Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Maket merupakan miniatur bangunan yang dibuat dengan skala tertentu sehingga di
samping dapat menampilkan desain bangunan secara keseluruhan, juga secara proporsional
sebuah maket dibuat dengan ukuran yang menyerupai ukuran aslinya.Maket ini pada umunya
digunakan oleh perancang bangunan, untuk menggambarkan hasil rancangan struktur, interior,
eksterior atau site plan. Namun banyak juga profesi lainnya menggunakan maket untuk
mempermudah mempresentasikan keklien seperti pembuatan kapal, pesawat terbang, dan lain-
lain. Maket biasanya dibuat dari kayu, kertas, tanah liat, Styrofoam, kertas dan sebagainya.
Sebuah maket digunakan sebagairepresentasi dari keadaaan sebenarnya menuju keadaan yang
akan diciptakan.
Maket adalah bentuk tiruan dari suatu objek yang telah diubah menjadi kecil dengan
skala tertentu. Dalam bahasa Indonesia, maket disebut juga dengan istilah “miniatur”. Memang
tidak ada sesuatu yang bagus dan indah dalam mengilustrasikan suatu karya desain selain dalam
bentuk gambar, akan tetapi hal ini masih dalam bentuk dua dimensi, padahal di sisi lain sebuah
maket dapat menampilkan dalam bentuk tiga dimensi, dan ini sangat menarik untuk ditampilkan
atau dipresentasikan dalam suatu pameran (Madjid, 2003). Maket mempunyai berbagai fungsi
tergantung dari tujuan dan keperluan maket tersebut dibuat. Adapun fungsi-fungsi maket yaitu
sebagai berikut :
1. Untuk menguji kualitas rancangan dalam skala kecil dan membantu perancang dalam
mengembangkan sentuhan atas ruang, estetika, dan bahan.
2. Alat bantu dalam mempresentasikan bangunan yang akan dibangun, sehingga terlihat
visualisasi bentuk, ukuran dan lain-lainnya.
3. Untuk mendemostrasikan bakat dan kualitas dalam hal ide dan proyek.
4. Maket juga dapat menjadi sebuah alat kontrol untuk menilai sebuah gedung sebelum
dibangun.
5. Memperkuat fungsi brosur dan iklan sebagai media informasi pemasaran.
6. Memudahkan konsumen memahami bentuk rumah dengan cepat
Menurut Mills, maket-maket studi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: maket primer dan
maket sekunder. Maket primer berkaitan dengan tahap evolusi desain, sementara maket
sekunder lebih berkaitan dengan unit bagian atau aspek-aspek proyek yang sedang diberi fokus.
A. Maket-maket Primer,
B. Memiliki konsep yang abstrak dan digunakan untuk mengeksplorasi berbagai tahap
fokus investigasi yang berbeda-beda. Macamnya meliputi :
1. Maket Sketsa merupakan tahap awal dari maket-maket studi. Maket-maket ini seperti
sketsa dan gambar tiga dimensi. Maket ini umumnya tidak mengutamakan segi kerapihan
detailnya, namun lebih ke visualisasi ruang secara cepat. Maket ini dimaksudkan untuk
dipotong dan dimodifikasi sebagaimana proses eksplorasi berlanjut. Maket sketsa
umumnya disusun dalam skala kecil dan dari material yang tidak mahal seperti karton
chipboard atau karton poster.
2. Maket Diagram maket jenis ini berkaitan dengan maket sketsa dan maket konseptual,
namun seperti gambar dua dimensinya, maket ini mengetengahkan isu-isu abstrak seperti
program, sirkulasi, dan keterkaitan tapak
3. Maket Konsep disusun pada tahap-tahap awal sebuah proyek untuk mengeksplorasi
kualitas-kualitas abstrak seperti material, keterkaitan tapak, dan tema-tema interpretif.
Maket ini dapat dianggap sebagai sebuah bentuk khusus dari maket-maket sketsa dan
digunakan sebagai “pengkodean genetik” untuk menginformasikan arahan-arahan
arsitektural. Penerjemahan dapat dilakukan dengan berbagai macam sarana, seperti
menganalisis unit-unit bagian maket tersebut dengan gambar, menggunakan geometri-
geometri yang disarankan, menghasilkan pembacaan berdasarkan kualitas formal, atau
menginterpretasikan tema-tema.
C. Maket-maket Sekunder .
Digunakan untuk menelaah komponen-komponen tertentu dari suatu bangunan atau tapak.
Macamnya meliputi:
1. Maket Kontur Tapak, atau Maket Kontur Disusun untuk mempelajari topografi dan
keterkaitan bangunan dengan tapak. Maket ini biasanya memproduksi kemiringan atau
tinggi rendah tapak,
2. dengan menerapkan serangkaian lembaran-lembaran berskala yang mempresentasikan
kenaikan tinggi rendah lansekap lahan yang bertahap. Untuk mempelajari konstruksi,
maket ini dapat dimodifikasi untuk menempatkan bangunan pada tapaknya, mengontrol
air, dan mengimplementasikan desain lansekap.
3. Maket Konteks dan Perkotaan adalah maket yang menunjukkan lingkungan sekitar
bangunan-bangunan. Maket ini disusun untuk mempelajari keterkaitan bangunan dengan
karakter dan massa arsitektur yang sudah ada. Penyatuan maket konteks dengan maket
kontur dapat memungkinkan eksplorasi keterkaitan antara isu ketinggian tanah, desain
lansekap dengan bangunan. Maket-maket perkotaan bisa meliputi keseluruhan kondisi
perkotaan mulai dari sektor di pusat kota hingga ke seluruh kawasan pinggir kota. Maket
ini digunakan seperti maket studi lainnya untuk mengeksplorasi keterkaitan-keterkaitan,
hanya saja dalam skala yang jauh lebih besar. Umumnya maket ini menampilkan seluruh
elemen bangunan dalam bentuk blok-blok massa.
4. Fitur dan Vegetasi Tapak merujuk pada pemodelan manusia, pepohonan, dan
perlengkapan tapak. Fitur-fitur berskala dimodelkan selama tahap investigasi untuk
memberikan persepsi skala pada bangunan. Untuk studi desain dan maket sederhana,
sebaiknya vitur dan vegetasi dibuat secara sederhana dan abstrak.
5. Maket Interior umumnya berfungsi sebagai maket pengembangan dan dibuat untuk
mempelajari arsitektur ruang-ruang interior dan perabotan.
Sementara menurut Madjid (2008), maket dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
a. Maket Blok Plan, merupakan maket yang hanya menampilkan blok-blok (kotak-
kotak) dari suatu bangunan saja, tanpa harus berbentuk menyerupai keadaan aslinya.
Biasanya maket demikian, dibuat jika lahannya luas dan terdapat banyak bangunan.
b. b. Maket biasa, merupakan maket yang dibuat hanya sesuai dengan bentuk suatu
bangunan yang ada. Keadaan alamnya yang juga menyesuaikan dengan kondisi
aslinya dan jumlah bangunan tidak terlalu banyak. Contoh: suatu kawasan
perumahan.
c. Maket detail, merupakan maket yang sengaja dibuat secara detail, dengan tujuan
untuk memperlihatkan keadaan bangunan baik interior maupun eksteriornya.
Biasanya maket ini dibuat dengan menggunakan bahan yang tembus pandang agar
memudahkan dalam melihat sisi ruang interiornya.
d. Maket biasa dan detail, merupakan perpaduan antara maket biasa dan detail. Maket
ini dibuat dalam dua jenis sekaligus pada sebuah maket. Biasanya terdiri atas
berbagai massa bangunan dengan berbagai macam tipe.
Daftar Pustaka

Madjid. 2003. Teknik Singkat Membuat Maket. Yogyakarta: Kanisius.

Majid, Alvin Kusnoto. 2008. Tanah Longsor dan Antisipasinya. Semarang: Aneka Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai