Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA.

2022 / 2023

METODOLOGI PENELITIAN

NAMA : TARAFIKA ANGGRAINY PUTRI KABALMAY


NIM : 19.84.0205

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA


1. Penelitian adalah sebuah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis
serta penyajian data secara sistematis dan obyektif, untuk memecahkan
masalah atau menguji hipotesis. Penelitian juga dapat diartikan sebagai
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis serta penyajian data secara
sistematis dan obyektif, untuk memecahkan masalah atau menguji
hipotesis.
2. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu

 Pengalaman (experience)
Melalui pengalaman pribadi, seseorang akan membuat kesimpulan
atas sesuatu berdasarkan apa yang dilihat, rasakan dan amati.
Kesimpulan atas sesuatu hal tersebut dibuat oleh individu setelah
ia memperoleh berbagai informasi yang akurat dari pengalaman.
Dari fakta dan kejadian yang dialami dilingkungan sekitar,
seseorang bisa mengakumulasikan semua informasi ke dalam
bingkai pengetahuannya.

 Penalaran (reasoning)
Penalaran terdiri dari 2 jenis, yaitu deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif atau deductive reasoning adalah sebuah proses
menarik kesimpulan dari sebuah premis umum untuk membuat
sebuah kesimpulan khusus yang logis.

 Pendekatan ilmiah (scientific approach)


Pendekatan ilmiah merupakan gabungan antara penalaran induktif
dan deduktif. Kerlinger memberi definisi pendekatan ilmiah
sebagai ”penyelidikan yang sistematik, terkontrol dan bersifat
empiris atas suatu relasi fenomena alam”. Dengan kata lain
pendekatan ilmiah adalah proses berpikir dimana kita bergerak
secara induktif dari pengamatan menuju pembentukan hipotesis
dan kemudian berbalik secara deduktif membuat verifikasi atas
hipotesis kita tadi kepada
penerapan logisnya.

3. Pendekatan ilmiah adalah proses berpikir dimana kita bergerak secara


induktif dari pengamatan menuju pembentukan hipotesis dan kemudian
berbalik secara deduktif membuat verifikasi atas hipotesis kita tadi
kepada penerapan logisnya
Karakteristik atau sifat dari pendekatan ilmiah adalah :

 Logis
Penelitian dapat dikatakan benar apabila dapat diterima oleh akal
sehat dan tentunya sesuai dengan fakta yang terdapat di lapangan
atau disebut sebagai fakta empiris. Untuk mencari kebenaran harus
sesuai dengan kaidah akal yakni logika. Penalaran yang digunakan
dapat berupa prosedur induktif adalah cara berpikir dalam menarik
suatu kesimpulan atau menarik kesimpulan yang dapat bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

 Sistematik
Suatu penelitian dilaksanakan dengan cara berurutan sesuai dengan
kaidah atau prosedur yang benar, dari yang sederhana hingga yang
kompleks.

 Empirik
Penelitian didasarkan pada pengalaman sehari-hari yakni fakta
yang ditemukan melalui hasil coba-coba lalu diangkat sebagai hasil
penelitian. Landasan dari penelitian empirik adalah dengan
mempunyai persamaan serta perbedaan (adanya perbandingan satu
sama lain) segala hal yang berkaitan dengan empirik mempunyai
sifat yang berubah-ubah sesuai dengan waktu dan segala hal yang
berkaitan dengan empirik tidak dapat secara kebetulan, melainkan
terdapat penyebab (hubungan sebab akibat).

 Replikatif
Penelitian yang pernah dilakukan diuji kembali oleh peneliti lain
sehingga hasil dari penelitian yang telah diuji kembali tersebut.
Nantinya menghasilkan hasil yang sama, jika dilakukan dengan
metode serta kondisi yang sama.

 self-correcting
Penelitian yang berarti bahwa prosedur yang sistematis dan
terkontrol tersebut memungkinkan seseorang terhindar dari
kesalahan yang signifikan tatkala menggunakan proses pendekatan
ilmiah ini untuk memecahkan masalah dalam kehidupan.

4. Jenis-jenis paradigma dalam ilmu pengetahuan :

 Positivisme dan Postpositivisme menempatkan ilmu sosial seperti


ilmu-ilmu alam, yaitu suatu metode yang terorganisir untuk
mengkombinasikan “deductive logic” dengan pengamatan emperis,
guna secara probabilistic menemukan atau memperoleh konfirmasi
tentang hukum sebab-akibat yang bisa digunakan untuk
memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu.

 Paradigma Constructivisme (interpretatif) Memandang ilmu sosial


sebagai analisis sistematis terhadap “social meaningful action”
melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial
dalam setting kehidupan sehari-hari yang wajar atau alamiah, agar
mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial
yang bersangkutan menciptakan dan memelihara/mengelola dunia
sosial mereka.
 Critical Theory Mentakrifkan ilmu sosial sebagai suatu proses yang
secara kritis berusaha mengungkap “the real structure” di balik
ilusi, false needs yang ditampakkan dunia materi, dengan tujuan
membantu membentuk kesadaran sosial agar memperbaiki dan
mengubah kondisi kehidupan.
5. a. enam jenis penelitian berdasarkan fungsinya :
1. Penelitian Dasar (Basic Research)
Disebut juga sebagai Penelitian Murni. Dilakukan untuk keperluan
pengembangan ilmu pengetahuan. Hasilnya berupa pengetahuan
umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum
hukumnya
2. Penelitian Terapan (Applied Research)
Dilakukan untuk keperluan praktis. Hasilnya merupakan temuan
berupa aplikasi baru untuk dapat diterapkan dalam bidang-bidang
tertentu.
3. Penelitian Eksplanatoris
Penelitian yang menjelaskan hubungan interaktif atau timbal balik
antara variabel yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan
tersebut saling mempengaruhi. Penelitian ini berfungsi menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
4. Penelitian deskriptif
Menggambarkan objek sesuai dengan keadaan apa adanya, peneliti
tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Peneliti
dapat menghubungkan antara variabel, menguji hipotesis, dan
mengembangkan generalisasi dan teori yang memiliki validitas.
5. Penelitian eksperimental
Peneliti dapat memanipulasi dengan sengaja terhadap variabel
dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh pada variabel lain
yang di ukur. Penelitian ini mengidentifikasi hubungan sebab akibat
dari variabel terikat dengan melakukan manipulasi variabel bebas
pada suatu keadaan yang terkendali.
6. Penelitian eksploratif
penelitian yang dilakukan untuk mencari sebab yang mempengaruhi
terjadinya sesuatu dan dipakai saat kita belum mengetahui secara
persis dan spesifik mengenai objek penelitian kita. Bertujuan untuk
menggali secara luas tentang sebab-sebab yang mempengaruhi
terjadinya sesuatu.

b. Perbedaan dari penelitian kualitatif, kuantitaf, dan gabungan :


 Penelitian Kualitatif Metode kualitatif adalah salah satu jenis
metodologi penelitian yang di mana dalam penerapannya
menggunakan data-data yang berasal dari hasil riset yang
kemudian dianalisis. Dalam hal ini, hasil riset bisa berasal dari
wawancara, pengisian kuisioner, dan suatu poling. Oleh sebab itu,
metode kualitatif merupakan metode yang berasal dari sudut
pandang partisipan.
 Penelitian Kuantitatif Metode kuantitatif adalah metode penelitian
yang sumber datanya diambil melalui sampel yang bersifat
matematis. Oleh karena itu, metode kuantitatif selalu identik
dengan hitung menghitung dan selalu berkaitan dengan angka.
 Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif Sedangkan Penelitian
gabungan merupakan penelitian yang memadukan metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian gabungan ini muncul
karena ketidakpuasan peneliti dengan hasil penelitian kuantitatif
maupun hasil penelitian kualitatif.
6. a. Tujuh bentuk pelanggaran ilmiah :
 Fabrication
Pemalsuan hasil penelitian, mengarang, mencatat dan/atau
mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah
melakukan proses penelitian.
 Falsification
Pemalsuan data penelitian, memanipulasi bahan penelitian,
peralatan atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data
atau hasil sedemikian rupa, sehingga penelitian itu tidak
disajikan secara akurat dalam catatan penelitian
 Plagiarism
Pencurian proses, objek dan / atau hasil dalam mengajukan usul
penelitian, melaksanakanya, menilainya dan dalam melaporkan
hasil-hasil suatu penelitian. Seperti pencurian gagasan,
pemikiran, proses, objek dan hasil penelitian, baik dalam bentuk
data atau kata- kata, termasuk bahan yang diperoleh melalui
penelitian terbatas (bersifat rahasia), usulan rencana penelitian
dan naskah orang lain tanpa menyatakan penghargaan.
 Exploitation
Pemerasan tenaga Peneliti dan pembantu peneliti. Misal :
Peneliti senior memeras tenaga, peneliti junior dan pembantu
penelitian untuk mencari keuntungan, kepentingan pribadi,
mencari, dan/atau memperoleh pengakuan atas hasil kerja pihak
lain.
 Injustice
Perbuatan tidak adil sesama Peneliti dalam pemberian hak
kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama
pengarang dan/atau salah mencantumkan urutan nama
pengarang sesuai sumbangan intelektual seorang Peneliti.
Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan
mempublikasi data dan/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga
penyandang dana penelitian atau menyimpang dari konvensi
yang disepakati dengan lembaga penyandang dana tentang hak
milik karya intelektual (HKI) hasil penelitian.
 Intended Careless
Kecerobohan yang disengaja yang dapat berupa tidak
menyimpan data penting selama jangka waktu sewajarnya,
menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau tidak
mempublikasikan data penting atau penyembunyian data tanpa
penyebab yang dapat diterima.
 Duplication
Pempublikasian temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari 1
(satu) saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data,
dan/atau tidak merujuk publikasi sebelumnya, pempublikasian
pecahan-pecahan dari 1 (satu) temuan yang bukan merupakan
hasil penelitian inkremental, multi-disiplin dan berbeda-
perpektif adalah duplikasi atau salami publication.

b. Ruang lingkup dan tipe dari plagiarism


 Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan
tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
 Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
 Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
 Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
 Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam
susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
 Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.

7. a. Syarat-syarat dalam pembuatan judul penelitian


 Judul mencerminkan topik dan isi dari penelitian. Oleh karena itu,
judul penelitian bukan harga mati, selama proses penyusunan
proposal atau proses penelitian berlangsung. Sehingga sangatlah
mungkin terjadi perubahan redaksional pada judul.
 Penulisannya singkat dan jelas. Singkat artinya tidak terlalu
panjang, berkisar 8 sampai 12 kata. Jelas artinya mengungkapkan
variabel utama, subyek, lokasi dan waktu penelitian

b. Perbedaan judul, issu dan latar belakang dalam penelitian


 Judul penelitian adalah pencerminan dari keseluruhan isi karya
ilmiah yang bersifat menjelaskan diri, menarik sehingga orang
langsung menduga materi dan masalah dan materi apa yang diteliti,
penjabaran dari topik yang lebih spesifik dan sering menyiratkan
variabel yang akan dibahas.
 latar belakang adalah penjelasan singkat mengenai topik atau objek
penelitian, serta penjabaran alasan topik yang dipilih penting untuk
dibahas.
 Isu dalam penelitian adalah pertanyaan-pertanyaan yang sengaja
diajukan untuk dicarikan jawabannya melalui penelitian.
Permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan
oleh orang awam maupun para peneliti, permasalahan dapat
diartikan juga sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan.
8. a. Lima hal yang harus ada dalam latar belakang penelitian adalah :
 Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan
temuan penelitian sebelumnya.
 Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar
pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana
penelitian mengisi ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik
yang diteliti.
 Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan
menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat,
mengganggu bahkan mengancam.
 Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan
teoritis.
 Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang
diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.
b. Perbedaan latar belakang penelitian kuantitaif dengan kualitatif dalam
bentuk bagan :

9. a. Perbedaan tujuan, sasaran, dan manfaat dalam penelitian :


 Tujuan penelitian adalah ungkapan 'mengapa' penelitian itu
dilakukan. Tujuan ini merupakan persepsi yang mampu
menguraikan atau memperkirakan situasi atau pemecahan masalah
pada keadaan dan dapat membuktikan yang akan dilakukan.
 Manfaat penelitian adalah kontribusi penelitianmu terhadap bidang
keilmuan yang dipelajari, bisa juga manfaat untuk budaya atau
masyarakat tertentu. Sesuatu yang kamu hasilkan dalam penelitian
bisa membawa dampak tertentu terhadap pembaca (harapannya
adalah hal yang positif) terhadap permasalahan penelitianmu.
 Sasaran penelitian adalah objek suatu isu yang akan dibahas oleh
peneliti dan diselidiki melalui riset sosial.
b. Hipotesis adalah salah satu bagian penting yang harus dimuat dalam
penelitian , terutama penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Hipotesis
nantinya diuji menggunakan data dan fakta lapangan. Hipotesis banyak
didefinisikan sebagai perumusan sementara mengenai suatu hal. Hipotesis
dibuat guna menjelaskan bahwa hal tersebut dapat menuntun pada tahap
penelitian selanjutnya.
10. b. Strategi yang digunakan untuk menyusun literature review :
 Mencari Literature yang Relevan Tahapan yang pertama adalah
mencari literature yang relevan atau sesuai dengan topik penelitian
maupun karya tulis ilmiah yang diusung. Misalnya mencari buku,
jurnal, dan literature jenis lainnya yang sekiranya relevan dengan
topik. Setelah dirasa sumber ini cukup maka bisa beralih ke tahap
selanjutnya.
 Memilih Sumber Spesifik Tahap selanjutnya adalah membaca
semua literature yang sudah dikumpulkan atau didapatkan. Selama
proses membaca, silahkan menentukan literature mana saja yang
spesifik membahas topik yang relevan tadi. Jadi dalam proses ini
dilakukan penyaringan terhadap semua literature yang berhasil
dikumpulkan sebelumnya.
 Melakukan Identifikasi Berikutnya adalah melakukan identifikasi,
yakni mencatat semua data dan informasi yang diperoleh dari
literature yang sudah dipilih secara spesifik. Daftar data inilah yang
nantinya akan digunakan dalam menyusun isi literature review.
 Membuat Kerangka Tahap selanjutnya dalam membuat literature
review adalah membuat kerangka. Diketahui bahwa literature
review memiliki beberapa bagian atau struktur. Dimulai dari
pembuka, kemudian isi, dan ditutup dengan kesimpulan. Setiap
bagian mengulas hasil pembacaan dan identifikasi semua literature
yang berhasil dikumpulkan.
 Mulai Menyusun Literature Review Tahap terakhir adalah mulai
menyusun literature review itu sendiri. Isi literature review
disesuaikan dengan semua data yang berhasil didapatkan dan
dirangkut selama proses membaca dan melakukan analisa. Isi yang
mendalam mungkin diperlukan jika memang perlu membahas
kritik dan saran secara keseluruhan. Kemudian, pastikan untuk
menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak terlalu boros
kata. Gunakan susunan kata yang sederhana, padat, singkat, dan
jelas. Supaya pada saat membacanya tidak mengalami kebingungan
dan harus membaca ulang sumber-sumber yang dijadikan
referensi. Hal ini tentu memakan waktu lama.

Anda mungkin juga menyukai