Npm : 17025010019
Tanaman naungan yang digunakan untuk penaung kopi yaitu pohon pinus dan pisang.
Hal ini berpengaruh terhadap interaksi hama pengerek buah kopi(pbko) dengan tanaman
naungan, apabila jenis tanaman naungan lebih dari 2 jenis atau lebih maka dapat
meningkatkan kelembaban dan menurunnya intensitas cahaya matahari. Sesuai dengan
pendapat Fahmi (2003) menyebutkan bahwa tingkat naungan yang semakin tinggi akan
menurunkan intensitas cahaya Sementara itu intensitas cahaya yang tinggi dapat menghambat
pertumbuhan jamur (Yusef dan Allan, 1967). Akibatnya keterjadian penyakit jamur rendah
pada Pbko, yang dicirikan dengan rendahnya persentase buah kopi rusak bertanda jamur,
pada sistem agroforestri sederhana. Hal itu nampak pada buah-buah kopi yang masih berada
pada pohon-pohon kopi. Selain itu intensitas cahaya berkaitan dengan kelembaban udara;
semakin sedikit intensitas cahaya yang masuk ke suatu habitat maka kelembaban udara di
haabitat itu akan semakin tinggi (Mariani dan Junaedi, 2009). Hal ini berkaitan dengan
pertumbuhan jamur patogen yang menghendaki keadaan lingkungan yang lembab. Soetopo
dan Indrayani (2007) menyatakan bahwa umumnya cendawan entomopatogen membutuhkan
lingkungan yang lembab untuk dapat menginfeksi serangga, oleh karena itu epizootiknya di
alam biasanya terbentuk pada saat kondisi lingkungan lembab.
Pertanaman kopi banyak terdapat gangguan- gangguan yang sangat merugikan, salah
satunya yaitu hama penggerek buah kopi (Pbko). Kumbang dan larva hama ini menyerang
buah kopi yang sudah cukup keras dengan membuat liang gerekan dan hidup di dalam
bijinya, sehingga menimbulkan kerusakan yang cukup parah (Najiyati dan Danarti, 2001).
Penerapan sistem agroforestri pada tanaman kopi yang dicirikan oleh banyaknya pohon
penaung memberi beberapa manfaat. Sistem ini dapat meningkatkan keragaman hayati,
mengkonservasi kesuburan tanah, dan meningkatkan kesehatan tanaman. Sistem agroforestri
memiliki kemiripan dengan hutan yaitu ekosistemnya yang stabil sehingga mampu
menghambat perkembangan OPT pada tanaman kopi (Staver et al.,2001).
Tingkat naungan yang dibutuhkan tanaman kopi berbeda-beda sesuai dengan fase dan
syarat pertumbuhan tanaman kopi. Pada fase pembibitan atau umur muda, tingkat naungan
yang dibutuhkan lebih tinggi dibandingkan fase dewasa atau fase pertumbuhan generatif
(Arif et al., 2011). Pada perkebunan kopi rakyat, pohon penaung yang umum digunakan di
antaranya adalah tanaman pinus, dadap, alpukat, petai, jengkol, sukun, lamtoro, dan sengon
(Arif et al., 2011; Panggabean, 2011).
................................
..............................