Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu Agroforestry

Nama : Dwi Betty Hariyanti

Npm : 17025010019

Progdi : Agroteknologi (A)

1. Jenis tanaman dan fungsinya dalam agroforestri ?


Macam – Macam Peran Tanaman dalam Agroforestry :
 Tanaman pelindung adalah tanaman lain yang sengaja ditanam pada areal pertanian
yang bermanfaat untuk melindungi tanaman utama dari paparan sinar matahari secara
penuh sehingga kelembaban terjaga.
 Tanaman perangkap adalah penanaman tanaman untuk melindungi tanaman budidaya
utama dari hama, dan dapat dijadikan sebagai tempat tinggal musuh alami.
 Tanaman sela digunakan untuk menekan tumbuhnya gulma yang tidak diinginkan.

Tanaman naungan yang digunakan untuk penaung kopi yaitu pohon pinus dan pisang.
Hal ini berpengaruh terhadap interaksi hama pengerek buah kopi(pbko) dengan tanaman
naungan, apabila jenis tanaman naungan lebih dari 2 jenis atau lebih maka dapat
meningkatkan kelembaban dan menurunnya intensitas cahaya matahari. Sesuai dengan
pendapat Fahmi (2003) menyebutkan bahwa tingkat naungan yang semakin tinggi akan
menurunkan intensitas cahaya Sementara itu intensitas cahaya yang tinggi dapat menghambat
pertumbuhan jamur (Yusef dan Allan, 1967). Akibatnya keterjadian penyakit jamur rendah
pada Pbko, yang dicirikan dengan rendahnya persentase buah kopi rusak bertanda jamur,
pada sistem agroforestri sederhana. Hal itu nampak pada buah-buah kopi yang masih berada
pada pohon-pohon kopi. Selain itu intensitas cahaya berkaitan dengan kelembaban udara;
semakin sedikit intensitas cahaya yang masuk ke suatu habitat maka kelembaban udara di
haabitat itu akan semakin tinggi (Mariani dan Junaedi, 2009). Hal ini berkaitan dengan
pertumbuhan jamur patogen yang menghendaki keadaan lingkungan yang lembab. Soetopo
dan Indrayani (2007) menyatakan bahwa umumnya cendawan entomopatogen membutuhkan
lingkungan yang lembab untuk dapat menginfeksi serangga, oleh karena itu epizootiknya di
alam biasanya terbentuk pada saat kondisi lingkungan lembab.
Pertanaman kopi banyak terdapat gangguan- gangguan yang sangat merugikan, salah
satunya yaitu hama penggerek buah kopi (Pbko). Kumbang dan larva hama ini menyerang
buah kopi yang sudah cukup keras dengan membuat liang gerekan dan hidup di dalam
bijinya, sehingga menimbulkan kerusakan yang cukup parah (Najiyati dan Danarti, 2001).
Penerapan sistem agroforestri pada tanaman kopi yang dicirikan oleh banyaknya pohon
penaung memberi beberapa manfaat. Sistem ini dapat meningkatkan keragaman hayati,
mengkonservasi kesuburan tanah, dan meningkatkan kesehatan tanaman. Sistem agroforestri
memiliki kemiripan dengan hutan yaitu ekosistemnya yang stabil sehingga mampu
menghambat perkembangan OPT pada tanaman kopi (Staver et al.,2001).

Jamur-jamur yang dapat menyerang Pbko antara lain Beauveria bassiana,


Metarhizium anisopliae, Botrytis stephanoderis dan Spicaria javanica (Sudarmo, 1989).
Jamur-jamur pada umumnya dapat tumbuh pada keadaan lingkungan yang lembab. Sistem
agroforestri kopi dengan pohon penaung diperkirakan dapat meningkatkan aktivitas jamur
patogen sebagai musuh alami hama kopi ini.

Tingkat naungan yang dibutuhkan tanaman kopi berbeda-beda sesuai dengan fase dan
syarat pertumbuhan tanaman kopi. Pada fase pembibitan atau umur muda, tingkat naungan
yang dibutuhkan lebih tinggi dibandingkan fase dewasa atau fase pertumbuhan generatif
(Arif et al., 2011). Pada perkebunan kopi rakyat, pohon penaung yang umum digunakan di
antaranya adalah tanaman pinus, dadap, alpukat, petai, jengkol, sukun, lamtoro, dan sengon
(Arif et al., 2011; Panggabean, 2011).

2. Pengolaan waktu dan tempat penanaman tanaman pelindung?


Pengelolaan waktu dan tempat tanam tanaman naungan dalam sistem agroforestry
tanaman naungan pohon pinus ditanam awal dengan penanam menggunakan bibit yang
berusia 4 bulan kemudian 4 tahun setelah itu dilakukan penanaman pisang sebagai penaung
lalu tahun selanjutnya dilakukan penanam kopi, tanaman cabai dan tanaman talas digunakan
sebagai tanaman sela yang berada dibawah tanaman naungan dan tanaman utama. Pola
kombinasi yang digunakan pada sistem agrisilvikultur menggunakan pola kombinasi
coincident yaitu kombinasi selama jangka waktu budidaya. Sehingga pada saat tanaman kopi
berbuah hama pbko memiliki intensitas serangan yang rendah karena kelembaban pada hutan
tersebut sudah terjaga dengan adanya naungan pinus dan pisang.
Pola Kombinasi

................................
..............................

3. Penyakit Endemik Pada Sistem Agroforestri ?


Edemik penyakit adalah perkembangan penyakit dalam ruang dan jangka waktu
tertentu akibat interaksi antara populasi inang dengan populasi patogen yang dipengaruhi
oleh faktor fisik, biotik dan manusia. Penyakit karat daun disebabkan oleh jamur Hemileia
vastatrix B et Br, merupakan penyakit penting pada tanaman kopi di dunia yang menyerang
Arabika maupun Robusta. Penyakit ini sudah ditemukan di Indonesia sejak tahun 1876, yang
merusak sebagian besar perkebunan kopi Arabika. Gejala penyakit karat daun dapat dilihat
pada permukaan atas dan bawah daun, ditandai dengan bercak kuning-jingga seperti serbuk
(powder). Daun yang terinfeksi timbul bercak kuning, kemudian berubah menjadi cokelat.
Jika diamati pada bagian bawah daun tampak bercak yang awalnya berwarna kuning muda,
selanjutnya berubah menjadi kuning tua, pada bagian tersebut akan terlihat jelas tepung yang
berwarna oranye atau jingga. Tepungtersebut adalah uredospora jamur H. vastatrix. Gejala
lanjut pada daun tampak bercak cokelat saling bergabung, menjadi lebih besar, kemudian
mengering, dan gugur. Pada serangan berat mengakibatkan hampir seluruh daun gugur
sehingga tanaman akan kelihatan gundul Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
penyakit adalah lingkungan, yaitu suhu, kelembapan udara, curah hujan, dansinar matahari.
Suhu optimum untuk perkembangan penyakit adalah 21–25°C, suhu di atas 15°C sekitar
tanaman kopi dapat menghambat perkembangan penyakit. Hujan berperan dalam
meningkatkan kelembapan sehingga sesuai untuk perkecambahan uredospora dan penyebaran
jamur H. vastatrix. Sinar matahari langsung menyentuh permukaan daun, menghambat proses
perkecambahan uredospora dan memperpanjang periode inkubasi penyakit karat daun.
Penyebaran uredospora dapat melalui hujan, dan angin, serangga seperti jenis thrips, burung,
Pola Penanaman dimensi waktu Coincident
dan manusia.
................................

Pola Penanaman dimensi waktu Coincident


Pola Penanaman
. . . . . . . . . . .dimensi
. . . . . . .waktu
. . . . . .Coincident
........
................................

Anda mungkin juga menyukai