Anda di halaman 1dari 72

TATA RUANG DALAM

Ir. Marie Ning Murdiyanti, MT,

KULIAH KEDUA

TATA RUANG
DALAM
(INTERIOR)
1. PRINSIP2 MENDESAIN INTERIOR
2. PROPORSI RUANG DALAM
1
INTERIOR
Sumber : Tim Dosen UAJY
INTERIOR
INTERIOR ADALAH
BAGIAN YANG
TIDAK
TERPISAHKAN
DALAM
ARSITEKTUR
BANGUNAN
IA DAPAT DIKAJI
MELALUI
PENDEKATAN YANG
SAMA.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Mempersiapkan mahasiswa memiliki
kemampuan merancang desain interior.
Mempersiapkan mahasiswa memiliki
kompetensi penata interior untuk
berbagai tema, fungsi ruang dan
langgam.
Mempersiapkan mahasiswa memiliki
kompetensi merancang secara detailed
design.
PART 1

PRINSIP-PRINSIP DESAIN
INTERIOR

INTERIOR JUGA MEMPERHATIKAN PRINSIP-PRINSIP


PERANCANGAN SEPERTI KETIKA KITA MENDISAIN BANGUNAN
INTERIOR HENDAKNYA JUGA MENGIKUTI TEMA TERTENTU ATAU
IDE TUNGGAL/SINGLE IDEA AGAR KONTROL TERHADAP UNITY
DAPAT DILAKUKAN DAN CITRANYA MENJADI KUAT
8 Prinsip Desain Interior
1.Unity and Harmony
Sebuah desain harus mempertimbangkan kesatuan yang
utuh.
Dalam sebuah ruangan elemen dan komponen pengisi
harus menjadi satu kesatuan
Menghasilkan komposisi yang utuh dan seimbang.

Dielaborasi dari
http://petitevirus.wordpress.com
/2011/09/19
2.Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan diperlukan agar pengamat merasa tidak
berat sebelah. Tidak terlalu condong kesalah satu sisi.
Terdapat 3 jenis keseimbangan yaitu:
simetris, asimetris, dan radial
Keseimbangan Simetris:
Keseimbangan simetris terbentuk ketika
elemen-elemen desain dibagi secara merata
baik dari segi horizontal maupun vertikal.
Kesimbangan simetris juga biasa disebut
dengan keseimbangan formal.
Keseimbangan simetris tidak terlalu dapat
membangkitkan emosi pengamat karena
memberi kesan terlalu direncanakan.
Sumber Foto :
Keseimbangan Asimetris:
Keseimbangan asimetris terbentuk dari
komposisi elemen desain yang tidak merata
di poros tengah halaman.
Mengandalkan permainan visual seperti
skala, kontras, warna untuk mencapai
keseimbangan dengan tidak beraturan.
Keseimbangan asimetris lebih dapat
menggugah emosi pengamat karena
ketegangan visual dan yang dihasilkannya.
Keseimbangan asimetris juga biasa disebut
dengan keseimbangan informal.
Keseimbangan Radial:
Adalah ketika semua element desain
tersusun dan berpusat di tengah.
Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
3. Focal Point
Ruangan memerlukan aksen. Focal Point bisa
lebih dari satu dalam satu ruangan.
Focal Point disini maksudnya adalah aksen yang
menjadi daya tarik ruangan.
Focal Point dapat berujud lukisan, patung, atau
benda lain yang mempunyai makna bagi
pemiliknya.
4. Ritme
Dalam desain diperlukan pula irama. Seperti
dalam musik, irama ini dapat merupakan
pengulangan yang terorganisir dan kontinyu.
Dalam desain interior, Ritme dapat
berwujud pengulangan bentuk, garis, bidang,
warna dan tekstur yang berasald dari
elemen pembentuk ruang (lantai,dinding dan
plafond) atau komponen pengisinya
(furniture, lampu dll).
Sumber Foto :
5. Details
Dalam interior detail-
detail sangat
menentukan. Detail
tersebut terkait dengan
hard furniture (meubel)
dan soft furniture
(gordijn, kain sofa), pot
bunga , skakelar lampu,
tata cahaya. Dll.
6. Skala dan Proporsi
Skala merupakan perbandingan antara elemen
pembentuk ruang, Komponen pembentuk ruang
secara keseluruhan. Contoh : Ruang dengan skala
Monumental, Ruang dengan skala akrab.
Proporsi merupakan perbandingan antara bagian-
bagian secara satuan pada Komponen dan Elemen
pembentuk ruang. Proporsi antara kaki, badan dan
kepala dalam sebuah furniture. Proporsi antara
panjang dan lebar dinding.
Keduaprinsip desain yang berjalan beriringan,karena
keduanyaberhubungan dengan ukuran dan bentuk.
Sebagai contoh : Ukuran furniture tentu harus
disesuaikan dengan ukuran ruangnya.
JENIS-JENIS PROPORSI RUANG
DALAM

Bujur Empat Persegi Ruang yang tinggi/


Sangkar Panjang/ Horisontal Vertikal

BENTUK RUANG DAN PENGARUHNYA PADA PROPORSI


RUANG
7. Warna
Warna memegang peranan penting
dalam menghasilkan nuansa dan
mood suatu ruangan. (nanti akan
dipelajari lebih detail dalam kuliah
Warna dalam Kehidupan)
Sumber Foto :
Sumber Foto :
Sumber Foto :
Sumber Foto :
Sumber Foto :
Kontras yang
Simultan

05/13/17
Heu dengan 1 warna

05/13/17
Sumber Foto :
8. Fungsional dan
Ergonomis
Bahwa furniture sebaiknya
fungsional dan bersifat ergonomis
terutama yang bersentuhan secara
langsung dengan tubuh para
penggunanya.
RUANG DAN TEMA (dapat pula dengan
NARASI)
PERBEDAAN ANTARA DESAIN INTERIOR
YANG DIBUAT OLEH ARSITEK ADALAH
PENEKANANNYA PADA RUANG.
BAGAIMANA RUANG DAPAT MEMENUHI
FUNGSI DAN MAKNANYA
MAKA AGAR MAKNA DAPAT LEBIH
DITEKANKAN MAKA DESAIN RUANG
DAN PENGISINYA DAPAT DIRANCANG
MELALUI TEMA TERTENTU
RUANG DAN TEMA
NARASI pada JEWISH MUSEUM KARYA DANIEL LIBESKIND
menggambarkan kecemasan dan penderitaan orang Yahudi
METAFORA
Berlin
Philharmonie
Orchestra
Building,
dirancang oleh
Hans Scharoun.
Menggambarkan
seakan-akan
sedang
mendengarkan
konser dalam
suasana kebun
anggur di
Jerman.
Interiornya
menampakkan
seperti berada di
perbukitan
material
Effects of Light
CHURCH OF
THE LIGHT
karya Tadao
Ando
Seringkali interior
dapat
mengekspresikan
tempat di mana
dia berada
(menonjolkan
kearifan lokal)
KONSITENSI

Bangunan
De Styl;
Schroeder
House yang
menggunakan
gaya de Styl
karya Gerrit
Rietveldl
Interior
De Styl pada Schroeder
House yang menggunakan
gaya de Styl
karya Gerrit Rietveldl
Interior
De Stijl pada Schroeder
House yang menggunakan
gaya de Stijl
karya Gerrit Rietveldl
STYLE

Lukisan de Stijl
Karya Piet
Mondriaan
(gerakan De Stijl
sekitar 1918)
Red-Blue
Chair karya
Gerrit
Rietveld
Converted Space
FORM FOLLOWS FUNCTION
Pengertian desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching
(2002:46) sebagai berikut:

Interior design is the planning, layout and design


of the interior space
within buildings. These physical settings satisfy
our basic need for
shelter and protection, they set the stage for and
influence the shape of
our activities, they nurture our aspirations and
express the ideas which
accompany our action, they affect our outlook,
mood and personality.The
purpose of interior design , therefore, is the
functional improvement,
aesthetic enrichment, and psychological
enhancement of interior space.
Diunduh dari:
http://petitevirus.wordpress.com/2011/09/19/sejarah-
pengertian-dan-7-prinsip-desain-interior/
PART 2

PROPORSI RUANG
sumber : COLOR SPACE STYLE, chris grimly & mimi love, PAGEONE

Dalam disiplin art dan desain, proporsi adalah salah satu


aspek dasar dari karakteristik ruang.
Perbandingan antara lebar, tinggi dan kedalaman ruangnya
penting ditetapkan. Maka lalu dg demikian barulah dapat
diidentifikasi kemana sebenarnya Proporsi ruang cenderung
diketemukan. Apakah diketemukan oval, kompleks dan
irregular.
Proporsi penting, karena dapat untuk menentukan serial
elemen-elemen yang terhubung. Misalnya saja desain
dinding, lalu dinding dengan jendela, pintu, asesoris. Nha
hal tersebut penting dalam proses mendesain interior
dalam menetapkan ketinggian eye catcher-nya.
Proporsi mencakup pertimbangan dalam penggambaran
dua dimensinya dan juga melukiskan sebuah rencana atau
sebuah posisi ketinggian hal itu ditetapkan.
JENIS-JENIS PROPORSI RUANG
DALAM

Bujur Empat Persegi Ruang yang tinggi/


Sangkar Panjang/ Horisontal Vertikal

BENTUK RUANG DAN PENGARUHNYA PADA PROPORSI


RUANG
Ruang dengan bentuk
Geometri murni : Bujur
Sangkar
Utk kebutuhan penataan
mebel yang diatur
simetri/ Formal

Sebuahsetting tempat
duduknya ruang persegi
panjang yang
memanjang. Dapat
untuk menampung 2
kegiatan yang terpisah
untuk diakomodasikan
ke dalam zoning tempat
duduknya.
Secara formal, sebuah
ruang yang tinggi dan
panjang, ideal untuk
kegiatan yang
bersamaan
menampung fungsi
area kerja dan
entertaining
KOREOGRAFI SEQUENCE
RUANG Ruang dapat diaransemen proporsional
dihubungkan sequence dan ruangnya.
Kekayaan sequence dari ruang yang
tipikal, ruang yang kontras tetapi
dihubungkan proporsinya untuk
menciptakan variasi visual dan dapat pula
untuk memprovokasi rasa sebuah
penemuan. Strateginya : pertimbangan
kontras proporsi dari ruang tersebut juga
mengamati kualitas pengontrasan ruang
tersebut dari cahaya untuk memeriahkan
rencana perjalanan pengamatan tsb

Prinsip
memperhatikan
proporsi yang
baik/enak
dirasakan....
PROPORSI
melalui ruang dan
independen sirkulasi
ruang yang Meskipun seni menyusun rencana
menerus tampaknya akan menjadi wilayah
arsitek, desainer interior harus
terlibat dalam koreografi urutan
ruang, sehingga proyek tersebut
mencerminkan pendekatan desain
yang utuh. Mengakui kolaborasi yang
diperlukan antara arsitek dan
desainer interior, penting untuk
memahami dua pemahaman untuk
mengatur hubungan antara ruang,
Melalui ruang dan
rencana dan potongan.
sirkulasi independen.
Desain interior biasanya dimulai
dengan rencana. Dasarnya adalah
logika dari rencana tersebut yaitu
zonning peruangan yang didasarkan
pada sirkulasi. Tujuannya agar
berfungsi baik sebagai tempat dan
sebagai rute untuk melalui sirkulasi-
seperti ruang tamu, ruang makan,
dan dapur-dan ruangan itu. Karena
masalah privasi, memerlukan ruang
Menata sebuah rumah dlmsirkulasi yang terpisah atau jaringan
Ruang Jenis ketiga terdiri dari
lemari, ruang penyimpanan,
pantries, perapian, dan ruang Ruang Servis
simpan. Ruang dengan katagori
tersebut harus dikonsolidasikan
ketebalan dindingnya agar untuk
menciptakan privasi akustik
antara ruangan yang lebih besar
dengan logika untuk perpipaan,
ventilasi, dan sistem mekanik
dan struktur rumah secara
keseluruhan.
Saat membuat rencana, hal ini
berguna untuk
mempertimbangkan ruang-ruang
konsolidasi lebih kecil sebagai
massa yang solid, bertentangan
dengan ruang terbuka kamar
utama. Pada tahun 1950, arsitek
Amerika Louis kahn memenuhi
syarat ini sebagai pertentangan
antara servis" dan ruang
disajikan. Pada 1980-an, zona
konsolidasi ruang servis
Hubungan antar ruang
Hubungan Ruang dapat dipahami dengan
menggabungkan ruang, dengan kesenjangan
antara setiap ruang berfungsi baik sebagai
zona poche tebal dinding dan ruang
ambang batas. Ruang juga dapat dibuat
dalam pengelompokannya dengan zona
tebal dinding atau tampilan pochenya.
sepertiFarnsworth House digambarkan di
bawah ini :

Rencana dari Farmsworth


House adalah contoh
modern poche, dapur,
kamar mandi, dan gudang
dikumpulkan menjadi satu
zona tunggal dalam
rencana terbuka
Komposisi pada Potongan

Komposisi sebuah Ruang K


Mengkomposisikan ruang
Melalui denah

Melalui potongan
Contoh membuat lay out
dalam interior ruang

Dapur
dengan 1 Dapur
dinding
dg
bentuk
U/ L

Dapur
dengan Dapur
Galeri dengan
,Pulau,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai