2022 / 2023
Jawaban :
Unsur Kekuatan
Unsur kekuatan pada sebuah rancangan arsitektur lebih mengacu
pada kekokohan bangunan yang akan dibangun nantinya. Menurut
Firmes, kekokohan dalam arsitektur berhubungan erat dengan
struktur bangunan itu sendiri dan bagaimana bangunan tersebut
dapat berdiri nantinya yang di dalamnya berhubungan dengan
kekuatan fisik struktural dan persepsi struktural. Kekokohan yang
berhubungan dengan fisik struktural lebih mengarah pada
perhitungan secara matematis akan gravitasi, gaya-gaya alam,
momen, mekanika, kekuatan serta keawetan sebuah material yang
akan digunakan. Sedangkan untuk persepsi struktural sendiri
berhubungan dengan kesan yang diperlihatkan oleh bangunan
(indra penglihatan) dan juga kesan rasa aman (roboh dan faktor
ekstern).
Unsur Fungsi
Seorang arsitektur ketika akan merancang sebuah rancangan
bangunan juga harus memikirkan unsur lainnya yakni unsur fungsi
bangunan yang akan dibangun, selain dari unsur keindahan dan
juga kekuatan. Dalam arti yang sederhana, fungsi merupakan
kegunaan, selain itu fungsi juga memiliki makna sebagai suatu cara
untuk memenuhi keinginan. Menurut Geoffrey Broadbent, fungsi
merupakan hal apa saja yang diekspresikan dan diiformasikan
dalam arsitektur dengan 6 jenis fungsi di dalamnya
yakni Environmental filter, Container activity, Capital
investment, Symbolic function, Behavior modifier, dan Aesthetic
function. Sedangkan menurut Larry R. Ligo, fungsi merupakan tugas
dan juga efek yang ditimbulkan arsitektur yang jenisnya ada 5
yakni structure functional, physical function, psychological function,
social function, dan culture / existential function.
Jawaban :
Teori menurut Jhon Lang terbagi menjadi dua, yaitu teori positif yang
berkaitan dengan dunia sebagaimana adanya dan teori normatif yang
berkaitan dengan dunia sebagaimana mestinya. Menurut Jhon Lang
teori merupakan sebuah kata yang memiliki makna yang ambigu
karena teori memiliki arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Untuk
beberapa orang , teori merupakan suatu sistem tentang ide/gagasan
atau pernyataan (berupa skema mental yang diyakini dapat
menerangkan danmenjelaskan suatu fenomena/gejala atau
sekelompok gejala baik yang telah diuji maupun tanpa diuji (idealnya
menggunakan pengujian bermetode ilmiah). Sebagian ahli menyatakan
bahwa hakekatnya teori bukanlah pernyataan yang absolut benar
melainkan kebenaran yang bermanfaat dalam kurun waktu tertentu
sehingga harus diperbaharui secara terus-menerus.
Teori positif
Teori positif sering kali disajikan sebagai bebas nilai “value Free”.
Tujuan dari teori positif adalah menjadi bebas nilai untuk
menghindari bias dan mencari penjelasan alternatif serta untuk
menerapkan aturan metode ilmiah untuk pengamatan dan
penjelasan. Hal ini di susun definisi operasional dari variabel-
variabel yang dianalisis sehingga tidak ada ambiguitas dalam
penafsiran istilah, diikuti oleh observasi terkontrol dan observasi
berulang. Teori positif dibidang desain, penerapan pengambilan
keputusan terdiri dari dua komponen yaitu teori substantif dan
teori prosedural. Teori Substantif menekannkan pada sifat
fenomena dimana arsitek dan desainer harus bekerja secara
sistematis dan spesifik.
Teori Normatif
Ilmu Pengetahuan Normatif pada dasarnya mengarah pada
penerapan-penerapan secara langsung. Teori-teori yang ada dalam
arsitektur dapat juga dipahami dari sisi ilmu pengetahuan normatif,
ini karena sebagian besar teori yang ada diarahkan pada penerapan
proses penciptaan bangunan dalam kegiatan perencanaan dan
perancangan. Menurut John Lang bahwa teori normatif adalah
istilah yang ambigu teori normatif yang dibangun dari teori positif,
keduanya didasarkan pada persepsi tentang bagaimana dunia
bekerja tetapi kedua hal ini didasarkan juga pada persepsi tampilan
yang baik dan benar atau salah, yang diinginkan dan tidak
diinginkan, apa yang bekerja dengan baik dan apa yang bekerja
buruk. Teori Normatif dibidang desain adalah bersangkutan juga
dengan isu-isu substantif dan prosedural. Berbeda dengan teori
positif, teori normatif yang bersangkutan dengan posisi yang
berbeda telah diambil atau mungkin diambil dari lingkungan hidup
peran desainer adalah, apa lingkungan yang baik, dan bagaimana
proses desain harus dilakukan.
Jawaban :
Theory In Architecture
Jenis teori ini pada umumnya mengamati aspek-aspek formal,
tektonik, struktural, representasional, dan prinsip-prinsip estetik
yang melandasi gubahan arsitektur, serta berusaha merumuskan
dan mendefinisikan prinsip-prinsip teoretis dan praktis yang
penting bagi penciptaan desain bangunan yang baik.
Theory of architecture
Jenis teori ini berusaha menjelaskan bagaimana para arsitek
mengembangkan prinsip-prinsip dan menggunakan pengetahuan,
teknik, dan sumber-sumber dalam proses desain dan produksi
bangunan. Isu pokok di sini bukanlah prinsip-prinsip umum yang
memandu desain, tetapi bagaimana dan mengapa arsitek
mendesain, menggunakan media, dan bertindak, serta mengapa di
antara mereka bisa terjadi keragaman historis maupun budaya.
Theory about architecture
Jenis teori ini bertujuan menjelaskan makna dan pengaruh
arsitektur, mendudukkan arsitektur dalam konteks sosial
budayanya, memberikan bagaimana arsitek bekerja sebagai
produser budaya, atau memahami bagaimana arsitektur digunakan
dan diterima oleh masyarakat. Dengan kata lain, teori ini berusaha
menjelaskan bagaimana arsitektur berfungsi, dipahami dan
diproduksikan secara sosial budaya.
4. a. Siapa pencetus teori mutlifungsioniltas dalam arsitektur dan jelaskan
apa yang dimaksud dengan multifungsionalitas dalam arsitektur
tersebut!
Jawaban :
Jawaban :
Jawab :
Paradigma Estetika
Paradigma estetika adalah paradigma keindahan yang biasanya
berdasarkan pada keseimbangan dan keselarasan di antara
elemenelemen pembentuk arsitektur.Paradigma ini banyak dipakai
pada jaman arsiektur klasik dan beberapa gaya arsitektur sebelum
arsitekturmodern lahir. Paradigma ini banyak dipengaruhi oleh
Teori Vitruvius yang menyebutkan Firmitas, utilitas dan Venustas
serta Teori Golden Section yang menekankankeindahan terletak
pada proporsi dan keseimbangan serta keselarasan.Bentuk sangat
berarti dalam penampilan estetika dimana perwujudannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah simbol atau
lambang sebagai elemen dekorasi. Sejak lama manusia memerlukan
identitas baik bagi dirinya maupun bagi benda-benda yang ada
disekelilingnya. Di dalam dunia arsitektur pengenalan simbol
merupakan suatu proses yang terjadi pada individu maupun
masyarakat. Melalui panca indera (dalam hal ini indera penglihat
lebih banyak berperan) manusia mendapat rangsangan yang
kemudian menjadi pra-persepsi dan terjadi pengenalan terhadap
obyek (fisik) selanjutnya terwujud persepsi, dan persepsi ini sangat
dipengaruhi oleh pengalaman termasuk pengalaman pendidikan
yang menentukan tingkat intelektual manusia.
Paradigma Environmentalism
Paradigma Environmentalisme adalah paradigma yang menjadikan
alam sebagai dasar pemikiran.
Contoh karya paradigma sosial pada Gedung WISMA DHARMALA
SAKTI :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Menurut Laseau dalam kajiannya “Perubahan Bentuk Rumah Adat
Tongkonan Tana Toraja Berdasarkan Pendapat Teori Lesesau”,
transformasi dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu:
The Infinity Chapel, Wedding chapel di Conrad ini adalah salah satu
kapel pernikahan terkenal dan dianggap yang terunik di Bali
terbukti dari banyaknya pasangan yang menikah di tempat ini.
Setiap tahunnya, ada 400 pasangan yang menggunakan kapel ini
untuk pemberkatan pernikahannya. Pemandangan yang ditawarkan
berupa bangunan segitiga tinggi di atas kolam yang seolah-olah
langsung berbatasan dengan laut. Luasan bangunan ini adalah 117
m2 dengan ketinggian 12 meter. Dengan luasan ini, kapel bisa
menampung tamu undangan sebanyak 60 orang.
Transformasi bentuk eksterior bangunan The Infinity Chapel ini
mengambil bentuk tiga dimensi dari Prisma Segi Tiga Sama Kaki
yang termasuk kedalam kategori Transformasi bersifat Distortion.
Bentuk dasar Prisma Segi Tiga Sama Kaki sehingga sisi sisi segitiga
nya menjadi Asimetris.
Pemalihan
Berdasarkan strategi pembentukannya, terdapat tiga macam
transformasi, pertama adalah strategi tradisional sebagai evolusi
progresif dari sebuah bentuk melalui penyesuaian langkah demi
langkah terhadap batasan-batasan eksternal, internal dan artistic.
Pembentukan kedua adalah dengan peminjaman dari objek-objek lain
dan mempelajari property dua dan tiga dimensinya sambil terus
menerus mencari kedalaman interpretasi dengan memperhatikan
kelayakan aplikasi dan validitasnya. Transformasi peminjaman ini
adalah pemindahan rupa dan dapat pula dikualifikasikan sebagai
metaphor rupa. Pembentukan yang ketiga adalah dekonstruksi atau
dekomposisi, yaitu sebuah proses dimana susunan yang ada dipisahkan
untuk mencari cara baru dalam kombinasinya dan menimbulkan
sebuah kesatuan baru dan tatanan baru dengan strategi structural dan
komposisi yang berbeda. Dalam melakukan transformasi ada empat
tahapan yang dilalui untuk dapat mengakomodasi kepentingan
perancang dan klien. Pertama pernyataan visual dari keragaman
pendekatan konseptual terhadap permasalahan melalui semua
dokumen. Kedua, evolusi terhadap ide-ide untuk dapat memilih yang
paling memuaskan semua pihak sebagai alternative optimal dan
dijadikan dasar untuk transformasi berikutnya. Ketiga adalah
transformasi alternative sebagai optimalisasi dari keseluruhan dan
bagianbagian sebuah objek. Terakhir adalah mengkomunikasikan hasil
akhir dari suatu transformasi kepada orang lain sehingga dapat dibaca
dan dipahami, kemudian diterima dan dibangun.
Metaphora
Kekuatan metaphor akan menjadi bantuan dasar bagi imajinasi karena
memungkinkan untuk pengujian dan pengembangan imajinasi dan
fantasi perancang. Dengan demikian metaphora ini akan menjadi resep
tambahan yang memperluas dan memperdalam kemampuan fantasi
dan imajinasi perancang. Secara luas metaphora dapat dikategorikan
dalam tiga hal : pertama, metaphora yang tidak dapat diraba, yaitu
penciptaan konsep, ide, kondisi manusia atau jumlah kasus. Kedua
adalah metaphora yang dapat diraba yaitu mengacu pada beberapa
visual atau sifat material seperti sebuah rumah yang berupa kastil.
Sedangkan yang ketiga adalah metaphora kombinasi dari keduanya
yaitu antara konsep dan visual saling tumpang tindih sebagai resep
dari titik awal dan visual digunakan untuk mengawasi nilai. Dari ketiga
metaphora tersebut dapat dibedakan lebih jauh lagi didasarkan pada
kekuatan masing-masing situasi dengan tujuan dari evaluasi kritik atau
latar belakang tujuan desain.
Paradoks
Paradoks sesungguhnya merupakan sebuah saluran untuk keabadian.
Paradoks adalah saluran yang paling diminati untuk kreativitas.
Berdasarkan sejarah paradoks telah dikembangkan sebagai sebuah arti
untuk mengkritik dan untuk menggambarkan sebuah titik kritis yang
menyarankan jalan alternatif dalam menjalankan sesuatu. Hal ini
diartikan sebagai tingkatan yang ironis yang didalamnya berisi humor
dan pada saat subjek menjadi duniawi, seringkali seperti mencari
Tuhan.
Geometri
Berkaitan dengan kreatifitas arsitektural geometri memiliki daya tarik
tersendiri. Dimulai dari Plato yang merupakan tokoh pertama yang
mengungkapkan unsur kepastian dan hokum-hukum yang mengatur
zat padat sebagai zat padat Platonik. Sementara yang lain masih
menunjukan kelemahan manusiawi yang seringkali terlupakaan dan
tidak seorangpun mengetahui siapa yang menemukan garis agung dan
bentuk terbalik. Bentuk-bentuk geometri tertentu dapat menghasilkan
struktur dan simbolisme karena pembahasan segi estetika bukan pada
bentuk mana yang paling tepat tetapi mengenai kehalusan
penerapannya. Elemen-elemen bangunan yang kelihatan. Sub elemen
ketinggian, kesesuaian dan ketidaksesuaian setiap bagian dengan
keseluruhan bangunan mendapat perhatian dalam porsi yang besar.
Geometri menawarkan kesiapannya untuk melayani kreatifitas yang
kuat karena tidak peduli apa yang terjadi.
Lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar akan menceritakan pengalaman yang telah
dialaminya, hal ini jelas dapat mempengaruhi persepsi seseorang.
Jawaban :
10. Sebuah resort yang ada di tepian sungai seperti pada gambar di bawah
ini. Jelaskan bagaimana "PENGARUH RESPON PADA SENSORY
RESEPTOR (INDRA) TERHADAP ARSITEKTUR" yang dirasakan melalui
(a.) pendengaran, (b.) penciuman, (c.) gerakan tubuh, dan (d.)
pengelihatan!
Jawaban :
Pendengaran :
Suara atau pendengaran yang memberikan rasa terhadap
arsitektur yaitu suara gemercik air dari sungai, masuk,keluar,
suara musik, naik tangga, suara langkah kaki pada jalur pada
resort degan bahan kerikil pada path, dan lain-lain.
Penciuman :
Bau kayu pada fasilitas tempat duduk dan meja di rerost, aroma
segar bebungaan, aroma dedauan, bau makanan.
Gerakan tubuh :
Berjalan, mendekat, menjauh, naik, masuk, keluar, turun,
menyentuh apa yang ada di sekitar kita.
Penglihatan :
Warna, air, cahaya, ikan, bangunan, meja, kursi, rumput,
dedaunan, bunga, tanah, pelanggan, dan lain-lain.