Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI TEORI

Pengetahuan Ilmiah Yang Mencakup Pengetahuan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu Dari
Sebuah Disiplin Keilmuan, Misalnya: Ilmu Fisika (Teori Relativitas), Ilmu Ekonomi (Teori Ekonomi Makro
Dan Mikro)

DEFINISI LAIN DARI TEORI

Suatu sistem tentang ide atau gagasan atau pernyataan berupa skema mental yang diyakini
dapat menerangkan dan menjelaskan fenomena atau gejala atau sekelompok gejala, baik yang telah
diuji maupun tanpa diuji tapi idealnya harus diuji dan pengujian harus bermetode ilmiah.

Agar dapat diterima dikalangan ilmiah harus ditunjang dengan pembenaran yang jelas dan
diuraikan secara rinci.

Teori merupakan pernyataan yang terbukti kebenarannya yang dapat dihasilkan melalui proses
Induksi-Deduksi, Falsifikasi dan Paradigma.

 Induksi-Deduksi: Teori yang dihasilkan dari suatu proses yang diawali dari suatu permasalahan.
 Pengamatan Falsifikasi: Teori yang terbukti melalui pengamatan dan sebagian lagitidak dapat
terbukti.
 Paradigma: Teori dalam ilmu pengetahuan yang masih mutlak diperlukan kebenarannya yang
ditentukan pemakainya yaitu masyarakat ilmuwan

TEORI DALAM PRAKTEK KEILMUAN

Terdapat 2 aliran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu:


1. Ilmu pengetahuan identik dengan praktek para ilmuan.
2. Dalam ilmu pengetahuan berlaku prinsip “Everything Goes” (Berjalan Terus).

Ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam 3 rumpun, yaitu:

1. Ilmu pengetahuan harus objektif dan memiliki 3 sifat yaitu rasional, empiris (dapat dibuktikan)
dan memiliki metodologi yang jelas. Yang masuk dalam kelompok ini adalah ilmu pengetahuan
alam (IPA), matematika, dan sebagainya.
2. Understanding (penafsiran), didasarkan pada penafsiran dan bukan pada penalaran. Ilmu
pengetahuan yang didapat dari proses penalaran dapat dikategorikan sebagai insting
(perasaan).

3. Wacana (Diskursus), didasarkan pada obyek tertentu, diucapkan pada situasi tertentu,
diungkapkan pada media tertentu dan pada masa tertentu.

Berdasarkan penerapan Ilmu Pengetahuan dapat dibagi atas 2 pandangan, yaitu:

1. Teori Deskriptif (Positif), berisikan pernyataan yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan
mampu memperluas prediksi terhadap kenyataan di masa akan datang. Teori ini merupakan
pernyataan yang positif, tegas tentang realita atau kenyataan.

2. Teori Normatif, berisikan petunjuk-petunjuk untuk bertindak melalui norma-norma, prinsip-


prinsip dan filosofi-filosofi. Teori normatif diartikan sebagai norma, aturan, kaidah dan prinsip.

TEORI ARSITEKTUR

Munculnya teori arsitektur dipengaruhi oleh 4 alasan, yaitu:


1. Kemunduran peran agama
2. Adanya pengakuan dari masyarakat terhadap kedudukan arsitektur secara independen
3. Adanya perubahan sikap antara klien dan arsitek sehingga tercipta dialog kultur yang kuat
dimana sikap klien tidak memaksa
4. Revolusi industri

3 Kategori teori dalam ruang lingkup arsitektur:

1. Teori tentang Arsitektur (theory about architecture), bersifat memaparkan tentang apa itu
arsitektur menurut posisi teoritis arsitek dan paradigma yang dianutnya.
2. Teori didalam Arsitektur (theory in architecture), teori apa saja yang digunakan oleh para arsitek
dalam praktek profesionalnya.
3. Teori Arsitektur (theory of architecture), sebentuk teori yang khas arsitektur.
3 Sifat Teori: eksplanatif, prediktif dan kontrol.

3 Sifat Teori Dalam Arsitektur: unscientific, spekulatif, dan subyektif.

Teori Arsitektur digunakan untuk:


1. Menelaah dan memahami Arsitektur
2. Mengetahui bagaimana proses merancang
3. Sebagai unsur pendukung dalam proses merancang
4. Berguna bagi arsitek untuk mengetahui dan menyelesaikan sistem struktur, gaya, pola, teknik,
dan lain-lain.

PENERAPAN TEORI ARSITEKTUR

Dari Sisi Ilmiah:


1. Menentukan reaksi-reaksi psikologi ruang
2. Meramalkan perilaku gaya-gaya pada struktur
3. Pola perambatan bunyi
4. Pencahayaan dan penghawaan
Dari Sisi Sosial:
1. Hirarki fisik (heritage, culture)
2. Arsitektur swadaya
3. Arsitektur pemerintah

MASSA DAN RUANG DALAM ARSITEKTUR

 Teori didasarkan pada pendapat bahwa Arsitektur didekati dari perasaan, jadi ada dialog antara
lingkungan dan jiwa.

 Tokoh yang menganut teori ini adalah Robert Vischer dan Theodor Lipps.

 Robert Vischer mengatakan bahwa ada 2 ukuran untuk menilai ruang yaitu dengan optical
observation dan aesthetical observation.

 Theodor Lipps membedakan ruang menjadi 2 yaitu ruang geometrik dan ruang aesthetic.
 August Schmarsow mempertegas teori dengan membedakan 3 macam ruang, yaitu ruang yang
tangible, ruang yang mobile, dan ruang yang visual.

Untuk mengetahui morfologi ruang perlu 3 langkah penelitian dalam Arsitektur yaitu:

1. Historical Scientific Research of Data, data-data yang harus diteliti.

2. A Theoritical Framework of Idea, setelah punya data kita harus punya kerangka ide (pola pikir)
yang teoritis.

3. Application of These Ideas in The Historical Facts, setelah keduanya didapatkan baru
digabungkan.

TEORI ARSITEKTUR HARI DEPAN

 Tahun 1925 Theo van Doesburg merumuskan hukum-hukum ruang yaitu Teori Elementarisme
(ruang harus kontras, harmonis dan komplemen.

 Tahun 1925 Eleazer Lissitzky mengajukan beberapa teori ruang yaitu: planimetric space,
perspective space, irrational space, dan imaginary space.

 Le Corbusier mengatakan bahwa estetika arsitektur didapat dari kesederhanaan dan kejelasan.

 Sementara Andre Lurcat menyatakan bahwa arsitektur hanya ditentukan oleh 4 elemen yaitu:
isi, permukaan, ruang, dan cahaya.

 Tahun 1919 Vladimir Tatlin, merumuskan mengenai ruang, yaitu: volume, bahan dan konstruksi.

 Tahun 1912 M.Schindler menulis buku Manifesto yang berisi:

1. Bahwa alat arsitektur dalam seni adalah ruang

2. Ruang merupakan bahan mentah dari arsitektur

3. Menekankan fungsi sebagai dasar perencanaan.

 Louis Sullivan, merumuskan Form Follow Function (Bentuk Mengikuti Fungsi).

 William Wayne Caudill, bentuk dan ruang adalah bukan arsitektur.

Arsitektur terjadi bila seseorang sedang mengalami atau menikmati bentuk dan ruang tersebut.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Arsitektur adalah:
ruang, massa dan manusia merupakan bagian dalam sebuah karya arsitektur.

TEORI RUANG

 Pengertian mengenai ruang dalam falsafah dan ilmu pengetahuan sudah dimulai sejak dahulu.

 Di Timur dikembangkan oleh Lao Tzu dan di Barat dikembangkan olah Plato.

Pemikiran Ruang Dari Lao Tzu

 Sejak tahun 550 SM, dengan bukunya yang terkenal ialah TAO THE CHING (The Way of
Becoming) berisi tentang dasar falsafah Timur.

 Ada 3 tingkatan klasifikasi ruang menurut Lao Tzu, yakni:

1. Ruang yang dihasilkan dari penggabungan tectonic (ruang yang diakibatkan oleh struktur).

2. Ruang yang dihasilkan dari bentuk stereotomic (bentuk yang didapat dari elemen lentur).

3. Ruang transitional (ruang yang menghubungkan ruang dalam dan ruang luar).

Pemikiran Ruang Dari Plato

 Muncul 200 tahun sesudah Lao Tzu.

 Konsep filosofinya ialah: barang nyata itu bisa dilihat, diraba yang ada.

 Falsafah Plato yang terkenal adalah: Proporsi.

 Beberapa pengikut Plato yang menonjol yaitu: Johan Kepler (1571-1830), Fransesco Giorgi
(1925), Palladio, dan Pitagoras.

 Proporsi menurut Johan Kepler adalah merupakan beberapa unsur yaitu piramida (4 bidang),
octahedron (8 bidang), kubus (6 bidang), dodecahedron (12 bidang), dan icosahedron (20
bidang).
 Proporsi Fransesco Giorgi didasari oleh ratio mathematic/ratio harmonic.

Proporsi berdasarkan ratio harmonic (musik) Proporsi berdasarkan ratio mathematic

 Proporsi Palladio mencakup lebar, tinggi dan panjang.

 Ada 7 macam bentuk ruang didalam harmonic proportion yaitu: bentuk bulat, segiempat,
diagonal 1;√2, 3;4, 2;3, 3;5, dan 1;2.

 Sebagai contoh: Ruang dengan lebar 6 meter, panjang 12 meter maka tingginya seharusnya 9
meter. Atau kalau lebar 4 meter, panjang 9 meter maka tinggi seharusnya 6 meter.

Proporsi Palladio

 Proporsi Pitagoras dikenal dengan nama Golden Ratio (perbandingan keemasan).


 Dipakai sebagai patokan untuk perancangan arsitektur dengan perbandingan bilangan
1;1,618.

Proporsi Golden Ratio

Anda mungkin juga menyukai