Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rizky Mulyadi Mata Kuliah : SPA 5

Nim : 5112418019 Rombel : 1

FUNGSI DALAM ARSITEKTUR

A. Pengertian Fungsi Dalam Arsitektur


Pemahaman fungsi dalam arsitektur didapat dengan mengekplorasi referensi
yang terkait definisi istilah ‘fungsi’ itu baik definisi secara umum maupun
definisi secara kearsitekturan. Secara umum dapat didefinisikan sebagai
sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat
atau pelaksanaannya. Namun, Fungsi dapat diartikan secara sederhana
sebagai kegunaan.

Fungsi dalam arsitektur ada untuk memenuhi keinginan yang timbul dari
adanya kebutuhan-kebutuhan penggunanya untuk bertahan dan berkembang
mengikuti aktivitas yang akan berlangsung. Sehingga dalam kegiatan
perancangan tidak pernah lepas dari istilah “fungsi”. Tetapi, istilah fungsi
seringkali sangat dibatasi pada pengertian fungsi sebagai wadah aktivitas
manusia baik didalam maupun diluar bangunan. Pengertian yang sempit ini
mengakibatkan pengkaburan makna “arsitektur” dan “bangunan”. Seiring
dengan perkembangan pemikiran multifungsi ini, beberapa orang, baik yang
berkecimpung dalam bidang arsitektur maupun orang yang berada diluar
arsitektur mencoba untuk melontarkan beberapa fungsi yang dapat
dilaksanakan oleh arsitektur. Tokoh-tokoh tersebut adalah:
berada diluar arsitektur mencoba untuk melontarkan beberapa fungsi yang
dapat dilaksanakan oleh arsitektur. Tokoh-tokoh tersebut adalah Geoffrey
Broadbent, Christian Norberg Schultz, Larry Ligo, dan Jan Mukarovsky.
Geoffrey Broadbent
Sumber: https://za.pinterest.com

a. Menurut Geoffrey Broadbent, ada enam fungsi dalam arsitektur :

1. Environmental Filter (Penangkal faktor lingkungan)

Bangunan bisa mengontrol iklim. Bangunan berperan sebagai


saringan atau filter antara lingkungan luar dengan aktivitas yang
akan kita lakukan. Bangunan dapat membantu kita untuk
membuat kondisi-kondisi agar aktivitas-aktivitas dapat
dilaksanakan dengan menyenangkan dan dalam kenyamanan.
Kita bisa menentukan ruang-ruang mana yang harus dekat satu
sama lain dan yang mana yang bisa dijauhkan.

2. Container of Activities (Wadah kegiatan)

Bangunan sebagai wadah kegiatan-kegiatan yang


menempatkannya pada tempat yang khusus dan tertentu.

3. Capital Investment (Investasi atau penanaman modal)

Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai lebih


pada tapak. Keduanya dapat menjadi sumber investasi yang baik.

4. Symbolic Function (Fungsi simbolik)

Fungsi simbolik, bangunan dapat memberikan nilai-nilai simbolik


terutama pada kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan atau
berhubungan erat dengan kebudayaan.

5. Behavior Modifier (Pengaruh perilaku)

Pada fungsi behavior modifier, bangunan dapat mengubah


perilaku dan kebiasaan, sesuai dengan suasana ruang.

6. Aesthetic Function (Pursuit of delight)

Pada pengertian ini bangunan-bangunan akan menyenangkan


bila bangunan tampak bagus/cantik, sesuai dengan imajinasi yang
fashionable saat ini, sesuai dengan asas-asas tertentu dari order
visual dan lain-lain.

Jadi Broadbent memahami fungsi sebagai apa saja yang dipancarkan


dan diinformasikan oleh arsitektur melalui panca indera kita.

Christian Norberg Schultz


Sumber: https://peoplepill.com/people/christian-norberg-schulz

b. Menurut Christian Norberg Schultz, ada empat fungsi dalam


arsitektur :

1. Physical Control (Pengendali faktor alam)

bangunan dapat mengendalikan factor alam, bangunan dapat


melindungi manusia dari terpaan pergantian cuaca, dapat
melindungi dari bencana, dan lain sebagainya.
2. Functional Frame (Kerangka fungsi)

arsitektur dapat menciptakan kerangka fungsi

3. Social Milieu (Lingkungan sosial)

bangunan dapat membentuk lingkungan sosial

4. Cultural Symbolization (Simbol budaya)

bangunann dapat menjadi symbol budaya masyarakat setempat


di lingkungan terdapatnya bangunan tersebut.

sehingga menurut Christian Noberg Schultz, fungsi adalah tugas dan


pekerjaan yang harus dijalankan oleh sebuah lingkungan.

Larry Ligo
Sumber: http://bechtler.org

c. Menurut Christian Larry Ligo , ada lima fungsi yang dapat diciptakan
dalam arsitektur :

1. Structure functional (Fungsi Struktur)

2. Physical functional (Fungsi Fisik)

3. Phsycological function (Fungsi Psikologis)

4. Social function (Fungsi Sosial)

5. Culture/existencial function (Fungsi Budaya masyarakat)

Sehingga menurut Larry Ligo, fungsi adalah tugas atau efek yang
ditimbulkan arsitektur.

Jan Mukarovsky
Sumber: https://en.wikipedia.org

d. Menurut Jan Mukarovsky, ada lima fungsi yang dapat diciptakan


dalam arsitektur :
1. Expressive functional (Fungsi Ekspresi)
2. Aesthetic function (Fungsi Estetik)
3. Allusorry function (Fungsi Kenangan)
4. Territorial function (Fungsi Teritori/ Batas)
5. Referential function (Fugsi Acuan)
Sehingga menurut Jan Mukarowsky, fungsi adalah segenap potensi
arsitektur untuk memberikan makna terhadap lingkungan.

B. Makna Fungsi dalam Arsitektur


Fungsi dapat dikatagorikan sebagai penentu atau panduan menuju bentuk.
Fungsi menunjukan kearah mana bentuk harus ditemukan. Fungsi dan
Bentuk memang diperlukan untuk menjelaskan arsitektur, tetapi belum
memadai (necessary but not sufficient) (Saliya, 1999).
Fungsi tidak mutlak menentukan bentuk. Konsep form follow function
banyak dibantah oleh para modernis. Sebagai contoh satu fungsi dapat
menghasilkan bermacam-macam bentuk. Bentuk adalah bagian integral dari
kadar spiritual bagu pernyataan bangunan. Bentuk harus digunakan sebagai
media bagi komunikasi (ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang
sesuai untuk memancarkan informasi tertentu (Schirmbeck, 1988).
Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada
saat yang sama, bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik
fungsi fisik maupun non fisik). Fungsi-fungsi tersebut dapat
dikomunikasikan kepada bentuk. Dalam kenyataannya, keterkaitan fungsi,
ruang dan bentuk dapat menghadirkan berbagai macam ekspresi.
Penangkapan ekspresi bentuk bisa sama ataupun berbeda pada setiap
pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar belakang pengamat.
a. Fungsionalisme Bentuk
Peran fungsi dalam bentuk arsitektur memiliki makna paling awal.
Paling banyak dikenal dan paling lazim. “Form Follow Function”
1. Segala rancangan arsitektur terjadi karena fungsi
2. Pembedaan bagian bangunan menurut tujuannya
3. Rancangan bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia
4. Bentuk berasal dari keinginan pemakai
5.
b. Fungsionalisme Konstruksi
Struktur, konstruksi dan bahan bangunan sampai batas tertentu
memiliki kedudukan yang lebih tinggi “Form Follow Structure
Function”
1. Bentuk berasal dari syarat sistem struktur, konstruksi dan
bahan bangunan
2. Menurut penggunaan struktur, konstruksi yang jujur, jelas
dan wajar tanpa disembunyikan
3. Rancangan struktur untuk tujuan estetik melalui elemen
strukturnya sendiri
c. Fungsionalisme Ekspresi
Memperlihatkan guna dan struktur secara bersama-sama dalam
arsitektur
1. Bentuk merupakan wujud dari kegunaan / fungsi di
dalamnya
2. Bentuk secara simbolik melukiskan fungsi
3. Rancangan bangunan memperlihatkan struktur &
konstruksi serta peralatan bangunan secara menonjol
d. Fungsionalisme Geometris
Mencoba mengabaikan guna dan memusatkan perhatian pada cara
dimana geometri bangunan berfungsi secara visual. “Function Follow
Form”
1. Penciptaan bentuk bukan untuk menyesuaikan dengan
guna, tetapi akibat penyesuaian bentuk geometris itu sendiri
2. Kesederhanaan bentuk dengan geometri dan bebas dari
ornamen
3. Nilai estetis didapat dari pengolahan elemen geometri
e. Fungsionalisme Organis
Karya arsitektur tidak hanya fungsional tetapi juga organis (bentuk
sebagai suatu proses kehidupan yang alamiah) “Bentuk dan Fungsi
Identik”
1. Karya arsitektur berwawasan lingkungan
2. Bentuk tercipta dari fenomena alam dan penggalian gagasan
dari mahluk hidup
3. Fungsi bangunan adalah aktifitas yang menciptakan bentuk,
sehingga bentuk adalah fungsi dari keseluruhan

f. Fungsionalisme Ekonomis
Pendekatan ekonomi dalam proses penciptaan karya arsitektur
1. Bentuk terjadi akibat pemakaian peralatan dan bahan secara
ekonomis
2. Penggunaan metode dan cara yang paling efektif dan efisien
g. Fungsionalisme Kultural
Penciptaan karya arsitektur dengan menempatkan manusia secara
sentral “Form Follow Culture”
1. Bentuk berasal dari pola perilaku, kondisi sosial budaya
pemakai
2. Bentuk dijiwai oleh kehidupan manusia, watak,
kecenderungan dan nafsu serta cita-cita

Anda mungkin juga menyukai