DISUSUN OLEH :
MU’JIZAH
1921042011
S1/A
FAKULTAS TEKNIK
2021
A. Pengertian Gambar Arsitektur
Gambar Arsitektur atau gambar arsitek adalah gambar teknik dai sebuah bangunan (proyek
bangunan) yang termasuk dalam definisi arsitektur. Gambar arsitektur digunakan oleh arsitek dan
lain-lain untuk beberapa tujuan yaitu, mengembangkan ide desain ke dalam proposal yang koheren,
mengkomunikasikan ide-ide dan konsep, meyakinkan klien tentang manfaat desain, memungkinkan
kontraktor bangunan untuk membangun sebagai catatan pekerjaan selesai, dan untuk membut catatn
dari sebuah bangunan yang sudah ada.
Penerapan elemen estetika pada karya arsitektur sangat penting karena para pengguna
pada dasarnya menuntut kepuasan fungsional dan emosional. Dan masalah-masalah
yang bersangkutan dengan keberhasilan karya arsitektur ditentukan oleh persepsi
visual yaitu faktor estetika, di samping faktor-faktor lain seperti: faktor struktur,
fungsi, kondisi fisik, konstruksi, bahan, sosial, budaya, ekonomi, perilaku dan
ergonomi.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya arsitektur tidak hanya terbatas pada
bentuk luarnya, tetapi juga pada implikasi lain yang lebih universal. Karya arsitektur
sebagai seni visual, diharapkan dapat dihayati melalui visualisasi bentuk, di samping
dapat menangkap kesan dan pesan yang diekspresikan oleh seorang arsitek. Elemen
estetika dalam karya arsitektur merupakan kesatuan wujud yang tidak dapat
dipisahkan dan selalu mengikuti perkembangan jaman terkait dengan proses
transformasi sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat.
c. Psikologi
Psikologi individu terbentuk oleh kondisi lingkungan dan sosial dimana individu
tersebut berada. Arsitek sebagai perancang pun dituntut untuk peka terhadap masalah
psikologi karena secara tidak langsung rancangan arsitek baik dalam lingkup tata
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi dalam hingga tata kota sangatlah
mempunyai peran penting dalam pembentukan psikologi individu. Oleh karnanya
secara tidak langsung dunia arsitektur mempunyai relasi yang sangat erat dengan
dunia psikologi.
1. Tata ruang berhubungan dengan karakter
Apa yang dirancang oleh arsitek akan menjadi faktor penting dalam psikologi.
Dalam kenyataannya, ibaratkan seekor kucing yang setiap harinya dikurung di
dalam kandang akan memiliki sifat yang sangatlah berbeda dengan kucing yang
dilepas oleh pemiliknya. Sangatlah jelas bahwa tata kandang dalam hal ini tata
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi sangatlah berimplikasi terhadap
pembentukan karakter individu. Oleh karenan itu, arsitek diharapakan pandai
dalam merancang. Arsitek sebagai penyedia jasa desain ruangan haruslah
memperhatikan aspek psikologis dari individu dan lingkungan dari individu.
2. Membuat rasa peka
Pengetahuan akan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi dapat
melengkapi informasi bagi individu arsitek agar lebih peka terhadap kebutuhan
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi para pemakai desain arsitektur ruangan.
3. Membantu menentukan jenis desain Arsitektur ruangan sesuai Psikologi
Tujuan mengetahui desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi ini yaitu
untuk membantuk nantinya para arsitek dalam menentukan pemograman desain
arsitektur ruangan sesuai psikologi, organisasi desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi, ukuran desain arsitektur ruangan sesuai psikologi dan jenis desain
arsitektur ruangan sesuai psikologi.
4. Menentukan Desain Ruangan Sesuai Kepribadian
Kepribadian berpengaruh pada desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi,
individu dengan kepribadian eksternal merasa bahwa segala sesuatu lebih
ditentukan oleh hal di luar dirinya dan memerlukan desain arsitektur ruangan
sesuai psikologi pribadi lebih dibandingkan dengan individu bertipe internal
merasa bahwa segala sesuatu ditentukan oleh hal di dalam dirinya. Orang dengan
kepribadian tertutup tidak mudah berteman dan pemalu maka memerlukan
desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi lebih besar. Sedangkan individu
terbukayang mudah berteman memerlukan desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi pribadi lebih kecil.
5. Menyesuaikan Desain Ruangan dengan Budaya
Latar belakang suku bangsa dan kebudayaan individu juga
mempengaruhi besarnya desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi
individu. Seperti individu bali memiliki desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi pribadi yang lebih besar karena budaya setempat.
6. Desain Ruangan Berhubungan dengan Rasa Aman
Rasa Aman mungkin terasa ketika tidak keberatan berdekatan dengan individu
dan sebaliknya. Kadang ketakutan tersebut berasal dari pengaruh yang salah pada
pihak pihak tertentu, misalnya kita sering kali menjauh ketika berpapasan dengan
individu cacat, atau individu yang terbelakang mental atau bahkan individu
gemuk. mungkin rasa tidak nyaman tersebut muncul karena faktor ketidakbiasaan
dan adas esuatu yang berbeda.
7. Desain Ruangan Berhubungan dengan Trauma Masa Lalu
Trauma / Pengalaman yang tidak mengenakkan dapat mempengaruhi desain
arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi individu. gangguan Psikologi atau
kekerasan yang mempunyai masalah kejiwaan punya aturan sendiri tentang ini.
Sebuah penelitian pada pengidap skizoprenia memperlihatkan bahwa kadang
kadang mereka membuat jarak yang besar dengan individu lain, tetapi di saat
lain justru menjadi sangat dekat.
8. Desain Ruangan Berhubungan dengan Kondisi Fisik Secara Psikologi
Beberapa penelitian memperlihatkan adanya hubungan antara kondisi kecatatan
dengan ruangan yang diterapkan. Beberapa anak autis memilih jarak lebih dekat
ke individu tuanya, sedangkan anak anak dengan tipe autis tidak aktif, anak
hiperaktif dan terbelakang mental memilih untuk menjaga jarak dengan individu
dewasa.
9. Arsitek Dapat Menentukan Desain Sesuai Lingkungan
Pengaruh lingkungan fisik Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi juga
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik. Di desain arsitektur ruangan sesuai
psikologi dengan cahaya redup individu akan nyaman jika posisinya lebih
berdekatan, demikian halnya bila desain arsitektur ruangan sesuai psikologi
sempit atau kecil. orang juga cenderung memilih duduk di bagian sudut daripada
di tengah desain arsitektur ruangan sesuai psikologi.
10. Desain Ruangan Merupakan Bagian Dari Kemauan Pribadi
Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi dimiliki oleh setiap individu.
Dengan kata lain, desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi ini
merupakan bagian dari kemanusiaan individu. Berbagai rumusan menjelaskan
kurangnya desain arsitektur ruangan sesuai psikologi pribadi
11. Desain Ruangan Memberikan Kenyamanan Secara Psikologi
Desain arsitektur ruangan sesuai psikologi Pribadi Tertentu Desain arsitektur
ruangan sesuai psikologi pribadi tertentu merupakan jarak objektif yang terukur
antara individu yang berinteraksi dan desain arsitektur ruangan sesuai psikologi
pribadi sebagai suatu pengalaman.
C. Teori Vitruvius
Pemahaman Venustas Dalam Desain
Pada dasarnya desain dapat dipahami dengan memahami dengan memahami :
1. Unsur desain bagian terkecil dari pembentukan desain.
Titik
- Diwujudkan secara visual oleh bentuk lingkaran (2D) atau bola (3D)
Garis
- Diwujudkan secara visual oleh bentuk persegi ujudasecaasuaoebetupeseg
panjang yang panjangnya sangat lebih panjang dari lebarnya
- Pada tampak bangunan biasanya berwujud :
kolom, balok, tepian plat yang diekspose, kusen pintu dan jendela.
Bidang
- Diwujudkan secara visual oleh bentuk-bentuk permukaan
- Bentuk dasar bidang : segitiga sama sisi, bujur sangkar dan lingkaran.
- Pada Bangunan yang dapat dianggap sebagai bidang
adalah permukaan dinding jendela pintu
adalah permukaan dinding, jendela, pintu
Ruang
- Diwujudkan secara visual oleh bentuk yang berongga maupun pejal
- Bentuk dasar ruang : limas, kubus dan bola
- Pada Bangunan terwujud oleh bentuk dasar bangunan dan ruang‐
ruang tambahan seperti canopi, teras, balkon.
Warna
- Warna dasar : Primer, sekunder dan tersier Vl
- Value
- Intensitas
Tekstur= karakter permukaan
- Tekstur Riil : karakter permukaan yang sesungguhnya
- Tekstur Visual: karakter permukaan yang terlihat seperti aslinya
2. Azas desain dasar dalam menata unsur desain
Perulangan Pengulangan utuh suatu unsur desain, baik bentuk,
dimensi, arah, posisi, warna dan tekstur.
Kemiripan
Pengulangan sebagian besar keadaan unsur desain eguagasebagabesaeadaausudesa
tertentu.
Irama
Kemiripan berpola yang kemudian dapat diulang atau tidak diulang. Dapat bersifat kli
maks atau anti klimaks atau monoton.
3. Prinsip desain hakikat penataan dalam desain terdapat :
Keseimbangan
Rasa yang diakibatkan oleh sumbu keseimbangan
Aksentualitas/penekanan
unsur desain menonjol atau yang lain daripada unsur desain terpakai yang lain,
serta dapat dikenali secara langsung dan cepat dalam usaha menangkap makna
tampilan obyek desain
Proporsi
Ketepatan perbandingan bentuk , dimensi, arah dan posisi antara unsurunsur desain
arah dan posisi antara unsur‐unsur desain terpakai.
Skala
Makna perbandingan antara obyek desain dengan pengamat yang mengakibatkan
suasana menjadi dekat (intim), manusiawi (formal) atau menakutkan (monumental)
4. Kriteria keberhasilan desain desain dianggap berhasil bila memiliki:
Unity atau kesatuan
Rasa kesatuan yang ditimbulkan oleh penataan unsur desain yang menggunakan
penataan unsur desain yang menggunakan
ketepatan azas desain dalam menyelesaikan prinsip desain agar konsep desain dapat
prinsip desain agar konsep desain dapat diaktualisasikan
Complexity Atau Keragaman
Ketepatan penggunaan jumlah unsur desain baik bentuk dimensi arah dan posisi
baik bentuk, dimensi, arah dan posisi terhadap usaha mengaktualisasikan
konsep desainkonsep desain
Intensity Atau Intensitas Tingkat penyelesaian desain atas makna
dari konsep desain yang ingin diaktualisasikan.
Pemahaman Firmitas Dalam Desain
Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari bangunan ke
tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan setiap material yang ia pakai
dalam bangunannya, seperti batu bata, pasir, kapur, pozzolana, batu dan kayu. Setiap material
dijelaskan mulai dari karakteristik dari tiap jenis-jenisnya hingga cara mendapatkanya/membuatnya.
Kemudian, ia menjelaskan metode membangunnya (konstruksi).
Pemahaman Utilitas Dalam Desain
Sedangkan, pada utilitas yang ditekankan adalah pengaturan ruang yang baik, didasarkan pada
fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan (pencahayaan, penghawaan, dan lain
sebagainya). Pengaturan seperti ini juga berlaku untuk penataan kota. Misalnya : dimana kita harus
menempatkan kuil, benteng, dan lain-lainya di ruang kota.
Referensi
https://suciarch17.blogspot.com/2019/10/pengertian-fungsi-dalam-arsitektur.html
https://www.arsitekhijau.com/estetika-dalam-bangunan/
https://dosenpsikologi.com/hubungan-psikologi-dengan-arsitektur
https://geometryarchitecture.wordpress.com/2010/03/31/firmitas-utilitas-dan-venustas/