, yang memungkinkan masyarakatdalam

suatu kebudayaan tertentu, cepat memahami dan menafsirkan apa yang disampaiakn oleh banguna
tersebut. Model semiotic Semiotic merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari arti-arti kata
dan hubungan antara tanda-tanda atau simbol-simbol yang menyertainya. Model expresionis

Bangunan dianggap sebagai suatu wahana yang digunakan arsitek untuk mengungkapkan sikapnya

terhadap proyek bangunan tersebut. Ekapresi bangunan dapat mengungkapkan keadaan, lokasi,
konstruksi, pemakai, perbedaan fungsi, dll.

5. Analogi Mekanik Pernyataan Le Corbusier bahwa : “a home is machine to live in” (rumah adalah

sebuah mesin untuk dihuni) adalah contoh penggunaan analogi mekanik dalam arsitektur. Bangunan

seperti hasilnya sebuah mesin seharusnya hanya menyatakan apa sesungguhnya bangunan tersebut

dan apa fungsi didalamnya. Bangunan harusnya tidak menyembunyikan fakta-fakta ini dengan hiasan

hiasan yang tak relevan dalam bentuk gaya-gaya sebuah bangunan modern harus apa adanya,

transparan, dan bersih dari kebohongan-kebohongan atau hal-hal yang tidak prinsipil, untuk

menyesuaikan dengan dunia mekanisasi dan transportasi cepat saat ini. Dengan hanya menyatakan
apakah meralat dan apakah yang dilakukan, maka keindahan akan dating dengan sendirinya.

6. Analogi Adhocisme Pandangan mengenai arsitektur menurut pendekatan Adhocis adalah


menanggapi kebutuhan langsung dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh, tanpa

membuat tujuan pada suatu cita-cita tertentu. Tidak ada pedoman baku dari luar untuk mengukur

rancangan tersebut.

7. Analogi Dramaturgi Lingkungan buatan dapt dianggap sebagai sebuah pentas panggung. Manusia

memainkan peran dan bangunan-bangunan merupakan panggung dan perlengkapn yang menunjang
pentas. Arsitek dapat menyebabkan orang bergerak ke suatu arah atau dari arah lain dengan
memberikan petunjuk-petunjuk visual. Dalam analogi dramenturgi arsitek bertindak seperti dalang

yang mengatur aksi dan menunjangnya.


Adapun beberapa teori dalam arsitektur seperti dibawah ini :

1. Macam Teori Arsitektur


a. Teori Positif & Normatif
Teori positif merupakan suatu proses kreatif yang mencakup pembentukan struktur
konseptual, baik untuk menata maupun untuk menjelaskan hasil suatu pengamatan.
Tujuannya adalah agar struktur ini dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi dan
membuat prediksi mengenai apa yang mungkin terjadi.
Nilai dari teori positif ini bergantung pada kekuatan penjelasan dan prediksinya. Teori-
teori yang berhasil adalah teori yang sederhana, tetapi mampu menggeneralisasikan
fenomena dunia dan dalam penggunaannya dapat membantu kita melakukan prediksi
dengan akurat. Hal ini memungkinkan seseorang mendapatkan sejumlah pernyataan
deskriptif dari sebuah pernyataan yang sederhana.
Dalam perancangan, salah satu fungsi teori positif adalah meningkatkan
kesadaran mengenai perilaku mana dalam lingkungan yang penting bagi manusia sehingga
dalam pengambilan keputusan desain, hal tersebut tidak luput menjadi bahan pertimbangan.
Oleh karena itu, dengan teori positif berbagai isu ini dapat didiskusikan dengan jelas dan
gamblang sehingga dapat menjembatani celah yang ada antara rancangan yang intuitif dan
ketidaksadaran akan perilaku yang penting bagi manusia karena berbagai aspek dalam
desain dapat dijelaskan secara eksplisit.
Berbeda dengan Teori Normatif, yang berangkat dari konsensus tentang segala sesuatu
yang disepakati untuk waktu tertentu atau tentang patokan apa yang disebut baik atau apa
yang seharusnya dilakukan, sebuah teori positif akan memperhitungkan adanya
pengalaman dari beragamnya karakter manusia yang mengakibatkan beragam pula bentuk
tuntutan akan lingkungan fisik.

Adapun sumber lain yang menjelaskan tentang Teori Positif dan Teori Normatif :

Teori Positif adalah teori yang dibangun berdasarkan metode ilmiah (rasional dan
scientific), yaitu berdasarkan pengalaman dan pengujian empirik, melalui pengamatan,
penguraian, dan penjelasan atas fenomena.
Teori Normatif adalah teori yang dibangun berdasarkan pandangan dunia (paradigma,
filosofi) dari para filsuf, politisi, perencana, dan arsitek. Teori ini lebih berdasarkan ideologi
daripada observasi dan pengalaman empirik.

1.TEORI POSITIF
Teori Positif merupakan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan mampu
untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan di masa datang. Teori positif merupakan
pernyataan-pernyataan positif yaitu pernyataan tegas tentang realita (sebagaimana adanya).
Teori positif pada hakekatnya bersifat empirik dan tentative. Teori positif tidak akan menyiratkan
bahwa sebenarnya teori-teori itu harus sesuai dengan epistimologi para positifist yang berpedoman
bahwa tidak ada kebenaran sebelum ada tahap pembuktian sesuatu dan pembongkaran
kepalsuannya.
a. Fungsi Teori Positif
Fungsi utama dari teori ini adalah membuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh sesuatu yang bernilai
besar dari beberapa pernyataan deskriptif suatu pernyataan tertentu. Nilai besar dan murni itulah yang
menguatkan pendapat bahwa suatu teori positif berfungsi untuk semua disiplin ilmu dimana kemudian
memberikan batasan yang jelas dengan tahapan seperti sistem control yang baik. Fungsi lain dari teori
positif adalah untuk meningkatkan kesadaran berperilaku dalam penciptaan lingkungan yang penting
bagi mausia dank area itu harus memiliki dampak dalam keputusan perencanaan.
b. Tujuan Teori Positif
 Untuk menjelaskan fenomena maupun memprediksikan hasil-hasilnya sehingga dapat diprediksikan
langkah-langkah yang harus diambil.
 Untuk memberikan kemungkinan masyarakat ilmuwan dalam memperoleh banyak pernyataan
deskriptif dari pernyataan tunggal (Alan Johnson, 1994).
 Untuk Menghindari bias, menghindari unsur subyektifitas dan melihat pada alternatif.

2.TEORI NORMATIF
Teori normatif bagi Kevin Lynch dalam “Good City Form” menguraikan hubungan-hubungan yang
dapat digenerlisasi antara nilai-nilai manusia dan bentuk tempat tinggal atau bagaimana mengetahui
sebuah kota yang baik dengan melihat kota lainnya (1984;37).
Tetapi berkembang menjadi tidak terkendali menjadi suatu kekeliruan naturalistik. John Lang (1987)
juga melihat teori normatif sebagai penentu untuk kegiatan tetapi dalam bentuk yang prinsipil, standar-
standar dan manifesto yang menuntun kegiatan.
Teori normatif adalah teori yang berasal dari suatu ideology dan bermacam-macam orientasi
professional dengan membandingkan sesuatu sehingga memunculkan suatu guidelines dan prinsip-
prinip sampel dari suatu proses keputusan dalam desain. Teori normatif berhubungan dengan posisi
prinsip dari sampel dari suatu proses keputusan dalam desain. Teori normatif berhubungan dengan
posisi dan kedudukan yang berbeda mengenai apa yang telah dilakukan atau yang dapat dilakukan
pada lingkungan terbangun dan atau pada proses desain yang seharusnya dilakukan designer atau
arsitek.

TEORI SUBTANTIF
Berkaitan dengan kajian tentang fenomena lingkungan alam dan perilaku manusia yang membantu
memperkaya dan menjadi bahan pertimbangan Arsitek atau Perancang dalam perancangan arsitektur.
Bidang Kajian Teori Substantif
Natural Environment Theory : Kajian yang berkaitan dengan lingkungan fisik, kimiawi, dan geologi di
sekitar manusia dan organisme lain. Hal ini menjadi masukan dalam pengolahan material, geometri
bentuk, perhitungan struktur, pengaruh lingkungan alam (angin, matahari, hujan, dll) dalam
perancangan arsitektur.
Person Environment Theory : Kajian yang berkaitan dengan aspek biologik, psikologik, sosial, dan
kultural manusia. Hal ini akan menjadi masukan dalam penataan pola aktivitas, organisasi, program
ruang, serta bentukan arsitektur berdasarkan karakteristik prilaku pemakai.

TEORI METODOLOGIS (Prosedural)


Berkaitan dengan metode/prosedur dalam praktek perencanaan dan perancangan arsitektur, yang
mencakup proses perumusan gagasan/kreativitas, serta proses analisis, sintesis, dan evaluasi.

Beberapa tokoh dan teori yang mereka gunakan dalam dunia arsitektur :

1. Luis I. Kahn, dengan teori : arsitektur adalah pemikian yang matang dalam pembentukan ruang.
Pembaharuan arsitektur secara terus-menerus adalah disebabkan perubahan konsep ruang.

2. Le Corbusier, dengan teori : arsitektur adalah penataan beberapa massa yang dengan hebat, tepat

dan baik sekali digabungkan dengan cahaya. Gaya yang sangat terkenal adalah gaya modernisme atau
international-style. Salah satu karyanya adalah Domino House (1914-1915).

3. William Wayne Caudill, dengan teori bentuk dan ruang adalah bukan arsitektur. Arsitektur terjadi
hanya bila seseorang sedang mengalami atau menikmati bentuk dan ruang tersebut.

4. Frank Lloyd Wright, menerapkan teori arsitek organik. Adapun beberapa karya yang dia ciptakan

yaitu, gaya prairie houses (1900-1910), gaya open plan biasanya diterapkan di padang yang luas,

Graycliff karyanya yang paling inovatif (1926-1929), Price Tower dengan jumlah lantai 19 (1943-1959)
dan Fallingwater (1935-1939).
Kesimpulan :

- Teori adalah susunan definisi, konsep, dan dalam menyajikan pandangan yang sistematis
fenomena dengan menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
- Teori dalam arsitektur adalah hipotesa, harapan & dugaan-dugaan tentang apa yang terjadi

bila semua unsur yang dijadikan bangunan di kumpulkan dalam suatu cara, tempat, dan waktu
tertentu.

- Kita dapat menelaah dan memahami konsep apa yang cocok digunakan sebelum merancang
sebuah bangunan melalui teori-teori arsitek terdahulu yang sudah terbukti dan diakui oleh

dunia. Bahkan kita juga dapat mencari celah untuk menemukan dan menciptakan teori-teori

baru dengan konsep yang fresh dan tidak sama dari sebelumnya.

- Kita juga dapat mengetahui cara-cara atau proses ketika kita ingin merancang sebuah

bangunan.
- Sebagai penguat atau unsur yang mendukung dalam proses perancangan sebuah bangunan.
Dengan adanya teori, kita dapat meyakinkan dan memberitahukan apa saja benefit yang dapat

diterima ketika kita menerapkan konsep tersebut dalam rancangan kita.


- Dan yang terakhir sangat berguna untuk menyelesaikan dan mengetahui gaya apa yang pas
dengan rancangan kita.
TUGAS TEORI ARSITEKTUR

YUSRAN : F221 18 050

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. M.S. Barliana, MPd, MT.IAI – Teori Arsitektur (UPI)

http://pengertianahli.id/2014/04/pengertian-teori-apa-itu-teori.html

https://lenterakecil.com/definisi-dan-pengertian-teori/

PUTRO ARIF WICAKSONO (2014)

Anda mungkin juga menyukai