Anda di halaman 1dari 37

Kritik Normatif

Arsitektur
Metode dalam Kritik Arsitektur

Menurut Wayne Attoe (1978), dalam


bukunya, Architecture and Critical
Imagination, kritik dapat dipetakan ke
dalam tiga metode:
1. Kritik Deskriptif
2. Kritik Normatif
3. Kritik Interpretif
Kritik Normatif

• Adalah kritik yang mendasarkan diri


pada norma.
• Norma dalam arsitektur bisa berupa:
1. Doktrin (pernyataan, pendapat,
standar)
2. Sistem
3. Tipe
4. Ukuran
Kritik Normatif

• Doktrin (pernyataan, pendapat, standar),


merupakan suatu pernyataan tentang
prinsip yang umum & tak terukur secara
kuantitas.
• Sistem, adalah kumpulan elemen-elemen
atau acuan-acuan yang saling tidak
berkaitan.
• Tipe, merupakan suatu model umum untuk
kelas tertentu dari bangunan.
• Ukuran, meliputi penaksiran dari suatu
lingkung-bina dengan suatu standar
kuantitas yang sudah mapan.
Kritik Normatif

• Kritik ini bisa disebut sebagai kritik


“akal”.
• Kritik ini paling sesuai untuk menggarap
isu-isu yang bersifat teoritis (atau lebih
dalam lagi ke tataran filosofis).
Kritik Normatif

• Kritik Normatif memerlukan


pertimbangan-pertimbangan rasional
dalam menggarap isu-isu arsitektur.
• Sehingga bisa disebut bersifat objektif
dengan langkah-langkah logis yang jelas
& bisa dipertanggungjawabkan pola
penalarannya.
Teori Multifungsionalitas Arsitektur

• Prinsip Arsitektural: bentuk & ruang


diperoleh dari fungsi yang harus
dipenuhinya.
• Aspek rasionalisasi arsitektural, pendirian
teoritisnya terkait filsafat, politik, sosial, dan
ekonomi.
• ketepatan guna, tugas/guna yang harus
dipenuhi bangunan, dan efek/pengaruhnya
terhadap pengguna atau pengamat.
Teori Multifungsionalitas Arsitektur

• Tak sekedar wadah aktifitas manusia baik di


dalan maupun di luar bangunan.
• Adalah aktivitas, peran, peruntukan, tugas,
dan tanggung jawab.
• Sebuah obyek bisa melaksanakan satu,
beberapa atau bahkan seluruh fungsi.
• Keadaan dimana arsitektur memiliki
kemampuan untuk menjalankan serta
melaksanakan berbagai fungsi.
Fungsi Arsitektur menurut Geoffrey Broadbent

• Apa yang dituntut oleh arsitektur/bangunan?

Environmental
Filter

Container of Behavior
Activities Modifier

Aesthetic Capital
Function Investment

Symbolic
Function

fungsi dipahami sebagai apa saja yang dipancarkan dan


diinformasikan oleh arsitektur melalui panca-indra kita
Fungsi Arsitektur menurut Geoffrey Broadbent

1. Aesthetic Function

• Bangunan harus tampil menarik, sesuai dengan


imajinasi yang fashionable saat ini, sesuai dengan
asas-asas tertentu dari tata atur (order) visual.
• Bangunan harus menunjukkan keharmonisan antara
warna, tekstur, media, wujud geometri, dan
kesesuaian pengaturan komposisi pada
lingkungannya.
Fungsi Arsitektur menurut Geoffrey Broadbent

2. Container of Activities
• Bangunan sebagai wadah kegiatan
• Berbagai kegiatan ditempatkan pada sejumlah
ruang yang khusus dan punya karakter/ciri
tertentu
• Setiap ruang menunjukkan kekhususan aktifitas &
karakter yg saling berhubungan dengan ruang-
ruang lain yang mewujud dalam organisasi ruang
• Setiap ruang harus memiliki karakter tampilan
dan suasana ruang yg menunjang aktifitas di
dalamnya
Fungsi Arsitektur menurut Geoffrey Broadbent

3. Behavior Modifier

• Bangunan dapat mengubah perilaku dan kebiasaan


para pengguna di dalamnya.
• Suasana ruang dan kesan bentuk unsur-unsur di
dalam ruangan berpotensi mengendalikan perilaku
seseorang.
• Unsur bahan, tekstur, warna adalah tampilan visual
yang bisa mengarahkan perilaku para pengguna
bangunan.
Fungsi Arsitektur menurut Geoffrey Broadbent

4. Environmental Filter

• Bangunan bisa mengontrol iklim.


• Peran bangunan sebagai penyaring/filter antara
kondisi lingkungan luar dengan kondisi kegiatan
di dalamnya.
• Bangunan dapat mengkondisikan agar kegiatan-
kegiatan dapat dilaksanakan dengan
menyenangkan dan dalam kenyamanan.
Fungsi Arsitektur menurut Geoffrey Broadbent

5. Capital Investment

• Bangunan dapat memberikan nilai lebih (prestise)


pada tapak & gugusan bangunan di dalamnya.
• Tapak & bangunan dapat menjadi sumber investasi
yang baik melalui tampilan kesan bentuk &
suasana ruangnya.
• Tampilan fisik bangunan beserta tapaknya dapat
memiliki daya tarik & menunjukkan strata
ideologi, politik, ekonomi, sosial & budaya.
Fungsi Arsitektur menurut Geoffrey Broadbent

6. Symbolic Function

• Bangunan dapat memberikan nilai-nilai simbolik


• Nilai-nilai simbolik terwujud pada tampilan
budaya lokal, tradisi atau kesejarahan dari
arsitektur.
• Simbolisasi yang melekat pada arsitektur
memiliki makna yang berkaitan dengan sejarah
dan budaya.
Contoh Kajian Desain
Aesthetic Function
• Kolom sebagai unsur
vertikal dipadukan dengan
jalusi kayu sebagai unsur
horisontalnya, membentuk
komposisi yang seimbang

• Terdapat perulangan
Penghias dinding yang komposisi bukaan angin
menggunakan teknik layering (bovenlight) yang berirama
membentuk komposisi irama tetap, dengan pembedaan
beraturan serta menghasilkan efek pada dimensi besarannya
ketebalan & bayangan
Container of Activities
• Terdapat gradasi ranah (zone) dari yang bersifat
publik [teras & taman depan], semi-publik [rg
keluarga & taman belakang], sampai privat [rg
tidur]
• Ruang tidur memiliki besaran yang sesuai secara
ergonomis dan persyaratan adanya jendela
• Ruang keluarga memiliki fungsi yang beragam,
tak hanya untuk tempat berkumpulnya anggota
keluarga, juga sebagai ruang untuk menerima
tamu & penghubung taman depan dengan
belakang
• Permainan perbedaan
ketinggian atap menunjukkan
peran penting yang meneduhi
teras sebagai “main
entrance”
Environmental Filter
• Jalusi kayu horisontal berfungsi untuk mencegah
terik/silau matahari siang masuk ke dalam rumah
• Sistem penghawaan diwujudkan melalui sistem ventilasi
silang (cross ventilation) yang bergerak menyebar melalui
lubang ventilasi di atas pintu/jendela & tersebar merata di
semua ruang, sehingga menghasilkan efek nyaman
• Taman beserta vegetasinya berfungsi sebagai penyaring
polusi udara/suara & sebagai ruang perantara pemisah
antara ruang dalam dan lingkung kitar
Behavior Modifier
• Main entrance diwujudkan menjadi unsur unsur
yang mendominasi/mencolok (kombinasi unsur
horisontal-vertikal) melebihi unsur lainnya,
membuat zona ini bisa dikenali sebagai tempat
masuk menuju ke dalam rumah
• Ruang keluarga sebagai zona perantara (semi-
publik) antara publik & privat dikenali melalui
keterkaitannya dengan ruang luar [pandangan
melalui jendela & pencapaian melalui pintu] dan
ruang tidur [akses masuk melalui pintu]
• Ruang keluarga
sebagai ruang
penghubung ruang2
lain [rg tidur &
eksterior]
Capital Investment
• Tampilan fisik rumah dengan pemakaian unsur
geometri bertekstur halus, merepresentasikan
prestise, kewibawaan, harga diri & identitas
penghuni (misal sebagai golongan terpelajar, kelas
menengah, modernis, profesional muda, penyuka
kebersihan) dalam pembedaannya dengan identitas
penghuni lainnya
• Kehadiran taman belakang yang cukup luas
berpotensi sebagai daerah
pengembangan/perluasan rumah setelah sekian
waktu rumah ini dihuni
Symbolic Function
• Tampilan komposisi unsur
geometris pada tampak
bangunan memberikan nilai
simbolik kemodernan dan
kekinian
• Penggunaan bahan beton
halus menyimbolkan
kekokohan & kesederhanaan
• Unsur yg berbahan kayu
menunjukkan kesan sebagai
unsur tambahan yang tidak
bersifat struktural
Fungsi Arsitektur menurut Jan Mukarovsky

Bagaimana arsitektur dapat mengkomunikasikan makna


kepada pengamat/pemakai?
Referential
Function

Expressive Aesthetic
Function Function

Territorial Allusory
Function Function

Fungsi arsitektur ditentukan oleh:


[1] Tujuan langsung dalam konteks penggunaannya
[2] Tujuan historis yang memuat seperangkat norma-norma
Fungsi Arsitektur menurut Jan Mukarovsky
1. Referential Function

• Arsitektur mengacu pada referensi kelokalan atau


tradisi dan juga kesejarahan,
• Arsitektur tersusun oleh komposisi dan kombinasi
elemen-elemen bentuk dan ruang , yang masing-
masing mengacu pada referensi kelokalan (budaya)
dan kesejarahan.
• Suatu arsitektur yang terkomposisi secara khas
(terkait ruang & waktu) menunjukkan keberbedaan
referensi dengan variasi arsitektur lainnya.
• Untuk dapat memahami fungsi estetis, arsitektur
harus dihadirkan berdasarkan referensi yang tertentu.
Fungsi Arsitektur menurut Jan Mukarovsky
2. Aesthetic Function

• Fungsi estetika adalah potensi yg bisa ditonjolkan


dari suatu tipe arsitektur di samping struktur.
• Ruang lingkup fungsi ini meliputi keharmonisan
antara warna, tekstur, media, wujud geometri, dan
kesesuaian pengaturan komposisi pada
lingkungannya.
• Fungsi estetika adalah pesan arsitektural yang harus
dipahami oleh pengamatnya.
Fungsi Arsitektur menurut Jan Mukarovsky
3. Allusory Function

• Fungsi ini melihat arsitektur secara faktual dengan


cara menangkap “kenangan” dari arsitektur lain
sebagai acuan.
• Fungsi ini didasarkan pada manifestasi “kenangan”
sejarah, misalnya dengan menonjolkan sebagian
atau beberapa bagian bangunan bersejarah ke
dalam bentuk bangunan yang dibuat di masa
sekarang.
• Contoh pada kasus restoran di suatu kota Eropa
yang beberapa komponen bangunannya meniru
gaya rumah bangsa Jepang.
Fungsi Arsitektur menurut Jan Mukarovsky
4. Territorial Function

• Fungsi ini dapat memberikan kejelasan teritori


suatu ruang dalam pembedaannya dengan ruang
yang lain
• Instruksi yang dipakai untuk membedakan fungsi
ruang suatu bangunan dengan ruang yg lain dapat
dilakukan dengan penandaan setiap elemen
pembentuk ruangnya
• Penandaan ini mencakup kesan elemen pembentuk
ruang beserta suasana ruang yang tercipta secara
khas & spesifik
Fungsi Arsitektur menurut Jan Mukarovsky
5. Expressive Function

• Fungsi ini adalah bentuk penekanan dan


pengejawantahan terhadap bermacam aspek identitas,
melalui isyarat-isyarat atau penanda yang diberikan
pada arsitekturnya.
• Isyarat atau penanda itu diterjemahkan ke dalam
arsitektur sebagai pembedaan fungsi serta untuk
siapa ruangan yang ada pada arsitektur tersebut
ditujukan.
• Isyarat-isyarat seperti ini akan melibatkan detail-
detail geometri atau bentuk-bentuk spatial,
penggunaan material yang khas, warna, tekstur,
norma-norma pemakaian dan ketepatan.
Fungsi Arsitektur menurut Jan Mukarovsky

Referential
Function

Aesthetic
Function
Expressive Reseptif
Function (“Tafsir”)
Territorial
Function
penyampai penerima
Allusory
Function

Fungsi dipahami sebagai segenap potensi arsitektur yang


memberikan makna terhadap lingkung bina
Fungsi arsitektur ditentukan oleh:
[1] Tujuan langsung dalam konteks penggunaannya
[2] Tujuan historis yang memuat seperangkat norma-norma
Contoh
Kajian Desain
Referential Function
• Empat kolom penyangga bangunan
mengacu pada sokoguru arsitektur
Jawa (berstruktur meja)
• Atap bergeometri piramida
terpancung yang disangga empat
kolom tadi, menunjukkan pada
sumber atap Tajug Jawa
• Bangun sepertiga bola pada puncak
atap secara ikonis mengacu pada
wujud kubah Bizantium (Turki)
sebagai penanda universalitas
arsitektur muslim
• Menara sebagai unsur penyerta
masjid adalah karakteristik yang
melekat pada identitas Timteng
Aesthetic Function
• Komposisi pintu & jendela
menunjukkan pencerminan
simetris dan secara keseluruhan
mengalami perulangan yang sama
pada tiga sisi bangunan
• Pada bagian denah menunjukkan
kesimetrian rancangan secara
bilateral, merepresentasikan
keseimbangan
• Bagian menara menunjukkan
unsur vertikal sebagai pendukung
bangunan yang bercitra horisontal;
keduanya merupakan satu
kesatuan yang terpadu
Allusory Function

• Pembagian zona masjid yang terdiri


atas rg shalat, pendapa dan halaman
luar didasarkan pada kenangan
perwujudan arsitektur masjid Jawa
• Keberadaan kubah menunjuk pada
identitas universal dari masjid
Territorial Function

• Terdapat pembagian area profan


[halaman luar], antara [pendapa], dan
suci [ruang shalat] dalam wujud gradasi
pembedaan pewilayahan ruang
• Pembagian ruang wudlu & toilet antara
lelaki dan perempuan di kedua sayap • Mihrab merupakan unsur
yang berlawanan memberi petunjuk pada tambahan yg
wilayah mana lelaki/perempuan akan keberadaannya bisa terlihat
melakukan ibadah shalat di ruang dalam jelas di ruang shalat
masjid
Expressive Function

• Ekspresi keheningan ruang dalam masjid


memancar ke dalam, dilingkupi oleh
empat dinding tertutup
• Atap susun berupa kubah (Arab) dan
tajug (Jawa) mencitrakan kelokalan
sekaligus keuniversalan
• Ornamentasi pada pintu atau jendela
mengekspresikan komposisi terpadu
antara unsur geometri dengan arabesk
yg diolah secara reduksi
PEMBANDINGAN KRITIK ARSITEKTUR
Kritik Normatif Kritik Deskriptif
(norma) (fakta)
Subjek Norma dijadikan alat Fakta dijadikan alat
untuk mengkritik untuk mengkritik
Objek Mengkritik norma Mengkritik fakta

Isi Objektif, berdasar Berdasar atas


penalaran yang common sense (akal
rasional sehat)
Konteks Kritik dalam konteks Kritik dalam konteks
“seharusnya” “adalah”
Perspektif Kebenaran Pengertian

Anda mungkin juga menyukai